Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN APLIKASI E-SURAT DALAM PENGELOLAAN

ARSIP AKTIF (STUDI KASUS APLIKASI E-SURAT DI BADAN


ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA BOGOR)
Erma Prasetyo*), Amin Taufiq Kurniawan
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prf. Soedarto, SH,
Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Skripsi ini berjudul “Manajemen Aplikasi e-Surat dalam Pengelolaan Arsip Aktif (Studi Kasus Aplikasi e-
Surat di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor)”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui konten arsip yang diterapkan dalam menggunakan aplikasi e-Surat, mengetahui pengetahuan
arsiparis, dan implementasi aplikasi e-Surat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara
mendalam, dan studi dokumentasi. penelitian ini menggunakan 4 informan arsiparis. Teknik analisis data
dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian Manajemen Aplikasi e-Surat dalam Pengelolaan Arsip Aktif adalah Pertama, Jenis
konten arsip yang diterapkan dalam digitalisasi dengan menggunakan aplikasi e-Surat ini adalah arsip
aktif. Contoh surat yang didigitalisasi seperti, surat keputusan, instruksi, surat tugas, surat edaran, surat
panggilan, pengumuman dan surat undangan rapat dinas. Kedua, pengetahuan arsiparis dalam
menerapkan aplikasi e-Surat didapat dengan adanya pelatihan sehingga dalam proses pelaksanaan
pengelolaan arsip secara digital tidak mengalami kesulitan. Ketiga, implementasi aplikasi e-Surat di
Badan Arsip dan Perpustakaan dan perpustakaan Daerah Kota Bogor ini sudah sesuai dengan SOP yang
ada, maka dari itu implementasi aplikasi e-Surat tentang pengelolaan surat aktif sudah tidak ada kendala

Kata kunci: manajemen; aplikasi; e-Surat; arsip aktif; badan arsip

Abstract

This thesis entitled "Application Management e-Surat in the Management Active record (Case Study e-
Surat Application in Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor) The purpose of this research is to
determine the content of the archive that is applied in the use of e-Surat application, knowing knowledge
archivists, and implementation of e-Mail application. This study uses qualitative descriptive method with
case study approach. Data collected by observation, interview and documentation study. This study uses
four informants archivists. Data analysis techniques in the study include data reduction, data
presentation, and conclusion and verification. The results of the study e-Surat Management Application in
the Management of the Active Archive is the First, type archive content applied in the digitalization by
using e-Surat application is active archive. Examples of such digitized letters, decrees, instructions, the
work order, circulars, summonses, notices and letters of invitation official meetings. Both, knowledge
archivist in implementing e-Surat applications come with their training so that in the process of
implementing digital archive management no trouble. Third, implementation of applications in e-Surat
Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor is in conformity with the existing SOP therefore the
implementation of the e-mail letter on active management is no obstacle

Keywords: management; application; e-Surat; active record; badan arsip

*)Penulis Korespondensi
E-mail: erma.prasetyo.ep@gmail.com
1. Pendahuluan Menurut Agus Sugiarto (2005: 27) pencatatan
dengan buku agenda dilakukan oleh instansi yang
Arsip sangat penting bagi suatu institusi/ belum menerapkan sistem kartu kendali. Pencatatan
lembaga karena sebagai alat komunikasi internal dan surat masuk dan surat keluar dapat dipisahkan
merupakan suatu pengetahuan dari sejarah yang dengan menggunakan buku agenda surat masuk dan
digunakan sebagai solusi untuk suatu permasalahan. buku agenda surat keluar, yang biasanya dibedakan
Arsip secara otomatis akan tercipta dari aktifitas suatu tahunnya;
instansi yang berperan sebagai sumber informasi dalam 2. Kartu Kendali
melaksanakan kegiatan, serta akan terus berkembang Menurut Sedarmayanti (2003: 85) pengurusan
dengan perkembangan tata pemerintah dan masyarakat. dengan menggunakan kartu kendali disebut dengan
Dalam pelaksanaan kegiatan sebuah organisasi ataupun sistem kearsipan pola baru. Kartu kendali adalah
perkantoran tentunya akan menghasilkan dokumen- helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisi kolom-
dokumen yang digunakan sebagai bukti dari kolom untuk mencatat surat masuk dan surat keluar
pelaksanaan kegiatan serta pengambilan keputusan bagi serta untuk mengendalikan surat tersebut. Kartu
suatu pimpinan. kendali berfungsi sebagai pengganti buku agenda,
Menurut Laksmi (2015: 176-177) fungsi arsip yang mana penggunaannya dapat ditulis rangkap
dapat dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis dan dua, rangkap tiga atau rangkap empat, sesuai
statis. Arsip dinamis terbagi menjadi dua yaitu arsip dengan kebutuhan masing-masing kantor.
dinamis aktif dan arsip dinamis inaktif. Arsip dinamis Penyimpanan arsip dilakukan bagi arsip aktif
adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam dan arsip inaktif yang sudah didaftar. Prinsip
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan penyimpanan adalah dapat menjamin keselamatan fisik
kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara dan informasi arsip sesuai Jadwal Retensi Arsip (JRA).
langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara. Agar tujuan penyimpanan tercapai, arsip harus
Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan didasarkan pada bentuk dan medianya, serta
secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan ketersediaan sarana dan prasarana simpan arsip yang
kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun sesuai dengan standar. Selain itu, pengaturan suhu dan
penyelenggaraan sehari-hari adminitrasi Negara. kelembaban ruang simpan arsip juga harus dijaga
Berdasarkan pengertian tersebut, arsip merupakan secara konstan sesuai karakter medianya. Menurut
sesuatu hal yang vital dan penting terutama bagi sebuah Sukoco (2007: 44) membagi lima pokok sistem
organisasi yang informasinya terus berjalan dengan penyelenggaraan filling yaitu:
begitu cepat. Usaha yang dapat dilaksanakan untuk 1. Sistem abjad
mencapai salah satunya adalah dengan melaksanakan Sistem penyimpanan dokumen berdasarkan
pengelolaan arsip dinamis aktif dengan baik dan benar. susunan abjad dari kata tangkap (nama) dokumen
Salah satu dari jenis arsip aktif adalah surat. Surat bersangkutan;
dianggap penting karena merupakan sarana komunikasi 2. Sistem subyek
tertulis utama yang digunakan untuk menyampaikan Sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip
informasi dari suatu pihak ke pihak lain dalam suatu yang disusun berdasarkan pengelompokan nama
instansi. Surat juga merupakan arsip yang paling tinggi masalah atau subyek pada isi surat;
intensitas pengelolaannya sebagai arsip di organisasi 3. Sistem geografis
atau kantor. Oleh karena itu, surat tersebut perlu Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan
mendapatkan pengelolaan yang baik dan benar. Seperti kepada pengelompokan menurut nama tempat.
yang sudah disebutkan, surat merupakan salah satu alat Sistem ini seringdisebut juga sistem lokasi atau
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sistem nama tempat;
informasi secara tertulis. Jika demikian pengelolaan 4. Sistem nomor
surat sebagai salah satu bentuk atau wujud arsip Sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip
dinamis harus baik dan benar agar arus komunikasi yang disusun dengan menggunakan kode angka
berjalan dengan lancar di suatu kantor atau instansi. atau nomor;
Penciptaan arsip meliputi kegiatan pengurusan surat 5. Sistem kronologis
masuk dan surat keluar merupakan kegiatan yang selalu Sistem penyimpanan kronologi merupakan sistem
ada dalam suatu kantor. Pengurusan surat masuk dan penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu.
surat keluar dari satu intansi dengan intansi lain tidak Berdasarkan pendapat tersebut dapat
selalu sama. disimpulkan bahwa fasilitas yang digunakan dalam
Dalam pengelolaan surat dapat diselenggarakan dengan proses penyelenggaraan kearsipan harus memiliki
menggunakan dua cara yaitu:
1. Buku Agenda
kualitas dan mutu yang baik, agar arsip yang disimpan pengurusansurat masuk dan surat keluar menggunakan
dapat terjaga keawetan baik dari segi fisik maupun dari media komputer.
segi informasi yang terkandung di dalamnya. Penggunaan media komputer menjadikan surat
Sedangkan ruang penyimpanan arsip harus diatur baik masuk dan surat keluar termasuk kedalam golongan
segi penataan arsip maupun dari segi kelembaban dan arsip digital. Pengertian arsip digital yaitu: “Electronic
temperatur udara. Record is a record that is suitable transmission or
Ruangan yang terlalu lembab maupun terlalu processing by a digital computer (Arsip digital adalah
kering dapat merusak keawetan arsip, oleh karena itu arsip yang dapat ditransmisikan, atau diproses dengan
bila akan membangun tempat penyimpanan arsip, pilih menggunakan komputer digital). (International Council
lokasi yang jauh dari keramaian, buatlah jendela- of Archives (ICA) 1997). Read dan Ginn (2011:313)
jendela yang dipasang kawat halus agar debu dan menambahkan bahwa “electronic records may contain
serangga tidak masuk, jendela dan pintu baiknya quantitative data, text, images, or sounds that originate
menghadap ke arah Utara dan Selatan agar arsip tidak as an electronic signal”. Maksudnya adalah bahwa
terkena sinar matahari secara langsung untuk arsip elektronik dapat berisi data kuantitatif, teks,
mengantisipasi kerusakan arsip akibat sinar matahari gambar, atau suara yang bersumber dari sinyal
yang berlebihan. elektronik. Media elektronik terdiri dari media
Salah satu kegiatan yang termasuk di dalam magnetik dan media optikal.
pengelolaan arsip yaitu pengurangan jumlah arsip atau Read dan Ginn (2011:313) menjelaskan media
penyusutan arsip. Pemusnahan arsip umumnya terdiri magnetik sebagai “a variety of magnetically coated
dari seleksi arsip yang akan dimusnahkan, pembuatan materials used by computers for data storage”. Media
daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan, pembuatan elektronik merupakan berbagai bahan yang dilapisi
berita acara pemusnahan, dan pelaksanaan pemusnahan secara magnetik digunakan komputer untuk
dengan saksi-saksi (Sugiarto dan Teguh Wahyono, penyimpanan data. Sedangkan media optikal adalah “a
2005: 115-116). Berkaitan dengan angka penilaian high-density information storage medium where
arsip dinamis, The Liang Gie (2009: 145) menyatakan digitally encoded information is both written and read
bahwa: by means of a laser”. Media optikal merupakan media
“Semakin besar persentase angka penyimpanan informasi dengan kepadatan tinggi
penilaian, arsip-arsip tersebut semakin baik dimana informasi digital dikodekan menggunakan
karena masih mempunyai nilai kegunaan, laser.
sebaliknya persentase angka penilaian masih Selain itu pengelolaan arsip digital bukan
kecil berarti arsip tersebut sudah menurun hanya ada di perusahaan swasta saja, tetapi telah
nilai gunanya atau mungkin sudah tidak merambah ke bidang birokrasi yang berupaya dalam
berguna lagi, sehingga perlu diadakan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bagus. Tak
penyusutan.Untuk arsip aktif angka penilaian ingin tertinggal dari sektor privat, pemerintah selaku
harus mencapai 5-20%.” organisasi sektor publik mulai menggunakan Teknologi
Berdasarkan pendapat di atas dapat Informasi dan Komunikasi dalam rangka menguatkan
disimpulkan bahwa makin besar jumlah peminjaman hubungan dengan warga negara, dunia usaha, dan
arsip, makin tinggi nilai guna arsip. Sebaliknya, sesama instansi pemerintah. Penggunaan TIK oleh
semakin berkurang jumlah peminjam arsip semakin pemerintah ini yang kemudian dikenal dengan
banyak arsip yang berkurang nilai gunanya. Angka electronic government atau e-government. Menurut
penilaian arsip masih tergolong baik apabila sekurang- Steifert and Bonham dalam Alshehri and Steve Drew
kurangnya menunjukkan angka 20%. Untuk (2010), memberi penjelasan mengenai pengertian e-
menentukan berapa lama arsip disimpan, apa government:
tindakannya setelah jatuh waktu, kesemuanya “e- government adalah sebuah cara
dinyatakan dalam jadwal retensi arsip. Menurut bagaimana pemerintah menggunakan
Sulistyo-Basuki (2003: 309), jadwal retensi Arsip teknologi informasi khususnya aplikasi
adalah daftar yang berisi keterangan jenis arsip internet berbasis web, untuk menyediakan
dinamis, angka waktu penyimpanannya sesuai dengan akses yang mudah terhadap informasi
nilai gunanya, tindakan setelah jatuh waktu. pemerintah dan menyediakan pelayanan
Pengelolaan arsip harus dilaksanakan secara publik, juga untuk meningkatkan kualitas
efektif dan efisien. Untuk itu suatu organisasi harus pelayanan pemerintahan, serta melakukan
melakukan perkembangan teknologi informasi dalam transformasi hubungan antara pejabat publik
bidang kearsipan. Dengan adanya perkembangan dengan penduduk dan juga bisnis. “
teknologi informasi dan komunikasi, pelaksanaan tata Menurut Kepala Kantor Data Elektronik
persuratan didalam suatu organisasi berkembang (KDE) Jawa Tengah Puji Astuti, otomasi kearsipan
menjadi secara elektronik. Dalam hal ini
tidak bisa dihindari lagi karena selain perkembangan mengatur kelembaban dan temperatur udara, juga
teknologi informasi dana dan sarana yang harus bisa untuk mengurangi banyaknya debu;
disiapkan untuk penyimpanan fisik arsip semakin besar. 2. Ruangan harus terang dan sebaiknya
Kearsipan secara elektronik di satu perusahaan dan mempergunakan penerangan alam, yaitu sinar
pemerintahan memiliki banyak keunggulan dibanding matahari. Sinar matahari di samping untuk
konvensional karena selain efisien juga memiliki memberi penerangan ruangan, dapat pula
tingkat keamanan data yang memadai dan dapat membantu membasmi musuh-musuh kertas arsip;
menyampaikan informasi secara online selama 24 jam. 3. Ruangan harus diberi ventilasi secukupnya.
Menurut Merry dalam Komalasari (2010: 49) Ventilasi dapat membantu mengatur suhu udara
walaupun perkembangan teknologi informasi sudah dalam ruangan, sehingga ruangan tidak terlalu
mewarnai bisnis konvensional, sistem pengarsipan lembab;
elektronik tidak secara otomatis menggantikan 4. Ruangan harus terhindar dari kemungkinan
dokumen kertas. Justru kedua sistem pengarsipan serangan api. Untuk mencegah kemungkinan
tersebut saling mendukung dan melengkapi karena adanya serangan api;
untuk dokumen otentik tetap membutuhkan sistem 5. Gedung atau ruang penyimpanan arsip hendaknya
penyimpanan konvensional. jauh dari tempat-tempat penyimpanan barang-
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang barang yang mudah terbakar;
mempunyai tata kelola pemerintahan yang menerapkan 6. Ruangan harus terhindar dari kemungkinan
sistem digital ke arah e-government. e-Surat merupakan serangan air;
aplikasi pengelolaan surat menyurat secara 7. Lokasi ruang/ penyimpanan arsip hendaknya
digital/elektronik berbasis open source dan terintegrasi bebas dari tempat-tempat industri;
dengan sistem SMS yang berguna untuk mempercepat 8. Ruangan penyimpanan arsip hendaknya
penyampaian informasi surat dan disposisi kepada disesuaikan dengan bentuk arsip yang akan
pihak yang dituju (Dinkominfo, 2012). disimpan di dalamnya.
Pengelolaan surat masuk adalah seluruh Berdasarkan pendapat tersebut dapat
kegiatan yang dilakukan sejak penerimaan surat masuk, disimpulkan bahwa fasilitas yang digunakan
pengolahannya atau penyelesaiannya hingga surat itu dalamSedangkan proses pengelolaan secara digital
disimpan. Setelah melakukan pengelolaan surat masuk, tidak dapat disamakan dengan konvensional, karena
tahap selanjutnya adalah pengelolaan surat memiliki manajemen pengelolaan yang berbeda. Sistem
keluar.Pengelolaan surat keluar adalah semua kegiatan Manajemen Dokumen Elektronik merupakan sistem
dari pembuat surat hingga pengiriman dan pengelolaan arsip yang dilakukan oleh setiap pegawai
penyimpanannya.Dalam proses Penyimpanan arsip kantor dalam bentuk penciptaan arsip dan penyimpanan
dilakukan bagi arsip aktif dan arsip inaktif yang sudah berbasis komputer.
didaftar. Prinsip penyimpanan adalah dapat menjamin Sistem ini dilakukan menggunakan program
Keselamatan fisik dan informasi arsip sesuai aplikasi komputer yang biasa digunakan dalam
Jadwal Retensi Arsip (JRA). Agar tujuan penyimpanan pekerjaan kantor, seperti word processing, spread
tercapai, arsip harus didasarkan pada bentuk dan sheet, publisher, dan program aplikasi perkantoran
medianya, serta ketersediaan sarana dan prasarana yang lain.Menurut Sukoco (2007:116) sistem
simpan arsip yang sesuai dengan standar. Selain itu, manajemen dokumen elektronik (e-Record
pengaturan suhu dan kelembaban ruang simpan arsip Management / ERM) yang baik akan mendukung :
juga harus dijaga secara konstan sesuai karakter 1. Pertukaran informasi yang efektif serta
medianya. interoperabilitas yang lebih baik antar lembaga
Fasilitas yang paling pokok dalam pengelolaan pemerintah;
arsip adalah ketersediannya ruangan penyimpanan 2. Menyediakan sumber informasi yang berkualitas
arsip, karena penempatan untuk menyimpan arsip dan otentik;
sangat membutuhkan ruang yang sesuai dengan sayarat. 3. Prinsip-prinsip administrasi, proteksi ataupun
Sedangkan ruangan haruslah kering dan tidak terkena transparansi informasi;
sinar matahari secara langsung agar arsip-arsip tidak 4. Pertukaran, ekstrasi, dan perangkuman informasi
cepat rapuh karena paparan sinar matahari. Menurut lintas lembaga pemerintah.
Wursanto (2003: 221), yang dimaksud dengan ruangan Untuk memenuhi persyaratan akuntabilitas
dalam hal ini adalah rungan penyimpanan arsip. dan melayani ke-butuhan internal, maka setiap lembaga
Ruangan penyimpanan arsip diatur sebagai berikut: pemerintah harus dapat menyimpan dokumen yang
1. Ruangan penyimpanan dijaga agar tetap terkait dengan keputusan dan transaksi yang
kering.Untuk mengatur kelembaban udara dan dilakukannya. Dokumen perlu diakuisisi, dikelola, dan
temperatur udara dapat dipasang AC, selain untuk disimpan dalam sebuah sistem yang mampu
memelihara integritas serta keasliannya. Menurut
Zulkifli (2003:113) Sebuah dokumen harus memiliki Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong,
sifat sebagai sesuatu yang utuh dan akurat yang harus (2011:4) Penelitian kualitatif merupakan fenomena
memiliki tiga karakteristik utama yaitu: penelitian lapangan dengan mengumpulkan informasi
1. Konten/kandungan: atau data tentang keadaan-keadaan secara nyata dari
Merupakan informasi yang membangun sebuah orang-orang dan perilaku yang diamati kemudian
dokumen yang dapat berupa kata-kata, gambar, dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata
simbol, dan sebagainya; dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya
2. Konteks: kalimat hasil wawancara. Sedangkan penelitian
Lingkungan di luar konten yang turut serta dalam kualitatif yang dikemukakan oleh Leedy dan Ormrod
pembuatan, penerimaan, serta penggunaan sebuah dalam Samiaji (2012: 7) penelitian kualitatif
dokumen yaitu lingkungan organisasi, fungsional, merupakan penelitian yang mencoba memahami
dan operasional; fenomena dalam seting dan konteks naturalnya dimana
3. Struktur : peneliti tidak berusaha untuk tidak memanipulasi
Format fisik dan logika sebuah dokumen serta fenomena yang diamati.
hubungan antar elemen di dalamnya. Dengan demikian penulis dapat mengambil
Dokumen elektronik yang perlu disimpan dan kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah
dipelihara dalam jangka waktu yang lama harus penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
memperhatikan kepastian aksesibilitas dokumen mengenai suatu hal yang berlandaskan pada prosedur
tersebut. Ketentuan tersebut mencakup langkah- yang didukung kuat sesuai dengan keilmuan kemudian
langkah pemindaian (scanning) dokumen asli dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata
(spesifikasi, format file, metadata), pemeliharaan dan gambar sesuai dengan kalimat hasil wawancara
(dokumentasi, duplikasi, dan penyegaran media), serta tanpa memanipulasi fenomena yang diamati.Jenis
keberlanjutan keberadaannya. penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan
Permasalahan yang menarik untuk dikupas pendekatan studi kasus.
penulis salah satunya selain belum semua lembaga atau Jenis data yang digunakan dalam penelitian
instansi menerapkan proses digitalisasi, dikarenakan adalah data deskriptif. Data deskriptif adalah data yang
digitalisasi merupakan hal yang masih sangat baru di disajikan dalam bentuk kata verbal atau gambar.
dunia kearsipan dan dibandingkan di tempat lain yang Adapun data deskriptif dalam penelitian ini yaitu
telah menerapkan digitalisasi, Kantor Arsip dan gambaran objek penelitian, meliputi:deskripsi objek
Perpustakaan Kota Bogor memiliki fasilitas untuk penelitian, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan
melakukan proses digitalisasi, pemerintah pun sarana dan prasarana, dasar hukum serta permasalahan
mendukung pelaksanaan program digitalisasi guna dalam penelitian.
menyelamatkan nilai dari arsip salah satunya dengan Jenis Sumber data dalam penelitian ini dibagi
digitalisasi,. menjadi dua, yaitu: Data Primer dan Data Sekunder.
Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor Menurut Hasan (2002: 82) data primer ialah data yang
hanya memiliki beberapa tenaga ahli yang berkompeten diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh
di bidang digitalisasidikarenakan tidak semua SDM orang yang melakukan penelitian atau yang
diberi pelatihan tentang digitalisasi dengan bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di
menggunakan aplikasi e-Surat. Penelitian ini bertujuan dapat dari sumber informan yaitu individu atau
untuk mengetahui bagaimana implementasi aplikasi e- perseorangan seperti hasilwawancara yang dilakukan
Surat di Badan Arsip dan Perpustakaan dan oleh peneliti. Data primer ini antara lain;
Perpustakaan Daerah Kota Bogor yang terdiri dari a. Catatan hasil wawancara.
konten arsip yang didigitalisasi dan pengetahuan b. Hasil observasi lapangan.
arsiparis mengenai aplikasi e-Surat. c.Data-data mengenai informan.
Pengambilan informan dalam penelitian ini
2. Metode Penelitian menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu
Desain penelitian merupakan dasar dalam yangdipandang dapat memberikan data secara
melakukan penelitian. Desain penelitian adalah maksimal (Arikunto, 2010: 33).Informan dalam
pedoman dalam melakukan proses penelitian penelitian ini adalah orang yang dimanfaatkan untuk
diantaranya dalam menetukan instrumen pengambilan memberikan informasi tentang situasi, kondisi, dan
data, penentuan sampel, pengumpulan data, dan analisa memiliki banyak pengalaman tentang latar
data (Arikunto, 2010: 90). Penelitian ini menggunakan penelitian.Dengan demikian, peneliti menetapkan
desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi informan dalam penelitian ini dengan kriteria sebagai
kasus. berikut:
1. Arsiprasi di BAPD Dari penjelasan di atas, penulis mendapatkan
2. Mengetahui aplikasi e-Surat hasil yang hampir sama dari proses kerja digitalisasi,
3. Pernah menggunakan aplikasi e-Surat seperti yang dijelaskan Sugiharto (2010: 54) proses
Dalam pemilihan informan, peneliti memiliki digitalisasi sbb:
pertimbangan untuk memenuhi persyaratan yang
peneliti kehendaki sebagai informan. Informan yang Tabel 1. Perbandingan Digitalisasi( Sugiharto, 2010)
dipilih harus benar-benar berkompeten di bidangnya No Jenis Proses Peralatan
sehingga selama melaksanakan penelitian tidak terjadi Dokumen Digitalisasi
kesalahan. 1 Foto Scanning Flatbed Scanner
Bogdan dalam Sugiyono, (2009: 334) atau Kamera Set
menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari pada meja Flatbed
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh 2 Peta Scanning ScannerKhusus
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- atau Kamera Set
bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan pada meja Flatbed
hasilnya dapat diinformasikan kepada orang lain. 3 Kertas Scanning Flatbed Scanner
atau Kamera Set
3. Hasil dan Pembahasan pada meja Flatbed
3.1 Jenis Arsip dan Tahapan Digitalisasi Arsip
Aktif di Badan Arsip dan Perpustakan Daerah Proses digitalisasi arsip surat masuk di Badan
Kota Bogor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor dengan
menggunakan aplikasi e-Surat meliputi sebagai berikut:
Proses digitalisasi arsip hal pertama yang perlu pengecekan surat, pembuatan lembar disposisi,
diperhatikan adalah keaslian dan juga kelengkapan pembuatan kartu surat masuk, pengisian surat
informasinya. Progam digitalisasi arsip ini pengendalian naskah dinas, selanjutnya baru dimulai
dilaksanakan sebagai upaya mempermudah SDM proses digitalisasi dan melakukan scan. Pada proses
arsiparis dalam menjalankan tugas lebih mudah dan scanning arsip dilakukan alih media ke arsip digital
cepat serta keamanan dalam menyimpan suatu sebelum menginput melalui aplikasi e-Surat. Alat
informasi yang tetap terjaga dari kerusakan yang scanyang digunakan adalah scanner tipe Canonscan
sengaja maupun tidak sengaja. Kegiatan digitalisasi ini 5600 F. Ketika melakukan scanning arsip akan muncul
memerlukan proses berkesinambungan dalam tampilan dan mulai mengisi kolom yang berisi file
memindahkan konten dari media lama (tekstual) ke name sesuai yang diinginkan dan pada kolom save as
media baru (digital). Badan Arsip dan Perpustakaan type diisi dengan PDF.
Daerah Kota Bogor ini dalam pengelolaan surat sudah Proses digitalisasi surat masuk dengan
secara digital dan manual. Proses digitalisasi surat ini menggunakan aplikasi e-Surat maupun manual dan
menggunakan aplikasi yang bernama e-Surat. Aplikasi digital terdapat metadata deskriptif seperti memberi
ini dirancang untuk mempermudah proses pengelolaan data judul, tema, keterangan, dll. dalam proses
surat secara digital. Aplikasi ini membantu dalam pengelolaan surat masuk.Analisis dari informan yaitu
proses penyimpanan yang dapat bertahan lama. dengan adanya metadata maka akan lebih
Aplikasi e-Surat ini didapat dari Kantor mempermudah sebuah arsip digital, dan akan lebih
Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Aplikasi e- mudah untuk mempertahankan informasi dalam jangka
Surat membantu Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah panjang. Hal ini diperkuat dari penjelasan National
Kota Bogor untuk mempermudah mendisposisikan Information Standards Organizations (NISO) (2004, 1)
surat. Aplikasi ini bisa diakses dengan membuka menyatakan bahwa:
alamat ini di internet http://esurat.kotabogor.go.id dan “metadata is structured information
dapat di download di android. arsip yang that describes, explains, locates, or otherwise
didigitalisasikan dengan menggunakan aplikasi e-Surat makes it easier to retrieve, use, or manage an
adalah surat masuk dan surat keluar sedangkan di information resource”.
Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor Dari uraian di atas dapat diartikan metadata
dapat melakukan digitalisasi yang lainnya seperti foto adalah informasi terstruktur yang menggambarkan,
dan peta yang besarnya sekitar A0. Akan tetapi tidak menjelaskan, menempatkan, atau mempermudah untuk
dengan menggunakan aplikasi e-Surat karena memiliki mengambil, menggunakan, atau mengelola sebuah
keterbatasan hanya dapat melakukan digitalisasi surat sumber informasi.
masuk dan surat keluar. Alat yang dipergunakan Segala bentuk penyimpanan dalam berbagai
mengalihmediakan arsip surat yang bernama scanner, media menyesuaikan pada perkembangan teknologi.
sedangkan alat untuk mengalih mediakan arsip peta Proses ini mengharuskan para arsiparis bekerja sama
menggunakan Plotter. dengan praktisi IT untuk menganalisis perubahan
memberi penerangan ruangan, dapat pula
membantu membasmi musuh-musuh kertas arsip;
teknologi dengan sebuah perencanaan jangka panjang 3. Ruangan harus diberi ventilasi secukupnya.
dalam rangka digitalisasi dokumen/ arsip. Menurut Ventilasi dapat membantu mengatur suhu udara
Sugiharto (2010: 56-57) dalam jurnalnya yang berjudul dalam ruangan, sehingga ruangan tidak terlalu
“Penyelamatan Informasi Arsip di Era Teknologi lembab;
Digital”. Menjelaskan beberapa format media 4. Ruangan harus terhindar dari kemungkinan
penyimpanan dokumen/arsip dalam bentuk digital, serangan api. Untuk mencegah kemungkinan
dan beberapa komponen penyimpanan IT : adanya serangan api;
1. HardDisk Drives 5. Gedung atau ruang penyimpanan arsip hendaknya
2. MagneticTape (Linear Tape Open /LTO) jauh dari tempat-tempat penyimpanan barang-
3. OpticalDisks barang yang mudah terbakar;
4. Robotics 6. Ruangan harus terhindar dari kemungkinan
Dari teori di atas hasil wawancara menunjukan serangan air;
bahwa media yang digunakan dalam menyimpan 7. Lokasi ruang/ penyimpanan arsip hendaknya
koleksi yang sudah dalam bentuk digital di Badan bebas dari tempat-tempat industri;
Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor ini masih 8. Ruangan penyimpanan arsip hendaknya
kurang beraneka ragam. Hal ini dkarenakan media yang disesuaikan dengan bentuk arsip yang akan
digunakan masih terlalu sedikit jenisnya yaitu masih disimpan di dalamnya.
menggunakan CD dan juga hard disk. Hal ini sangat Proses digitalisasi diperlukan perencanaan
jauh seperti yang diutarakan oleh Sugiharto (2010: 56- yang matang salah satunya anggaran atau pendanaan.
57) dalam jurnalnya yang berjudul penyelamatan Program yang sudah disusun harus disertai anggaran
informasi arsip di era teknologi digital mengenai yang dibutuhkan. Anggaran digitalisasi harus
format media penyimpanan dokumen/arsip dalam disesuaikan dengan analisis kebutuhan sistem,
bentuk digital, dan beberapa komponen penyimpanan ketersediaan peralatan dan media penyimpanan.
IT. Peralatan menjadi sangat penting karena menjadi faktor
Dalam penyimpanan arsip selalu ada utama penyedot terbanyak alokasi anggaran. Dengan
pemusnahan arsip. Hal ini juga terjadi pada arsip secara adanya anggaran yang tersedia maka program
digital. Peraturan pemerintah Nomor 34, setiap arsip digitalisasi dapat berjalan.
ditentukan retensinya sesuai dengan nilai kegunaannya Pengelolaan surat masuk dan surat keluar
dan dituangkan dalam bentuk jadwal retensi arsip. terdapat aturan yang perlu dipahami, setiap langkah
Dalam membuat jadwal retensi arsip setidak-tidaknya digitalisasi harus dimulai dengan pembuatan master
berisi informasi mengenai jenis arsip, jangka simpan plan sebagai acuan utama dalam melaksanakan
dan keterangan. Penentuan model jadwal retensi arsip program. Master plan ini berisikan
terbuka luas, sesuai dengan kebutuhan instansi masing- kebijakanperencanaan, pendanaan, pedoman-pedoman
masing dalam hal ini dapat dilakukan pembuatanjadwal operasional (SOP) dan hal teknis lainnya (Sugiharto,
retensi arsip yang lebih rinci misalnya menyangkut 2010: 59).Hal ini sangat membantu bila ada
jangka simpan aktif, inaktif dan lain-lain. permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dan
Untuk penyimpanan arsip yang telah di alih perlu melihat kembali acuan utama tesebut, dalam
mediakan disimpan pada lemari biasa, sedangkan untuk prosespengelolaan surat dengan menggunakan aplikasi
perawatannya hanya sebatas membersihkan debu saja. e-Surat terdapat SOP yang diberikan dari Kominfo.
Hal ini sangat jauh dari standar penyimpanan arsip Dalam konteks penerapan SOP Winarno
yang ada. Menurut Wursanto (2004: 221) yang (2012: 207) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang
dimaksud ruangan dalam hal ini adalah rungan menentukan pengaruh implementasi kebijakan
penyimpanan arsip. Ruangan penyimpanan arsip diatur SOPterhadap kinerja pegawai di lingkungan organisasi
sebagai berikut: adalah struktur organisasi. Struktur organisasi yang
melaksanakan kebijakan memiliki pengaruh penting
1. Ruangan penyimpanan dijaga agar tetap pada implementasi. Salah satu aspek struktural paling
kering.Untuk mengatur kelembaban udara dan dasar dari suatu organisasi adalah prosedur kerja
temperatur udara dapat dipasang AC, selain untuk ukuran dasar (standard operating procedures, SOP).
mengatur kelembaban dan temperatur udara, juga Dengan menggunakan SOP dapat menyeragamkan
bisa untuk mengurangi banyaknya debu; tindakan dari pejabat dalam organisasi.
2. Ruangan harus terang dan sebaiknya Teori di atas sesuai dengan apa yang terjadi di
mempergunakan penerangan alam, yaitu sinar lapangan. Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
matahari. Sinar matahari di samping untuk Bogor adalah salah satu pemerintahan yang
melaksanakan tugas di bidang pemerintahannya dengan
berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Arsiparis yang mengelola digitalisasi surat
yang diinstruksikan oleh Komunikasi dan Informatika masuk dan surat keluar dengan menggunakan aplikasi
(Kominfo) Penerapan ini menyebabkan semua urusan e-Surat telah mendapat pelatihan mengenai
dalam hal pengelolaan arsip secara digital dapat. Hal pengggunaan aplikasi e-Surat. Pelatihan aplikasi ini
tersebut sejalan dengan apa yang menjadi temuan di didapat dari Dinas Komunikasi dan Informatika. Dalam
lapangan dalam proses observasi dan studi pemberian pelatihan untuk arsiparis di Badan Arsip dan
dokumentasi. Perpustakaan Daerah Kota Bogor, bukan hanya Dinas
Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) saja yang
3.2 Sumber Daya Manusia dalam Proses memberikan pelatihan terhadap arsiparis, tetapi ada
Digitalisasi Arsip Aktif di Badan Arsip dan juga dari ANRI yang memberikan pelatihan mengenai
Perpustakaan Daerah Kota Bogor aplikasi pengelolaan arsip aktif. Walaupun berbeda
aplikasi yang digunakan dalam proses pelaksanaan
Kegiatan digitalisasi arsip sangat diperlukan digitalisasi arsip aktif di Badan Arsip dan Perpustakaan
suatu bentuk tim. Untuk setiap kegiatan digitalisasi Daerah Kota Bogor.
mulai dari surat datang lalu mengidentifikasi arsip yang Ilmu yang didapat dari pelatihan di ANRI
akan dialihmediakan hingga penyerahan hasil memiliki banyak manfaat sehingga arsiparis memiliki
digitalisasi dibutuhkan sebuah tim. Tim di Badan Arsip pengetahuan mengenai penggunaan aplikasi yang
dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor akan berbeda. Pelatihan ini diadakan agar arsiparis di Badan
bertanggung jawab terhadap kegiatan digitalisasi. Arsip dan Perpustakaan. Sehingga dalam proses
Dalam pelaksanaan pelatihan kompetensi staf sangat digitalisasi surat aktif tidak memiliki kendala yang
dibutuhkan penjaminan bahwa sebuah alat yang rumit dikarenakan arsiparis telah memiliki pengetahuan
sudah ada, akan digunakan dan berfungsi dengan baik mengenai penggunaan aplikasi e-Surat.
dan maksimal. Sehingga sumber daya manusia semakin
berkompeten dan hasil yang didapat untuk sebuah 3.3 Pemanfaatan Digitalisasi di Badan Arsip dan
instansi dapat berkembang. Hasil informasi Menurut Perpustakaan Daerah Kota Bogor
Notoatmodjo (2009: 18) bahwa pentingnya program
pendidikan dan pelatihan antara lain: Setiap orang memiliki berbagai macam kebutuhan,
di antaranya kebutuhan informasi. Kebutuhan informasi
1. Sumber daya manusia atau pegawai yang bagi sebagian orang adalah kebutuhan pokok yang
menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi, harus dipenuhi. Menurut Sutabri (2004: 31)adalah nilai
belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan
dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Informasi
tersebut. Oleh sebab itu pegawai baru ini perlu yang nantinya diterima akan dijadikan pedoman dalam
penambahan kemampuan yang mereka perlukan. melakukansegala kegiatan sehingga menghasilkan
2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, jelas sebuah keputusan dan pemenuhan kebutuhannya.
akan mempengaruh suatu organisasi/instansi. Oleh Deegen menjelaskan dalam bukunya Digital Futures
karena itu jabatan-jabatan yang dulu belum (Deegan dan Simon Tanner: 2002: 23), ada beberapa
diperlukan, sekarang diperlukan.Sehingga manfaat digitalisasi sebagai berikut:
diperlukan penambahan atau peningkatan 1. Akses cepat ke item permintaan tinggi dan sering
kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut. digunakan;
3. Di dalam masa pembangunan ini, organisasi atau 2. Akses mudah ke komponen individual dalam item
instansi baik pemerintah atau swasta merasa (contoh: artikel dalam jurnal);
terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan- 3. Akses cepat ke materi secara remote;
pelatihan bagi para pegawainya agar diperoleh 4. Kemampuan untuk mendapatkan materi yang
efektivitas dan efisiensi kerja sesuai dengan masa tidak diterbitkan lagi (out of print);
pembangunan. 5. Berpotensi untuk menampilkan materi dalam
Proses digitalisasi di Badan Arsip dan format yag tidak dapat dicapai (contoh: ukuran
Perpustakaan Daerah Kota Bogor tidak mengalami terlalu besar atau peta);
kesulitan maupun hambatan sehingga sesuai dengan 6. Mengizinkan penyebaran koleksi dan digunakan
teori tersebut. Selama penulis melakukan penelitian secara bersama;
arsiparis yang melakukan tugas digitalisasi sudah mahir 7. Berpotensi untuk mempresentasikan benda yang
dan lancar dalam melakukan proses digitalisasi. Jadi mudah pecah/asli mahal dengan pengganti dalam
pelatihan yang diadakan oleh ANRI maupun dikominfo format yang dapat diakses;
sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kegiatan
pengelolaan arsip dinamis dengan menggunakan e-
Surat untuk melakukan proses digitalisasi.
8. Meningkatkan kemampuan penelusuran, termasuk mengenai sesuatu masalah.Sebagai sumber
full text; dokumentasi, arsip dapat digunakan oleh pimpinan
9. Integrasi pada media yang berbeda (gambar, organisasi untuk membuat ataupun mengambil
suara, video, dll); keputusan secara tepat mengenai masalah yang sedang
10. Mengurangi beban atau ongkos pengiriman. dihadapi.
Dalam melaksanakan program digitalisasi harus
Dapat disimpulkan bahwa tujuan digitalisasi membuat keputusan tentang program pelaksanaan
terhadap koleksi grey literature (digital local content) digitalisasi untuk semua dokumen/ arsip dengan
adalah untuk perluasan pemanfaatan dan kemudahan perencanaan jangka panjang. Dalam proses ini
akses. Pemanfaatan dan akses terhadap sumberdaya diperlukan perencanaan yang matang, di antaranya
informasi elektronik jauh lebih luas jika dibandingkan mengenai kebijakan digitalisasi. Kebijakan digitalisasi
dengan bahan tercetak. Melalui digitalisasi, surat dapat di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor
menyimpan ribuan bahkan jutaan karya local content dimulai sejak tahun 2013, kebijakan digitalisasi di
maupun arsip lainnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor
Pemanfaatan digitalisasi dengan menggunkan ditentukan oleh Pak Chusnul selaku Kepala di BAPD
e-surat bisa mempermudah pengarsipan, temu balik ini.
arsip juga lebih mudah karena dilakukan secara digital. Tujuan yang ingin dicapai dari adanya
Keamanan arsip lebih terjaga karena memilikibackup program digitalisasi adalah untuk menjaga informasi
arsip tersebut. Sedangkan kendala atau kekurangan arsip jika sewaktu-waktu terjadi bencana atau
pada penggunaan aplikasi e-surat dalam pengelolaan kehilangan arsip diuar dugaan jadi tidak perlu khawatir
arsip dinamis adalah dalam menangani virus karena sudah mempunyai backup.Sehingga
yangbelum bisa kita dihindari. Tetapi dapat diantisipasi penyelamatan arsip sudah berjalan dengan
dengan menggunakan antivirus. Penghambat lainnya baik.Analisis tersebut sesuai dengan pendapat Sugiarto
adalah jaringan internet yang bisa saja tidak stabil. dan Wahyono (2005: 78) mengenai kemudahan dari
arsip elektronik dari sudut pandang keamanan data,
3.4 Kebijakan Digitalisasi asip dinamis di Badan Sugiarto dan Wahyono berpendapat “keamanan akan
Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor lebih terjamin dengan adanya level keamanan“. Dengan
adanya back up keamanan akan didapatkan guna
Arsip mempunyai nilai yang sangat penting dalam menjaga nilai informasi dari sebuah arsip.
berbagai hal, selain media informasi juga merupakan
bahan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan 4. Simpulan
kebenarannya.
Arsip merupakan produk yang tercipta oleh Jenis konten arsip yang diterapkan dalam
instansi manapun untuk kegiatannya sehari-hari yang digitalisasi dengan menggunakan aplikasi e-Surat ini
melandasi pengambilan tindakan, melakukan kegiatan adalah arsip aktif. Contoh surat yang didigitalisasi
sehari-hari, dan memori organisasiSelain itu juga seperti, surat keputusan, instruksi, surat tugas, surat
merupakan bahan bukti peradilan yang sah, dan edaran, surat panggilan, pengumuman dan surat
penyelenggaraan administrasi. Maka dari itu arsip perlu undangan rapat dinas. Pengetahuan arsiparis dalam
dikelola dengan baik pentingnya arsip. menerapkan aplikasi e-Surat didapat dengan adanya
Menurut Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun pelatihan sehingga dalam proses pelaksanaan
2009 tentang Kearsipan Pasal 1 ayat 2, disebutkan pengelolaan arsip secara digital tidak mengalami
bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa kesulitan.
dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan Implementasi aplikasi e-Surat di Badan Arsip
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan Perpustakaan dan perpustakaan Daerah Kota Bogor
yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, ini sudah sesuai dengan SOP yang ada, maka dari itu
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, implementasi aplikasi e-Surat tentang pengelolaan surat
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan aktif sudah tidak ada kendala. Sistem kearsipan
perseorangan dalam pelakasanaan kehidupan elektronik di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar arsip Kota Bogor didukung dengan penggunaan
tersebut dapat dipergunakan secara efektif dan efesien perangkat sistem kearsipan elektronik yaitu hardware
oleh suatu instansi, maka diperlukan adanya dan ssoftware. Hardware yang digunakan yaitu
manajemen arsip yang baik. seperangkat komputer, printer, scanner, plotter.
Dalam sebuah organisasi Arsip memiliki Software yang digunakan yaitu sebuah aplikasi
peranan sebagai sumber informasi dan sumber berbasiskan website dengan jaringan intranet yang
dokumentasi.Sebagai sumber informasi, arsip dapat diberi nama e-Surat.
membantu mengingakatkan petugas yang lupa
64).Jakarta. http://web.pdii.lipi.go.idbaca/
Daftar Pustaka index.php/baca/article/view (4 September
2016) pukul 09.20 Wib.
Alshehri, Mohammed and Steve Drew. 2010. “E- Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
Alshehri, Mohammed and Steve Drew. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetha.
2010. “E-Government Fundamentals.” Sukoco, B. M. 2007. Manajemen administrasi
Griffith University Brisbane, Australia. perkantoran modern. Jakarta: Erlangga.
http://www98.griffith.edu.au.pdf diakses Sulistyo-Basuki. 2003. Manajemen Arsip Dinamis.
pada tanggal 12 April 2016 pukul 11.57 Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu The Liang Gie. 2009. Administrasi Perkantoran
Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Modern. Yogyakarta: Liberty.
Deegan, Marylin dan Simon Tanner. 2002. Digital Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang
Future: Strategies for the Information Age. Kearsipan.
London: Library Association Publishing. Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik Teori, Proses,
Dinkominfo. “Rencana Induk Pengembangan E- dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.
Government Pemerintah Kabupaten Wursanto, Ignatius. 2003, Kearsipan I. Yogyakarta :
Jembrana 2009-2013”.http://jembranakab Kanisius
.go.id/pengumuman/RENCANA-INDUK- Zulkifli, Amsyah. 2003. Manajemen Kearsipan.
EGOV-JEMBRANA(2009-2013).pdf Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
diakses pada tanggal 21 April 2016 pukul
17.20
Hasan, Iqbal. 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi
Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
International Council Archives (ICA).1997. “Guide For
Managing Electronic Records From An
Archiva Perspective”. www.ncd.matf
.bg.ac.rs/standards /arhivisti.pdfdiakses pada
tanggal 12 April 2016 Pukul 00.12
Komalasari, Rita. 2010. Peran Dokumen Digital/
Elektronik di Tengah Era Globalisasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Laksmi dan Budiantoro. 2015. Manajemen Perkantoran
Modern. Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J. 2011. Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
National Information Standards Organization (NISO).
2004. “Understanding Metadata.”
American: NISO Press. www.niso.org
/standards/resources/ UnderstandingMeta
data.pdf diakses pada tanggal 08 Mei 2016
pukul 14.30
Read, J. dan Ginn, M. L. 2011. Record management
(9th ed.). Mason, Ohio: Thomson South-
Western.
Samiaji, Saroso.2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-
dasar. Jakarta. Indeks
Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan Dengan
Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung:
Mandar Maju.
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen
Kearsipan Modern (dari Konvensional ke
Basis Komputer). Yogyakarta: Gava Media.
Sugiharto, Dhani. 2010. “Jurnal Penyelamatan
Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi
Dtigital”. Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 -

Anda mungkin juga menyukai