PENGELOLAAN LIMBAH PADAT

SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

WIBAWA KARTA
RAHARJA

Disampaikan Oleh :
Drs. Rahmat Gurnita, MM
Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG KAB.

PURWAKARTA
DASAR HUKUM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. UU NO. 23 TH. 1997 TENTANG PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP;
2. PP NO. 27 TH. 1994 TENTANG AMDAL;
3. PP NO. 18 TH. 1999 TENTANG PENGELOLAAN B3 dan
LIMBAH B3

PERATURAN DAERAH
1. PERDA NO. 13 TH. 2002 TENTANG PENGENDALIAN
PEMBUANGAN LIMBAH CAIR;
2. PERDA NO. 14 TH. 2002 TENTANG PENGELOLAAN
LIMBAH PADAT.
 Pengertian Istilah :
 LIMBAH : SISA SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

 LIMBAH B3 : SISA SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

YANG MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DAN/ATAU
BERACUN YANG KARENA SIFAT DAN/ATAU
KONSENTRASINYA DAN/ATAU JUMLAHNYA, BAIK
SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG DAPAT
MENCEMARKAN DAN/ATAU MERUSAK LINGKUNGAN HIDUP
DAN/ATAU DAPAT MEMBAHAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP,
KESEHATAN, KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA SERTA
MAHLUK HIDUP LAIN

 LIMBAH PADAT : SISA SUATU USAHA/KEGIATAN YANG

KARENA SIFAT ATAU JUMLAHNYA BERBENTUK PADAT DAN
MASIH MEMILIKI NILAI EKONOMIS DAN BUKAN
TERGOLONG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
 PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT (NON-B3) :
 DIMAKSUDKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN,
PENAGGULANGAN, PENATAAN, PEMULIHAN DAN
PEMELIHARAAN SUMBER DAYA ALAM DEMI TERCIPTANYA
KUALITAS LINGKUNGAN YANG RAMAH, BERSIH DAN
SEHAT.

 BERTUJUAN AGAR SUMBER DAYA DAPAT DIMANFAATKAN

SECARA BERKELANJUTAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DAERAH
SEHINGGA SELAIN MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS JUGA
UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGELOLAAN LIMBAH B3 :
 RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENCAKUP REDUKSI,
PENYIMPANAN, PENGUMPULAN, PENGANGKUTAN, PEMANFAATAN,
PENGOLAHAN, DAN PENIMBUNAN LIMBAH B3
 Potensi Pencemaran di Kab. Purwakarta

 INDUSTRI DI PURWAKARTA YANG BERJUMLAH

LEBIH DARI 80 BUAH BERPOTENSI MENCEMARI
LINGKUNGAN
 LIMBAH DOMESTIK, PERTAMBANGAN, PERTANIAN
DAN PETERNAKAN
 PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK
BERBAHAN BAKAR BATUBARA, TERMASUK
BOILER
 LIMBAH B3
 BAGAN ALIR PENGELOLAAN LIMBAH

MASYARAKAT PENGUSAH
A

LIMBAH

PADAT CAIR UDARA

INCENERATOR IPAL ESP

LAND FILL DIBUANG CEROBONG
DIJUAL UJI EMISI

RETRIBUSI
PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH PADAT
(NON-B3)

 DASAR PERDA KAB. PURWAKARTA NO. 14 TH. 2002

TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
 SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN,
PENATAAN, PEMULIHAN DAN PEMELIHARAAN TANAH,
KUALITAS SUMBER AIR, TANAH DAN UDARA DEMI
TERCIPTANYA KUALITAS LINGKUNGAN YANG RAMAH,
BERSIH DAN SEHAT.
 LIMBAH PADAT YANG DIMAKSUD TIDAK TERMASUK B3
 PEMBERIAN IJIN DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
DIDASARKAN ATAS KARAKTERISTIK JENIS LIMBAH PADAT
DAN NILAI INVESTASI.
 IJIN BERLAKU SELAMA 1 TAHUN DAN SELANJUTNYA DAPAT
DIPERPANJANG DENGAN KEWAJIBAN MEMBAYAR
RETRIBUSI SEBESAR 25% DARI IJIN BARU
 RETRIBUSI DIKELOMPOKAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK LIMBAH SERTA NILAI INVESTASI,
BESARNYA ANTARA Rp. 250.000,- SAMPAI DENGAN Rp.
20.000.000,-
KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT SESUAI
PERDA NO.14 TH.2002

 Kelompok Logam
 Kelompok Plastik/karet/fiberglass
 Kelompok Limbah Tekstil
 Kelompok Kertas
 Kelompok Kayu
 Kelompok Limbah Organik
 Karakteristik Campuran
OBJEK IJIN LIMBAH PADAT

 SETIAP KEGIATAN PERORANGAN ATAU BADAN

HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT WAJIB MEMILIKI IJIN.

 PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELIPUTI :

PENGUMPULAN, PENGANGKUTAN, PENGOLAHAN,
PENYIMPANAN, PENEMPATAN, PENIMBUNAN DAN
PEMBUANGAN LIMBAH.
MEKANISME PROSEDUR PERIJINAN LIMBAH PADAT

1 hari Pemberian/
Pemohon BPMPTSP Verifikasi Berkas Penolakan Ijin

Berkas Lengkap Kepala BPMPTSP

7 hari
Tidak Lengkap 10 hari Rekomendasi
Teknis
(dilengkapi surat pengantar dari kepala Badan)

Tim Koordinasi
-Peninjauan
lapangan
-BAP

30 hari
Upaya Pemerintah Daerah

 Sosialisasi terhadap industri &

Pengumpul/pengelola limbah padat
 Sosialisasi melalui media radio (Dialog
interaktif)
 Himbauan kepada industri & pengelola
limbah padat.
Kendala yang dihadapi

 Belum memahaminya pihak pengelola

limbah padat terhdapa ketentuan perda
No. 14 Th. 2002
 Perlu adanya revisi Pasal-pasal dalam
Perda No.14 Tahun 2002
Terima kasih