Anda di halaman 1dari 14

KEBUDAYAAN

DALAM
PENDIDIKAN
Meli Fitriani (17312241002)
Anan Fatimah (17312241044)
Rosmalia Mufrida Giri (17312241054)
Hesti Ligya Maharani (17312244011)
Dhiarrafii Bintang Matahari (17312244023)
Hanisa Meliana (17312244024) KELOMPOK 2 – PENDIDIKAN IPA A 2017
KONSEP TAMAN SISWA

POKOK BAHASAN
A.

KEBUDAYAAN
DALAM PANDANGAN KONTEMPORER B.

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI C.


1
Kebudaayan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan
bahkan kebudayaan merupakan dasar pendidikan.
A. KONSEP TAMAN SISWA

Ki Hadjar Dewantara
Kebudayan sebagai alasan pendidikan bersifat
2
kebangsaan “Pendidikan beralaskan garis
hidup dari bangsanya (kulturil
nasional) yang ditujukan untuk
Pendidikan memiliki arah yaitu mewujudkan
3
keperluaan peri kehidupan
keperluan peri kehidupan yang
dapat mengangkat derajat
Negara dan ralkyatnya agar
Arah tujuan pendidikan ialah untuk mengangkat
4
derajat Negara dan rakyat
dapat bersama-sama dengan
lain-lain bangsa untuk
Pendidikan yang visioner, maksudnya yaitu hak-hak kemulyaan segenap manusia
5 manusia dan tanggung jawab bersama merupakan diseluruh dunia”.
tugas dari pendidikan nasional
Seluruh unsur kebudayaan harus diperkenalkan pada proses
pendidikan yang berarti kesenian, budi pekerti, nilai agama, sastra
juga pendidikan jasmani. Program pendidikan yang komprehensif
menuntut suatu suasana pendidikan berbudaya yang hanya dapat
diwujudkan secara efektif didalam system pondok.

System pondok merupakan sarana untuk mempersatukan


pendidikan ilmu pengetahuan dengan pendidikan budi pekerti serta
nilai budaya. Namun demikian, pelaksanaan system pondok juga
dapat berarti mengembangkan kondisi dan suasana kepondokan di
dalam praksis pendidikan. Dengan system tersebut, para calon
pendidik dapat menghayati dan kelak dapat melaksanakan prinsip-
prinsip kebudayaan di dalam praksis pendidikan.
B. BEBERAPA PANDANGAN KONTEMPORER

Pandangan klasik Taman Siswa yang visioner ternyata sangat sejalan dengan pandangan-
pandangan kontemporer. Sebagai suatu ilustrasi pandangan Pendidikan rekonstruksionis
yang banyak menggunakan pendekatan-pendekatan antropologi budaya seperti Theodore
Brameld.
Didalam bukunya The Use of Explosive Ideas in Education (1965), Brameld telah
menjelaskan mengenai kaitan antara proses Pendidikan dan proses membudaya. Proses
Pendidikan adalah aspek integrative dari proses kebudayaan.
Menurut Kajian Brameld, Proses Kebudayaan Mempunyai 3 6

Aspek Yang Saling Berkaitan Satu Dengan Yang Lain, Yaitu :


Kebudayaan mempunyai tata susunan yang kompleks namun merupakan suatu anyaman yang berpola.
Dengan kata lain kebudayaan mempunyai suatu sistem keteraturan. Keteraturan tersebut mempunyai
dimensi vertical dan horizontal.

Nilai-nilai kebudayaan ditransmisikan dengan proses-proses acquiring melalui inquiring. Jadi proses
Pendidikan bukan terjadi secara pasif tetapi melalui proses intraktif antara pendidik dan peserta didik.
Proses tersebut akan memungkinkan terjadinya perkembangan budaya melalui proses kreative sehingga
memungkinkan membentuk inovasi budaya, asimilasi budaya, dan akulturasi budaya.
Proses pembudayaan mempunyai tujuan.Sebuah penanaman pendidikan yang mampu
merefleksikan nilai baik lokal maupun nasional kepada peserta didik dengan tujuan untuk
menumbuh kembanggan rasa bangga terhadap tanah airnya dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab atau proteksi terhadap kebudayaan asli Negara.
Your Logo Here
Lembaga Pendidikan merupakan salah satu pranata sosial disetiap
kebudayaan. Pranata sosial merupakan pranata yang berpusat pada 7

setiap kelakuan yang berpola. Menurut koentjaraningrat setiap pranata


sosial mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:
Sistem Norma Personil Peralatan Fisik

Pendidikan sebagai pranata Lembaga pendidikan Di dalam lembaga pendidikan kita


sosial yang berwujud dalam haruslah mengkondisikan ditemukan adanya fasilitas pendidikan
lembaga atau institusi sekolah pengenalan keseluruhan yang sangat minim sehingga tujuan yang
merupakan lembaga yang unsur-unsur budaya lokal, sesuai dengan kurikulum sulit tercapai.
berkenaan dengan kelakuan- nasional, dan global. Untuk Bukan hanya fasilitas belajar untuk
kelakuan tertentu yaitu mencapai tujuan diperlukan keperluan pendidikan intelektual saja yang
interaksi antara pendidik personil atau para pelaksana, minim tetapi di pendidikan yang lainnya
dengan peserta didik untuk bukan hanya tenaga guru juga minim fasilitas (Pendidikan kesenian ,
mewujudkan suatu sistem tetapi seluruh tenaga yang Pendidikan jasmani) , termasuk fasilitas
norma yaitu norma-norma menunjang pelaksanaan fisik yaitu adanya program kurikulum yang
ilmu pengetahuan. tugas dari lembaga dari menggambarkan keseluruhan sistem nilai
lembaga Pendidikan (manajer serta fasilitas fisik untuk mencapai sistem
dan administrator) . nilai tersebut.
Your Logo Here
C. PENDIDIKAN BUDI PEKERTI 8

Melemahnya ikatan keluarga Nilai nilai budi pekerti merupakan inti


dari setiap kebudayaan. Khususnya
nilai-nilai moral merupakan sarana
Kecenderungan negative
PENYEBAB
MUNCULNYA pengatur dari kehidupan bersama,
dalam di dalam kehidupan MASALAH
DALAM sangat menentukan di dalam setiap
pemuda PENDIDIKAN
MORAL kebudayaan. Terlebih dalam dunia
terbuka, masyarakat mengalami krisis
nilai moral.
Suatu kebangkitan kembali dari
perlunya nilai-nilai etik

Your Logo Here


Tugas Berat Guru Yang Perlu Dilaksanakan Menurut 9

Thomas Lickona :
Menjadi seorang model & montor dalam
1
mewujudkan nilai moral
Budaya kerjasama 6
Masyarakat sekolah harus merupakan
2
masyarakat bermoral.
Tugas pendidik ialah menumbuhkan
7
kesadaran karya.
Praktekkan disiplin moral. 3

Mengembangkan refleksi moral 8


Menciptakan situasi demokratis di ruang 4
kelas.
Mengajarkan reslusi konflik. 9
Mewujudkan nilai-nilai melalui 5
kurikulum.

Your Logo Here


Tugas Berat Guru Yang Perlu Dilaksanakan 10

Menurut Thomas Lickona :


Pendidik harus menjadi Masyarakat sekolah Praktekkan disiplin
seorang model & montor moral.
harus merupakan
dalam mewujudkan nilai-
nilai moral di dalam masyarakat
bermoral. Moral bukan sekedar sesuatu yang
kehidupan sekolah.
diskriptif tentang sesuatu yang baik,
tetapi sesuatu yang mengarahkan
Hal tersebut harus Sekolah bukan semata-mata
kelakuan dan pikiran seseorang untuk
diwujudkan tidak hanya untuk meningkatkan berbuat baik.
di taman kanak-kanak kemampuan intelektual, Moral mengimplikasikan adanya
tetapi juga sampai di tetapi juga kejujuran, disiplin. Pelaksanaan moral yang tidak
kampus-kampus kebenaran, termasuk berdisiplin sama artinya dengan tidak
pendidikan tinggi. pengabdian kepada bermoral. Moralita menuntut
masyarakat (jika di keseluruhan dari hidup seseorang
ingkungan kampus). karena dia melaksanakan apa yang baik
dan menolakapa yang batil.

Your Logo Here


Tugas Berat Guru Yang Perlu Dilaksanakan 11

Menurut Thomas Lickona :


Menciptakan situasi Mewujudkan nilai- Budaya kerjasama
demokratis di ruang nilai melalui (coorperative
kelas. kurikulum. learning)

Di dalam situasi demokratis,


pengenalan moral tidak terjadi Nilai-nilai moral bukan Penekanan kepada pengembangan
secara indoktrinasi tetapi melalui hanya disampaikan melalui kemampuan otak dan pengembangan
inkuiri dan penghayatan yang mata pelajaran yang intelektual saja tidak memungkinkan
intensif mengenai nilai-nilai moral khusus, tetapi juga pengembangan nilai-nilai moral.
tersebut. Misalnya suka membantu dikandung dalam semua Pendidikan juga harus
yang lain, juurterhadap diri sendiri program kurikulum baik mengembangkan intelegensi
dan terhadap guru serta kawan- secara tersirat maupun emosional yang dapat diperoleh dari
kawan yang lain, kerja keras dan tersurat. budaya kerjasama.
tundukkepada disiplin untuk
kepentingan bersama.

Your Logo Here


Tugas Berat Guru Yang Perlu Dilaksanakan 12

Menurut Thomas Lickona :


Tugas pendidik ialah
Mengembangkan Mengajarkan reslusi
menumbuhkan
refleksi moral konflik.
kesadaran karya.

Tugas guru dalam pranata sosial Mengembangkan penididikan Nilai-nilai moral dalam masyarakat
sekolah ialah menumbuhkan nilai- moral sesuai dengan yang telah disepakati akan mengalami
nilai kekayarayaan pada peserta perkembangan intelektual konflik dan menunjukan adanya
didik yaitu kerja keras, cinta peserta didik. Refleksi moral perkembangan kebudayaan. Konflik
kepada kualitas, disiplin kerja, dilaksanakan melalui pendidikan harus dipecahkan dan dicari jalan
kreativitas dan juga termasuk budi pekerti atau pendidikan keluar melalui diskursus atau dialog
kepemimpin. Mengembangan moral. Pelaksanakan nilai-nilai yang terjadi dalam situasi demokratis
kesadaran karya peserta didik moral akan terus berkembang dan meminta pertimbangan intelektual
menjadi kreator-kreator dari sesuai dengan perkembangan serta komitmen terhadap
kebudayaannya. masyarakat yang memilikinya. kelangsungan hidup bermasyarakat.
Refleksi moral merupakan syarat dari
suatu kehidupan demokratis dan
perkembangan kebudayaan .
Your Logo Here
THANK
YOU
😘😘😘😘
VIKHI 14

APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT ANAK


SEKARANG/MAHASISWA KRISIS MORAL

AHMAD
MENGAPA KURIKULUM MENGIKAT AKTIVITAS
SISWA

ALIFIYA
HUBUNGAN PRANATA SOSIAL

Your Logo Here

Anda mungkin juga menyukai