Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 5

Proses terbentuknya iman &


takwa
PENGERTIAN IMAN
PENGERTIAN IMAN
Iman berasal dari bahasa arab amina, yu’minu, imanan yang secara harfiah
berarti keyakinan, dan tersirat adanya perbuatan.

Iman secara bahasa berarti pembenaran (tashdiq). Ketika Nabi shallallahu


‘alaihi wa sallam ditanyakan oleh Jibril ‘alaihis salam mengenai iman,
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Iman adalah (1) engkau beriman
kepada Allah, (2) kepada malaikat-Nya, (3) kepada kitab-kitab-Nya, (4) kepada
rasul-rasul-Nya, (5) kepada hari akhir dan (6) beriman kepada takdir yang baik
dan buruk.” Jadi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa iman
memiliki enam rukun. Apabila salah satu rukun ini tidak dipenuhi maka tidak
bisa disebut orang beriman.

Keimanan adalah pondasi yang menopang segala sesuatu yang berada


diatasnya, yang kokoh tidaknya bangunan itu sangat tergantung pada kuat
tidaknya pondasi tersebut. Meskipun demikian, keimanan saja tidak cukup. Ia
harus diwujudkan dengan amal perbuatan yang baik, yang sesuai dengan
ajaran agama yang kita anut. Keimanan tidaklah sempurna, jika tidak diyakini
oleh hati, diikrarkan oleh lisan, dan dibuktikan dalam segala perilaku kehidupan
sehari – hari.
PROSES
TERBENTUKNYA
IMAN
PROSES
TERBENTUKNYA
IMAN
Pada dasarnya, proses pembentukan iman, diawali dengan proses
perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenal
ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika
seseorang tidak mengenal ajaran Allah maka orang tersebut tidak mungkin
beriman kepada Allah.
Disamping proses pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan,
karena tanpa pembiasaan, bisa saja seorang yang tadinya benci menjadi
senang. Seorang anak harus dibiasakan terhadap apa yang diperintahkan
Allah dan menjahui larangan Allah agar kelak nanti terampil melaksanakan
ajaran Allah.Terdapat 5 prinsip dalam proses penanaman iman, yaitu :
1. Prinsip pembinaan berkesinambungan.
2. Prinsip internalisasi dan individuasi.
3. Prinsip sosialisasi
4. Prinsip konsistensi dan koherensi
5. Prinsip integrasi
SEBAB NAIK
TURUNNYA IMAN
SESEORANG
SEBAB NAIK
TURUNNYA IMAN
SESEORANG
Mengenal sebab-sebab bertambah dan berkurangnya iman memiliki
manfaat dan menjadi sangat penting sekali. Selain menambah
kesempurnaan dan kuatnya iman. Ia juga bisa menjauhkan diri dari
lawannya yang menjadi sebab berkurangnya iman sehingga dapat menjaga
diri dan selamat didunia dan akherat.
SEBAB NAIKNYA
IMAN SESEORANG
Pertama: Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur`aan dan
as Sunnah.
Hal ini menjadi sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat
karena ilmu menjadi sarana beribadah kepada Allah Ta’ala dan mewujudkan
tauhid dengan benar dan pas.

Kedua: Merenungi ayat-ayat kauniyah.


Merenungi dan meneliti keadaan dan keberadaan makhluk-makhluk
Allah Ta’ala yang beraneka ragam dan menakjubkan merupakan faktor
pendorong yang sangat kuat untuk beriman dan mengokohkan iman.

Ketiga: Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan


ikhlas, memperbanyak dan mensinambungkannya. Hal ini karena semua
amalan syariat yang dilaksanakan dengan ikhlas akan menambah iman.
Karena iman bertambah dengan pertambahan amalan ketaatan dan
banyaknya ibadah.
SEBAB TURUNNYA
IMAN SESEORANG
Faktor internal berkurangnya iman

Pertama: Kebodohan. Ini adalah sebab terbesar berkurangnya iman, sebagaimana ilmu adalah sebab
terbesar bertambahnya iman.

Kedua: Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa. Tiga perkara ini adalah salah satu sebab penting
berkurangnya iman.

Ketiga: Perbuatan maksiat dan dosa. Jelas kemaksiatan dan dosa sangat merugikan dan memiliki pengaruh
jelek terhadap iman. Sebagaimana pelaksanaan perintah Allah Ta’ala untuk menambah iman, demikian juga
pelanggaran atas larangan Allah Ta’ala mengurangi iman

Keempat: Nafsu yang mengajak kepada keburukan. sebagaimana Allah Ta’ala jelaskan dalam menceritakan
istri al-Aziz
ٌ ُ‫وء ِّإ ََّّل َما َر ِّح َم َر ِّبي ِّإ َّن َر ِّبي َغف‬
‫ور َر ِّحي ٌم‬ َ ‫س ََل َ َّم‬
ُّ ‫ارة ٌ ِّبال‬
ِّ ‫س‬ ُ ‫َو َما أُبَ ِّر‬
َ ‫ئ نَ ْف ِّسي ِّإ َّن النَّ ْف‬
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh
kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun
lagi Maha Penyanyang.” (Qs Yusuf: 53)
Nafsu ini menyeret manusia kepada kemaksiatan dan kehancuran iman
SEBAB TURUNNYA
IMAN SESEORANG

Faktor eksternal berkurangnya iman

Pertama: Syeitan musuh abadi manusia yang merupakan satu sebab


penting eksternal yang mempengaruhi iman dan mengurangi
kekokohannya.

Kedua: Dunia dan fitnah (godaan)nya. Menyibukkan diri dengan dunia


dan perhiasannya termasuk sebab yang dapat mengurangi iman. Sebab
semakin semangat manusia memiliki dunia dan semakin
menginginkannya, maka semakin memberatkan dirinya berbuat
ketaatan dan mencari kebahagian akherat.

Ketiga: Teman bergaul yang jelek. Teman yang jelek dan jahat menjadi
sesuatu yang sangat berbahaya terhadap keimanan, akhlak dan
agamanya.
Pengaruh iman dalam kehidupan

• Iman melenyapkan kepercayaan kepada


kekuasan benda
• Iman menanam semangat berani
menghadapi maut
• Iman menanam sikap “self-help” dalam
kehidpan
• Iman memberikan ketentraman jiwa
• Iman mewujudkan kehidupan yang baik
• Iman melahirkan sikap ikhlas dan
konsikuen
• Iman mencegah penyakit
Pengertian Takwa
Takwa berasal dari kata waqa,
yaqi, wiqayah, yang artinya takut,
menjaga, memelihara dan
melindungi. Maka taqwa dapat di
artikan sikap keimanan yang
diwujudkan dalam pengalaman
ajaran agama islam secara utuh
dan konsisten ( istiqomah ).
Tanda tanda orang bertakwa
diterangkan dalam surah Al – Baqarah
(2) ayat 2-5 yaitu : Orang - orang yang
mengimani Allah, mengimani kitab –
kitab Allah, hari kiamat, mendirikan
shalat, ber infak baik dalam keadaan
lapang maupun sempit, menahan
amarah atau sabar, memaafkan
kesalahan orang lain, segera memohon
ampun kepada Allah ketika berbuat keji
atau zalim.
• Dari penjelasan surat Al- Baqarah (2)
ayat 2-5 mengenai karakter orang
bertakwa. Nampak jelas bahwa
keimanan dan ketakwaan mempunyai
hubungan. Untuk bertakwa diperlukan
syarat keimanan itu sendiri.
Seseorang baru dapat dikatakan
bertakwa jika ia telah beriman. Dan
sebaliknya, seseorang yang beriman
belum tentu dapat dikatakan
bertakwa. Orang yang bertakwa
adalah mereka yang tingkat
keimanannya telah sempurna.
Manfaat ketakwaan
• Mendapatkan hidayah dan bimbingan dari
Allah SWT
• Mendapat keberuntungan dalam kehidupan
• Mendapatkan ampunan dan pahala dar
Allah SWT
• Mendapatkan rezeki dari Allah SWT tanpa
diduga duga
Peran Iman dan Takwa Dalam Kehidupan
Moderen
bagi diri sendiri
Pahala yang lebih baikDari peran dan manfaat iman dan takwa dalam
kehidupan, maka peran keduanya sangat penting dalam masalah
kehidupan moderen saat ini. seperti :
1. Mendapat keamanan
2. Jalan yang lurus
3. Ada pahala yang terbaik ( surga ) dan tambahan nya
Keimanan dan ketakwaan akan memberikan kekuatan jiwa dan batin
manusia, sehingga orang yang iman nya kuat serta bertakwa InshaAllah
tidak akan pernah gentar apalagi menyerah menghadapi berbagai
cobaan hidup.
• barang siapa yang bertakwa dan bersabar
maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia -
nyiakan pahala bagi orang - orang yang berbuat
kebaikan

• (Q.S Yusuf :90 )

Anda mungkin juga menyukai