Anda di halaman 1dari 17

PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN GANGGUAN

LAMBUNG DAN DUODENUM :


ERADIKASI Helicobacter pylori
KELOMPOK 4

DESIKA ANITA GULTOM (187046006)


ROBIN F. SITOPU (187046014)
Anatomi dan Fisiologi

Sumber : www.cancer.ca
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER

Definisi – Etiologi – Patofisiologi

Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah lesi pada lambung atau duodenum yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara faktor agresif (sekresi asam lambung, pepsin, dan infeksi bakteri Helicobac
ter pylori) dengan faktor defensif/faktor pelindung mukosa (produksi prostagladin, gastric mucus,bikar-
bonat, dan aliran darah mukosa (Berardy dan Lynda, 2015).

H. pylori sbg bakteri penyebab ditemukan pertama kali o/ Barry Marshal & Robin Warren (2005).

H. pylori  enzim urease  (urea->amonia)  kdr keasamaan lambung turun  berkoloni  radang
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER

Manifestasi Klinik

Gambaran klinis utama tukak peptik adalah nyeri epigastrium. Nyeri biasanya timbul 2 sampai 3 jam
setelah makan atau pada malam hari sewaktu lambung kosong. Nyeri ini seringkali digambarkan
seperti teriris, terbakar atau rasa tidak enak.

Dispepsia adalah suatu sindrom atau kumpulan keluhan beberapa penyakit saluran cerna seperti
mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa atau terapan, rasa terbakar, rasa penuh ulu hati dan
cepat merasa kenyang (Lewis, et all. 2013).
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER

Pemeriksaan Diagnostik

Esofagogastroduodenoskopi (EGD)
Radiologis
Histopatologi
Biopsy Urease Test (sampel biopsi  ada/tdk nya amonia
Serologi (antibdi Ig G thdp bakteri)
Mikrobiologi
Polymerase Chain Reaction (PCR)  sampel biopsi
Urea Breath Test (UBT)  metode baru (nyaman, tdk menyakitkan)
 Tablet urea, hembus nafas dan ukur CO2.
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER

Eradikasi

Moss, S (2017)  H. pylori meningkatkan risiko kanker lambung scr signifikan (The Clinical Evidence
Linking Helicobacter pylori to Gastric).

Ketum Perh. Endoskopi Gastro Indo Ari, F.S. (2015)  prevalensi H.pylori di RI sebesar 22,1%
artinya kemungkinan masy. terinfeksi bakteri ini 1/5 pasien dispepsi/nyeri lambung (Risk Factors and
Prevelance of Helicobacter pylori in Five largest Island of Indonesia: A Preliminary Study).

Miftahussurur, Ari, dkk (2016) eradikasi dpt dilakukan dgn kombinasi AB dan PPI. Dgn eradikasi
maka akan terputus pula prjlanan infeksi ini sbg penybab kanker.
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Eradikasi
Pratama, H (2016) :
Lini pertama  triple therapy menggunakan PPI atau ranitidine, bismuth citrate, dikombinasi dengan
clarithromycin dan amoxicillin. PPI diberikan sesuai jenis yang digunakan, clarithromycin 250-500 mg,
dan amoxicillin 1 gram . Semua terapi tersebut diberikan 2 kali sehari, direkomendasikan selama 7-14
hari.

Lini kedua  Kegagalan terapi sering berhubungan dengan resistensi H. pylori terhadap clarithromy
cin atau metronidazole (atau keduanya). Rekomendasi terapi lini kedua adalah dengan quadruple
regimen terdiri dari tetracycline 500 mg empat kali sehari, metronidazole 250 mg empat kali sehari,
bismuth salt 120 mg empat kali sehari, dan PPI sesuai jenis PPI yang digunakan 2 kali sehari.

Lini ketiga  Kandidat alternatif untuk terapi lini ketiga adalah quinolone (levofloxacin, moxifloxacin),
tetracycline, rifabutin, dan furazolidone. PPI dosis tinggi ditambah amoxicillin dan levofloxacin atau
rifabutin berhubungan dengan rerata angka eradikasi tinggi. Idealnya, terapi ini dipilih berdasarkan ha
sil uji resistensi.
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
TUKAK PEPTIK/ULKUS PEPTIKUM/PEPTIC ULCER
Terapi alternatif dan komplementer
Ahmed, dkk (2011) di Pakistan Medical Research Council, Jinnah Post Graduate Medical Center,
Karachi, Pakistan yang meneliti perbandingan penyembuhan ulkus duodenum dengan terapi herbal
(Andamali+Susi+Qarheen) versus terapi allopathic (konvensional hanya Omeprazole-diagnosis
H.pylori negatif atau kombinasi Omeprazole Clarithromycin Amoxicillin-diagnosis H.pylori positif).

A
A gugur A 4 mgg A -
7
sembuh
22 -5 17 terapi 17 +
Penelitian tersebut
A sembuh
A menyimpulkan bahwa
penyembuhan ulkus
B gugur B 4 mgg 10 9 duodenum secara
20 -2 18 terapi allopathic/konvensiona
B sembuh B l hampir mirip dengan
9 7 terapi herbal
B +
18 - B
9 sembuh
GRACIAS

Anda mungkin juga menyukai