Anda di halaman 1dari 10

Latihan Pasca Operasi ( mobilisasi

dini setelah operasi)


Muh. Nuril Anwar, S.Kep.,Ns
Latar Belakang
• Klien mungkin mengalami nyeri pasca (setelah
) operasi yang buruk, saat batuk, nafas dalam,
dan mobilisasi khususnya bagi pasien-pasien
dengan pembedahan di area abdomen dan
dada.
• nafas dalam dan batuk memfasilitasi
pengeluaran akumulasi sekresi pulmonal.
• Akibat dari penggunaan obat anastestik yang
menekan sistem saraf pusat (Central Nervous
System), menyebabkan beberapa klien
bernafas secara dangkal, inhalasi gas dan
oksigen secara langsung menyebabkan
mukosa saluran nafas menjadi kering, yang
dapat meningkatkan kekentalan mukus
sehingga membuat sekresi sulit dilakukan
melalui batuk.
Tujuan
• Mencegah Komplikasi pernafasan yang sering
terjadi setelah pembedahan dan Anastesi
– · Emboli pulmonal : bekuan darah yang bergerak
menuju paru-paru neyebabkan obstruksi
pulmonal
– • Atelectasis: penurunan ventilasi diakibatkan
penumpukan secret yang banyak di area bronkioli
– • Pneumonia: radang pada jaringan paru (alveoli)
– • Hypoxemia: penurunan kadar oksigen dalam
darah
Tindakan
1. Cuci tangan
2. Indentifikasi klien: Pastikan nama klien dan tempat tidur benar
3. Tempatkan klien pada posisi duduk
4. Peragakan/demonstrasikan latihan nafas dalam
5. Persilakan klien untuk kembali memperagakan :
a. Letakan satu tangan di abdomen (area umbilikal) selama inhalasi
b. Kembangkan perut (otot diaphragma) dan tulang rusuk dada
(thorak ) pada saat inspirasi
c. Tarik nafas perlahan melalui mulut hingga batas maksimum
kontraksi dinding dada tercapai.
d. Ulangi latihan 3 -4 kali; dan perbolehkan klien untuk istirahat
Batuk Efektif
6. Perawat mendemonstrasikan bebat
(Splinting) dan cara batuk
7. Gunakan sarung tangan
8. Jaga klien tetap dalam posisi duduk, kepala
sedikt fleksi, bahu dilemaskan (dirileksasikan)
dan sedikit kedepan, dan kedua kaki
menyentuh lantai.
9. Persilakan klien untuk memperagakan bebat
(Splinting) dan cara batuk :
a. Perintahkan klien untuk mengangkat kepala
perlahan dan menarik udara.
b. Dan hembuskan dengan mengerutkan bibir
(pursed lips)
c. Ulangi pernafasan tersebut dua atau tiga kali
d. Ketika klien merasa siap untuk batuk,
perintahkan untuk menyimpan lipatan bantal,
dengan cara menggengam dan menjepit bantal
dengan kedua lengan melawat perut (abdomen)
(Lihat gambar 30-3)
e. Sediakan tisu
Latihan Nafas Dalam
• Perintahkan klien untuk menggunakan spirometer (incentive
spirometer). Persilakan klien untuk : (Lihat gambar 30-4)
a. Memegang spirometer dengan posisi tegak lurus
b. Persilakan untuk bernafas dan menghebuskan nafas secara biasa,
kemudian tutup mulut dan dekatkan ke mulut alat, secara perlahan, nafas
dalam untuk menaikkan balon di dalam selang (tabung) plastik , tahan nafas
paling sedikit tiga detik (mencegah kolaps alveoli).
c. Secara simultan ukur jumlah volume udara inspirasi pada selang (tabung)
plastik kalibrasi.
d. Lepaskan alat, dan hembuskan nafas secara normal.
e. Berikan waktu untuk bernafas secara normal
f. Ulangi prosedur 4-5 kali.
g. Perintahkan klien untuk batuk; ulangi langkah 9. Siapkan tisu.
h. Persilahkan klien untuk membersihkan bagian mulut spirometer, dan
simpan di tempat yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai