(FULL COSTING)
1
Definisi
2
Manfaat
Sistem biaya standar dirancang untuk
mengendalikan biaya.
Sistem biaya standar memberikan pedoman
kepada manajemen berapa biaya yang
seharusnya untuk melaksanakan kegiatan
tertentu.
Sistem biaya standar menyajikan analisis
penyimpangan biaya sesungguhnya dan
biaya standar.
3
Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
5
Prosedur Penentuan Biaya Overhead Pabrik Standar
Jenis Standar
A. Standar teoritis
B. Rata-rata biaya waktu yang lalu
C. Standar normal
D. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
6
Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
7
Model satu selisih (the one-way model)
Dimana;
St = selisih total
HSt = harga standar
KSt = kuantitas standar
HS = harga sesungguhnya
KS = kuantitas sesungguhnya
8
Model dua selisih (the two-way model)
9
Model dua selisih (the two-way model)
Kuantitas Harga
standar sesungguhnya standar sesungguhnya
BBB 100.000 kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550
HS
Rp 550 Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x
90.000
HSt = Rp 4.500.000 (R)
Rp 500
Selisih Kuantitas =
(100.000 – 90.000)
x Rp 500
= Rp 5.000.000 (L)
KS KSt
90.000 kg 100.000 kg
10
Model tiga selisih (the three-way model)
Terdiri dari 3 selisih; selisih harga, selisih
kuantitas, dan selisih harga/kuantitas atau
efisiensi.
Terdiri 3 jenis hubungan antara biaya standar
dengan biaya sesungguhnya.
1. Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau
rendah dari harga dan kuantitas
sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
11
Model tiga selisih (the three-way model)
Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas
sesungguhnya.
Kuantitas Harga
standar sesungguhnya standar sesungguhnya
BBB 90.000 kg 100.000 kg Rp 500 Rp 550
HS
Rp 550
Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x Selisih H/K = (Rp 500
- Rp 550) (90.000 -
90.000 100.000 )
HSt = Rp 4.500.000 (R) = Rp 500.000 (R)
Rp 500
Selisih Kuantitas =
(90.000 - 100.000 )
x Rp 500
= Rp 5.000.000
(R)
KSt KS
90.000 kg 100.000 kg 12
2. Harga standar lebih rendah dari harga
sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt
13
Model tiga selisih (the three-way model)
2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.
Kuantitas Harga
standar sesungguhnya standar sesungguhnya
BBB 100.000 kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550
HS
Rp 550
Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x Tidak ada selisih H/K
90.000
HSt = Rp 4.500.000 (R)
Rp 500
Selisih Kuantitas =
(100.000 - 90.000 )
x Rp 500
= Rp 5.000.000
(L)
KS KSt
90.000 kg 100.000 kg 14
3. Harga standar lebih tinggi dari harga
sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih rendah kuantitas sesungguhnya.
15
Model tiga selisih (the three-way model)
3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar
lebih rendah kuantitas sesungguhnya.
Kuantitas Harga
standar sesungguhnya standar sesungguhnya
BBB 90.000 kg 100.000 kg Rp 550 Rp 500
HSt
Rp 550
Selisih Harga = (Rp 550 – Rp 500) x Tidak ada selisih H/K
90.000
HS = Rp 4.500.000 (L)
Rp 500
Selisih Kuantitas =
(90.000 - 100.000 )
x Rp 500
= Rp 5.000.000
(R)
KSt KS
90.000 kg 100.000 kg 16
Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
17
Model satu selisih (the one-way model)
18
Model dua selisih (the two-way model)
Selisih Terkendalikan (controllable variance);
BOP Sesungguhnya xxx
BOP tetap pada kapasitas normal xxx
BOP variabel sesungguhnya xxx
BOP variabel pada jam standar xxx
Selisih terkendalikan xxx
Selisih Efisiensi
Jam standar xxx
Jam sesungguhnya xxx
Selisih efisiensi xxx
Tarif BOP xxx
Selisih Efisiensi xxx
21
Model empat selisih (the four-way model)
22
Implikasi Biaya standar dalam
akuntansi manajemen
Dengan menggunakan biaya standar,
terdapat ukuran/ standar yang dapat
digunakan dalam keputusan perencanaan
dan pengendalian
Hasil penghitungan selisih (varians) dari
standar akan memberi suatu indikator/
warning terhadap kemungkinan adanya
suatu masalah yang perlu penanganan
manajemen
Sebagai dasar pengukuran kinerja
23
SELISIH BIAYA PRODUKSI
BBB BTKL
BOP
SH = (HST – HS) KS ST = (TST – TS) JS 1 Sel --- BOPss – BOP bb
SELISISH TERKENDALI
SK = (KST – KS) HST SE = (JST – JS) TST
= (BOP ANGG T pd KN+ BOP
2 Sel Angg V pd KST) - BOP SS
SELISISH VOLUME
= (KST - KN) TT BOP
SELISIH EFISIENSI
(KST – KS) T BOP
4 Sel
24