Anda di halaman 1dari 13

Manifestasi dan diagnosis sinusitis akut

Gejala sistemik Sinus ethmoid jarang timbul


Demam dan rasa lesu pembengkakan kecuali bila ada
komplikasi
Gejala local
1.Pada hidung  ingus kental yangPemeriksaan rinoskopi anterior
kadang-kadang berbau dan dirasakan Mukosa konka hiperemis dan edema
mengalir ke nasofaring. sinusitis maksilaris, sinusitis frontalis,
2.Hidung tersumbat sinusitis ethmoid anterior  mukopus
3.Rasa nyeri pada sinus yang atau nanah di meatus medianus
terkena, kadang-kadang ada nyeri Sinusitis ethmoid posterior dan
alih (referred pain) sphenoid  nanah tampak keluar dari
meatus superior
Pemeriksaan fisik
Tampak pembengkakan di daerahPemeriksaan rinoskopi posterior
muka Tampak mukopus di nasofaring (post
Sinus maksilaris  pipi dan kelopak nasal drip)
mata bawah
Sinus frontalis  kelopak mata atas
Manifestasi dan diagnosis sinusitis kronis
Anamnesis Gejala rongga hidung
Gejala yang muncul hanya 1 atau 2 :
1.Sakit kepala kronik Gejala Minor
2.Post-nasal drip 1.Sakit kepala
3.Batuk kronik 2.Fatigue (lelah)
4.Gangguan tenggorok 3.Demam
5.Gangguan telinga akibat sumbatan 4.Halitosis
kronik muara Tuba Eustachius 5.Sakit gigi
6.Gangguan ke paru seperti 6.Batuk
bronchitis 7.Sakit atau rasa penuh pada telinga
Gejala Mayor Diagnosa dapat ditegakkan bila
1.Nyeri pada wajah terdapat:
Kongesti atau rasa penuh pada 2 mayor + 1 minor ; atau
wajah 1 mayor + 2 minor
2.Hidung tersumbat 3 minor
3.Sekret hidung
4.Hyposmia atau anosmia
5.Adanya sekret purulen pada
Pemeriksaan Klinis
tidak seberat sinusitis akut dan tidak terdapat pembengkakan di muka.
Rinoskopi anterior
sekret kental purulen dari meatus medianus atau meatus inferior.
Rhinoskopi posterior
tampak sekret purulen di nasofaring atau post nasal drip
Pungsi sinus maksila
• Pemerksaan Penunjang
– Transluminasi
– Laboratorium CRP ( C-Reaktive Protein : meningkat pada infeksi
bakteri ), LED ( tanda inflamasi )
– Radiologis foto polos waters: menilai air fluid level pada rhinosinusitis
akut.
– Endoskopi Nasal.
Pemeriksaan endoskopi nasal merupakan pemeriksaan tambahan
yang sangat berguna dalam memberikan informasi tentang penyebab
RSK. Dengan endoskopi nasal dapat diketahui lebih jelas kelainan di
dalam rongga hidung,termasuk memeriksa ostium sinus dan kelainan
pada kompleks ostiomeatal.
– CT – Scan : sering di gunakan pada rhinosinusitis kronis, terutama
untuk melihat kelainan anatomis seperti polip.
Pemeriksaan radiologik
Foto polos Posisi Waters Maxilla , Caldwell ( Frontal Ethmoid) , Lateral
(Sphenoid) • Foto polos Posisi Watersà Maxilla , Caldwell
Pemeriksaan
Akan tampak perselubungan ( Frontal Ethmoid) , Lateral (Sphenoid)
atau penebalan mukosa atau batas cairan udara
• Akan tampak perselubungan atau penebalan
radiologik
(air fluid level) pada sinus mukosa
yang sakit
atau batas cairan udara (air fluid level)
pada sinus yang sakit
Pemeriksaan transiluminasi
Sinus yang sakit menjadi suram atau gelap.
Komplikasi
Komplikasi akut: • Thrombosis sinus kavernosus
1. Komplikasi orbita
• Disebabkan oleh sinus yang2. Komplikasi intracranial
berdekatan dengan mata, paling• Meningitis akut
sering disebabkan oleh sinus etmoidal,• Abses ekstradural dan subdural
lalu sinus frontalis dan maksilaris • Abses otak
• Penyebaran: tromboflebitis dan
perikontinuitatum Komplikasi kronis:
osteomyelitis dan abses subperiosteal
kelainan paru (bronkitis kronis dan
Ada 5 tahapan komplikasi orbita: bronkiektasis)
• Inflamasi/edema palpebral yang ringan
• Selulitis orbita
• Abses subperiosteal
• Abses orbita
• Diagnosis banding

- Cluster type headache


- Multisinusitis
- Pan sinusitis
management
Tujuan terapi :  sinusitis kronis
• mempercepat penyembuhan • antibiotic untuk gram negative
• mencegah komplikasi dan anaerob
• mencegah perubahan menjadi kronik
analgesic,parasetamol
 sinusitis akut bacterial Mukolitik,ambroxol
• antibiotic,amoksisilin steroid oral/topical
• Dekongestan,pseudoefedrin pencucian rongga hidung dengan
NaCl atau pemanasan (diatermi)
 imunoterapi
Terapi bedah
• Pada umumnya RSA tidak memerlukan tindakan bedah,
kecuali
• beberapa kasus yang mengalami komplikasi atau tidak
memberikan respon dengan terapi medis yang tepat.
Tindakan bedah bisa berupa :
• Irigasi sinus (antral lavage), nasal antrostomy ,operasi
Caldwell-Luc dan Functional Endoscopic Sinus Surgery
(FESS).
Irigasi Sinus (Antral lavage)
• Kegagalan sinus maksilaris untuk membersihkan sekret atau produk
infeksi dengan terapi medis yang adekuat mengakibatkan
• Rusaknya mucociliary blanket atau obstruksi pada ostium sinus. Hal ini
mengakibatkan retensi mukopus dan produk infeksi lain di dalam antrum.
• Pada kondisi ini irigasi sinus maksilaris akan membuang produk-produk
infeksi seperti jaringan nekrotik,kuman-kuman penyakit dan debris yang
terjadi.
Nasal Antrostomy
• Indikasi tindakan ini adalah infeksi kronis,infeksi yang rekuren dan adanya
oklusi ostium sinus.
Operasi Caldwell-Luc.
• Prinsip dari operasi ini yaitu membuka dinding depan sinus
• maksila pada daerah fosa kanina (transbuccal antrostomy),dan membuat
nasoantral window melalui meatus inferior. Dengan cara ini
memungkinkan visualisasi yang lebih baik ke dalam sinus maksila.
Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS).
• Indikasi tindakan FESS ini meliputi :
- Sinusitis akut rekuren atau kronis pada semua sinus paranasalis -
- Mukokel pada sinus paranasalis
- Mikosis pada semua sinus paranasalis
- Benda asing
- Osteoma yang kecil
Prognosis
• RSA
Ad vitam :ad bonam
Ad functionam: ad bonam
Ad sanationam:ad bonam

. RSK
Ad vitam: ad bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai