Anda di halaman 1dari 26

Makalah Komunikasi

Teraupetik
Disusun oleh :
1. Donita Yoppy A.
2. Eka Putri A.
3. Eko Wiliyan Z.
4. Kurnia Pangesty
5. Miftahul Jannah
6. Resti Wahyu W.
7. Siti Nurhaliza
8. Siti Rahmayanti
9. Waka Tifa S.
10. Yulinda
Definisi

Oxford Dictionary
Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar menukar
informasi atau ide/gagasan

Northouse ( 1998 )
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan/keterampilan
perawat untuk membantu klien beradapatasi dgn stres,
mengatasi gangguan psikologis dan cara belajar dgn orang lain
Tujuan
a. Membantu klien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada bila klien pecaya pada hal
yang diperlukan.

b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal


mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.

c. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan


dirinya sendiri
Manfaat
• Mendorong dan menganjurkan kerja sama
antara perawat dan klien.
• Mengidentifikasi, mengungkap perasaan,
mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan
yang dilakukan perawat.
• Memberikan pengertian tingkah laku klien dan
membantu klien mengatasi masalah yang
dihadapi.
• Mencegah tindakan yang negatif terhadap
pertahanan diri klien.
Unsur – Unsur Komunikasi
Terapeutik
Pesan disampaikan
Ada sumber proses dgn penyandian
komunikasi balik ( verbal dan
non-verbal)

Lingkungan saat
komunikasi Ada penerima
berlangsung
Ciri – Ciri komunikasi Terapeutik

Memiliki
Terjadi antara
hubungan akrab
perawat dan klien
dan bertujuan

Berfokus pada klien Perawat aktif


yang mendengarkan dan
membutuhkan memberikan respon
bantuan pada klien
Jenis Komunikasi Terapeutik

Menurut Potter dan Perry (1993),


Swansburg (1990), Szilagyi (1984),
dan Tappen (1995), ada 3 jenis
komunikasi yang dikelompokkan
secara terapeutik yaitu verbal,
tertulis, dan nonverbal
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
paling lazim digunakan dalam pelayanan
keperawatan dirumah sakit adalah
pertukaran informasi secara verbal
terutama pembicaraan dengan tatap muka.
Komunikasi verbal biasa lebih akurat dan
tepat waktu. Contoh nya seperti kata –
kata. Komunikasi Verbal Yang Efektif
haruslah : Jelas dan ringkas, dan Mudah
dipahami
Back
2. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi
yang sering digunakan dalam bisnis, seperti
komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan
memo, laporan dan iklan disurat kabar. Prinsip
Komunikasi Tertulis yaitu : Lengkap, Ringkas,
Pertimbangan, Konkret, Jelas, Sopan dan Benar

Next
Fungsi Komunikasi Tertulis
a) Sebagai tanda bukti tertulis yang
autentik, misalnya persetujuan operasi.
b) Alat pengingat/berfikir yang
diperlukan
c) Dokumentasi historis
d) Jaminan keamanan
e) Pedoman atau dasar bertindak
Keuntungan Komunikasi Tertulis

a) Adanya dokumen tertulis


b) Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
c) Dapat menyampaikan ide yang rumit
d) Memberikan analisa, evaluasi, dan ringkasan
e) Menyebarkan informasi kepada khalayak
3. Komunikasi Non verbal
Komunikasi nonverbal adalah
pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata – kata. Menurut
Morris (1977) pesan nonverbal terbagi
menjadi : Kinesik, Proksemik,
Haptik, Paralinguistik, Artifak, Logo
dan warna dan Tampilan fisik tubuh
Prinsip Komunikasi Terapeutik
a) Perawat sebagai tenaga kesehatan harus
mengenal dirinya sendiri.
b) Komunikasi ditandai dengan sikap menerima,
percaya, dan menghargai.
c) Perawat sebagai tenaga kesehatan harus
menyadari pentingnya kebutuhan klien.
Lanjutan….
a) Perawat sebagai tenaga kesehatan harus
menciptakan suasana agar klien memiliki
motivasi untuk mengubah diri.
b) Perawat harus paham akan arti empati
c) Perawat harus jujur dan berkomunikasi
secara terbuka.
d) Berpegang pada etika.
e) Tanggung jawab.
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Struktur dalam komunikasi terapeutik, menurut
Stuart,G.W.,1998, terdiri dari empat fase yaitu:
(1) fase preinteraksi; (2) fase perkenalan atau
orientasi; (3) fase kerja; dan (4) fase terminasi
(Suryani,2005). Dalam setiap fase terdapat
tugas atau kegiatan perawat yang harus
terselesaikan.
Fase pra interaksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum
memulai berhubungan dengan klien. Tugas perawat
pada fase ini yaitu :
1. Mengeksplorasi perasaan,harapan dan
kecemasannya;
2. Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri,
dengan analisa diri ia akan terlatih untuk
memaksimalkan dirinya agar bernilai tera[eutik
bagi klien, jika merasa tidak siap maka perlu
belajar kembali, diskusi teman kelompok;
Lanjutan…
3. Mengumpulkan data tentang klien, sebagai
dasar dalam membuat rencana interaksi

4. Membuat rencana pertemuan secara


tertulis, yang akan di implementasikan saat
bertemu dengan klien.
Fase Orientasi
Fase ini dimulai pada saat perawat bertemu
pertama kali dengan klien. Fase ini digunakan
perawat untuk berkenalan dengan klien dan
merupakan langkah awal dalam membina
hubungan saling percaya. Tugas utama perawat
pada tahap ini adalah memberikan situasi
lingkungan yang peka dan menunjukkan
penerimaan, serta membantu klien dalam
mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
Tugas-tugas perawat pada tahap ini
antara lain :
1. Membina hubungan saling percaya,
menunjukkan sikap penerimaan dan
komunikasi terbuka.
2. Merumuskan kontrak bersama klien.
3. Menggali perasaan dan pikiran serta
mengidentifikasi masalah klien.
4. Merumuskan tujuan dengan klien
Bila tahap ini gagal dicapai akan
menimbulkan kegagalan pada keseluruhan
interaksi (Stuart,G.W,1998 dikutip dari
Suryani,2005)
Hal yang perlu diperhatikan pada
fase ini antara lain :

1. Memberikan salam terapeutik disertai


mengulurkan tangan jabatan tangan
2. Memperkenalkan diri perawat
3. Menyepakati kontrak.
4. Melengkapi kontrak.
5. Evaluasi dan validasi
6. Menyepakati masalah.
Tujuan dari orientasi

Tujuan orientasi adalah memvalidasi


keakuratan data, rencana yang telah
dibuat dengan keadaan klien saat ini dan
mengevaluasi tindakan pertemuan
sebelumnya.
Fase Kerja
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan
proses komunikasi teraeutik. Tahap ini perawat
bersama klien mengatasi masalah yang dihadapi
klien. Perawat dan klien mengeksplorasi stres dan
mendorong perkembangan kesadaran diri dengan
menghubungkan persepsi, perasaan dan perilaku
klien. Tahap ini berkaitan dengan pelaksanaan
rencana asuhan yang telah ditetapkan.
Fase terminasi
Fase ini merupakan fase yang sulit dan
penting, karena hubungan saling percaya sudah
terbina dan berada pada tingkat optimal. Terminasi
dapat terjadi pada saat perawat mengakhiri tugas
pada unit tertentu atau saat klien akan pulang.
Perawat dan klien bersama-sama meninjau
kembali proses keperawatan yang telah dilalui dan
pencapaian tujuan. Terminasi merupakan akhir dari
pertemuan perawat dan klien.
Jenis jenis fase terminasi
• Terminasi sementara, berarti
masih ada pertemuan lanjutan;
• Terminasi akhir, terjadi jika
perawat telah menyelesaikan
proses keperawatan secara
menyeluruh.
Tugas perawat pada fase ini yaitu :

• Mengevaluasi pencapaian tujuan


interaksi yang telah dilakukan, evaluasi
ini disebut evaluasi objektif.
• Melakukan evaluasi subjektif,
dilakukan dengan menanyakan
perasaan klien setalah

Anda mungkin juga menyukai