Anda di halaman 1dari 28

Early Phase Glukagon and Insulin Secretory Abnormalities,

But Not Incretin, Are Simialarly Responsible For


Hyperglecemia After Ingestion Of Nutrients

Rizal Akbar 081424253003


Untari 081424253004

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si


pendahuluan
- Meningkatkan sekresi insulin
Diabetes -Menghambat sekresi glukagon
Melitus tipe 2 - meningkatkan Sekresi
increatin

Untuk mencapai
Hiperglikemia
kondisi normal
mengindikasikan
Kadar glukosa darah
yang melebihi batas
normal
Disebabkan oleh:
(80-120mg/100 mL)
Resisten insulin,
Kurangnya sekresi insulin
DIABETES MELITUS TIPE 2
(DM2)

Penyakit kelainan metabolik yang


dikarakteristikkan dengan hiperglikemia
kronik akibat resistensi insulin

Kegemukan merupakan salah Resistensi insulin terjadi karena


satu faktor terjadinya sel-sel target gagal atau tak
DM2. karena lemak yang mampu merespon insulin secara
berlebih dapat gangguan normal
pengikatan glukosa oleh sel
reseptornya sehingga terjadi DM2 bukan disebabkan oleh tidak
ganggu terbentuknya insulin karena
rusaknya sel beta
PANKREAS Fungsi utama pada
sistem pencernaan
Pankreas berfungsi sebagai
organ endokrin dan eksokrin.
Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh
pulau-pulau Langerhans
(Islets of Langeerhans) yang
terdiri tiga jenis sel yaitu;
1. sel alpha (α) menghasilkan
glukagon
2. sel beta (β) menghasilkan
insulin dan
3. sel deltha (D)
menghasilkan somatostatin
HORMON INSULIN
Insulin adalah hormon yang terdiri dari
rangkaian asam amino yang disekresikan
Dari sel-sel beta pancreas islets of
langerhans.

Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan


pada sel beta berupa kadar glukosa yang
tinggi , maka insulin akan disekresikan
kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh
untuk keperluan regulasi glukosa sehingga
kadar glukosa menjadi normal kembali
Hormon insulin memudahkan penyerapan glukosa ke dalam
otot rangka, jaringan adiposa dan hati, dengan demikian
insulin berperan dalam proses glycogenesis (pembentukan
glikogen) sebagai cadangan energi.

Secara bersamaan, insulin menghalangi


pelepasan glukosa hati (glycogenolysis) dan
produksi glukosa baru dari nutrien
nonkarbohidrat ( gluconeogenesis )
sehingga akan menghambat kerja dari
hormon glukagon
AKTIVASI RESEPTOR SEL TARGET OLEH
INSULIN DAN EFEK SELULER

• reseptor insulin :
2 subunit alfa dan 2 subunit beta
yangDihubungkan oleh ikatan
disulfida

insulin berikatan dengan unit alfa

•Autofosforilasi unit beta


AKTIVASI RESEPTOR SEL TARGET OLEH
INSULIN DAN EFEK SELULER

• MENGAKTIFKAN TYROSIN
KINASE

FOSFORILASI ENZIM
INTRASEL
(insulin receptor substrates)

Efek akhir stimulasi insulin


Beberapa detik setelah ikatan
insulin, uptake glukosa dari sekitar
80% sel tubuh meningkat khususnya
sel otot dan Sel adiposa
Sekresi hormon insulin
Kelebihan jumlah glukosa dalam
darah akan merangsang sekresi
insulin dengan mekanisme:
a. Glukosa masuk ke membran b sel
dengan mengikat glukosa
transferase pada b sel pankreas
(GLU2)
b. Glukosa akan mengalami proses
glikolisis sehingga akan
dihasilkan ATP.
c. ATP yang terbentuk akan
digunakan untuk mengaktifkan
penutupan chennal K sehingga K
akan terakumulasi dan terjadi
terjadi depolarisasi membran
sel, yang diikuti tahap
pembukaan channel Ca.
d. Masuknya ion Ca menyebabkan
peningkatan kadar ion Ca
intrasel sehingga menstimulus
eksositoris insulin dan akan
diedarkan ke aliran darah
Sintesis insulin dimulai dari
- Translasi RNA insulin oleh ribosom, kemudian
akan terikat pada retikulum endoplasma

-preproinsulin (prekursor insulin) di retikulum


endoplasma sel beta pankreas. Dengan bantuan
enzim peptidase maka preproinsulin akan dipecah
menjadi proinsulin yang kemudian dihimpun dalam
gelembung gelembung sekresi (secretory vesicles)
dalam sel tersebut.

-dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin akan


diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-peptide)
yang siap disekresikan melalui eksositosis
Hormon Glukagon
Hormon glukagon merupakan peptida
hormon yang disekresikan Dari sel-sel alfa
pancreas islets of langerhans.

Glukagon mempengaruhi banyak proses


metabolisme yang juga dipengaruhi oleh
insulin dan berlawanan dengan efek insulin
Sistem kerja hormon glukagon

Glukagon bekerja terutama di hati, tempat hormon


ini menimbulkan berbagai efek pada metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein:
1. Efek pada karbohidrat, mengakibatkan
peningkatan pembentukan dan pengeluaran glukosa
oleh hati sehingga terjadi peningkatan kadar
glukosa darah
2. Efek pada lemak, mendorong penguraian lemak
dan menghambat sintesa trigliserida. Glukagon
meningkatkan pembentukan keton (ketogenesis) di
hati dengan mendorong perubahan asam lemak
menjadi badan keton.
3. Efek pada protein, glukagon menghambat sintesa
protein dan meningkatkan penguraian protein di
hati.
SEKRESI glukagon

faktor utama yang mengatur sekresi glukagon


adalah efek langsung konsentrasi glukosa
darah pada pankreas endokrin. Ketika glukosa
darah mengalami penurunan maka sel α
pankreas meningkatkan sekresi glukagon. Efek
hiperglikemik hormon ini cenderung memulihkan
konsentrasi glukosa darah ke tingkat normal.
Sebaliknya peningkatan glukosa darah seperti
yang terjadi setelah makan akan menghambat
sekresi glukagon yang juga cenderung
memulihkan kadar glukosa ke kadar normal.
SISTEM REGULASI GLUKOSA DARAH
HORMON INCREATIN

Hormon increatin adalah hormon yang disekresi pada saluran


pencernaan yang menjadi stimulator sekresi hormon insulin selain
stimulasi yang terjadi setelah penyerapan nutrisi yang
menyebabkan peningkatan rasio gula darah

glucose-dependent
glucagon-like peptid 1 insulinotropic polypeptida
(GLP-1) (GIP)

Reseptor GLP-1 predominan


Reseptor GIP terdapat terdapat pada sel beta,
pada sel beta pankreas walaupun terdapat juga pada sel
alfa pankreas dan di sel-sel
jaringan lain
Early Phase and Insulin Secretory Abnormalities, But Not Incretin, Are
Simialarly Responsible For Hyperglecemia After Ingestion Of Nutrients

( D. Yabe et al. / Journal of Diabetes and Its Complications 29 (2015)


413-421 )

NGT UJI OGTT


asupan 75 gram
Dilakukan untuk mengetahui glukosa
pengaruh
Fase awal sekresi glukagon, IGT
sekresi insulin dan sekresi UJI MTT
hormon increatin terhadap ( mengandung 480
Hyperglikemia kkal, karbohidrat:
T2DM protein: lemak =
2,8: 1: 1).
Kriteria seleksinya sebagai berikut:
- Indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 27,0 kg /m2
- Usia antara 20 dan 65 tahun,
- T2DM dengan HbA1c kurang dari 7,9%
- Non-diabetes dengan FPG kurang dari 110 mg/dL
- Tidak mengidap penyakit diabetes melitus tipe 1,
penyakit saluran pencernaan, penyakit jantung, penyakit
pankreas, penyakit hati, penyakit ginjal, tidak
mengkonsumsi alkohol, dan tidak hamil.

Penentuan laboratorium

Kadar glukagon diukur dengan mengguanakn kit khusus


untuk glukagon sedangkan insulin diukur dengan
menggunakan “insulin lumipulse presto”

Sedangkan untuk GLP-1 diukur dengan menggunakan


antiserum 89390 yang khusus untuk GLP-1
Dan GIP diukur menggunakan antiserum R65
Hasil penelitian

Kadar glukosa dari ketiga kelompok uji menunjukkan


bahwa kelompok T2DM memiliki kadar gkukosa paling
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sekresi glukagon yang
tinggi dan sekresi insulin yang rendah pada kelompok
T2DM
Pembahasan

Sekresi glukagon meningkat dan serkresi insulin


menurun pada fase awal setelah uji OGTT dan
uji MTT pada ketiga kelompok baik pada
NGT,IGT maupun D2TM.
Ditunjukan dengan kadar glukosa paling tinggi
pada kelompok D2TM.

Sedangkan hormon increatin tidak terlalu


berpengaruh terhadap perubahan kadar glukosa
karena GIP dan GLP-1 memilki aktivatas yang
singkat
TERIMA KASIH
SEMOGA MEMBERI MANFAAT
Insulin meningkatkan pengambilan, penyimpanan
dan
Penggunaan glukosa pada liver

• Insulin : Glukosa Glikogen (pada liver )

• MEKANISME
-Insulin akan menginaktifkan enzim liver
fosforilase
(glikogen liver = glukosa )
-Insulin menyebabkan peningkatan pengambilan
glukosa
Oleh sel-sel liver dengan cara meningkatkan
aktifitas
Enzim glukokinase
Siklus cory

Anda mungkin juga menyukai