Anda di halaman 1dari 25

ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

ASPEK LEGAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Disusun Oleh:

Marlinah Julianti
Witya Sri Utami
Dosen

Juanita S.Setiawan, S.ST, M.Kes


Definisi dari Aspek Legal dalam Pelayanan
Kebidanan
• Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan dengan membantu
melayani apa yang dibutuhkan oleh
seseorang, selanjutnya menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, jika dikaitkan dengan
masalah kesehatan diartikan pelayanan yang
diterima oleh sesorang dalam hubungannya
dengan pencegahan, diagnosis dan
pengobatan suatu gangguan kesehatan
tertentu.
Next…
• Menurut Pasal 1 UU Kesehatan No: 36
Th. 2009, dalam Ketentuan Umum,
terdapat pengertian pelayanan
kesehatan yang lebih mengarahkan pada
obyek pelayanan yaitu pelayanan
kesehatan yang ditujukan pada jenis
upaya, meliputi upaya peningkatan
(promotif) pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif).
• Pengertian pelayanan kebidananan
yang termuat dalam Kepmenkes. RI
Nomor: 369/Menkes/SK/III/2007
tentang standart profesi bidan,
Pelayanan Kebidanan adalah bagian
integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.
Next…
• Dari beberapa pengertian tentang pelayanan
kebidanan diatas maka dapat disimpulkan pelayanan
kebidanan adalah kegiatan membantu memenuhi
kebutuhan seseorang atau pasien, oleh bidan, dalam
upaya kesehatan (meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan) yang sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya. Sedangkan kata
Legal sendiri berasal dari kata leggal (bahasa
Belanda) yang artinya adalah sah menurut undang-
undang atau menurut kamus Bahasa Indonesia, legal
diartikan sesuai dengan undang-undang atau hukum.
LEGISLASI, REGISTRASI DAN LISENSI
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
Legislasi
• Legislasi adalah proses pembuatan
undang-undang atau
penyempurnaan perangkat hukum
yang sudah ada melalui
serangkaian kegiatan sertifikasi
(pengaturan kompetensi), registrasi
(pengaturan kewenangan), dan
lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
Next…
Ketetapan hukum yang mengantur hak dan
kewajiban seseorang yang berhubungan
erat dengan tindakan dan pengabdiannya.
(IBI)
Rencana yang sedang dijalankan oleh Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) sekarang adalah
dengan mengadakan uji kompetensi
terhadap para bidan, minimal sekarang
para bidan yang membuka praktek atau
memberikan pelayanan kebidanan harus
memiliki ijasah setara D3.
Jika tidak lulus dalam uji kompetensi, jelas bidan
tersebut tidak bisa menjalankan profesinya. Karena
syarat untuk berprofesi adalah memiliki surat izin
yang dikeluarkan setelah lulus uji kompetensi.
• Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan
kepada masyarakat terhadap pelayanan yang
telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut
adalah meliputi :(Farelya & Nurrobikha, 2015).
• Mempertahankan kualitas pelayanan
• Memberi kewenangan
• Menjamin perlindungan hokum
• Meningkatkan profisionalisme
Latar Belakang Sistem Legislasi
Tenaga Bidan Indonesia
a. UUD 1945
• Amanat dan pesan mendasar dan
UUD 1945 adalah UUD 1945
upaya pembangunan nasional
yaitu pembangunan disegala
bidang guna kepentingan
keselamatan, kebahagiaan dan
kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia secara terarah, terpadu
dan berkesinambungan.
Next…
b. UU No.23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan.
• Tujuan dan Pembangunan Kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap warga Negara
Indonesia melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
sebagai upaya peningkatan sumber
daya manusia yang berkualitas.
Next…
c. Penyiapan Sumber Daya Manusia.
• Karena pertayanan bidan meliputi kesehatan wanita
selama kurun kesehatan reproduksi wanita, sejak
remaja, masa calon pengantin, masa hamil, masa
persalinan, masa nifas, periode interval, masa
klimakterium dan menopause serta memantau
tumbuh kembang balita serta anak pra sekolah.
d. Visi Misi Indonesia Sehat 2015
• Visi Pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2010
adalah derajat kesehatan yang optimal dengan
strategi: Paradigma sehat, Profesionalisme, JPKM, dan
Desentralisasi.
Aspek legislasi bidan Indonesia adalah melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Sertifikasi
• Sertifikasi adalah dokumen
penguasaan kompetensi tertentu
melalui kegiatan pendidikan formal
maupun non formal (Pendidikan
berkelanjutan). Lembaga pendidikan
non formal misalnya organisasi
profesi, rumah sakit, LSM bidang
kesehatan yang akreditasinya
ditentukan oleh profesi. Sedangkan
sertifikasi dan lembaga non formal
adalah berupa sertifikat yang
terakreditasi sesuai standar nasional.
Next…
• Ada dua bentuk kelulusan, yaitu:
• Ijasah merupakan dokumentasi penguasaan
kompetensi tertentu, mempunyai kekuatan
hukum atau sesuai peraturan perundangan
yang berlaku dan diperoleh dari pendidikan
formal.
• Sertifikat adalah dokumen penguasaan
kompetensi tertentu, bisa diperoleh dari
kegiatan pendidikan formal atau pendidikan
berkelanjutan maupun lembaga pendidikan
non formal yang akreditasinya ditentukan oleh
profesi kesehatan.
Tujuan sertifikasi antara lain: (Farelya &
Nurrobikha, 2015)
Tujuan umum Sertifikasi adalah sebagai berikut:
• Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi.
• Meningkatkan mutu pelayanan.
• Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan.
• Tujuan khusus Sertifikasi adalah sebagai berikut:
• Menyatakan kemampuan pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku (kompetensi) tenaga profesi.
• Menetapkan kualifikasi dari lingkup kompetensi.
• Menyatakan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
(kompetensi) pendidikan tambahan tenaga profesi.
• Menetapkan kualifikasi, tingkat dan lingkup
pendidikan tambahan tenaga profesi.
• Memenuhi syarat untuk mendapat nomor registrasi.
2. Registrasi
• Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga
profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan
tertentu secara periodic guna mendapatkan kewenangan
dan hak untuk melakukan tindakan profesionalnya setelah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
badan tesebut.
• Registrasi bidan adalah proses pendaftaran,
pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan,
setelah dinyatakan memenuhi minimal kopetensi inti atau
standar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga
secara fisik dan mental mampu melaksanakan praktik
profesinya. (Registrasi menurut keputusan menteri
kesehatan republik indonesia nomor
900/MENKES/SK/VII/2002)
Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi,
maka akan mendapatkan haknya untuk ijin praktik
( lisensi ) setelah memenuhi beberapa
persyaratan administrasi untuk lisensi. Tujuan
dilakukannya registrasi antara lain:
a. Meningkatkan keemampuan tenaga profesi
dalam mengadopsi kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang berkembang
pesat.
b. Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan
komprehensif dalam penyelesaian kasus mal
praktik.
c. Mendata jumlah dan kategori melakukan
praktik
• Alur proses regisrtasi dalam praktek kebidanan adalah
sebagai berikut, bidan yang baru lulus mengajukan
permohonan dan mengirimkan kelengkapan registrasi
kepada kepala Dinas Kesehatan Propinsi dimana institusi
pendidikan berada guna memperoleh SIB ( surat ijin bidan
) selambat-lambatnya satu bulan setelah menerima Ijasah
bidan.
• Kelengkapan registrasi menurut Kepmenkes No.
900/Menkes/SK/VII/2002 adalah meliputi: fotokopi ijasah
bidan, fotokopi transkrip nilai akademik, surat keterangan
sehat dari dokter, pas foto sebanyak 2 lembar.
• SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui, serta
merupakan dasar untuk penerbitan lisensi praktik
kebidanan atau SIPB (surat ijin praktik bidan).
• SIB tidak berlaku lagi karena: dicabut atas dasas ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, habis masa
berlakunya dan tidak mendaftar ulang, dan atas
permintaan sendiri.
3. Lisensi
• Lisensi adalah proses administrasi yang
dilakukan oleh pemerintah atau yang
berwenang berupa surat ijin praktik yang
diberikan kepada tenaga profesi yang
teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi
adalah pemberian ijin praktek sebelum
diperkenankan melakukan pekerjaan yang
telah ditetapkan IBI.Tujuan umum lisensi
adalah untuk melindungi masyarakat dari
pelayan profesi. Tujuan khusus dari lisensi
adalah memberikan kejelasan batas wewenang
dan menetapkan sarana dan prasarana.
Next…
• Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah
dalam bentuk SIPB (Surat Ijin Praktik Biadan).
SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
Depkes RI kepada tenaga bidan yang
menjalankan praktik setelah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Bidan yang
menjalankan praktik harus memiliki SIPB, yang
diperoleh dengan cara mengajukan
permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota setempat dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
fotokopi SIB yang masih berlaku, fotokopi ijasah
bidan, surat persetujuan atasan, surat
keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari
organisasi profesi, pas foto.
Next…
• Rekomendasi yang telah diberikan organisasi
profesi setelah terlebih dahulu dilakukan
penilaian kemampuan keilmuan dan
keterampilan, kepatuhan terhadap kode etik
serta kesanggupan melakukan praktik bidan.
Bentuk penilaian kemampuan keilmuan dan
keterampilan inilah yang diaplikasikan
dengan rencana diselenggarakannya Uji
Kompetensi bagi bidan yang mengurus SIPB
atau lisensi. SIPB berlaku sepanjang SIB
belum habis masa berlakunya dan dapat
diperbaharui kembali. (Farelya &
Nurrobikha, 2015)
Otonomi Dalam Pelayanan Kebidanan
• Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan
suatu hal yang penting dan dituntun dari suatu profesi,
terutama profesi yang berhubungan dengan
keselamatan jiwa manusia, adalah pertanggungjawaban
dan tanggung gugat (accountability) atas semua
tindakan yang dilakukannya. Sehingga semua tindakan
yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi
dan didasari suatu evidence based. Akuntabiliti
diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur
batas-batas wewang profesi yang bersangkutan. Dengan
adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas,
bidan memiliki hak otonomi dan mandiri untuk
bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan
berfikir logis dan sistematis serta bertindak sesuai
standar profesi dan etika profesi.
Next…
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai
kegiatan bidan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan
mutunya melalui :
• Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
• Penelitian dalam kebidanan
• Pengembangan ilmu dan tehknologi dalam
kebidanan
• Akreditasi
• Sertifikasi
• Registrasi
• Uji Kompetensi
• Lisensi

Anda mungkin juga menyukai