Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS

BALOK SLOOF, KOLOM, BALOK LANTAI


DAN PLAT LANTAI

NAMA : BISMA OKTAVIANSYAH


NIM : 142016007
DOSEN PEMBIMBING : ZULFIKRI S.T M.T

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDY ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALEMBANG
Balok Sloof merupakan bagian dari struktur bangunan yang
diletakan secara horizontal diatas pondasi bangunan.
Balok sloof berfungsi sebagai perata beban yang diterima oleh
pondasi. Selain itu balok sloof juga berfungsi memikul beban dan
sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi
pergerakan tanah seperti gempa dan penyebab lainnya.
 Pengertian Kolom
 Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka
struktur yang memikul beban dari balok. Kolom
merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur
 Pondasi batu bata adalah pondasi yang terbuat dari material batu bata sebagai
bahan utamanya. Seluruh batu bata ini disusun sedemikian rupa untuk
membentuk suatu pondasi yang mampu menahan beban bangunan di atasnya
kemudian meneruskannya ke dalam tanah. Karena memiliki daya dukung yang
tidak terlalu tinggi, pondasi batu bata biasanya diterapkan pada konstruksi yang
sederhana.
 Kelebihan Pondasi Batu Bata
1. Kebutuhan Anggaran Biaya Pembuatannya Rendah
2. Waktu Pengerjaannya Relatif Cepat
3. Memiliki Model Konstruksi yang Sederhana
 Kekurangan Pondasi Batu Bata
1. Daya dukung yang dimiliki tidak terlalu kuat meski layak digunakan untuk
menahan bangunan sederhana
2.Tidak cocok diterapkan untuk mendukung bangunan-bangunan yang
bertingkat
3. Dibutuhkan galian tanah yang cukup banyak di sepanjang tempat pendirian
struktur dinding bangunan
4. Hanya dapat diaplikasikan apabila kondisi tanah di area pembangunannya
cukup stabil
5. Tingkat ketahanannya tidak terlalu bagus terutama jika sering terendam air
 Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk
papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom,
khususnya untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan
tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih
besar daripada ukuran kolom di atasnya.

 Kelebihan-kelebihan dari pondasi tapak antara lain :


1. Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi lainnya
2. Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam
3. Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat lantai
4. Proses pengerjaannya relatif sederhana
5. Daya dukung yang dimilikinya sangat baik

 kekurangan-kekurangan dari pondasi tapak yaitu :


1. Waktu pengeringan betonnya cukup lama hingga mencapai 28 hari
2. Dibutuhkan manajemen waktu yang tepat agar pengerjaanya efisien
3. Rumit dalam merencanakan pembesian dan desain penulangannya
 Dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom
struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan
kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga
digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di
atas permukaan tanah yang diratakan.

 Tiang pancang adalah suatu pondasi yang memanfaatkan tiang yang
dipancangkan ke dalam tanah sebagai penyangga beban utamanya. Pembuatan
pondasi tiang pancang dikerjakan dengan menyatukan pangkal yang terletak di
bawah konstruksi dan tumpuan pondasi. Prinsip kerjanya yaitu menahan gaya
orthogonal (tegak lurus) ke sumbung tiang lewat penyerapan terhadap lenturan
yang timbul.
 Ukuran Tiang Pancang
 Berdasarkan ukurannya, pondasi bangunan berjenis tiang pancang dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu mini pile dan maxi pile. Tiang pancang mini
pile merupakan tiang yang berukuran kecil dan umumnya digunakan dalam
pondasi bangunan rendah serta tanah yang kokoh. Sedangkan tiang pancang
maxi pile adalah tiang pancang yang bisa diandalkan untuk pondasi bangunan
bertingkat dan tanah yang agak labil.
 Tiang pancang mini pile memiliki penampang berbentuk segitiga dan persegi.
Tiang pancang segitiga berukuran 28 mampu menahan beban bangunan seberat
25-30 ton, sedangkan tiang berukuran 30 sanggup menopang beban 35-40 ton.
Sementara itu, tiang persegi berukuran 20 x 20 dapat menyangga beban 30-35
ton dan tiang persegi berukuran 25 x 25 bisa menahan beban 40-50 ton.
 Tiang pancang maxi pile ialah tiang yang mempunyai ukuran besar dan mampu
menahan beban yang sangat berat. Bahkan tiang maxi pile yang berukuran 50 x
50 mampu menyangga beban dengan bobot mencapai 500 ton. Adapun tiang
pancang maxi pile tersedia dengan bentuk penampang persegi dan lingkaran.
Sementara itu, panjang tiang pancang di pasaran umumnya berkisar antara 3-12
meter.
 Pondasi Strauss pile adalah pondasi yang dalam cara pembuatannya
dikerjakan oleh tenaga manual atau tenaga penggerak mata bornya
adalah tenaga manusia, dengan itu kedalaman dan diameter bor yang
dapat dikerjakan sangat terbatas ialah diameter berkisar di 20cm, 25cm,
30cm dan 40cm dengan kedalaman 3 meter s/d 8 meter ( sesuai lapisan
tanah "keras" didaerah yang dikerjakan). metode strauss pile atau bore
pile manual kebanyakan digunakan untuk bangunan 2 lantai, 3 lantai,
pagar, ruko dll.
Pondasi Bore pile hampir sama dengan strauss pile yang membedakan
adalah dalam pelaksaannya, pondasi bore pile dikerjakan dengan mesin
"alat mini crane" dengan alat ini dapat dikerjakan pondasi dengan
diameter 30cm , 40cm , 50cm dan 60cm kedalaman pondasi mencapai 30
meter, metode bore pile "alat mini crane" sering digunakan untuk
bangunan di daerah padat penduduk, bangunan lebih dari 3 lantai,
pondasi jembatan dan lain-lain.
 Pondasi sumuran adalah pondasi yang terbuat dari pipa-pipa
beton yang disusun sedemikian rupa di dalam tanah membentuk
sumur kemudian dicor di tempat menggunakan bahan beton dan
batu belah sebagai pengisinya. Ini merupakan salah satu jenis
pondasi dalam yang menjadi peralihan antara pondasi dangkal
dan pondasi tiang. Biasanya pondasi sumuran diaplikasikan jika
lapisan tanah dasar berada di kedalaman yang cukup dalam.

 Bahan baku pembuatan pondasi sumuran yaitu beton bertulang
atau beton pracetak yang berbentuk pipa silinder. Yap, material
ini sama seperti pipa beton yang biasanya dipakai dalam
pembangunan sumur, jembatan, gorong-gorong, dan berbagai
jenis saluran drainase lainnya. Khusus untuk pembuatan pondasi,
pipa beton yang dibutuhkan memiliki ukuran diameter 2.5 m, 3 m,
3.5 m, hingga 4 m.

Anda mungkin juga menyukai