Anda di halaman 1dari 33

KLASIFIKASI JARINGAN

JALAN

Disampaikan pada acara Sosialisasi Pedoman Survai


IIRMS Tahun 2016
Latar Belakang
Perubahan Kebutuhan Transportasi

Penyesuaian Prasarana Jalan

Efektifitas dan Efisiensi Penanganan Jalan

Penataan Sistem Jaringan Jalan

Klasifikasi Jaringan Jalan


Dasar Hukum
 UU No. 24 / 1992 tentang Penataan Ruang
 UU No. 14 / 1992 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
 UU No. 38 / 2004 tentang Jalan
 PP No. 43 / 1993 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
 PP No. 47 / 1997 tentang Rencana Tata Ruang
Nasional
 PP No. 34 / 2006 tentang Jalan
 Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.49
Tahun 2005 tentang Sistranas
ALUR PENYUSUNAN JARINGAN JALAN
ARTERI
PRIMER
RTRWN
UU TATA RUANG NO. TH.
Tentang Penataan Ruang
PP NO. TH.Tentang RTRWN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBINAAN JARINGAN JALAN KOLEKTOR
SISTRANAS JARINGAN JALAN PRIMER
PRIMER
(JANGKA MENENGAH &
JANGKA PANJANG) LOKAL
PRIMER

LINGKUNGAN
JARINGAN TRANSPORTASI PRIMER
NASIONAL
(Darat, sub sektor Jalan)
(JANGKA MENENGAH DAN
JANGKA PANJANG) ARTERI
SEKUNDER

KOLEKTOR
SEKUNDER

JARINGAN JALAN
UU dan PP tentang Jalan : SEKUNDER
UU NO. 38 TH. 2004 ( JANGKA MENENGAH &
PERTUMBUHAN PP NO. 34 TH. 2006 JANGKA PANJANG ) LOKAL
PEMERATAAN PP NO. 15 TH. 2005 SEKUNDER
(tentang Jalan Tol)
UU dan PP tentang Lalu Lintas
& Angkutan Jalan :
UU NO. 14 TH. 1992 LINGKUNGAN
PP NO. 43 TH. 1993 SEKUNDER
Pola Pemanfaatan Ruang Nasional
PENATAAN RUANG
BERDASARKAN FUNGSI

Kawasan Lindung Kawasan Budidaya Kawasan Tertentu

POLA
POLA POLA POLA
PEMANFAATAN
PEMANFAATAN PEMANFAATAN PEMANFAATAN
RUANG RUANG RUANG RUANG
WILAYAH
WILAYAH WILAYAH WILAYAH

RUANG NASIONAL
Sistem Kota
PKW
KOTA
PKN
KOTA
KOTA PKW
KOTA
PKSN
KOTA PKL
KOTA
KOTA Kawasan Budidaya
KOTA

Kawasan Budidaya
PKW
KOTA PKN
KOTA
KOTA

KOTA
PKN
KOTA
PKN
KOTA PKW
KOTA
PKW
KOTA PKL
KOTA

KOTA

KETERANGAN :
KOTA PKN PKW PKL PKSN Kawasan Andalan

Kota Lain
Pusat Pusat
Pusat Pusat
Kegiatan Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
Wilayah Strategis
Nasional Lokal
Nasional
Sistranas
 Sistranas (Sistem Transportasi Nasional) diwujudkan dalam
bentuk tataran transportasi nasional (tatranas), tataran
transportasi wilayah (tatrawil), dan tataran transportasi
lokal (tatralok)
 Tataran Transportasi :
• Tatanan transportasi yang terogranisir secara kesisteman
• Terdiri dari sarana dan prasarana
• Saling berinteraksi
• Didukung perangkat lunak & perangkat pikir
• Membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif
dan efisien
• Berfungsi melayani perpindahan orang atau barang antar
simpul (dengan kata lain sebagai outlet, dapat berupa
bandara, terminal, stasiun, pelabuhan )
Tataran Transportasi
 Tatanan transportasi yang diorganisir secara sistem dalam
tataran transportasi:
• Transportasi Jalan
• Transportasi Kereta api
• Transportasi Sungai dan danau
• Transportasi Penyeberangan
• Transportasi Laut
• Transportasi Udara
• Transportasi Pipa
 Tingkat tataran transportasi :
• Nasional (antar simpul nasional dan ke simpul internasional)
• Wilayah (antar simpul kota wilayah dan ke simpul nasional)
• Lokal (antar simpul kota lokal, ke simpul wilayah, nasional
serta kawasan perkotaan dan perdesaan)
Penataan Sistem Jaringan Jalan

Sistem Fungsi Status


Arteri
Nasional

Kolektor Provinsi
Primer

Lokal Kabupaten

Lingkungan Lingkungan / Desa

Arteri

Kolektor
Sekunder Kota
Lokal

Lingkungan
Klasifikasi Sistem Jaringan Jalan

KOTA 1. Jalan Sistem Primer

(Antar Kota)

KOTA
(Menerus dalam Kota)

2. Jalan Sistem Sekunder

KOTA
Klasifikasi Fungsi Jaringan Jalan
Sistem Primer
Jalan Arteri Primer
KOTA
Jalan Kolektor Primer
KOTA
KOTA Jalan Lokal Primer

KOTA
KOTA

KOTA
KOTA
KOTA
KOTA KOTA KOTA
KOTA
KOTA

PKW PKL
PKN

KOTA
Hubungan Antara Hirarki Kota dengan Fungsi Jalan
dalam Sistem Jaringan Jalan Primer

Perkotaan PKN PKW PKL PKLing Persil

PKN Arteri Arteri Kolektor Lokal Lingkungan

PKW Arteri Kolektor Kolektor Lokal Lingkungan

PKL Kolektor Kolektor Lokal Lokal Lingkungan

PKLing Lokal Lokal Lokal Lokal Lingkungan

Persil Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan


JALAN ARTERI PRIMER
PKN (JAP) PKN

JALAN ARTERI PRIMER


JALAN ARTERI PRIMER (JAP) (JAP)
JALAN
LOKAL
PRIMER
(JLP) JALAN KOLEKTOR JALAN
PRIMER (JKP) KOLEKTOR
PKW PKW PRIMER (JKP)

JALAN KOLEKTOR
JALAN KOLEKTOR PRIMER (JKP) PRIMER (JKP)
JALAN
LOKAL
PRIMER
JALAN LOKAL
(JLP)
PKL PRIMER (JLP) PKL

JALAN LOKAL PRIMER (JLP)

JALAN
LOKAL PK PK
Bagan
PRIMER
(JLP)
Ling-
kungan JALAN LOKAL
PRIMER (JLP)
Ling-
kungan Sistem
Jaringan
JALAN LINGKUNGAN PRIMER (JLingP)
Jalan Primer
JALAN LINGKUNGAN
PRIMER (JLP)
Persil Persil
Klasifikasi Fungsi Jaringan Jalan
Sistem Sekunder
Pelabuhan &
Pergudangan

Bandar Udara

Pergudangan

Kawasan
Kawasan perdagangan
Industri regional

Terminal
angkutan barang
Perumahan Sistem Jaringan Jalan Primer
Jalan Arteri Sekunder
Kawasan Sekunder
Jalan Kolektor Sekunder
Kawasan Primer Jalan Lokal Sekunder
Batas Perkotaan
Jalan Lingkungan Sekunder
Hubungan Antara Kawasan Perkotaan
dengan Fungsi Jalan
dalam Sistem Jaringan Jalan Primer

Primer Sekunder Sekunder Sekunder


Kawasan I II III Perumahan
( F1 ) (F2.1) (F2.2) (F2.3)

Primer (F1) - Arteri - - -

Sekunder 1 (F2.1) Arteri Arteri Arteri - Lokal

Sekunder II (F2.2) - Arteri Kolektor Kolektor Lokal

Sekunder III (F2.3) - - Kolektor Lokal Lokal

Perumahan - Lokal Lokal Lokal Lingkungan


F1
Kawasan Bagan
Primer

JALAN ARTERI
Sistem Jaringan
JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)
SEKUNDER (JAS)
Jalan Sekunder
F2,1 JALAN ARTERI F2,1
Kawasan SEKUNDER (JAS) Kawasan
Sekunder Sekunder
I I

JALAN ARTERI
JALAN ARTERI SEKUNDER (JAS)
SEKUNDER (JAS)

F2,2 F2,2
Kawasan JALAN KOLEKTOR Kawasan
JALAN LOKAL Sekunder SEKUNDER (JKS) Sekunder
SEKUNDER II II
(JLS)

JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (JKS)

F2,3 F2,3
JALAN LOKAL JALAN LOKAL
Kawasan Kawasan
SEKUNDER SEKUNDER (JLS)
Sekunder Sekunder
(JLS)
III III

JALAN LOKAL SEKUNDER (JLS)

JALAN
LINGKUNGAN
Perumahan SEKUNDER (JLS) Perumahan
Prosedur Penetapan Fungsi Jalan
 Plot kota-kota berdasarkan fungsinya dalam sistem kota
(PKN,PKW,PKL,PKSN,dll yang termuat dalam RTRWN, RTRWP,
RTRWK dan RTRW Kota)
 Plot outlet-outlet berdasarkan kelasnya (Termuat dalam
Sistranas)
 Tetapkan ruas jalan yang menghubungkan kota-kota pusat
kegiatan dengan memperhatikan rute yang paling efisien
 Tetapkan Fungsi ruas jalan berdasarkan kriteria dalam UU No.38
tahun 2004 dan PP. No.34 tahun 2006
 Asistensi konsep ruas jalan menurut fungsi (arteri dan kolektor 1
dalam system primer) dengan Menteri Perhubungan
 Penetapan Fungsi Jalan (arteri dan kolektor 1 dalam system
primer) oleh Menteri PU
 Konsep usulan ruas jalan menurut fungsi untuk jalan kolektor 2,
kolektor 3, kolektor 4, lokal dan lingkungan dalam system primer
ditetapkan oleh gubernur atas usulan bupati/walikota yang
bersangkutan dengan memperhatikan keputusan Menteri PU.
Prosedur Penetapan Status Jalan
 Dengan berpedoman hasil penetapan ruas jalan menurut fungsi
mengidentifikasi ruas-ruas jalan yang menghubungkan antar
ibukota provinsi, antara ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota, serta antar ibukota kabupaten / kota

 Mengidentifikasi ruas-ruas jalan yang mempunyai peranan


strategis dilihat dari kepentingan Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten / Kota

 Menteri PU menetapkan ruas jalan nasional, Gubernur akan


menetapkan ruas jalan provinsi dengan memperhatikan pendapat
Menteri PU, Bupati akan menetapkan ruas jalan kabupaten dan
jalan desa dengan memperhatikan pedoman yang ditetapkan
Menteri PU, serta Walikota akan menetapkan ruas jalan kota
dengan memperhatikan pedoman yang ditetapkan Menteri PU
Bagan Prosedur Penetapan Keterangan : Langkah

Fungsi dan Status Jalan Proses


Referensi

Pertimbangan
Rencana HASIL
Kondisi Geografis
Tata Ruang

Plot Pusat Kegiatan

KONSEP
Asistensi kepada
KLASIFIKASI
Menteri Perhubungan
FUNGSI JALAN
Plot Outlet

Sistranas UU 38/2004
PP 34/2006

Bupati / Walikota Mengusulkan Menteri PU Menetapkan


Fungsi Jalan Kolektor & Lokal Fungsi Jalan Arteri & Kolektor

Gubernur Menetapkan
FUNGSI JALAN
Fungsi Jalan Kolektor, Lokal &
Arteri & K1
Lingkungan

STATUS JALAN Gubernur Menetapkan


PROVINSI Status Jalan Provinsi
FUNGSI JALAN
Menteri Menetapkan
K2,K3,K4, Lokal &
Status Jalan Nasional
LingkungaN
Bupati / Walikota
STATUS JALAN
Menetapkan
KABUPATEN /
Status Jalan
KOTA
Kabupaten / Kota
Identifikasi STATUS JALAN
Peran Strategis NASIONAL
Bagan Pengaturan Jaringan Jalan
JALAN TOL

DITETAPKAN DENGAN
ARTERI PRIMER SK MENTERI PU

A
JALAN NASIONAL

K1

K2 DITETAPKAN DENGAN
KOLEKTOR PRIMER JALAN PROVINSI
K3 SK GUBERNUR

K4
LOKAL PRIMER JALAN KABUPATEN

DITETAPKAN DENGAN
SK BUPATI

LINGKUNGAN
JALAN DESA
PRIMER

JALAN SEKUNDER
DITETAPKAN DENGAN
(Arteri, Kolektor, JALAN KOTA
SK WALIKOTA
Lokal & Lingkungan)

Catatan : - Jalan Strategis Nasional ------> Jalan Nasional -Penetapan ruas-ruas jalan menurut fungsi (A, K1) oleh Menteri PU
- Jalan Strategis Provinsi ------> Jalan Provinsi -Penetapan ruas-ruas jalan menurut fungsi (K1,K2,K3,K4, Lokal &
- Jalan Strategis Kabupate ------> Jalan Kabupaten Lingkungan) oleh Gubernur
Penomoran Ruas Jalan
 Syarat Penomoran
• Maksimal panjang ruas jalan 60 km
• Ruas Jalan tidak berada pada wilayah administrasi
(Provinsi / Kabupaten / Kota) yang berbeda.
• Referensi yang jelas pada awal dan akhir ruas :
 Nama Kota
 Nama Desa
 Patok Km
 Jembatan
 Simpang Jalan
 Batas Provinsi/Kabupaten/kota
 Bangunan Permanen
Bagian Nomor Ruas Jalan

No. Provinsi No. Ruas Suffix

3 6 0 5 4 2 1 K

0 0 0 0 0 1 1 K
: : : : : : :
: : : : : : :
9 9 9 9 9 9 9
A
:
:
Kotak
Z
Kotak
Keterangan : 3 Nomor Provinsi 2 Suffix Jalan antar Kota
(Hasil pemecahan ruas jika ada pemecahan ruas)

Kotak Kotak
0 Nomor Ruas
1 Suffix Jalan dalam Kota
(ditambah suffix jalan antar kota)
Tata Cara Penomoran Ruas Jalan
 Penomoran dimulai dari fungsi jalan yang lebih tinggi (arteri,
kolektor 1, dst), dengan salah satu metode berikut :
• Menurut arah jarum jam
• Horizontal + vertikal
 Penomoran ruas jalan dimulai dari Ibukota Provinsi (nol km) atau
Batas Provinsi
 Penomoran ruas jalan yang menerus dalam kota dapat dilakukan
dengan salah satu cara berikut ini :
• Dimulai dari arah nol km awal (nol km provinsi berangkutan)
• Dimulai dari titik nol kota yang bersangkutan (jika ada titik nol)
 Penomoran pada jalan by pass dapat dilakukan dengan salah satu
cara berikut ini:
• Menggunakan nomor ruas baru
• Mengikuti nomor ruas jalan yang sudah ada dengan menambah atribut
(pada suffix)
RENCANA KAWASAN BUDIDAYA ANDALAN

Kawasan Andalan

Kawasan
Andalan Laut

Pulau Kawasan Andalan Kawasan Andalan Share Kawasan thd Share Kawasan thd
Laut Ekonomi Pulau (%) Ekonomi Nasional (%)

Sumatera 31 10 86,8 18,9


Jawa 25 4 87,4 52
Kalimantan 15 5 78,2 7,7
Nusa Tenggara – Bali 10 5 83 1,5
Sulawesi 16 11 78 3,6
Maluku Papua 15 5 88,6 2,2

Indonesia 112 40 86 100


I. RENCANA SISTEM KOTA-KOTA NASIONAL
Pulau PKN PKW PKSN
Sumatera 9 56 4
Jawa 9 36 -
Bali - Nusa Tenggara 3 13 1
Kalimantan 7 28 9
Sulawesi 5 24 2
Maluku – Papua 5 20 7

Total (440 Kab/Kota) 38 177 23

Keterangan :
PKN
PKW
PKSN/KOTA PERBATASAN
II.4 PELABUHAN SEBAGAI SIMPUL TRANSPORTASI LAUT

ALKI III
ALKI II

ALKI I

Keterangan :
PELABUHAN PELABUHAN
PULAU PELABUHAN REGIONAL
Pel. Internasional INTERNASIONAL NASIONAL

Sumatera 7 21 20
Pel. Nasional Jawa 3 4 43

Bali-Nusa Tenggara 1 6 14

Kalimantan 6 12 19

Sulawesi 3 4 17

Maluku-Papua - 12 12

Total (276 Pelabuhan) 20 59 125


II.5 BANDAR UDARA SEBAGAI SIMPUL TRANSPORTASI UDARA

Keterangan :
Pusat Penyebaran Primer
BANDAR UDARA
Pusat Penyebaran Sekunder
PULAU PRIMER SEKUNDER TERSIER BUKAN PUSAT
PENYEBARAN
Pusat Penyebaran Tersier
Sumatera 2 3 9 19

Jawa 2 3 2 1

Bali-Nusa Tenggara 1 2 5 16

Kalimantan 1 3 11 13

Sulawesi 2 3 2 16

Maluku-Papua - 2 11 81
II.1 RENCANA SISTEM JARINGAN JALAN

Jaringan Jalan Arteri Primer Jaringan Jalan Arteri Primer


Bebas Hambatan (Tol)
Jaringan Jalan Kolektor Primer
$S
#

$%UBanda Aceh Lhokseumawe


S
#
S
#

Jantho
Sigli % S
#

Sumatera
Takengon
$ S
#

$Langsa S
# Pusat Kegiatan Utama
Meulaboh Terempa
$ S
#
Langkat (PP No.47 Tahun 1997) $ S
#

Nagan Raya Binjai Medan Natuna


%U
% S
#
Tebing Tinggi S
#

Tapaktuan
Kutacane
S
#
S
#

$ Kisaran
S
#

Karo
$ $ S
#
S
# S
# S
#

Sinabang $ Balige Tanjung Balai


S
#

Barus $
S
#
Bagansiapiapi
$
S
#

Aceh Singkil $S
# S
#
S
#
S
#

$ Sibolga S
#
Dumai
% Bengkalis S
#

Gunungsitoli
$ Panyabungan
S
# $ $ S
#
Batam
S
#

Nias
$ Pekanbaru $
Siak
S
# $ %Tanjung$
S
#
Pinang Singkawang
S
# $ S
#
S
#
S
# S
#

Ta.Balai
Lubuksikaping $% U
%
Indragiri Hilir
S
#
S
#
Mempawah
$ S
#

Bangkinang Daik Lingga Kepulauan Riau

Pariaman $ Rengat
$ $ S
#
Dabo
$Lingga
S
#
S
#
S
#
S
#

Nias Selatan S
#

$ $ $
S
#
S
# S
#

% Solok
U
% $ Kualatungkal
S
#
S
#
S
#

Padang Tebo Jambi Ketapang


Ma.Siberut
$ Painan $ %U
%
S
#
Belinyu S
#
S
#
$ S
#
S
#

$ $%UPangkalpinang
Muntok S
# S
#

Sungaipenuh Sorolangun S
# S
#

Mukomuko $ S
#

Ibukota
$ Sekayu Palembang
S
#

$Manggar
U
%
S
#
Provinsi
Kabupaten Kepulauan Mentawai Lubuklinggau
$ %U
%
Toboali $ S
#
S
#
S
#
S
#

Batas
Bengkulu Curup
$ Prabumulih
$ $ Kayuagung
Belitung
S
#
S
#
S
# S
#
Batas Negara
Batas Propinsi $U
% $ $ S
#
S
#

Baturaja
Batas Kabupaten/Kota Lahat $ S
#

Garis Pantai Manna Menggala


Pusat Kegiatan $ Kaur $ S
#
S
#
S
#

% PKN Liwa
$ Metro $ Kotabumi S
#

$Bandar Lampung S
#
S
#

$ PKW Bengkulu Utara $ % U


%
Panjang S
# S
#

Kota Agung $ S
#
!0#S
U? Banda Aceh
%
S
#
S
# Lhokseumawe
Sigli !#S0
Jantho
Takengon
S
# Langsa
Sumatera
Meulaboh
S
#
Pintu Gerbang Utama Terempa
Î#S Langkat (PP No.47 Tahun 1997)
S
#

Nagan Raya Binjai !0 Medan Natuna

e
S
# % #S
U Tebing Tinggi
Kutacane S
#
Î S
#
S
#
Tapaktuan Karo S
# Kisaran
S
# S #
# S
S
# Tanjung Balai
Sinabang
S
# Balige
S
# Bagansiapiapi
Barus S
#
Aceh Singkil S
# S
#
S
#

Dumai
!0#S Sibolga !0
?#S Bengkalis
Gunungsitoli S
#
S
#
S
# Batam 0

e
Panyabungan Siak ! #S Tanjung Pinang Singkawang
Nias Î#S
S
# S
# S
# Î #S ? S
#

Pekanbaru
Î Ta.Balai
U
% Mempawah

?
Lubuksikaping S
# Indragiri Hilir S
#

S
#
Bangkinang Daik Lingga Kepulauan Riau
S
#
S
# Rengat SÎ
#
S
#

Nias Selatan Pariaman S


# S
#
S
#
Dabo Lingga
Î
S
#
S
# Î Î#S
S
# S
#
?

!0%
U Solok Kualatungkal
Î
Padang S
# Tebo Jambi Ketapang
Ma.Siberut S
# Belinyu
S
#
Painan S
#
U
%
? S
#

S
# Muntok S
#
Pangkalpinang
Sungaipenuh S
# S
# ?Î
%
U
Sorolangun
S
#
Bandara Mukomuko
S
#
Manggar
e

Pusat Penyebaran Primer Sekayu


Pusat Penyebaran Sekunder S
#
Palembang Toboali
S
#
S
#

?

%
?

S
#
? Pusat Penyebaran Tersier Kepulauan Mentawai Lubuklinggau Belitung
Pelabuhan S
# Prabumulih S
#
!0 Internasional Bengkulu S
# S
#
Kayuagung
Î Nasional Curup S
#
Î%
U? S
#
Ibukota Baturaja
U Provinsi
% Lahat S
#

S
# Kabupaten Manna S
# Menggala
S
# S
#
Batas
Batas Negara Kaur
Batas Propinsi Liwa KotabumiS
#
S
#
Batas Kabupaten/Kota Metro #S Bandar Lampung
Garis Pantai ?%
Bengkulu Utara S
# U
Î #S
Panjang
S
#
Kota Agung
$!0
S
#

$%UBanda Aceh Lhokseumawe


?
S
# Sumatera
S
#
Sigli %!0 S
#

Jantho
Takengon Fungsi Jalan
$ S
#

$ Langsa
S
# (KEPMEN No. 375/KPTS/M/2004
Meulaboh Tahun 2004) Terempa
$ Î#S Langkat $ S
#

Nagan Raya Binjai !0 Medan Natuna


%

e
U
% S
#
Tebing Tinggi S
#

Tapaktuan
Kutacane
S
#
S
#

$ Kisaran
S
#
Î

Karo
$ $ S
#
S
# S
# S
#

Sinabang $ Balige Tanjung Balai


S
#

Barus $
S
#
Bagansiapiapi
$
S
#

Aceh Singkil $ S
# S
#
S
#
S
#

$!0 Sibolga S
#
Dumai
%!0 Bengkalis ?#S
Gunungsitoli
$ Panyabungan
S
# $ $ S
#
Batam 0
S
#

e
! Tanjung Pinang
Nias
$ Pekanbaru $
Siak $
S
# $ S
#
Singkawang
S
# $ Î#S
S
#

Î #S ? S
#

Ta.Balai Î
$% U
% Mempawah
$

?
Lubuksikaping Indragiri Hilir S
# S
#

S
#
Bangkinang Daik Lingga Kepulauan Riau

Pariaman $ Rengat
$ $ Dabo
S
#$LinggaS
#
S
#

#
S
#

Nias Selatan S
#

$ $ $
S
#
Î
S
#
Î Î#S

% $ S
#
S
#
S
#
?

U
%
!0 Solok Kualatungkal Î
Padang Tebo Jambi Ketapang
Ma.Siberut
$ $ %U
%
S
#
Belinyu S
#
Î Pelabuhan Painan S
#
$ S
#
? S
#

Bandara
$ $%UPangkalpinang
Muntok S
# S
#
e

Sungaipenuh S
# S
# ?Î
Ibukota Sorolangun
U
% Provinsi Mukomuko $ S
#

S
# Kabupaten $ Sekayu Palembang
S
#

$Manggar
Fungsi Jalan $ % Toboali $ S
#
S
#
S
#

?
U
% Î S
#
Arteri Kepulauan Mentawai Lubuklinggau
Kolektor 1
Bengkulu Curup
$ Prabumulih
$ $ Kayuagung
Belitung
S
#
S
#
S
# S
#
Kolektor 2
Kolektor 3 $U
% $ $ Î? S
#
S
#

Baturaja
Non-Status Lahat $ S
#
Batas Manna Menggala
Batas Negara $ Kaur $ S
#
S
#
S
#

Batas Propinsi
Liwa
$ $ Kotabumi S
#
Batas Kabupaten/Kota
Garis Pantai Metro $Bandar Lampung S
#
S
#

Bengkulu Utara $ % U
%
Panjang S
#
?Î #S

Kota Agung $ S
#
$!0
S
#

$%UBanda Aceh Lhokseumawe


?
S
# Sumatera
S
#
Sigli %!0 S
#

Jantho
Takengon Status Jalan
$ S
#

$ Langsa
S
# (KEPMEN No. 376/KPTS/M/2004
Meulaboh Tahun 2004) Terempa
$ Î#S Langkat $ S
#

Nagan Raya Binjai !0 Medan Natuna


%

e
U
% S
#
Tebing Tinggi S
#

Tapaktuan
Kutacane
S
#
S
#

$ Kisaran
S
#
Î

Karo
$ $ S
#
S
# S
# S
#

Sinabang $ Balige Tanjung Balai


S
#

Barus $
S
#
Bagansiapiapi
$
S
#

Aceh Singkil $S
# S
#
S
#
S
#

$!0 Sibolga S
#
Dumai
%!0 Bengkalis ?#S
Gunungsitoli
$ Panyabungan
S
# $ $ S
#
Batam 0
S
#

e
! Tanjung Pinang
Nias
$ Pekanbaru $
Siak
S
#$ $S
#
Singkawang
S
# $ Î#S
S
#

Î #S ? S
#

Ta.Balai Î
$% U
% Mempawah
$

?
Lubuksikaping Indragiri Hilir S
# S
#

S
#
Bangkinang Daik Lingga Kepulauan Riau

Pariaman $ Rengat
$ $ Dabo
S
#$LinggaS
#
S
#

#
S
#

Nias Selatan S
#

$ $ $
S
#
Î
S
#
Î Î#S

% $ S
#
S
#
S
#
?

U
%
!0 Solok Kualatungkal Î
Padang Tebo Jambi Ketapang
Ma.Siberut
$ Painan $ %U
%
S
#
Belinyu S
#
S
#
$ Muntok Pangkalpinang S
#
S
#
? S
#

S
#

Sungaipenuh Sorolangun $ $U
% S
# S
# ?Î
Î Pelabuhan
Mukomuko $ S
#
Bandara
$
e

$Manggar
S
#
Ibukota Sekayu Palembang
$ % Toboali $ S
#
S
#
S
#

?
U
% Provinsi U
% Î S
#
Kepulauan Mentawai Lubuklinggau
S
# Kabupaten
Status Jalan
Bengkulu Curup
$ Prabumulih
$ $ Kayuagung
Belitung
S
#
S
#
S
# S
#

Nasional
Provinsi $%U $$ Baturaja Î? S
#
S
#

Jalan Lain Lahat $ S


#
Manna Menggala
Batas
Batas Negara $ Kaur
$ S
#
S
#
S
#

Batas Propinsi Liwa


$ Metro$ Kotabumi S
#

Batas Kabupaten/Kota $Bandar Lampung S


#
S
#

Garis Pantai
Bengkulu Utara $ % U
%
Panjang S
#
?Î #S

Kota Agung $ S
#
SEKIAN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai