Anda di halaman 1dari 24

BMKG

TUGAS DAN FUNGSI


 Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi,
dan pengolahan data dan informasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;
 Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak
terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan
iklim;
 Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada
instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi,
dan geofisika;
 Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
 Pelaksanaan manajemen data di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
JARINGAN STASIUN BMKG
PROVINSI RIAU

RADAR
SATELIT

AWS
PROV.RIAU

(Termasuk SMPK)

(Automatic Weather Stations)


UNSUR–UNSUR CUACA/IKLIM

Sejak dulu kala sampai dengan sekarang kehidupan dunia


sangat tertarik dengan cuaca dan prakiraan akan perubahan
cuaca. Berikut unsur-unsur cuaca yang di amati :
1. Wind (arah dan kecepatan angin)

2. Air Temperature (suhu udara)

3. Humidity (kelembaban udara)

4. Precipitation (hujan)
5. Air pressure (tekanan udara)
6. Sun (penyinaran matahari)
7. Visbility ( jarak pandang)

8. Clouds (perawanan)
DEFINISI

CUACA
Keadaan fisik atmosfer pada suatu saat (waktu
tertentu) di suatu tempat, yang dalam waktu
singkat (pendek) berubah keadaannya, seperti
panasnya, kelembabannya atau gerak
udaranya

IKLIM
Keadaan cuaca rata-rata atau keadaan cuaca
jangka panjang pada suatu daerah, meliputi
kurun waktu beberapa bulan atau beberapa
tahun.
ALAT PENAKAR HUJAN

Alat penakar hujan terbagi dalam 2 jenis


yaitu :
A. Penakar hujan biasa tipe Obervatorium
(Obs)
atau non recording.
B. Penakar hujan Otomatis/penakar hujan
yang dapat
mencatat sendiri (self-recording).
Penakar hujan Otomatis terbagi dalam 2
type :
1. Penakar Hujan Otomatis type Hellman
MEMAHAMI ISTILAH INFORMASI MUSIM

a) Curah hujan m) :
merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak
menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter,
artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air
setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

b) Curah hujan kumulatif


merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam rentang waktu tertentu,
misalnya dasarian, bulanan, musiman, tahunan. Dalam satu musim, rentang
waktunya adalah rata-rata panjang periode musim.

c) Zona Musim (ZOM) :


adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas
antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerah-daerah yang pola hujan
rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau
dan musim hujan, disebut Non Zona Musim (Non ZOM).
Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah
administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari
beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari
beberapa ZOM.
d) Awal Musim Kemarau :
ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari)
kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.
Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih
lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

e) Awal Musim Hujan :


ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama
atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.
Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih
lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

f) Dasarian :
adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.
Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :
a. Dasarian I : tanggal 1 sampai dengan 10.
b. Dasarian II : tanggal 11 sampai dengan 20.
c. Dasarian III : tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.
Penentuan AN, BN, N

Atas Normal (> 115 mm)


+15%
Normal
-15%
85 – 115 mm
Bawah Normal (< 85 mm)

100
mm

Rata-Rata
Tahun-i Tahun-j Tahun-k
Jangka Panjang
WILAYAH RIAU
TIPE IKLLIM
EQUATORIAL
POLA ANGIN MONSUN DI WILAYAH INDONESIA
FAKTOR UTAMA PENGENDALI CURAH
HUJAN
DI WILAYAH INDONESIA

DM (+) 2
El Nino
Suhu Laut
1
3 DM (-) La Nina
Prakiraan Awal Musim Kemarau 2019
Prakiraan Puncak Musim Kemarau 2019
JURUSAN STMKG :
1. METEOROLOGI
2. KLIMATOLOGI
3. GEOFISIKA
4. INSTRUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai