Anda di halaman 1dari 60

FARMAKOEKONOMI

PENDAHULUAN
Nila Darmayanti
Biaya pelayanan kesehatan, khususnya
biaya obat, telah meningkat tajam
beberapa dekade terakhir, dan
kecenderungan ini tampaknya akan
terus berlanjut

Hal ini antara lain disebabkan


populasi pasien usia lanjut yang
semakin banyak dengan
konsekuensi meningkatnya
penggunaan obat, adanya obat-
obat baru yang lebih mahal, dan
perubahan pola pengobatan.
 Di sisi lain, sumber daya yang dapat digunakan terbatas, sehingga harus
dicari cara agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan
ekonomis.
 Perkembangan farmakoepidemiologi saat ini tidak hanya meneliti
penggunaan dan efek obat dalam hal khasiat (efficacy) dan keamanan
(safety) saja, tetapi juga menganalisis dari segi ekonominya. Studi
khusus yang mempelajari hal ini dikenal dengan nama
FARMAKOEKONOMI
ECONOMIC EVALUATION

What does the evaluation analyze?

Only health Only costs Both outcomes


outcomes and cost
Only one “outcome cost description cost outcome
alternative description” description

Compares two “efficacy” or cost analysis cost-minimization


or more “effectiveness” cost-effectiveness
alternatives evaluations cost-utility
cost-benefit
PHARMACOECONOMICS

“A form of economic evaluation involving comparison


of the costs and consequences of two or more
alternative programs, including drug therapies and other
pharmacy interventions”

“Studi yang mengukur dan membandingkan antara biaya


dan hasil/konsekuensi yang dapat membantu para
pembuat kebijakan dalam menentukan pilihan atas
alternatif2 pengobatan yang tersedia agar menjadi lebih
efisien dan ekonomis”
Mengapa Farmakoekonomi
diperlukan ?

 Untuk menghitung nilai produk dan pelayanan farmasi


 Menyajikan data yg penting utk mengambil keputusan penggunaan
obat
 Membantu Farmasis (decision-maker) dalam memilih alternatif
terapi
 Membantu praktisi Farmasi dalam menetapkan pelayanan
pharmaceutical care
 Membantu Farmasis utk menyeimbangkan biaya dan outcome pasien
(paling menguntungkan baik bagi pasien maupun healthcare system)
Cost-Analysis

Cost-minimization
Analysis (CMA)

Cost-effectiveness
Analysis (CEA)

Cost-Benefit
Analysis (CBA)

Cost-Utility
Tipe Evaluasi Analysis (CUA)
Farmakoekonomi
Health Production

INPUT Production Process OUTPUT

Sumber Daya Status Kesehatan

Obat Mortalitas
Test laboratorium Morbiditas
Prosedur pembedahan Clinical endpoints
Kunjungan Dokter Kualitas hidup
Perawatan RS
PENGUKURAN
OUTCOME
TERAPI

Nila Darmayanti Lubis


Definisi

– Outcome
– Hasil atau keluaran
Outcome terapi
– Hasil terapi yang merupakan tujuan dari pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan atau mencapai kualitas hidup yang lebih
baik
Type Outcome – Clinical
outcomes

 Clinical outcomes
 Penurunan tekanan darah
 Angka kesembuhan kanker payudara
 Waktu penyembuhan dari tukak peptik
 Pencegahan migrain
 Indikator penting dalam terapi
 Misal : Tujuan terapi adalah penurunan tekanan
darah, tetapi outcome yg diharapkan adalah
penurunan kejadian kardiovaskuler
Type Outcome –
Humanistic outcomes
 Pasien berperan  Pengaruh asthma pada QoL
penting dalam  Penilaian nyeri sesudah operasi
membuat
keputusan terapi  ‘apa yg lebih disukai pasien’ terapi
& hasil dari terapi oral atau iv
 Tujuan akhir  Kepuasan pasien terhadap
terapi adalah informasi yg diberikan
perbaikan  Status fungsional setelah infark
kesehatan scr
menyeluruh & myokard
well-being  Pengaruh penyakit Parkinson’s
pada aktivitas sehari-hari
Type Outcome –
Economic outcomes

 Peresepan obat
 Kunjungan dokter
Sumber daya yg  Waktu penyiapan obat oleh
digunakan utk farmasis
menghasilkan  Waktu pemberian obat oleh
perawat
outcome
 Test laboratorium
kesehatan
 Rawat inap
tertentu
 Prosedur bedah
 Biaya yg terkait dg efek yg tdk
dikehendaki & kegagalan terapi
Type Outcome –
Economic outcomes
Contoh outcome ekonomi :
 Penurunan lama rawat inap utk
pasien sepsis krn penggunaan Sumber :
kateter  Laporan pasien
 Penurunan kunjungan ke UGD utk (kuesioner atau
pasien asthma interview)
 Pencegahan fasilitas bantuan
perawat pd pasien dg penyakit
 Catatan dokter
Alzheimer’s  Kartu obat
 Penurunan kejadian ADR yg  Catatan keuangan
membutuhkan terapi tambahan
 Perbaikan kehilangan ‘hari kerja’
karena nyeri
Aplikasi Penelitian Outcome

– Evaluasi efektivitas dari intervensi pelayanan kesehatan


– Penilaian komprehensif dr terapi atau pelayanan
– Informasi bagi dokter atau pasien bagaimana keputusan
terapi akan meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien
– Intervensi baru
– Evaluasi terhadap penerapan kebijakan baru
– Penilaian utk memastikan tujuan terapi bisa tercapai
Contoh – kasus 1

– Pengaruh pelayanan farmasi klinik pada pasien rawat inap.


– Farmasis klinik masuk dalam 2 dari 5 tim medik, dan 1 dari 3
tim bedah.
– Perbandingan antara tim dg pelayanan farmasi & yg tidak.
– Outcome yg dievaluasi ?
– Metode evaluasi yg digunakan ?
– Cost-benefit analysis
– Lama rawat inap
– Mortalitas
– Biaya obat per kunjungan RS
– Perbandingan :
– Cost savings – benefit : cost
Contoh – kasus 2

– Perhitungan biaya medik langsung dari pengaruh diabetes


melitus (sumber daya yg digunakan) pada pasien infark
myokard.
– Sumber daya dibandingkan antara pasien dengan atau
tanpa diabetes melitus.
– Outcome yg diukur ?
Contoh – kasus

– Biaya medik total :


– Lama rawat inap
– Jumlah kunjungan pasien rawat jalan
– obat yg digunakan
– Jml kunjungan ke UGD
Contoh – kasus 3

– Perbandingan terapi asthma (formoterol vs salmeterol).


– Outcome yg diukur ?
– Metode evaluasi yg digunakan ?
Contoh – kasus 3

 Outcome yg diukur :
 Jumlah hari bebas episode asthma
 Jumlah pasien yang meningkat QoL (kliniknya)
 Biaya terapi total :
 Pengobatan
 Jml kunjungan dokter
 Lama rawat inap
 Jumlah kunjungan UGD
 Jumlah test fungsi paru & test lain yg terkait
 Biaya transport
 Productivity loss
 CEA :
 biaya per episode bebas serangan asthma
 Biaya per perbaikan QoL
ANALISIS BIAYA

Nila Darmayanti Lubis


DEFINISI

ANALISIS BIAYA (COST ANALYSIS)


Mengevaluasi dua atau lebih intervensi, dimana hanya
biaya yg berkaitan dgn tiap intervensi dievaluasi &
dibandingkan
Terminologi Biaya
– Biaya (cost)
– Definisi : besarnya konsumsi (pengeluaran) dari sumber
daya
– Buruh/pekerja, ruangan/gedung, peralatan dan
perbekalan farmasi
– Biaya produk atau pelayanan adalah nilai moneter dari
konsumsi sumber daya dalam menghasilkan barang atau
jasa
Terminologi Biaya

– Biaya langsung (direct – Biaya tidak langsung


cost) (indirect cost)
– Biaya yg melibatkan proses – Biaya yg tidak melibatkan
pertukaran uang untuk sumber proses pertukaran uang untuk
daya yang digunakan sumber daya yg digunakan
Terminologi Biaya

 Biaya tetap (Fixed cost)


 Biaya yg tdk dipengaruhi oleh perubahan keluaran (output)
 Ex: biaya sewa bangsal
 Biaya tidak tetap (variable cost)
 Biaya yg dipengaruhi oleh perubahan volume keluaran (output)
 Ex : biaya obat
 Biaya rata-rata (average cost)
 Biaya konsumsi sumber daya per unit output, biaya total dibagi jumlah output
 Opportunity cost
 Besarnya biaya sumber daya pada saat nilai tertinggi dari alternatif yg
digunakan
 Marginal cost
 Perubahan total biaya karena bertambahnya atau berkurangnya unit dari
output yg dihasilkan
Kategori Biaya

 Direct Medical Cost (biaya medis langsung)


 Mis. biaya perawatan RS (termasuk ES), obat, tenaga, test lab
 Direct Non-Medical Cost (biaya non-medis langsung)
 Mis. bantuan dari rumah, transportasi ke RS
 Indirect cost (biaya tdk langsung)
 Mis. Hilangnya produktivitas kerja, pengeluaran utk keluarga
 Intangible cost (biaya tak teraba)
 Mis. Perubahan kualitas hidup (rasa nyeri, tekanan emosi)
Perspektif/sudut pandang

– Societal (masyarakat)
– dihitung biaya penggunaan semua sumber daya oleh masy.
– Pasien
– bagi pasien, kualitas hidup sangat penting, demikian juga biaya langsung & tidak
langsung
– Provider
– bagi RS yang paling penting adalah biaya langsung tenaga kerja dan barang-
barang habis pakai
– Payer
– Bagi pemerintah atau perusahaan asuransi yg diperhatikan adalah biaya langsung
Kerangka utk Menentukan
Biaya
 SPESIFIKASI  Pelayanan medik apa saja yg
SUMBER DAYA digunakan
 Identifikasi  Pelayanan RS, visite dokter, obat yg
sumber daya diresepkan
yg dikonsumsi  Pelayanan non medik (indirect)?
 Pelayanan, personil, alat, bahan
 Skope (perspektif analisis)
 Provider, insurer, sistim pelayanan
kesehatan, society
Kerangka utk Menentukan
Biaya

– MENGHITUNG – Spesifikasi unit sumber daya yg


UNIT digunakan
Menentukan satuan – Obat ~ dosis
(unit) dari tiap input – Pelayanan dokter ~ prosedur
– Pelayanan rawat inap ~ hari
– Jasa farmasis ~ jam
Kerangka utk Menentukan
Biaya
 MENETAPKAN  Opportunity cost & market price
NILAI MATA UANG  Market price mrpkn indikator terbaik
 Opportunity cost utk sumber daya yg tdk ada
harganya (bantuan keluarga)
 Opportunity cost & biaya rata-rata
 Marginal cost indikator opp cost yg lebih baik
dibandingkan average cost
 Alokasi sumber daya yg digunakan
Kerangka utk Menentukan
Biaya
 PENYESUAIAN  Nilai mata uang sekarang tdk sama
MATA UANG UTK dengan waktu yg akan datang
PERUBAHAN  Future cost ~ discounted utk
WAKTU menggambarkan nilai sekarang (jika
program digunakan sampai
beberapa tahun)
 PV = FC x DF
 PV : present value
 FC : future cost
 DF : discount factor
Penyesuaian Biaya terhadap waktu

– Bringing past cost to the present : Standardisasi biaya


– Jika biaya dihitung dari data yg dikoleksi lebih dari setahun sebelum
penelitian perlu dilakukan penyesuaian : standardisasi biaya
– Contoh standarisasi : unit x biaya (tabel)

Medical resources Unit of each Cost per unit in Total cost in 2005
used to treat Mild resource 2005 US Dollars US Dollars
infection
Office visit Two visits $ 62.00 $ 124.00
Laboratory service One laboratory $ 53.00 $ 53.00
to culture organism service
Antibiotic medication 28 capsules $ 1.03 $ 28.84
TOTAL $ 205.84
Penyesuaian Biaya terhadap waktu

– Penyesuaian biaya sebelumnya : Standardization cost


– Metode lain utk standarisasi : mengalikan semua biaya dari tahun
pengambilan data dengan rata-rata inflasi pd tahun tsb.
– Misal : Medical consumer price index (CPI) th 2004=4,4%, 2005=4,5%
(kisarannya antara 4-5%)
– $115x1.044(1+MCPI 2004)x1.045(1+MCPI th 2005)
– $50x1.045 (1+MCPI th 2005)

Medical resources used to treat Cost estimate Year of cost Total cost in 2005
Mild infection for resource estimate US Dollars

Office visit $ 115.00 2003 $ 125.46


Laboratory service to culture org $ 50.00 2004 $ 52.25
Antibiotic medication $ 28.84 2005 $ 28.84
TOTAL $ 206.55
Average (ACER) vs marginal atau
incremental cost (ICER)
– Klinisi atau pengambil keputusan harus menentukan alternatif yg
diambil berdasarkan biaya dan outcomes
– Utk memutuskan apakah obat A atau B yg dipilih, dihitung perbedaan
biaya dan perbedaan outcome antara 2 alternatif utk menentukan
tambahan benefit dibanding tambahan biaya

Treatment A Treatment B

Total cost $ 325 $ 450


Effectiveness 87% succesfull 91% succesfull
Average cost-effectiveness $ 325/0.87 = $ 373 per $ 450/0.91 = $ 494 per
succes succes
Incremental cost- ($450-$325)/(0.91-
effectiveness 0.87) = $ 3125 for each
additional succes

Bila Treatment A ingin meningkatkan efektifitasnya seperti Treatmen B


maka membutuhkan $ 3125
Kerangka utk Menentukan
Biaya

 MEMPERHITUNG  Analisis sensitivitas (‘what if


KAN KETIDAK- analysis’)
PASTIAN  Evaluasi ekonomi dengan asumsi
yg berbeda atau estimasi biaya yg
tdk pasti.
CMA (COST-
MINIMIZATION
ANALYSIS)
Mengevaluasi dua atau lebih intervensi,
dimana outcome atau konsekuensinya
diasumsikan ekuivalen dan biaya yg berkaitan
dgn tiap intervensi dievaluasi & dibandingkan
Cost Minimization
Analysis
 membandingkan total biaya dari dua atau lebih perlakuan
 outcome klinik dari kedua perlakuan identik dlm populasi yg sama
 Contoh
 membandingkan obat yang sama struktur kimianya, dosisnya
sama, dan mempunyai profil farmasi yang sama, (brand
dibandingkan generik atau generik yang dibuat suatu industri
farmasi dibandingkan generik yang diproduksi oleh industri lain),
 menghitung biaya obat yang sama yang diberikan dengan cara
yang berbeda, misalnya pemberian antibiotika secara intravena
di rumah sakit dibandingkan dengan pemberian antibiotika yang
sama (dengan dosis yang sama) di rumah dengan pelayanan
home health care
 hanya biaya obat saja yang dibandingkan karena outcomenya sama
Contoh : biaya pemberian prostaglandin E2 gel
intracervic pada ibu yg akan melahirkan

Macam biaya Biaya pasien rawat jalan Biaya pasien rawat inap Perbedaan
Rata-rata (n=40) Rata-rata (n=36) statistik
(standar deviasi) (standar deviasi)

Labor cost $575 (366) $902(482) Ya, p=0.002

Delivery cost $471(247) $453(236) Tidak,


p=0,754

Pharmacy cost $150(102) $175(139) Tidak,


p=0,384

Hospital cost $3.835(2.172) $5.049(2.060) Ya, p=0,015


– Metode Cost-minimization analysis (CMA)
membandingkan biaya total penggunaan 2 atau
lebih obat yang khasiat dan efek samping obatnya
sama (ekuivalen). Karena obat-obat yang
dibandingkan memberikan hasil yang sama, maka
CMA memfokuskan pada penentuan obat mana
yang biaya per-harinya paling rendah.
COST-EFFECTIVENESS
ANALYSIS

Nila Darmayanti Lubis


COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS

– Definisi
– Membandingkan harga dari semua sumber yg dikonsumsi (biaya) dengan nilai
outcome (efektivitas non moneter) dari suatu program atau intervensi
Pendahuluan

– Input : unit fisik dlm nilai uang


– Biaya tergantung perspektif
– Efektivitas : natural unit dr perbaikan kesehatan
– Nilai lab klinik
– Mencegah mortalitas (memperpanjang usia hidup)
– Menurunkan morbiditas (mencegah komplikasi)
– Jumlah hari bebas gejala
Pendahuluan

Kelebihan CEA : Kekurangan CEA :


– Tdk harus merubah outcome – Hanya satu outcome yg
klinik dlm nilai mata uang diukur pd waktu yg sama
– Membandingkan terapi – Terapi yg tdk mempunyai
berbeda yg mempunyai outcome yg sama
tujuan yg sama – Produk tunggal dengan
– Berbagai pilihan utk tipe efek ganda
outcome yg sama
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

Merumuskan masalah

Identifikasi intervensi alternatif

Deskripsi hasil dari hubungan input dan outcome

Mengidentifikasi dan mengukur intervensi alternatif

Menilai biaya dan efektivitas

Interpretasi dan presentasi hasil


Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Identifikasi perspektif


Masalah – Perbedaan sudut pandang,
– Identifikasi berpengaruh pd ‘apa saja yg tercakup
perspektif dlm analisis’
– Menetapkan – Pasien – biaya langsung, hilangnya
masalah produktivitas, morbiditas, mortalitas, QOL
– PT Asuransi – biaya yg tercakup dlm
– Menyeleksi program
tujuan
– RS – biaya perawatan di RS
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Menetapkan masalah


Masalah – Diawali dengan masalah kesehatan yg
– Identifikasi spesifik
perspektif – Morbiditas/mortalitas penyakit kemudian
– Menetapkan ditentukan terapi/preventifnya

masalah – Diawali dengan strategi intervensi yg


– Menyeleksi spesifik
tujuan – Obat tertentu, prosedur bedah kemudian
implikasi pd morbiditas/mortalitas
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Menyeleksi Tujuan


Masalah – Tujuan akan menentukan bagaimana
– Identifikasi efektivitas akan dievaluasi
perspektif – Morbiditas & mortalitas AMI
– Menetapkan – Menurunkan mortalitas : terapi emergensi yg
masalah bervariasi
– Menurunkan morbiditas : usaha preventif
– Menyeleksi tujuan
– Mengukur QALYs
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

2. Identifikasi Intervensi Alternatif


– Comparator :
– Alternatif lebih murah
– Obat yg paling banyak digunakan pd kelas terapi yg sama
– Obat yg lebih disukai atau drug of choice
– Terapi standar dari kelas obat yg diberikan
– Terapi yg paling cost-effective
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

2. Identifikasi Intervensi Alternatif


– Contoh Intervensi alternatif :
– Terapi obat vs non obat (bedah) vs non terapi
– Terapi tunggal vs tunggal
– Beta bloker vs thiazide sbg terapi awal hipertensi
– Perbandingan PPI pd terapi ulcer & profilaksis kekambuhan ulcer
– Perlu dimasukkan tx tanpa obat (pembedahan) & tanpa terapi
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

3. Menetapkan hubungan input dan outcome


– Perumusan masalah, tujuan, dan intervensi alternatif
akan menghasilkan konsep kerangka kerja
(framework) dr CEA
– Selanjutnya dilakukan analisis hubungan antara input
dan outcome berdasarkan framework
– Bagaimana input dikombinasikan & berapa banyak output
dihasilkan oleh input – decision analysis
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

3. Menetapkan hubungan input dan outcome


– Biaya produksi : sumber daya yg digunakan utk
intervensi
– Farmasis
– Compounding, superfisi
– Aktivitas Pharmaceutical care (jml waktu pelayanan per episode)
– Pelayanan RS
– ICU, burn unit, emergency department (jml hari/jam untuk masing-
masing unit)
– Obat
– Dosis obat, interval pemberian, durasi terapi, rute pemberian
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

4. Identifikasi & Pengukuran Biaya dan Outcome Intervensi


– Penilaian biaya
– Tergantung perspektif penelitian
– Penilaian outcome (efektivitas tdk dinilai dlm unit moneter)
– Outcome klinik
– Angka morbiditas atau mortalitas
– Nilai lab krn penyakit/intervensi
– Mengukur QOL
– Clinical end point
– Sembuhnya keadaan akut
– Kontrol keadaan kronik
– Kehidupan yg terselamatkan
– Pencegahan stroke
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

5. Interpretasi & melaporkan hasil


– Rasio cost-effectiveness (C/E)
– ACER = cost of intervention/health effects produced
– Rata-rata biaya $50 tiap penurunan HbA1c 1%
– numerator yg rendah dengan denominator yg tinggi merupakan
strategi yg dipilih
– ICER = difference in cost between programmes P1 and P2 /
difference in health effects between programmes P1 and P2
– Biaya utk menghasilkan satu unit peningkatan outcome relatif
terhadap comparator
Contoh-kasus 1

– Obat hipertensi A dengan harga Rp 25.000 dapat


menurunkan TD 20 mmHg, obat hipertensi B dengan harga
Rp 35.000 dapat menurunkan TD 15 mmHg.
– Mana yang lebih efektif?
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

Contoh – ACER – average cost per cure


– TX I – Tx I = 500/0,95 = $526,32

– Total biaya untuk 100 px = $500 – Tx II = 750/0,97 = $773,20

– Efektivitas = angka kesembuhan – Perbedaan = $246,88


95%
– Tx II – ICER – Tx I vs Tx II
– Total biaya utk 100 px = $750 – (750-500)/(0,97-0,95) = $12.500
– Efektivitas = angka kesembuhan per additional cure to use Tx II
97%
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

6. Interpretasi dan Presentasi hasil


– Berupa biaya netto
– Misal. Pada terapi osteoporosis, biaya netto merupakan selisih dari biaya
pencegahan terjadinya patah tulang dg biaya terapi
– Berdasarkan rasio
– yang paling cost-effective adalah yg paling rendah biaya netto per unit efektivitas
Obat A Obat B Obat C
Metode 1. Cost-consequence analysis
cost $600/tahun $210/tahun $530/tahun
outcomes
Hari bebas gejala 130 200 250
(SFDs)
% kesembuhan 50% 70% 80%
Metode 2. Average cost-effectiveness ratio
$600/130=$4,61 $210/200=$1,05 $530/250=$2,12
per hari bebas per hari bebas per hari bebas
gejala gejala gejala
Metode 3. Incremental cost-effectiveness ratio
B dibandingkan A = dominan baik untuk hari bebas gejala
maupun % kesembuhan
C dibandingkan A = dominan baik untuk hari bebas gejala
maupun % kesembuhan
C dibandingkan B = ($530-$210)/(250-200 GI SFDs) = $6.40
per extra tukak SFDs
C dibandingkan B = ($530-$210)/(0,8-0,7) = $3200 per extra
% kesembuhan tukak
Cost-effectiveness analysis

cost

Oral antidiabetic medication

incremental

insulin

Effect
Thank u

Anda mungkin juga menyukai