Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3A.

4
RS Islam Banjarmasin
(Stase KDP)
1. Chandra Handika
2. Annisa Amelia Rahmayanti
3. Arie Pradina
4. Aulia Nur kamilah
5. Linda Dewi Lestari
6. Khamsunah Umar
Analisis Jurnal
• Judul :
Hubungan Status Nutrisi Dan Kecemasan Dengan Proses Penyembuhan Luka
Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Barru
• Penulis :
H. Muhammad Basri , Harastuti , St. Rahmatia
• Departemen Penulis :
Poltekkes Kemenkes Makasar
• Jenis penelitian :
Deskriptif
• Tujuan Penelitian :
Untuk menjelaskan hubungan antara Nutrisi dan Kecemasan dengan Proses
Penyembuhan Luka di RSUD Barru
• Metodologi Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional study dan dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai 28
Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus di
Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Barru. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 37 pasien.
• Teknik Penelitian :
Cross sectional
• Problem dan Populasi :
Penyakit Diabetes Melitus ini sudah lama dikenal, terutama dikalangan
keluarga, khususnya keluarga berbadan besar (kegemukan) bersama
dengan gaya hidup tinggi atau modern dan gaya makanan yang buruk.
Akibatnya, kenyataan menunjukkan DM telah menjadi penyakit
masyarakat umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan
membawa banyak kecacatan dan kematian. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien Diabetes Melitus di ruang rawat inap RSUD Barru.
Intervention :
• Nutrisi salah faktor utama penyembuhan luka DM, karna kurangnya
nutrisi akan memperburuk buruk luka dan membuat luka akan
semakin lama untuk sembuh.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Soep & Triwibowo (2015), yang menyimpulkan bahwa pasien
dengan nutrisi terpenuhi akan lebih cepat mengalami kesembuhan
lukanya. Nutrisi yang terpenuhi yaitu dengan mengkonsumsi diet
tinggi protein, vitamin A, C, B12, zat besi, dan kalsium dapat
mengalami penyembuhan luka dengan kriteria sembuh.
• Kecemasan pasien yang mengalami penyakit DM adalah salah satu
faktor utama dalam penyembuhan luka DM. karna menurut asumsi
peneliti, kecemasan pasien berhubungan dengan proses
penyembuhan luka, karena responden yang tidak mengalami
kecemasan lebih cenderung proses penyembuhan lukanya baik.
Penyembuhan luka DM ini bisa terganggu dengan keadaan tekanan
psikologi dari penderita itu sendiri. Kecemasan dapat meningkatkan
tekanan darah dan meningkatkan kadar gula darah, dan bersifat
menekan imunitas sehingga menambah penyakit dan memperlama
proses penyembuhan bagi penderita diabetes melitus.
• Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Astuti
(2014), didapatkan bahwa ada hubungan tingkat stres dengan penyembuhan
luka diabetes melitus di RSUD Gunungsitoli Kabupaten Nias. Stres, cemas
dan depresi telah dibuktikan dapat mengurangi efisiensi dari sistem imun
sehingga dapat mempengaruhi proses penyembuhan. Suatu sikap positif
untuk memberikan penyembuhan oleh tiap pasien dan perawat dapat
mempengaruhi dalam meningkatkan penyembuhan luka.
• Comparation :
Tidak terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai hubungan Nutrisi
dan Kecemasan dengan penyembuhan luka Diabetes Melitus. Karna
dapat dikemukakan bahwa menurut WHO (2017) Hampir setengah
dari semua kematian disebabkan glukosa darah tinggi terjadi sebelum
usia 70 tahun.
Ketika pasien didiagnosa penyakit diabetes melitus maka nutrisinya akan
terganggu dan kecemasannya pun akan meningkat dan juga akan
mempengaruhi penyembuhan luka pada pasien DM. Rasa cemas yang dialami
pasien terhadap lukanya juga dapat menimbulkan gangguan psikologis salah
satu nya stres dan depresi karena lingkungan sosial nya yang sudah
mengintimidasi terlebih dahulu.
• Outcome :
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpilkan bahwa Ada hubungan
antara status nutrisi dan kecemasan dengan proses penyembuhan luka
diabetes melitus di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Barru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai