Anda di halaman 1dari 12

VO LU M E K A PA S ITAS PA R U - PAR U

D A N V EN TI LA S I A LV EO LA R

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
C A H AYA N U G R A H E N I P07120216052
KURNIA DEWI SAPUTRI P07120216054
RIZKA AMALIA BUANA P07120216066
FITRI ANNISA ASTUTE P07120216073
R A H M AWA N A J I S E T O P07120216079
A PA I TU K A PA SI TA S V I TA L PA R U ?

• Volume paru udara maksimal yang dapat masuk dan keluar paru selama satu siklus pernafasan
(inspirasi maksimal dan eksirasi maksimal). Kapasitas menggambarkan kemampuan
pengembangan paru-paru.
• Nilai normal rata-rata vital paru yaitu 4500ml.
• Volume dan kapasitas paru setiap orang berbeda, pada wanita kira-kira 20-25% < dibanding pria.
Lebih besar lagi pada orang bertubuh atletis dan besar dibanding bertubuh astenis dan kecil.
MACAM-MACAM VOLUME PARU

• Volume tidal
• Volume cadangan
• Volume cadangan ekspirasi
• Volume residu
MACAM-MACAM KAPASITAS PARU

• Kapasitas inspirasi = volume tidal + volume cadangan inspirasi (±3500 mL).


• Kapasitas residu fungsional = volume cadangan ekspirasi + volume residu (±2300 mL).
• Kapasitas vital = volume cadangan inspirasi + volume tidal dan volume cadangan ekspirasi
merupakan jumlah maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah lebih dahulu
mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (±4600 mL.).
• Kapasitas paru total adalah volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar
mungkin dengan inspirasi (±5800 mL), jumlah ini sama dengan kapasitas vital + volume residu.
JENIS PENGUKURAN KAPASITAS VITAL PARU
• Volume dinamik paru dan kerja pernafasan
 Kapasital vital paksa (FVC) adalah pengukuran kapasitas vital diperoleh pada ekspirasi
dilakukan secepat dan sekuat mungkin. Volume udara ini sangat penting dan dalam
keadaan normal nilainya kurang lebih sama dengan VC, tetapi mungkin sangat berkurang
pada pasien obstruksi saluran nafas.
 Volume ekspirasi paksa (FEV) adalah volume udara yang dapat di ekspirasi dalam waktu
standar selama tindakan FVC. Biasanya FEV diukur selama detik pertama ekspirasi yang
paksa (FEV1) dan detik ketiga (FEV3). Pada keadaan normal, besar FEV1 adalah 83%
(70-80%) dari VC dan FEV3 = 97% (85-100%) dari VC. FEV merupakan petunjuk penting
untuk mengetahui adanya gangguan kapasitas ventilasi.
 Forced Expiratory Volume in First Second (FEV)
FEV merupakan volume udara yang dikeluarkan pada detik pertama dimulai dengan
hembusan nafas kuat pada pernafasan penuh.
• Kapasitas Pernafasan Maksimal
Kapasitas pernafasan maksimal ditentukan dengan cara mengukur volume hiperventilasi
maksimal dalam 1 menit
CARA MENGUKUR DENGAN SPIROMETER
• Tata cara pelaksanaan Spirometer
Spirometer merupakan alat sederhana untuk mengukur volume udara dalam paru, mengevaluasi
dan memonitor penyakit berhubungan dengan penyakit paru dan jantung. Pemeriksaan spirometer
rutin digunakan di rumah sakit dengan pasien penyakit paru dan jantung. Spirometer merupakan
pemeriksaan gold standard untuk diagnosis dan monitor penyakit PPOK, asma, dan screening awal
untuk mendeteksi PPOK.
INDIK ASI SPIROMETER
• Mengevaluasi hasil pemeriksaan yang abnormal
• Mengukur efek penyakit terhadap fungsi paru
• Menyaring individu dengan risiko penyakit paru
• Menilai risiko pra-bedah
• Menilai prognosis
• Menilai status kesehatan sebelum masuk program dengan aktivitas fisik berat
• Menilai hasil pengobatan
• Menjelaskan perjalanan penyakit yang mempengaruhi fungsi paru
• Memonitor individu yang pekerjaannya terpajan zat berbahaya
• Memonitor reaksi obat yang mempengaruhi efektoksis terhadap paru
• Evaluasi gangguan/ketidakmampuan
• Menilai pasien sebagai bagian program rehabilitasi
• Menilai risiko sebagai bagian evaluasi asuransi
• Menilai individu untuk alasan legal kesehatan masyrakat
• Survei epidemiologi
• Penelitian klinis
PERSIAPAN PEMERIKSA AN SPIROMETER
• Operator, pengetahuan memadai, mengerti tujuan pemeriksaan dan mampu melakukan
instruksi manuver yang benar.
• Persiapan alat, spirometer harus sudah dikalibrasi minimal 1 kali seminggu.
• Persiapan subjek, selama pemeriksaan subjek harus merasa nyaman. Sebelum pemeriksaan
subjek sudah mengetahui tentang tujuan pemeriksaan dan manuver yang akan dilakukan. Subjek
bebas rokok minimal 2 jam sebelum pemeriksaan, tidak makan terlalu kenyang, tidak berpakaian
ketat, penggunaan obat pelega nafas terkahir 8 jam sebelumnya untuk aksi singkat dan 24 jam
untuk aksi panjang.
• Kondisi lingkungan, ruang pemeriksaan harus mempunyai sistem ventilasi yang baik dan suhu
udara berkisar antara 17-40ºC.
MANUVER SPIROMETER

• Manuver KV, subjek menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara
dikeluarkan sebannyak mungkin tanpa manuver paksa.
• Manuver KVP, subjek menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara
dikeluarkan dengan dihentakkan serta melanjutkannya sampai ekspirasi
maksimal. Apabila subjek merasa pusing maka manuver segera dihentikan
karena dapat menyebabkan subjek pingsan. Keadaan ini disebabkan oleh
gangguan venous return ke rongga dada.
• Manuver VEP1 (volume ekspirasi paksa detik pertama), nilai VEP1 adalah volume
udara yang dikeluarkan selama 1detik pertama pemeriksaan KVP. Manuver VEP1
seperti manuver KVP.
• Manuver APE (arus puncak ekspirasi), APE adalah kecepatan arus ekspirasi
maksimal yang dapat dicapai saat ekspirasi paksa. Tarik nafas semaksimal
mungkin, hembuskan dengan kekuatan maksimal
FA K TO R -FA KTOR YA N G M EM PEN GA RUHI KA PA S ITAS V ITA L PA R U

• Usia
• Jenis kelamin
• Riwayat penyakit
• Pola Hidup
• Aktivitas fisik dan kebiasaan berolahraga
VENTIL ASI ALVEOL AR
• Ventilasi alveolar adalah jumlah udara yang mencapai alveoli tiap menitnya. Hanya sebagian dari
udara inhalasi yang mencapai permukaan alveoli. Umumnya inhalasi menarik 500 ml udara ke
dalam saluran pernapasan., hanya sekitar 350ml mencapai alveoli dan 150ml hanya sampai
saluran perafasan dan tidak berpartisipasi dalam pertukaran gas, disebut dead space.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai