Anda di halaman 1dari 60

KELOMPOK 6B

M. Arief Ridho
Serlie A.
Imanuel D.
I.B. Sutha D.
Jeane Christine N.N.
Agatha N.G.
Emeralda K.P.
Teresa I.R.
Skenario 3

BELUM MENARCHE

Seorang ibu memeriksakan putrinya yang


berusia 13 tahun ke Poli Klinik Umum Rumah
Sakit, dengan keluhan belum pernah
mendapatkan haid. Kata dokter tidak ada
kelainan.
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Definisi haid
2. Faktor yang mempengaruhi haid

- Faktor eksternal
- Faktor internal
3. Mekanisme terjadinya haid
- Anatomi sistem reproduksi wanita
- Siklus haid
- Siklus dan pembelahan sel
- Oogenesis
DEFINISI HAID
DEFINISI MENARCHE
 Arche ( Yunani) = permulaan [8]
 Menarche = pembentukan atau permulaan fungsi
menstruasi [8]
 Menarch adalah hari pertama seorang remaja
perempuan mendapat haid/ menstruasi [9]
 Rata-rata terjadi pada usia 11-13 tahun. Namun
dalam dasawarsa terakhir ini, usia menarche telah
bergeser ke usia yang lebih muda [8]
DEFINISI MENSTRUASI/HAID
 Mensis (Bahasa Yunani) = bulan [9]
 Menses (Bahasa Inggris) = periodik [9]
 Haid/Menstruasi adalah perdarahan vagina periodik
yang terjadi dengan terlepasnya mukosa rahim. [8]
 Bila tidak terjadi pembuahan, maka lapisan
endometrium yang menebal tersebut menjadi luruh dan
bercampur dengan darah lalu keluar melalui vagina.
Kejadian inilah yang disebut menstruasi (haid) [8]
 Haid adalah peristiwa normal atau fisiologis [8]
DEFINISI MENSTRUASI/HAID
 Haid terjadi selama masa produktif yaitu sejak
menarche (haid pertama) - menopause [8]
 Haid = 2 minggu setelah ovulasi. [10]
 Efek fisik : lemas, keputihan, sakit perut, sakit
pinggang, jerawatan. [8]
 Efek emosi : mudah marah, malu, tidak percaya
diri. [8]
 Efek perilaku : tidak bersemangat, malas, nafsu
tinggi, bau badan. [8]
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HAID
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HAID

1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal
FAKTOR EKSTERNAL

1. Gizi (Makanan)
Keadaan gizi remaja perempuan
dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik dan usia menstruasi.
Dengan demikian perbedaan siklus
haid sangat ditentukan berdasarkan
1
status gizi.
2. Suku Bangsa
Menstruasi pada remaja akan terjadi
pada suku bangsa yang mempunyai
tingkat kemakmuran penduduk dan
tingkat pengetahuan di atas rata-rata.1
3. Iklim
Iklim yang panas (di daerah tropis) akan
mempercepat reaksi hormonal yang diatur
oleh hypothalamus. Pada reaksi hormonal
yang cepat maka akan mempercepat
menstruasi di usia yang lebih muda jika
dibandingkan dengan di daerah yang
beriklim dingin.2
4. Rangsangan Psikis

Banyak aspek sosial yang dapat berhubungan


dengan pematangan seksual remaja perempuan,
salah satu contohnya adalah kemudahan sarana
komunikasi, seperti radio, televisi dan internet
sehingga secara psikologis akan dapat
mempercepat pematangan seksual (Damayanti,
2011). Salah satu terjadinya menarche disebabkan
oleh rangsangan-rangsangan kuat dari luar
(Kartono, 1992). Rangsangan-rangsangan itu
berupa film, buku, atau majalah yang berbau konten
dewasa (porno), godaan dan rangsangan dari kaum
pria.2
5. Lingkungan/Lokasi

Lokasi tempat tinggal seorang remaja


perempuan yang berada di tengah kota
maupun disuatu desa yang sunyi akan
berpengaruh terhadap perkembangan
pola fikir dan perkembangan jiwa anak
selanjutnya akan berpengaruh terhadap
perkembangan hormonal untuk mencapai
2
kematangan. Remaja perempuan yang
tinggal di kota lebih cepat matang
dibandingkan dengan gadis yang
1
tinggal di desa.
FAKTOR INTERNAL

1. Hormon
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin, yang langsung
dialirkan dalam peredaran darah dan
mempengaruhi organ tertentu yang disebut
organ target.3
HORMON YANG MEMPENGARUHI HAID
/ MENSTRUASI

 Hormon yang dihasilkan gonadotropin


hipofisis :
- Luteinizing Hormon (LH)
- Folikel Stimulating Hormon (FSH)

 Hormon yang dihasilkan steroid


ovarium :
- Progesteron
- Estrogen
FSH (follicle-stimulating hormon) dan
LH (luteinizing hormon)
GnRH mengikat sel gonadotrop dan merangsang
pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH
(Lutheinizing Hormone). Selama siklus menstruasi yang normal,
konsentrasi FSH dan LH akan mulai meningkat pada hari
pertama. Kadar FSH akan lebih cepat meningkat
dibandingkan LH dan akan mencapai puncak pada fase
folikular, tetapi akan menurun sampai kadar yang terendah
pada fase preovulasi karena pengaruh peningkatan kadar
estrogen lalu akan meningkat kembali pada fase ovulasi.
Regulasi LH selama siklus menstruasi, kadarnya akan meninggi
di fase folikular dengan puncaknya pada midcycle, bertahan
selama 1-3 hari, dan menurun pada fase luteal. 4
Progesteron

Progesteron bersama-sama dengan


estrogen memegang peranan penting
didalam regulasi seks hormon wanita.
Pada wanita, pregnenolon diubah
menjadi progesteron atau 17a-
hidroksipregnenolone dan perubahan ini
tergantung dari fase ovulasi dimana
progesteron disekresi oleh korpus luteum
dalam jumlah yang besar. 4
Estrogen
Estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama
proses ovulasi dan korpus luteum selama
kehamilan. Kadarnya akan menurun pada
keadaan menopause, disfungsi ovarium,
infertilitas, sindroma turner, amenorea akibat
hipopituitari, anoreksia nervosa, keadaan stres,
dan sindroma testikular ferninisasi pada wanita.
Faktor interferensi yang meningkatkan
estrogen adalah preparat estrogen, kontrasepsi
oral, dan kehamilan. 4
2. Status Gizi

Pengertian Status Gizi menurut Djoko Pekik


Irianto, (2006: 65) adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu atau dapat dikatakan
bahwa status gizi merupakan indikator baik
5
buruknya penyediaan makanan sehari-hari
Kandungan zat gizi

 Karbohidrat
 Protein

 Lemak

 Vitamin

 Zat besi

 Kalsium

 Magnesium
Karbohidrat

 Karbohidrat adalah zat tepung yang


merupakan makanan pokok yang
menghasilkan tenaga dengan satuan kalori.
 Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk bekerja,
bernafas dan lain-lain.
 Karbohidrat terutama terdapat pada tumbuh-
tumbuhan, seperti beras, jagung, kentang,
gandum dan ubiubian6
Protein
 Diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua
jaringan di dalam tubuh, untuk pertumbuhan dan
mengganti jaringan yang aus, perkembangan seks
dan metabolisme.
 Dalam proses menstruasi,protein membantu
merangsang produksi hormon estrogen selama
menstruasi sehingga mengurangi peradangan serta
kram menstruasi6
 Protein terdapat pada kacang-kacangan terutama
kedelai dan kacang hijau serta hasil olahannya
(tempe dan tahu), dan melalui hewan (protein hewani)
seperti daging, susu, telur, ikan6
Lemak

 Fungsi lemak adalah memberikan tenaga


kepada tubuh dan sebagai bahan pelarut dari
beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E, dan K.
 Menstruasi wanita tidak akan teratur kalau tidak
memiliki simpanan lemak sebesar 20% dari total
berat badan
 Asam lemak esensial seperti asam lemak omega
3 dibutuhkan tubuh sekitar 3% dari energi total
 Wanita dengan asam lemak omega 3 yang
rendah akan cenderung mengalami nyeri haid6
Penelitian yang dilakukan oleh Dahliansyah
(2003) dalam Hupitoyo. (2011), disebutkan
bahwa ada hubungan antara lemak tubuh
dengan siklus menstruasi.
Salah satu hormon yang berperan dalam
proses menstruasi adalah estrogen. Estrogen ini
disintesis di ovarium, di adrenal, plasenta,
testis,jaringan lemak dan susunan saraf pusat.
Menurut analisis penyebab lebih panjangnya
siklus mentruasi diakibatkan jumlah estrogen
yang meningkat dalam darah akibat
meningkatnya jumlah lemak tubuh.
Vitamin

 Kekurangan zat gizi mikro ( vitamin dan


mineral ) mendorong kelebihan prostaglandin
yang dapat memfasilitasi terjadinya
Dysmenorrhea7
 Macam-macam vitamin :

1. Vitamin A

2. Vitamin C

3. Vitamin E
Zat Besi

 Zat besi penting untuk transportasi darah dalam


tubuh.Suatu studi menunjukan bahwa 40% wanita
yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur
setelah menambah konsumsi zat besi.
 Makanan yang mengandung zat besi tinggi dapat
membantu merangsang produksi sel darah merah
untuk mengganti kehilangan darah selama proses
menstruasi7
 Sumber zat besi terdapat dalam
hati,daging,kacang-kacangan maupun sayur-
sayuran6
Kalsium

 Kalsium merupakan zat gizi mikro yang


memiliki peran dalam mengurangi
7
Dysmenorrhea
 Sumber kalsium terdapat pada susu dan
juga hasil olahannya,seperti keju6
Magnesium

 Magnesium adalah mineral penting


dalam mempertahankan otot.
 Magnesium membantu untuk mengurangi
atau mencegah kram atau nyeri
7
menstruasi
 Magnesium terdapat pada sayuran
hijau,kacang-kacangan,biji-bijian,dan
6
buah-buahan
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

 Sistem Reproduksi Eksternal


 Sistem Reproduksi Internal
SISTEM REPRODUKSI WANITA

Sistem Reproduksi Eksternal


a. Libia Minora

b. Libia Mayora

c. Klitoris [11]
Sistem Reproduksi Internal
- Vagina dan Hymen

- Uterus

- Tuba Fallopi

- Ovarium [11]
SIKLUS MENSTRUASI
 Menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari dalam rahim yang terjadi
karena luruhnya lapisan dinding rahim
bagian dalam yang banyak
mengandung pembuluh darah dan sel
telur yang tidak
dibuahi. Menstruasi pasti akan terjadi
pada semua wanita yang normal.
Sistem hormon perempuan
Sistem hormon perempuan, seperti pada laki-laki,
terdiri atas tiga urutan hormon sebagai berikut:

1. Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, hormon pelepas


gonadotropin (GnRH)
2. Hormon seks hipofisis anterior, hormon perangsang
folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH), keduanya
disekresi sebagai respons terhadap pelepasan GnRH
dari hipotalamus.
3. Hormon-hormon ovarium, estrogen dan progesteron,
yang di sekresi oleh ovarium sebagai respons
terhadap kedua hormon seks perempuan dari kelenjar
hipofisis anterior
- Estrogen
Hormon yang diproduksi pada
ovarium ini sangat berperan di dalam
tubuh, terutama pada ovulasi dalam siklus
reproduksi wanita. Hormon ini juga
berperan pada perubahan tubuh remaja
dalam masa pubertas serta terlibat
dalam pembentukan kembali lapisan
rahim setelah periode menstruasi.
- Progesteron
Hormon ini bekerjasama dengan
estrogen guna menjaga siklus reproduksi
dan menjaga kehamilan. Sama dengan
estrogen, progesteron juga diproduksi di
ovarium dan berperan dalam penebalan
dinding rahim.
- Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-
releasing hormone - GnRh)
Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu
memberikan rangsangan pada tubuh untuk
menghasilkan hormon perangsang folikel dan
hormon pelutein.

- Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)


Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh
ovarium berkat rangsangan dari hormon ini.
- FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini
berfungsi dalam proses pembentukan
dan pematangan spermatozoa yang
dikenal sebagai spermatogenesis dan
ovum yang dikenal sebagai oogenesis.
Di samping itu, FSH juga merangsang
produksi hormon testoseron pada pria
dan estrogen pada wanita.
- LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat
merangsang proses pembentukan badan
kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium, setelah terjadi poses ovulasi
(pelepasan sel telur).
Terdapat 3 fase siklus menstruasi,
yaitu :
1. Fase Proliferasi
2. Fase Sekretorik
3. Fase Menstruasi
Fase Proliferasi
 Selama fase folikuler, endometrium terpapar
dengan sekresi estrogen. Pada akhir haid,
regenerasi endometrium berlangsung dengan
cepat.
Pada stadium ini – Fase Proliferasi , pola kelenjar
endometrium adalah regular dan tubuler, sejajar
satu sama lain dan mengandung sedikit cairan
sekresi.
Fase Sekretorik
 Pasca ovulasi, produksi progesteron memicu terjadi
perubahan sekresi pada kelenjar endometrium.
Terlihat adanya vakuola yang berisi cairan sekresi
pada epitel kelenjar. Kelenjar endometrium menjadi
semakin berliku-liku, juga terjadi peningkatan
pembentukan dinding endometrium pada fase ini.
Fase Menstruasi
Secara normal fase luteal berlangsung selama 14 hari.
Pada saat-saat akhir corpus luteum, terjadi penurunan
produksi estrogen dan progesteron. Penurunan ini diikuti
dengan kontraksi spasmodik dari arteri spiralis sehingga
terjadi ischemik dan nekrosis lapisan superfisial
endometrium sehingga terjadi perdarahan.
Vasospasme nampaknya merupakan akibat adanya
produksi prostaglandin lokal. Prostaglandin juga
menyebabkan kontraksi uterus saat haid. Darah haid
tidak mengalami pembekuan oleh karena adanya
aktivitas fibrinolitik dalam pembuluh darah endometrium
yang mencapai puncaknya saat menstruasi.
Fase pertumbuhan endometrium dan
menstruasi pada setiap siklus menstruasi
SIKLUS DAN
PEMBELAHAN SEL
 Setiap sel mempunyai 2 periode dalam siklus
selnya, yaitu :
1. Periode Interfase
2. Periode Pembelahan (Mitosis & Meiosis)
 Siklus sel diulang pada setiap generasi sel, tetapi
lamanya siklus sangat bervariasi pada sel yang
berbeda
INTERFASE
 Fase persiapan pembelahan sel
 Terbagi atas 3 fase :
1. G1
2. S (Sintesa)
3. G2
MITOSIS
 Pembelahan pada sel tubuh
 Terdiri atas 4 fase :
1. Profase : a) Profase Awal ; b) Profase Akhir
2. Metafase
3. Anafase
4. Telofase
MEIOSIS
 Pembelahan pada sel gamet
 Terjadi di Ovarium (pada Wanita) dan Epididimis
(pada Pria)
 Terdiri atas 2 tahap :
1. Meiosis I
2. Meiosis II
OOGENESIS
GAMETOGENESIS

SPERMATOZOA OVUM

SPERMATOGENESIS OOGENESIS
OOGENESIS
 Terjadi pada ovarium
 Terdiri atas 4 fase:
- Poliferasi (perbanyakan) berlangsung secara
mitosis
- Growing (pertumbuhan)
- Maturating (pematangan)
- Transformasi (perubahan bentuk)
 Hasil : 1 sel ovum dan 3 badan polar
 Terjadi proses pembelahan mitosis dan meiosis
DAFTAR PUSTAKA

1. digilib.unimus.ac.id;jtptunimus-gdl-sitinuryan-7219-3-babii.pdf
2. library.ujpnvj.ac.id;Bab.2.pdf
3. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24617/4/Chapter
%20II.pdf
4. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/05/sistesis_fungsi_dan_interpretasi_hor
mon_reproduksi.pdf
5. George A,Eby.2006.Zinc Treatment Prevent
Dysmenorrhea,(online),available:http://george-eby-
research.com/html/zinc-for-cramps.pdf(25 november 2009)
6. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM,UI 2008.Gizi
dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada
7. Ni Made Dewantari.2013.Peranan Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi(2 September 2013)
8. Nur Hafni.Hubungan karakteristik dan sumber informasi terhadap
perilaku remaja dalam menghadapi menstruasi pertama pada siswi
smp negri 1 batang toru tahun 2006. Tinjauan Pustaka: 15-16.
9. Setiawan A, Bani AP, Widjaja AC. Kamus Kedokteran Dorland.
2002; 29; 1323-1324
10. PT. Yapindo Jaya Abadi. Fisiologi Sistem Reproduksi. Sistem
Reproduksi. 2012. 20-22
11. Buku Ajar Biologi Medik,de Hasnar Hasjim.Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2009.Hal 50-52

Anda mungkin juga menyukai