162010101087 • Pada umumnya terjadi pada persalinan dengan trauma. • Persalinan yang semakin manipulatif dan traumatik akan memudahkan robekan jalan lahir dan karena itu dihindarkan memimpin persalinan pada saat pembukaan serviks lengkap. • Robekan jalan lahir biasanya akibat : - Episiotomi - Robekan spontan perineum - Trauma forseps atau vakum ekstraksi • Robekan yang terjadi : - Ringan (lecet atau laserasi) - Luka episiotomi - Robekan perineum - Robekan dinding vagina - Forniks uteri - Serviks - Daerah sekitar klitoris dan uretra - Bahkan ruptur uteri • Oleh karena itu, setiap persalinan hendaklah dilakukan inspeksi yang teliti untuk mencari kemungkinan adanya robekan. • Perdarahan yang terjadi saat kontraksi uterus baik, biasanya karena ada robekan atau sisa plasenta. • Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara melakukan inspeksi pada vulva, vagina dan serviks dengan memakai spekulum untuk mencari sumber perdarahan dengan ciri warna darah yang merah segar dan pulsatif denyut nadi. • Semua sumber perdarahan yang terbuka harus diklem, diikat dan luka ditutup denga jahitan cat- gut lapis demi lapis sampai perdarahan berhenti. • Teknik penjahitan memerlukan asisten, anestesi lokal, penerangan lampu yang cukup serta spekulum dan memperhatikan kedalaman luka. • Bila penderita kesakitan dan tidak kooperatif, perlu mengundang dokter anestesi untuk ketenangan dan keamanan saat melakukan hemostasis.