Asesmen

Nyeri
Ns. Ketut Sudiarta, S.Kep., M.Kep
Ns. Ketut Sudiarta, M.Kep, CAN, CPM, CHtN

Organisasi
1. Sekretaris PPNI DPD Denpasar 2012-2017
2. Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi
PPNI Denpasar 2017-2022
3. Ketua 2 Divisi Kredensial dan Etik DPP
Hipani 2016-2021
4. Wakil Ketua DPD Hipani Bali 2016-2021

Pekerjaan
1. Perawat Anestesi RS Surya Husadha
2003-sekarang
2. Ketua Komite Keperawatan RS Surya
Husadha 2006-2015
3. Manajer Diklat RS Surya Husadha 2015-
sekarang
 Memahami Konsep Asesmen Nyeri
1
Indikator Memahami Cara melakukan

pembelajaran 2 Asesmen Nyeri

3 Mampu melakukan asesmen nyeri

 01 Pengertian Asesmen Nyeri

02 Klasifikasi Nyeri
Poin bahasan 03 Gejala Klinis Nyeri

04 Cara Melakukan Asesmen Nyeri

PENGERTIAN

Nyeri
 DEFINISI Nyeri
Pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak
menyenangkan

Adanya kerusakan atau

ancaman kerusakan
jaringan.
(Daniels, 2004)
 DEFINISI
Nyeri
an unpleasant sensory and
emotional experience associated
with actual or potential tissue
damage, or described in terms of
such damage

-IASP, (1979)-
PENYEBAB

Nyeri
Penyebab Nyeri
• Trauma fisik,
• Trauma mekanis dan
chemical
• Respon tubuh thd
perubahan tubuh seperti
proses melahirkan
Efek Nyeri
Efek nyeri
• Impuls dari nyeri pada
proses transduksi akan
disalurkan ke kornu dorsalis
medulla spinalis,

• yang selanjutnya juga akan

diteruskan ke otak di pusat
sensoris “
Efek nyeri
• Bila impuls nyeri dibiarkan
mengaktifkan sel-sel
neuron ini maka efeknya
dapat menimbulkan
rangsangan pada jantung,
sehingga dapat terjadi
tachicardia
• “
Efek nyeri
• Efeknya pd PD --
vasokontriksi -- ggn perfusi
darah kejaringan tubuh.
• Selain itu tekanan darah
akan naik.
• Takikardi -- beban kerja
jantung bertambah,
Efek nyeri
• Vasokontriksi PD
menyebabkan aliran darah
ke sistem organ (perfusi) --
terganggu,
• Hipoksia menjadi risikonya.
• Hal ini lagi-lagi membuat
pekerjaan jantung dan
paru-paru menjadi lebih
berat“
Efek nyeri

• Aktifasi sel-sel neuron

autonom simpatis ---
kaltekolamin dlm darah
meningkat.
• Berimbas pada fungsi
insulin yang sangat penting
pada metabolisme glukosa,
Efek nyeri

• Aktifasi kelenjar-kelenjar
yang dikontrol oleh
autonom simpatis seperti
kelenjar keringat akan
menyebabkan pasien
mengalami sekresi keringat
berlebihan
Efek nyeri

• Aktifasi sel-sel neuron

motorik di daerah kornu
anterior medulla spinalis
akan menyebabkan tonus
otot meningkat.
Klasifikasi
Nyeri
Berdasarkan sumber

01
Cutaneus / superfisial, yaitu nyeri yang
mengenai kulit/ jaringan subkutan

02
Deep somatic / nyeri dalam, yaitu nyeri yang
muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon
dan syaraf
03
Visceral (pada organ dalam), stimulasi
reseptor nyeri dlm rongga abdomen,
cranium dan thorak
 Berdasarkan Lama / Durasi

1 Nyeri Akut

2 Nyeri Kronik -- > 6 bln.

3 Nyeri Kanker
 Berdasarkan lokasi / letak
Radiating pain – menyebar dari
01 sumber nyeri.

Referred pain – dirasakan pd

02 bagian tubuh tertentu
Intractable pain – Nyeri yg susah
03 dihilangkan

Phantom pain – Sensasi nyeri yg

04 dirasakan pd bagian tubuh yg
hilang
Gejala Klinis
Nyeri
 Gejala Klinis
Respons Fisiologis
01 Takikardi, Hipertensi, Pucat
Keringat berlebihan

Respons Psikologis
02 Meringis, Mengernyitkan mata,
menggeretakkan gigi
Asesmen
Nyeri
 Metode Asesmen Nyeri
Metode FLACC
Scale untuk usia 1-
3 tahun Metode Neonatal
Metode Rating Infant Pain Scale
Pain Scale (NIPS) untuk anak /
bayi < 1 tahun
Metode Wong
Baker Faces Pain
Metode Comfort
Rating Scale Scale
Metode Wong Baker Faces
Pain Rating Scale
Rating Pain Scale
Metode
FLACC Scale
untuk usia 1-3 th

Skoring
0 tidak nyeri,
1-3 nyeri ringan,
4-6 nyeri sedang dan
7-10 nyeri berat
Metode NIPS
untuk usia < 1 th

Skoring
0 tidak nyeri,
< 2 nyeri minimal,
2-4 nyeri ringan-
sedang,
4-7 nyeri berat
Metode
FLACC Scale
untuk usia 1-3 th

Skoring
0 tidak nyeri,
< 2 nyeri minimal,
2-4 nyeri ringan-
sedang,
4-7 nyeri berat
Metode
Comfort Scale
Metode
Comfort Scale

Skoring
0 tidak nyeri,
1-15 nyeri ringan,
16-30 nyeri sedang dan
31-45 nyeri berat
Prioritas
Asesmen Nyeri
“Treat the patient, as you would like
to be treated”
Latihan
Asesmen