Anda di halaman 1dari 21

TERMODINAMIKA

Kelompok IV
PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani
dimana Thermos yang artinya panas dan Dynamic yang
artinya perubahan. Jadi termokimia adalah ilmu
mengenai fenomena-fenomena tentang energi yang
berubah-berubah karena pengaliran panas dan usaha
yang dilakukan.
Termodinamika berhubungan erat dengan fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika
statik. Cabang ilmu fisika ini mempelajari pertukaran
energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas
dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan
termodinamika dapat terjadi pada tubuh manusia,
peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik,
Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.
PRINSIP TERMODINAMIKA

Prinsip termodinamika sebenarnya adalah


hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, termodinamika direkayasa
sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk
mekanisme yang dapat membantu manusia dalam
kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu
luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu
termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu
termodinamika dimulai dengan pendekatan
makroskopik yaitu perilaku umum partikel zat
yang menjadi media pembawa energi.
HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum I termodinamika
(Kekekalan Energi
dalam Sistem)

HUKUM HUKUM
TERMODINAMIKA

Hukum II
termodinamika (Arah Hukum III
reaksi sistem dan termodinamika
batasan)
HUKUM I TERMODINAMIKA

Hukum Kekebalan energi :


Energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Manusia hanya dapat mengubah bentuk
energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam
termodinamika, apabila sesuatu diberikan kalor, maka
kalor tersebut akan berguna untukusaha luar dan
mengubah energi dalam.

Bunyi Hukum I Termodinamika


“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada
sistem dan sistem melakukan usaha W, maka akan
terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.
HUKUM II TERMODINAMIKA
Hukum kedua ini membatasi perubahan
energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak.
Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara,
yaitu :

Hukum II termodinamika dalam


menyatakan aliran kalor “Kalor mengalir secara
spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya”.
HUKUM III TERMODINAMIKA
Hukum ketiga termodinamika terkait
dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut (temperatur
Kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum.hukum ini
jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol.
PERUBAHAN ENTALPI
 Entalpi : Jumlah total energi kalor yang
terkandung dalam suatu materi.
 Perubahan entalpi : kalor yang diterima atau
dilepas oleh suatu reaksi, perubahan entalpi
terjadi karena adanya perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan, sehingga reaksi
termodinamika dikelompokkan menjadi
 Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm

 Jika entalpi reaktan  Jika entalpi produk


lebih besar daripada lebih besar daripada
entalpi produk, entalpi reaktan,
berarti terjadi berarti terjadi
pelepasan kalor dari penyerapan kalor dari
sistem ke lingkungan lingkungan ke sistem
 Jika kalor dilepas ke  Perubahan entalpi
lingkungan maka bernilai +
perubahan entalpi  Suhu pada sistem
bernilai negatif naik
 Suhu pada sistem
mengalami
penurunan
4 PROSES TERMODINAMIKA
Isokhorik adalah dalam proses tidak ada perubahan volume
sehingga usahan sistem adalah 0 (V1=V2)

Isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap (P1 =


P2)

Isotermal , tidak ada perubahan suhu sehingga energi dalam


sistem tidak akan ada perubahan (T1=T2)

Adiabatik, tidak ada panas yang masuk dan keluar sehingga Q=0
(Q1=Q2)
Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui perbedaan reaksi


eksoterm dan endoterm

Prinsip Percobaan

Penentuan temperatur suatu campuran melalui


pengamatan terhadap perubahan temperatur
dalam selang waktu tertentu dengan
menggunakan termometer
ALAT BAHAN

1. Batang Pengaduk 1. Aquadest


2. Gelas Piala 2. CaCO3
3. Stopwatch 3. HCl
4. NaHCO3
4. Termometer
5. Timbangan
Skema Kerja

0,01 mol NaHCO3 CaCO3 0,1 mol

+ H2O 1,2,4,6,8 mol + 0.1 mol HCl


Tutup Lakban hitam

Catat suhu awal ditiap 10


Catat Suhu awal tiap 10
detik selama 1 menit detik selama 1 menit

Buat grafik
Buat grafik
Perhitungan
Perhitungan
Tabel Pengamatan

Suhu (°C) Pada detik ke-


Suhu
Sampel Awal
(°C) 10’ 20’ 30’ 40’ 50’ 60’ 70’ 80’ 90’ 100’ 110’ 120’

NaHCO3 1 mol 31 31 31 31 30 30 30 - - - - - -

2 mol 30 30 30 30 30 30 30 - - - - - -

4 mol 26 28 28 28 28 28 28 - - - - - -

6 mol 26 27 27 27 27 27 27 - - - - - -

8 mol 29 29 29 29 29 29 29 - - - - - -

10 mol 29 29 29 29 29 29 29 - - - - - -

CaCO3 0,1 mol 40 43 43 43 40 40 39 38 37 36 36 36


0,2 mol 40 41 39 37 36 36 36 36 36 36 36 36
GRAFIK

Grafik Natrium Bikarbonat 0,01 mol


32

31

30

29

28

27

26

25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Grafik Kalsium Karbonat 0,1 mol

42

40

38

36

34

32

30
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik Kalsium Karbonat 0,2 mol
41.5

41

40.5

40

39.5

39

38.5

38

37.5

37

36.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KESIMPULAN

 Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang


membutuhkan atau menyerap kalor sehingga
mengalami penurunan suhu, sesuai dengan hasil
percobaan natrium bikarbonat 0,1 mol dengan 1
mol air dari suhu awal 31°C menjadi 30°C
 Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang
membebaskan kalor sehingga mengalami
peningkatan suhu, sesuai dengan percobaan
kalsium karbonat 0,1 mol dan asam klorida 0,1
mol dari suhu 40°C menjadi 43°C dan juga asam
karbonat 0,2 mol dalam asam klorida 0,2
mengalami peningkatan dari suhu 40°C menjadi
41°C. Namun seiring waktu suhu terus
mengalami penurunan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai