Anda di halaman 1dari 29

PEMAPARAN HASIL DISKUSI

OLEH :
1. NINDA EGA YUNIAR (P07120216041)
2. NOVIANI DWI W (P07120216048)
3. CAHAYA NUGRAHENI (P07120216052)
4. KURNIA DEWI S (P07120216054)
5. UMI KHALSUM (P07120216059)
6. IRFA FADHILA R (P07120216063)
7. SRI DARMI N (P07120216071)
8. AGUS RENALDI (P07120216069)
9. SILVESTER HARDA P (P07120216075)
10. MUHAMMAD ABDUL AZIZ (P07120216077)
Pengertian Sindrom Koroner Akut
Sindrom koroner akut adalah suatu kumpulan gejala klinis iskemia
miokard yang terjadi akibat kurangnya aliran darah ke miokardium
berupa nyeri dada, perubahan segmen ST pada Electrocardiogram
(EKG), dan perubahan biomarker jantung (Kumar & Cannon, 2009).
Sindrom koroner akut (SKA) merupakan kegawatan jantung yang
terjadi karena adanya ruptur atau erosi dari plak aterosklerosis yang
memiliki gambaran berupa angina pektoris tidak stabil (unstable
angina pectoris/UAP), infark miokardium akut (IMA) baik dengan
peningkatan segmen ST (ST segmen elevation myocardial infarction/
STEMI) maupun tanpa peningkatan segmen ST (non ST segmen
elevation myocardial infarction/NSTEMI
Mind Maping sindrom Koroner Akut
Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler
Jantung adalah organ yang memompa darah melalui pembuluh darah menuju ke
seluruh jaringan tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh
darah. Darah yang mencapai sel-sel tubuh dan melakukan pertukaran zat dengan sel-
sel tersebut harus di pompa secara terus-menerus oleh jantung melalui pembuluh
darah. Sisi kanan dari jantung, memompa darah melewati paru-paru, memungkinkan
darah untuk melakukan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida.
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks,Berat
pada orang dewasa sekitar 250-350 gram
Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
 Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-
I.
 Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
 Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
 Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos,
dan kolumna vetebrata torakalis.
 Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
 Jantung berfungsi untuk menjalankan sistem sirkulasi dan transportasi dalam
tubuh. Pada dasarnya sistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen dasar yaitu :
1. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah
untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah mengalir ke
jaringan.
2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan
mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian
mengembalikannya ke jantung.
3. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan
disalurkan dilarutkan, diendapkan (Sherwood, 2001).
 Otot Jantung terdiri dari 3 lapisan:
1. Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung
yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV
2. Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria
3. Dalam / Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari
jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan
sinus vena kava
 Bagian- bagian dari jantung:
1. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
2. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis
2.Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum
atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis
3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4.Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui ostum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum
Peredaran darah jantung
 Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang
datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra
masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup
vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru
masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel
sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
 Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus
pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel
kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra.
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan
lanjutan dari vena.
Fisiologi Jantung
 Fungsi umum otot jantung yaitu:
1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari
luar.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot
jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

 Metabolisme Otot Jantung


Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi.
Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil
dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung
adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
 Pengaruh Ion Pada Jantung
1. Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES
menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis.
3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung

 Elektrofisiologi Sel Otot jantung


Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas
membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan
potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia,
mekanika, dan termis
 Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding
atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium
dekat muara sinus koronari.
3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi
posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada
endokardium menyebar pada kedua ventrikel
 Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
 Fungsi jantung sebagai pompa
 Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1. Fungsi atrium sebagai pompa
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
3. Periode ejeksi
4. Diastole
5. Periode relaksasi isometric
Anatomi sistem pembuluh darah
 Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1. Aliran darah koroner
2. Aliran darah portal
3. Aliran darah pulmonal
4. Aliran darah sistemik
 Sistem Pembuluhan Limfe
Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut
protein dan zat partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan
absorbs secara langsung kedalam kapiler darah
Fisiologi vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena
berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
 Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan
 Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika
darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
 Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan
bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
 Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
 Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke
jantung.
Patofisiologi Sindrom Koroner Akut
Sebagian besar SKA adalah manifestasi akut dari plak ateroma
pembuluh darah koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan
dengan perubahan komposisi plak dan penipisan tudung fibrus yang
menutupi plak tersebut. Kejadian ini akan diikuti oleh proses agregasi
trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Terbentuklah trombus yang kaya
trombosit (white thrombus).
Pathway SKA
Pengkajian Sindrom Koroner Akut
1. Identitas Pasien
Umumnya jenis kelamin laki-laki dan usia > 50 tahun
2. Keluhan Utama
Nyeri dada. Pasien mengeluh nyeri ketika istirahat, terasa panas di dada retro sternal menyebar ke lengan kiri dan punggung
kiri, skala nyeri 8 (skala 1-10), nyeri berlangsung ± 10 menit.
3.Riwayat Penyakit Sebelumnya
Diabetes Mellitus, Hipertensi, kebiasaan merokok, pekerjaan, stress
4.Pemeriksaan Fisik
Tampilan Umum
 Pasien tampak pucat, berkeringat, dan gelisah akibat aktivitas simpatis berlebihan. Pasien tampak sesak napas. Demam
derajat sedang (<380C) bisa timbul setelah 12-24 jam pasca infark.
 Denyut Nadi dan Tekanan Darah
 Sinus takikardi (100-120 x/menit), biasanya akan melambat dengan pemberian analgesik yang adekuat.
 Peningkatan tekanan darah merupakan akibat dari pelepasan ketokolamin. Sedangkan jika terjadi hipotensi merupakan
akibat dari aktivitas vagus berlebih, dehidrasi, infark ventrikel kanan, atau tanda dari syok kardiogenik.
 Pemeriksaan Dada Jantung
Terdengar bunyi jantung S dan S3 atau mur-mur. Bunyi gesekan perikerd jarang terdengar hingga hari kedua atau ketiga
atau lebih lama lagi (hingga 6 minggu) sebagai gambaran Sindrom Dressler.
 Pemeriksaan Dada Paru
Ronkhi akhir pernapasan bisa terdengar, walaupun mungkin tidak terdapat gambaran edema paru pada radiografi. Jika
terdapat edema paru, maka hal tersebut merupakan komplikasi infark luas, biasanya anterior.
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram (EKG)
Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan menghasilkan perubahan
gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran listrik diarahkan menjauh dari jaringan
iskemik, lebih serius lagi, jaringan iskemik akan mengubah segmen STmenyebabkan depresi
ST. Pada infark, miokard yang mati tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk
repolarisasisecara normal, mengakibatkan elevasi segmen ST
Gambaran spesifik pada rekaman EKG
•Anterior Elevasi segmen ST pada lead V3 -V4, perubahan resiprokal (depresi ST) pada lead II, III, aVF.
•Inferior Elevasi segmen T pada lead II, III, aVF, perubahan resiprokal (depresi ST) V1 – V6, I, aVL.
•Lateral Elevasi segmen ST pada I, aVL, V5 – V6.
•Posterior Perubahan resiprokal (depresi ST) pada II, III, aVF, terutama gelombang R padaV1 – V2.
•Ventrikel kanan Perubahan gambaran dinding inferior
2. Tes Darah
 Selama serangan, sel-sel otot jantung mati dan pecah sehingga protein-protein
tertentu keluar masuk aliran darah.
 Kreatinin Pospokinase (CPK) termasuk dalam hal ini CPK-MB terdetekai setelah 6-8
jam,mencapai puncak setelah 24 jam dan kembali menjadi normal setelah 24 jam
berikutnya.
 LDH (Laktat Dehidrogenisasi) terjadi pada tahap lanjut infark miokard yaitu setelah 24
jamkemudian mencapai puncak dalam 3-6 hari. Masih dapat dideteksi sampai
dengan 2minggu.
 Iso enzim LDH lebih spesifik dibandingkan CPK-MB akan tetapi penggunaan klinisnya
masih kalah akurat dengan nilai Troponin, terutama Troponin T.
 Seperti yang kita ketahui bahwa ternyata isoenzim CPK-MB maupun LDH selain
ditemukan pada otot jantung juga bisa ditemukan pada otot skeletal.
 Troponin T & I protein merupakan tanda paling spesifik cedera otot jantung,
terutama Troponin T (TnT)
 Tn T sudah terdeteksi 3-4 jam pasca kerusakan miokard dan masih tetap tinggi dalam
serumselama 1-3 minggu.
 Pengukuran serial enzim jantung diukur setiap selama tiga hari pertama.
Enzim dalam jantung
N Enzim Jantung Nilai Normal
o
1 CPK (Creatin Pospokinase) Dewasa Laki-laki : 5-35 Ug/ml atau 30-180
IU/L
Dewasa Perempuan : 5-25 Ug/ml atau 25-150
IU/L
Anak-anak Laki-laki : 0-70 IU/L
Anak-anak Perempuan : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/L

2 CKMB (Creatinkinase label < 10 U/L


M dan B)

3 LDH (Laktat 80-240 U/L


Dehidrogenase)
4 Troponin < 0,16 Ug/L
Coronary Angiography
Coronary angiography merupakan pemeriksaan khusus dengan
sinar X pada jantung dan pembuluh darah. Sering dilakukan selama
serangan untuk menemukan letak sumbatan pada arteri
koroner.Kateter dimasukkan melalui arteri pada lengan atau paha
menuju jantung. Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung, yang
merupakan bagian dari angiografi koroner Zat kontras yang terlihat
melalui sinar X diinjeksikan melalui ujung kateter padaaliran darah
Diagnosa Sindrom Koroner Akut
 Chest pain berhubungan dengan penurunan suplay oksigen ke miokard
 Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurnan irama jantung
 Gangguan keseimbangan elktrolit hipokalemia
 Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologis
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernafasan
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai oksigen
dengan dibutuhkan
Intervensi Sindrom Koroner Akut
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Chest pain berhubungan Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk istirahat - Istirahat akan memberikan
dengan penurunan suplai beradaptasi dengan nyeri 2. Motivasi teknik relaksasi napas dalam ketenangan sebagai salah
oksigen ke miokard setelah mendapat perawatan 3. Kolaborasi analgesik ASA 1×100 mg satu relaksasi klien sehingga
...×... jam 4. Evaluasi perubahan klien: TTV, skala nyeri, rasa nyeri yang dirasakan
dan klinis berkurang, selain itu dengan
Kriteria Hasil beristirahat akan mengurangi
a. Skala nyeri berkurang O2 demand sehingga
menjadi ... jantung tidak berkontraksi
b. Klien mengatakan melebihi kemampuannya.
keluhan nyeri berkurang - Relaksasi napas dalam
c. Klien tampak lebih tenang adalah salah satu teknik
relaksi dan distraksi, kondisi
relaks akan menstimulus
hormon endorfin yang
memicu mood ketenangan
bagi klien
- Analgesik akan memblok
nosireseptor sehingga respon
nyeri klien berkurang
- Memantau kondisi klien
setelah terapi diberikan
Penurunan curah jantung Curah jantung klien meningkat 1. Berikan posisi kepala lebih tinggi dari - Posisi kepala lebih tinggi dari
berhubungan dengan setelah intervensi selama ... jam ekstrimitas ekstremitas (30o) memperlancar
penurnan irama jantung 2. Motivasi klien untuk istirahat (bed rest) aliran darah balik ke jantung
Kriteria Hasil 3. Berikan NRM 8 L/mnt sehingga menghindari
a. TD normal, 100/80-140/90 4. Kolaborasi medikasi: pemberian vasodilator bendungan vena jugular, dan
mmHg captopril, ISDN, pemberian diuretik beban jantung tidak bertambah
b. Nadi kuat, reguler furosemide berat
5. Evaluasi perubahan TTV dan klinis - Beristirahat akan mengurangi
O2 demand sehingga jantung
tidak berkontraksi melebihi
kemampuannya
- Pemberian oksigen akan
membantu dalam memenuhi
kebutuhan oksigen dalam
tubuh
- Vasodilator dan diuretik
bertujuan untuk mengurangi
beban jantung dengan cara
menurunkan preload dan
afterload
- Monitor terapi yang sudah
diberikan dan sebagai
perbaikan intervensi
selanjutnya
Gangguan Terjadi 1. Pantau TD dan nadi lebih intensif - Penurunan Kalium dalam
keseimbangan elektrolit keseimbangan elektrolit 2. Anjurkan klien untuk istirahat darah berpengaruh pada
hipokalemia pada klien setelah intervensi 3. Kolaborasi pemberian Kalium: kontraksi jantung dan hal
... jam KCl 15 mEq dioplos dengan RL ini mempengaruhi TD dan
(500 cc/24 jam) dan pantau nadi klien sehingga
kecepatan pemberian kalium IV dengan memantau lebih
4. Evaluasi perubahan klien: TTV, intensif akan lebih
Kriteria Hasil : serum elektrolit, dan klinis waspada
a. TD normal, 100/80- - Beristirahat akan
140/90 mmHg mengurangi O2 demand
b. Nadi kuat sehingga jantung tidak
c. Klien mengatakan berkontraksi melebihi
kelelahan berkurang kemampuannya
d. Nilai Kalium normal, 3,8 - Koreksi Kalium akan
– 5,0 mmol/L membantu menaikkan
kadar Kalium dalam
darah
- Mengevaluasi terapi yang
sudah diberikan dan
untuk program intervensi
selanjutnya
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri klien dan antisipasi - Kondisi klien terpantau
dengan agen injuri selama ... × ... pada klien, ketidaknyamanan dari prosedur dan sebagai acuan
biologis masalah nyeri teratasi 2. Bantu pasien dan keluarga untuk intervensi
mencari dan menemukan dukungan - Meningkatkan partisipasi
3. Kolaborasi: berikan analgetik untuk klien dan keluarga
mengurangi nyeri dalam tindakan
Kriteria Hasil 4. Monitor TTV - Memblok reseptor nyeri
a. Nyeri berkurang dari ... sehingga klien lebih
b. Klien menerapkan tenang
manajemen nyeri - Kondisi klien terpantau
Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor respirasi - Kadar oksigen dalam
berhubungan dengan keperawatan selama ...×... dan status O2 darah tetap terjaga
kelelahan otot jam diharapkan pola 2. Posisikan klien untuk - Ekspasi dada bisa
pernapasan napas klien kembali efektif memaksimalkan maksimal dan napas bisa
ventilasi lancar
Kriteria Hasil 3. Ajarkan teknik - Klien dapat mengatur
a. Respirasi normal relaksasi pola napas
b. Irama nafas normal 4. Kolaborasi dalam - Menambah suplai
c. Tidak sesak saat pemberian terapi oksigen agar tepat kadar
istirahat oksigen dalam darah
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi adanya pembatasan klien - Merencanakan intervensi
berhubungan dengan keperawatan selama ...×... dalam beraktivitas yang tepat dalam
ketidakseimbangan jam diharapkan pasien 2. Bantu klien mengidentifikasi aktivitas perawatan klien
suplai oksigen dengan bertoleransi terhadap yang dilakukan - Klien dapat menentukan
dibutuhkan aktivitasnya 3. Berikan penguatan positif bagi yang aktivitas yang tepat
aktif beraktivitas - Penghargaan kepada
4. Kolaborasi dengan tim medis lainnya klien agar tetap
Kriteria Hasil untuk merencanakan terapi yang beraktivitas dengan tepat
a. TTV normal tepat - Aktivitas klien dapat
b. Mampu melakukan terkontrol dengan baik
aktivitas
c. Keseimbangan aktivitas
dan istirahat
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai