Anda di halaman 1dari 20

DAMPAK TERHADAP HIDROLOGI

Prof.Dr.Ir. Rizal Z. Tamin


DAMPAK TERHADAP HIDROLOGI
I. PENDAHULUAN
II. DAUR HIDROLOGI:
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi;
2.2 Proses dan karakteristik perubahan;
2.3 Gangguan terhadap kehidupan manusia, hewan
dan tumbuhan;
2.4 Prinsip penanganan dan pengendalian dampak;
III. METODOLOGI KAJIAN HIDROLOGI
IV. PENGUMPULAN DATA PRIMER
V. ANALISIS
VI. KESIMPULAN
PENDAHULUAN

 HIDROLOGI (KONDISI FISIK):


 Hidroklimatologi;
 Hidrotopografi.

 PERLU MENGENAL PRINSIP DAUR HIDROLOGI

 RUANG LINGKUP:
 Iklim;
 SDA (jumlah, kualitas, keandalan, kelanggengan);
 Bahaya banjir;
 Drainase.
DAUR HIDROLOGI

1. Proses yang berjalan menerus;


 Siklus perjalanan air, dimulai dari laut, diangkat dan
diangkut oleh udara, bergerak ke atmosfer, turun
ke bumi dan kembali lagi ke laut.

2. Empat tahap perjalanan air:


 Hujan;
 Evaporasi dan transpirasi;
 Aliran permukaan dan aliran sub-permukaan;
 Aliran air tanah.
Gambar 1:
Siklus Hidrologi dalam Tiga Dimensi

P = presipitasi Qss = aliran bawah permukaan


Eo = evaporasi air permukaan bebas F = infiltrasi
Etanah = evaporasi tanah Sm = cadangan lengas tanah
E = evaporasi Sg = cadangan air tanah
T = transpirasi Ss = cadangan salju
I = intersepsi S = cadangan permukaan
Qs = limpasan permukaan Qg = aliran air tanah
Qds = limpasan permukaan langsung Qsm = salju yang melebur
Gambar 2:
Siklus Hidrologi dalam Dua Dimensi

P = presipitasi Pc = presipitasi saluran I = intersepsi


Ps = aliran batang Pg = presipitasi tanah Ea = evapotranspirasi aktual
T = transpirasi Eo = evaporasi air permukaan bebas F = infiltrasi
Sd = cadangan/penyimpanan Da = detensi permukaan Fg = perkolasi (pengisian
depresi permukaan kembali air tanah)
Sc = cadangan/penyimpanan saluran
S = cadangan/penyimpanan
permukaan Ss = cadangan/penyimpanan salju Sm = cadangan lengas tanah
Qs = limpasan permukaan Qds = limpasan permukaan langsung Qss = aliran bawah permukaan
Qg = aliran air tanah Q = debit aliran Qsm = salju yang melebur
Qc = kenaikan kapiler PI = air tembus
Gambar 3:
Siklus Hidrologi Disajikan dalam Bentuk Diagram Alir
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN KONDISI DAN DAUR HIDROLOGI

1. Iklim;
2. Hujan;
3. Evaporasi dan transpirasi;
4. Air permukaan;
5. Resapan;
6. Debit sungai;
7. Erosi;
8. Sedimentasi;
9. Aktifitas Manusia.
PROSES DAN KARAKTERISTIK PERUBAHAN
KONDISI DAN DAUR HIDROLOGI
1. Perubahan kondisi iklim:
 Bersifat makro, evolutif;
 Micro-climate;
2. Perubahan kondisi alam:
 Penutup lahan:

JENIS LAHAN KOEFISIEN ALIRAN (C)


Rerumputan 0,05 – 0,35
Perumahan (terpisah) 0,40 – 0,60
Perumbahan (padat) 0,60 – 0,80
Industri (ringan) 0,50 – 0,80
Industri (berat) 0,60 – 0,90
Jalan (aspal) 0,70 – 0,95
Jalan (batu)  Kemiringan lahan: 0,70 – 0,85
 erosi;
 sedimentasi.
GANGGUAN TERHADAP KEHIDUPAN
MANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN

1. Perubahan iklim/cuaca;
2. Banjir;
3. Longsor;
4. Erosi;
5. Peningkatan kekeruhan air;
6. Kekeringan;
7. Kualitas kehidupan hewan
dan tumbuhan
PRINSIP PENANGANAN DAN
PENGENDALIAN DAMPAK
1. Tidak membuka lahan di daerah resapan, hulu,
curam;
2. Membatasi pembangunan;
3. Memperbesar infiltrasi;
4. Membuat tandon air;
 Di daerah rendah;
 Fungsi ganda;
 Pencemaran terkendali;
 Bisa recyling;
 Memperbaiki iklim lokal;
5. Mengendalikan drainase pada saat kontruksi.
METODOLOGI
 Review laporan terkait;
 Pengumpulan data sekunder;
 Peninjauan lapangan & pengumpulan data primer;
 Analisis;
 Penyusunan rekomendasi.

REVIEW LAPORAN
 Penting, menentukan efektifitas kajian;
 Laporan: - Perencanaan tata-ruang;
- Master Plan;
- FS Proyek;
 Hati-hati meng-copy data.
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
PENINJAUAN LAPANGAN DAN
PENGUMPULAN DATA PRIMER
1. PENGAMATAN KONDISI HIDROTOPOGRAFI:
 Berdasarkan informasi peta;
 Sifat pengecekan;
 Informasi yang dikumpulkan:
- Pola dan arah aliran;
- Sungai tetap atau intermittent;
- Stabil atau berubah-ubah;
- Kondisi dan kapasitas bangunan air yang ada.

2. PENGUKURAN KECEPATAN ARUS:


 Alat: current meter;
 B > 30 M, 3 lokasi dalam 1 penampang;
 B < 30 M, cukup satu.

 Satu lokasi diukur 2X, 0,2 D & 0,8 D;


 D = kedalaman sungai;
 Output: Kurva Q - H;
 Data ketinggian harus diikatkan dengan ketinggian topografi.
PENGUKURAN KUALITAS AIR DAN
PENGAMBILAN CONTOH AIR

1. Lapangan: - PH;
- Temperatur;
- Turbidity;
- DO;
- Salinitas;
2. Laboratorium: Disesuaikan dengan tujuan pemakaian:
- Irigasi;
- Air minum;
- Perikanan.

3. Identifikasi air tanah:


- Sumur penduduk;
- Percobaan khusus:
- Boring;
- Pemompaan;
- Informasi peta hidrogeologi.
ANALISIS IKLIM
1. Deskripsikan musim:
Iklim, hujan tahunan, musim hujan, musim kering,
peralihan musim dan arah angin.

2. Sajikan data rata-rata bulanan:


- temperatur;
- hujan bulanan;
- jumlah hari hujan;
- lama penyinaran matahari;
- kelembaban relatif;
- kecepatan angin;
- evaporasi.

3. Deskripsikan variasi tahunan atau harian:


- dominasi arah angin;
- jumlah hari hujan.
ANALISIS SUMBER DAYA AIR
1. Air tanah:
- Kondisi gelogi;
- Penyelidikan khusus;

2. Air permukaan (sungai):


- Analisis debit musim kering;
- Ditetapkan secara statistik;
- Konsep tingkat resiko, keandalan, periode ulang, misalnya:
Resiko = 10% Resiko = 5%
Keandalan = 90% Keandalan = 95%
TR=10 tahun = 1/0,1 TR= 1/0,05 =20 tahun;
- Data yang diperlukan:
Debit bulanan rata-rata: 1, 3, 7, 14, 30 hari;
Amati musim kering (Juli-September);
- Distribusi log-normal;

3. Kualitas air:
- Untuk menentukan jenis pengolahan;
- Untuk membandingkan antara dua sumber.
ANALISIS BANJIR

1. Banjir berbeda dari ‘kurangnya 5. Analisis banjir = analisis nilai


drainase’; ekstrim;
- Data yang diperlukan : debit maksimum
2. Banjir: meluapnya sungai: tahunan;
- Aliran dari hulu; - Distribusi nilai ekstrim: Gumbel, Log-
- Kurangnya tinggi tanggul; Pearson Type III, dll.
3. Drainasi: kurangnya kapasitas 6. Penetapan periode ulang: optimasi
saluran: resiko:
- Daerah datar dan luas;
- Permukaan semakin kedap air;

4. Identifikasi banjir:
- informasi penduduk;
- ada tidak tanggul sepanjang sungai;
- apakah tinggi tanggul memadai.
ANALISIS PENGEMBANGAN DRAINASE
1. Tujuan:
mengalirkan air yang berlebihan secepatnya kesaluran terdekat untuk
menghindari genangan
2. Kriteria:
- Sedapat mungkin memanfaatkan saluran yang ada;
- Secepatnya dialirkan ke saluran terdekat;
- Saluran sependek mungkin;
- Air mengalir secara gravitasi;
- tidak mengakibatkan erosi dan sedimentasi.
3. Beban drainase:
- Rumus rasional: - Langkah: - penetapan hujan rencana;
Q=C.i.A - perhitungan tc;
C = koefisien aliran - perhitungan i;
i = intensitas - perhitungan Q;
A = luas daerah - perencanaan saluran ‘rumus
Q = debit manning’: Q = 1/n . R 2/3 . S ½ . A
PERUMUSAN REKOMENDASI
1. Iklim:
- arah angin: mempengaruhi polusi udara (asap/bau);
- hujan/jumlah hari hujan: mempengaruhi jadwal pelaksanaan proyek.

2. Sumber Daya Air:


- Reservoir/waduk untuk penampungan air:
- mengurangi ketergantungan;
- kontrol terpusat;
- retention pond;
- iklim tropis.

3. Drainase:
- hati-hati, dapat mencemari badan air;
- upayakan memanfaatkan saluran alam;
- sarankan untuk membuat sumur resapan;
- perhatikan kapasitas sungai dan gorong-gorong yang ada;
- letakkan saluran di kiri dan kanan jalan, pola jalan sebaiknya sesuai
arah aliran;
- buat retention pond jika kapasitas saluran di hilir terbatas.

Anda mungkin juga menyukai