Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RAKORNAS
“KESIAPAN PELAKSAAN PEMILU SERENTAK
TAHUN 2019 BIDANG KEHUMASAN DAN HUKUM”

|1
|2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

FAKTOR PENTING
1 Pelaksanaan koordinasi

2 Integrasi dan sinkronisasi

3
Maksimalkan sosialisasi kepada masyarakat pemilih
terkait dengan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 Mengutamakan kepentingan umum
dengan media dan metode yang benar untuk
menjadi pemilih cerdas.
Memperhatikan hierarki serta kode etik
Peran Kehumasan dan Hukum harus mampu
4 birokrasi
menetralisir dan merespon cepat ketika ada
Mengembangkan komunikasi dengan
pemberitaan yang bermuatan ujaran kebencian,
fitnah, Hoax, berita bohong serta politisasi SARA 5 seluruh jajaran stakeholder
untuk menghadirkan suasana kondusif dan

6
masyarakat tidak terbawa arus informasi yang ada
pada Pemilu Serentak 2019. Serta mengidentifikasi Menyampaikan laporan secara tertulis
isu-isu aktual yang berkenaan dengan persoalan
hukum yang dapat menggangu pelaksanaan Pemilu
Serentak 2019

PENEKANAN KEPADA SELURUH JAJARAN KEHUMASAN DAN HUKUM


Bertindak netral sebagaimana Bersikap proaktif mencermati kondisi
diperintahkan oleh UU ASN dan dinamika diwilayahnya

Menjaga citra dan wibawa Dapat bertugas secara optimal


penyelenggaraan pemerintahan membantu petugas KPPS
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PELAKSANAAN PEMILIHAN
UMUM SERENTAK TAHUN 2019

Upaya memperbaiki kualitas


pelaksanaan Pemilu
Pemilihan Umum merupakan
merupakan bagian dari proses
salah satu pilar demokrasi
penguatan kehidupan
demokrasi

Pasal 2 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Diperlukan upaya mengawal Pemilihan Umum, harus
kualitas Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas
langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

GRAND DESIGN PEMILU SERENTAK


Stabilitas dan Efektifitas
Pemerintahan

PRESIDEN checks and balances DPR


SISTEM PRESIDENSIIL
DPR yang
Presiden
fungsional
dengan
dan
legitimasi yang
proporsional
kuat dan
dukungan yang PEMILU
memadai dari
partai di DPR

PENYELENGGARA PEMILU MASYARAKAT PARTAI POLITIK


• Mandiri dan berintegritas • Peningkatan partisipasi masyarakat • Kelembagaan partai yang kuat
• Kelembagaan kuat • Masyarakat sadar politik • Kaderisasi baik
• Dukungan sekretariat kuat • Kualitas pilihan politik masyarakat • Rekruitmen baik

5
Penyelenggara Pemilu
yang Adil

Terpilihnya Pemimpin Tingginya Partisipasi


yang mendorong INDIKATOR Pemilih; Cerdas
dalam
Pemerintahan yang KUALITAS Menggunakan Hak 100%
Bersih PEMILU Pilihnya

Kita Lawan Racun Demokrasi

Terpilihnya Wakil 1. Kampanye Fitnah


Rakyat yang 2. Politisasi Sara Demokratisasi
3. Ujaran Kebencian
Bertanggungjawab 4. Politik Uang Internal Partai

Mari Adu
Program/Konsep/Gagasan
KERAWANAN PEMILU
SERENTAK TAHUN 2019

KATEGORI BERDASARKAN
DIMENSI DAN SUBDIMENSINYA

01 Konteks Sosial Politik.


Subdimensinya: Keamanan, Otoritas
PROVINSI DENGAN INDEKS
KERAWANAN PEMILU
Penyelenggara pemilu, Penyelenggara Negara,
dan Realisasi kuasa di tingkat lokal TERTINGGI ADALAH
1. Papua Barat dengan skor IKP: 52.83
02 Penyelenggaraan yang bebas dan adil.
Subdimensinya: Hak pilih, Kampanye,
2. DI Yogyakarta dengan skor IKP: 52.14
3. Sumatera Barat dengan skor IKP: 51.21
Pelaksanaan pemungutan suara, ajudikasi
keberatan pemilu dan pengawasan pemilu

03 Kontestasi.
Subdimensinya: Hak politik terkait gender, PROVINSI DENGAN INDEKS
Representasi minoritas dan Proses pencalonan KERAWANAN PEMILU
TERENDAH ADALAH
04 Pastisipasi.
Subdimensinya: Partisipasi pemilih, Partisipasi 1. Bangka Belitung dengan skor IKP: 44.18
partai, Partisipasi kandidat dan Partisipasi 2. DKI Jakarta dengan skor IKP: 44.79
publik 3. Bali dengan skor IKP: 46.71
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PKPU No. 7 TAHUN 2017 / PKPU No. 5 TAHUN 2018


TENTANG TAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
PENDAFTARAN PARPOL PENGAJUAN CAPRES
PESERTA PEMILU PENETAPAN DPS DAN CAWAPRES PENETAPAN DPT KAMPANYE
3 OKT 2017 – 15 FEB 2018 17 MEI 2018 4 - 10 AGUSTUS 2018 8 - 10 SEPT 2018 23 SEPT 2018 – 13 APR 2019

PENETAPAN PARPOL PENGAJUAN PENGUMUMAN PENETAPAN CAPRES


17 FEB 2018 BAKAL CALEG DCS LEGISLATIF DAN DCT LEGISLATIF
4 – 17 Juli 2018 12 - 14 AGT 2018 20 - 23 SEPT 2018
MASA TENANG
14 – 16 APRIL 2019
PENYELESAIAN HASIL REKAPITULASI
SENGKETA PILPRES HASIL PEMILU
PENGAMBILAN SUMPAH 23 MEI – 9 JUNI 2019 18 APRIL – 22 MEI 2019
CALON TERPILIH
AGUSTUS - OKTOBER 2019

SUMPAH JANJI PELANTIKAN


PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PEMUNGUTAN SUARA
20 OKTOBER 2019 PENETAPAN PEROLEHAN PENYELESAIAN HASIL 17 APRIL 2019
KURSI DAN CALON TERPILIH SENGKETA PILEG
JULI 2019 3 HARI SEJAK PENETAPAN
DAN MENYESUAIKAN PUTUSAN MK
PENGUATAN KERJASAMA ANTAR
STAKEHOLDER DALAM PEMILU 2019

BERSAMA BAWASLU DAN PIHAK


TERKAIT MEMETAKAN DAN
MENGELOLA POTENSI KONFLIK,
PELANGGARAN DAN KERAWANAN MEMETAKAN DAN MENGELOLA
DLM PENYELENGGARAAN POTENSI KONFLIK
PILKADA DGN HARAPAN SEGALA
BENTUK POTENSI KERAWANAN
DAPAT DIANTISIPASI,
DIMINIMALISASI DAN DICEGAH.
MELAKUKAN KAJIAN DAN
ANALISIS UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PUBLIK DAN
LAKUKAN KAJIAN DAN ANALISIS
STAKEHOLDERS AKAN
INFORMASI YANG AKURAT
MELAKUKAN KOORDINASI DGN DAN VALID
PIHAK POLRI DAN TNI DENGAN
BERPEDOMAN KEPADA
PENYELENGGARAAN KETERTIBAN, LAKUKAN KOORDINASI
KETENTRAMAN DAN KEAMANAN
YANG DIKELUARKAN OLEH
KAPOLRI DAN MENDAGRI
MEMANTAPKAN KOORDINASI
HORIZONTAL DAN VERTICAL
MANTAPKAN KOORDINASI
PADA ASPEK-ASPEK YANG
DAPAT MENGGANGGU
PELAKSANAAN PEMILU 2019
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TANTANGAN DEMOKRASI MELALUI POLITIK


IDENTITAS, UJARAN KEBENCIAN, DAN KAMPANYE
HITAM MENGHADAPI PEMILU 2019

01 Politik identitas berpusat pada politisasi identitas


bersama atau perasaan “kekitaan” yang menjadi basis
utama perekat kolektivitas kelompok

02 Isu-isu perbedaan identitas baik secara suku, ras,


etnisitas, agama dan isu-isu serupa lainnya

03 Pelaksanaan pileg dan pilpres yang akan dilaksanakan secara


serentak merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah
pelaksanaan pemilihan di indonesia di tahun 2019

04 Propaganda politik dan kampanye hitam akan


digunakan sebagai alat meraih kekuasaan

05 Meningkatnya suhu politik

06 Beberapa kelompok menjadikan pesta demokrasi


sebagai lahan untuk meraup keuntungan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KESIAPAN KEMENDAGRI DALAM
MENGHADAPI PELAKSANAAN PEMILU
SERENTAK TAHUN 2019

Menyiapkan tim Mengintensifkan


kewaspadaan dini pemda, pemantauan orang asing
tim terpadu PKS dan FKDM dan lembaga asing
di seluruh indonesia untuk pemantau pemilu melalui
melaporkan perkembangan clearing house Kemenlu
situasi wilayah Koordinasi dalam dan Kemenhukham
tahapan penetapan
dan perbaikan DPT
bersama dengan
Ditjen Dukcapil dan
Penyelenggara

Memberdayakan ormas Memetakan titik daerah-


sebagai penjuru pendidikan daerah yang rawan konflik
politik dalam rangka sosialisasi berbasis setiap tahapan
dan pemantauan pelaksanaan pelaksanaan pileg dan
pemilu pilpres
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERAN PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH

Pemerintah Daerah wajib memberikan bantuan dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah Dalam
fasilitas untuk kelancaran penyelenggaraan Pemilu Pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2019 terdapat pada
(Pasal 434 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017) pasal 201,306,341,440 UU No. 7 Tahun 2017

Peran Pemerintah Dan Pemerintah Daerah Dalam


Diperlukan persamaan dan pemahaman persepsi di
Kampanye terdapat pada pasal 306 ayat (1) dan (2) UU
antara pemangku kepentingan Pemilu dalam upaya
No. 7 Tahun 2017
pencapaian tujuan Pemilu yang lebih berkualitas dan
demokratis

Peran Linmas Dalam Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019


terdapat pada pasal 351 Ayat (4) UU No.7 Tahun 2017
Bentuk Bantuan dan Fasilitasi dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
a. Penugasan personel pada sekretariat PPK, Panwaslu
Kecamatan dan PPS; Percetakan dan Distribusi Logistik terdapat pada pasal
b. Penyediaan sarana ruangan sekretariat PPK, Panwaslu 341 dan 345 UU No. 7 Tahun 2017
Kecamatan dan PPS;
c. Pelaksanaan sosialisasi;
d. Pelaksanaan pendidikan politik;
e. Kelancaran transportasi pengiriman logistik;
f. Pemantauan kelancaran penyelenggaraan pemilu; Netralitas ASN/PNS terdapat pada pasal 9 ayat (2), Pasal
g. Kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan 87 ayat (4) huruf c UU No. 5 Tahun 2014
pemilu.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Langkah antisipasi permasalahan Penekanan dalam Rangka Sukses


pemilu Pemilu

Pendidikan politik bagi pemilih, diprioritaskan untuk Samakan persepsi antara KPU, KPU prov, KPU
segmen pemilih pemula, pemilih perempuan, kab/kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
kelompok marjinal dan penyandang disabilitas Kabupaten/Kota, pemerintah dan pemerintah daerah
dalam koordinasi pelaksanaan pemilu

Partisipasi masyarakat dalam pemilu


Ciptakan stabilitas politik yang kondusif dalam
pelaksanaan pemilu

Melakukan monitoring untuk semua tahapan pemilu

Berikan dukungan kelancaran Pemilu

Koordinasi antar lembaga pemerintahan


Ciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam
pelaksanaan pemilu
Koordinasi dan konsolidasi ketertiban dan
keamanan antar instansii terkait
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SKEMA TIM PEMANTAUAN PERKEMBANGAN POLITIK

Kementerian/Lembaga: Koordinasi Tim Pemantauan Perkembangan Politik di Daerah Koordinasi Penyelenggara Pemilu:
Tingkat Pusat 
 Kemenko Polhukam KPU
Ketua: Dirjen Polpum
 Kemenpan RB  Bawaslu
 Kemenkominfo  DKPP
 BIN, Polri, TNI
Pelaporan Monev
 dll

Koordinasi Tim Pemantauan Perkembangan Politik di Daerah Koordinasi Penyelenggara Pemilu:


Tingkat Provinsi
Instansi terkait:  KPU Provinsi
Ketua: Kaban Kesbangpol Prov
 BINDA, Polda,  Bawaslu
Kodam Provinsi
 Forum Kemitraan
Masyarakat Pelaporan Monev
 dll

Koordinasi Tim Pemantauan Perkembangan Politik di Daerah Tingkat Koordinasi Penyelenggara Pemilu:
Instansi terkait:
Kab/Kota  KPU Kab/Kota
Ketua: Kaban/Kakan Kesbangpol Kab/Kota  Bawaslu
 Polres, Kodim
 Forum Kemitraan Kab/Kota
Monev
Masyarakat
 dll LAPANGAN
Pelaporan:
Kegiatan penyampaian informasi dan data di
Monev (Monitoring dan Evaluasi): Koordinasi: setiap tahapan Pemilu atau yang sifatnya
Kegiatan pemantauan dan evaluasi ke satu tingkat di Kegiatan komunikasi dengan instansi lain yang mendesak secara berjenjang kepada tingkat di
bawahnya dalam rangka memperoleh data lapangan sejajar dalam upaya membantu kelancaran atasnya.
terkait pelaksanaan Pemilu untuk dianalisis. penyelenggaraan Pemilu.
Pelaporan dilakukan via surat, fax, email, dan
Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui grup whatsapp (grup kesbangpol prov untuk
turun ke lapangan langsung atau pelaporan secara tingkat pusat dan grup kesbangpol kab/kota di
berjenjang. wilayah provinsi).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK KELANCARAN


PELAKSANAAN PEMILU SERENTAK TAHUN 2019

Melakukan pemantauan terhadap hal-hal yang dapat


mengganggu jalannya setiap tahapan Pelaksanaan Pemilu
Serentak tahun 2019

Menghimpun, mengolah data, informasi yang berkaitan


dengan pelaksanaan pemantauan, pelaporan dan evaluasi
perkembangan situasi politik di daerah pada pelaksanaan
Ditjen Politik dan
pemilu tahun 2019
Pemerintahan Umum
membentuk Tim
Pemantauan, Pelaporan Melaporkan hasil pemantauan kepada Menteri Dalam
dan Evaluasi Negeri
perkembangan situasi
Politik di Daerah Menganalisis data lapangan terkait pelaksanaan Pemilu

Laporan dari tingkat Kabupaten/Kota direkapitulasi untuk


kemudian dilaporkan ke Kemendagri dan menjadi early
warning system untuk dijadikan bahan pembuatan
kebijakan di tataran yang lebih tinggi yakni rapat tingkat
Menteri dan Rapat Terbatas dengan Presiden ataupun DPR
RI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK
DATA PENDUKUNG DALAM RANGKA
PEMILU SERENTAKTAHUN 2019
Berperan dalam desk pemungutan suara
Menyiapkan DP4 dan/atau call center guna merespon
permasalahan identitas kependudukan
pemilih

Ditjen Dukcapil memberikan hak akses Melakukan perekaman warga binaan dalam
200.000 per hari/user ID rumah tahanan atau lembaga
pemasyarakatan

Tidak mudah menerbitkan NIK baru Menerbitkan KTP-el atau Surat Keterangan
karena akan berpotensi menjadi NIK Pengganti KTP-el bagi penduduk yang
ganda sudah merekam dan Pemilih Pemula

Kemendagri menerbitkan Permendagri Memfasilitasi KPU Provinsi dan KPU


Nomor 19 Tahun 2018 Kabupaten/Kota dalam rangka melakukan
pengecekan terhadap (NIK) KTP-El
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK
KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN DALM
RANGKA PEMILU SERENTAK 2019
1. Perseteruan antar para tim sukses kontestan;
2. Netralitas Penyelenggara Pemilihan;
3. Pelanggaran Netralitas ASN/PNS;
4. Kampanye Hitam (Black Campaign) dan Money
Politics, baik berupa pembagian uang, sembako,
dan barang lainnya;
5. Kualitas pendidikan masyarakat dalam
CATATAN POTENSI PERMASALAHAN
menggunakan hak politiknya yang rendah
sehingga tingkat permisif terhadap money politics
masih tinggi;
6. Pelanggaran Kode etik oleh penyelenggara yang
dapat menghambat tahapan;
7. Kurangadanya soliditas dari penyelenggara (baik
antar Komisioner maupun antar Komisioner dan
1. Pemungutan dan Penghitungan suara;
Sekretariat);
8. Masalah Logistik Terkait Dgn 4T (Tepat Waktu; Politik uang; Intimidasi kepada pemilih
Tepat Kuantiti; Tepat Spesifikasi; Tepat Sasaran). dan penyelenggara; Manipulasi
penghitungan suara; Pemalsuan
dan/atau penyalahgunaan Form Berita
TITIK KRUSIAL Acara; Pemungutan Suara Ulang (PSU)
2. Rekapitulasi dan Penetapan Calon
Terpilih: Perbedaan data antara saksi
calegataupuncapresdengan KPU;
Potensi manipulasi data hasil
Pemilihan; Protes calon yang kalah akan
semakin meningkat.
TERIMA KASIH
18

| 18

Anda mungkin juga menyukai