Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS PERSAMAAN SIMULTAN

DETERMINAN MAKROEKONOMI
DI INDIA TAHUN 1978-2017
KELOMPOK 16
ALFIAH MASYITOH (16.8989)
DWI SATRIA FIRMANSYAH (16.9095)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

• Perekonomian di ukur dari kesejahteraan rakyat


• Dengan pendekatan pendapatan Y = C+I+G
• Kenapa India?
• Estimasi C, I, dan R
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana identifikasi persamaan pengeluran konsumsi rumah tangga, investasi rumah tangg
a, dan persamaan tingkat bunga?
2. Bagaimana metode yang digunakan dalam identifikasi persamaan pengeluran konsumsi rumah
tangga, investasi rumah tangga, dan persamaan tingkat bunga?
3. Apa variabel yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi rumah tangga di India tahun 1978-20
17?
4. Apa variabel yang mempengaruhi investasi rumah tangga di India tahun 1978-2017?
5. Apa variabel yang mempengaruhi tingkat bunga di India tahun 1978-2017?
6. Apakah model persamaan simultan yang digunakan sudah cukup representative untuk mengga
mbarkan keterkaitan antar variabel makroekonomi di India tahun 1978-2017?
7. Apakah model persamaan simultan yang digunakan dapat dikatakan sebagai model yang baik
?
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Persamaan Simultan
• Fungsi Konsumsi Rumah Tangga
𝐶𝑡 = 𝛼0 + 𝛼1 𝑌𝑡 + 𝛼2 𝐶𝑡−1 + 𝑢1𝑡 , di mana 𝛼1 > 0; 0 < 𝛼2 < 1
Ct: Konsumsi Rumah Tangga yang dijelaskan melalui pengeluaran konsumsi total konstan 2010 (US$)
Yt: PDB konstan 2010 (US$)
Ct-1: Konsumsi Rumah Tangga pada tahun sebelumnya yang dijelaskan melalui pengeluaran konsumsi tota
l konstan 2010 (US$)
• Fungsi Investasi Rumah Tangga Bruto
𝐼𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡 + 𝛽2 𝑅𝑡 + 𝛽3 𝐼𝑡−1 + 𝑢2𝑡 , di mana 𝛽1 > 0, 𝛽2 < 0, 0 < 𝛽3 < 1
It: Investasi Rumah Tangga Bruto yang dijelaskan melalui PMTB
Yt: PDB konstan 2010 (US$)
Rt: Tingkat bunga yang dijelaskan oleh real interest rate (%)
It-1: Investasi Rumah Tangga Bruto tahun sebelumnya yang dijelaskan dalam PMTB tahun sebelumnya
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Persamaan Simultan
• Fungsi Permintaan Uang
𝑅𝑡 = 𝜆0 + 𝜆1 𝑌𝑡 + 𝜆2 𝑀𝑡−1 + 𝜆3 𝑃𝑡 + 𝜆4 𝑅𝑡−1 + 𝑢3𝑡 , di mana 𝜆1 > 0, 𝜆2 < 0, 𝜆3 > 0, 0 < 𝜆4 < 1
Rt: Tingkat bunga yang dijelaskan oleh real interest rate
Mt-1: Uang yang beredar tahun sebelumnya yang dijelaskan oleh broad money dalam %GDP tahun sebelu
mnya
Pt: Indeks Harga Konsumen (2010 = 100)
Rt-1: Tingkat bunga tahun sebelumnya yang dijelaskan oleh real interest rate tahun sebelumnya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Persamaan Model

Persamaan Struktural
Private Consumption Function:
𝐶𝑡 = 𝛼0 + 𝛼1 𝑌𝑡 + 𝛼2 𝐶𝑡−1 + 𝑢1𝑡 (1)
𝛼1 > 0; 0 < 𝛼2 < 1

Private Gross Investment Function:


𝐼𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑌𝑡 + 𝛽2 𝑅𝑡 + 𝛽3 𝐼𝑡−1 + 𝑢2𝑡 (2)
𝛽1 > 0, 𝛽2 < 0, 0 < 𝛽3 < 1

Money Demand Function:


𝑅𝑡 = 𝜆0 + 𝜆1 𝑌𝑡 + 𝜆2 𝑀𝑡−1 + 𝜆3 𝑃𝑡 + 𝜆4 𝑅𝑡−1 + 𝑢3𝑡 (3)
𝜆1 > 0, 𝜆2 < 0, 𝜆3 > 0, 0 < 𝜆4 < 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Persamaan Identitas

Income Identity:
𝑌𝑡 = 𝐶𝑡 + 𝐼𝑡 + 𝐺𝑡 (4)
Dengan rincian variabel yang digunakan adalah sebagai berikut.

C : Real Private Consumption


I : Real Gross Private Investment
G : Real Government Expenditure
Y : Real GDP
M : M2 Money Supply at Current Prices
R : Long-term Interest Rate (%)
P : Consumer Price Index
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Endogen Variabel Predetermined (K = 6)


(M = 4) Variabel Eksogen Lag
C, I, R, Y P, G Ct-1, It-1, Mt-1, Rt-1

Banyaknya Vari Banyaknya Varia


Persamaa Variabel abel Endogen Variabel Pred bel Predetermin
n Endoge (m) etermined ed (k)
n
(1) C, Y 2 Ct-1 1
(2) I, Y, R 3 It-1 1
(3) R, Y 2 P, Mt-1, Rt-1 3
(4) Y, C, I 3 G 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2. Identifikasi Model

Persamaan K-k m-1 Identifikasi

(1) 6-1 = 5 2-1 = 1 Overidentified

(2) 6-1 = 5 3-1 = 2 Overidentified

(3) 6-3 = 3 2-1 = 1 Overidentified


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. Pengujian Simultanitas

Pengujian simultanitas dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah terd


apat masalah simultanitas dalam model. Masalah simultanitas sendiri dapat timb
ul karena adanya korelasi (hubungan) antara regressor dengan residual yang di
hasilkan (endogenitas). Ketika tidak ada masalah simultanitas, metode OLS aka
n menghasilkan estimator yang konsisten dan efisien. Namun ketika terdapat m
asalah simultanitas, metode OLS akan menghasilkan estimator yang tidak konsi
sten, sehingga perlu ditentukan metode estimasi lain yang lebih tepat digunakan
untuk mengestimasi parameter dalam model persamaan simultan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. Pengujian Simultanitas
Pengujian simultanitas dapat dilakukan dengan menggunakan Hausman Spesification Test.
Untuk melakukan pengujian simultanitas, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan,
yaitu.
• Tinjau salah satu persamaan struktural yang diduga terdapat endogenitas (masalah sim
ultanitas).
• Bentuk reduce-form equation dari variabel endogen pada persamaan struktural tersebut.
• Regresikan reduce-form equation tersebut, serta tentukan estimasi variabel endogen da
n residual dari reduce-form equation tersebut.
• Substitusikan estimasi variabel endogen dan residual dari reduce-form equation tersebut
ke dalam persamaan struktural.
• Regresikan model hasil substitusi tersebut.
• Lakukan pengujian hipotesis terhadap signifikansi koefisien variabel residual, apabila 𝐻0
ditolak, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel independen/regres
sor dengan residual yang timbul dari persamaan simultan (endogenitas).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4. Estimasi Model dan Uji Hipotesis

Terlihat bahwa hasil identifikasi yang dilakukan dengan order condition men
unjukkan bahwa seluruh persamaan teridentifikasi overidentified. Berdasarkan h
asil identifikasi persamaan tersebut, maka metode estimasi yang akan digunaka
n untuk mengestimasi parameter model persamaan simultan tersebut adalah Tw
o Stage Least Square (2SLS).

Uji Hipotesis dilakukan dengan secara parsia yaitu uji t. melihat probabilitas
dari hasil perhitungan estimasi. Pengambilan kesimpulan didapat dari jika pvalu
e < alpha maka tolak H0, yang artinya variabel tersebut signifikan berpengaruh
dalam model.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
5. Pengujian Asumsi Klasik

• Normalitas residual, yang akan diuji dengan menggunakan Jarque-Bera test.

• Homoskedastisitas residual, yang akan diuji dengan menggunakan Glejser te


st.

• Non-autokorelasi, yang akan diuji dengan menggunakan Breusch-Godfrey S


erial Correlation LM test.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
6. Evaluasi Model

• Kriteria ekonomi, di mana model estimasi yang dihasilkan harus memenuhi d


an sesuai dengan teori ekonomi yang ada.

• Kriteria statistik, yang dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi (𝑅 2


𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑), uji F simultan (Overall F-test), serta uji t parsial (Partial t-test).
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Estimasi Model
4.1.1 Persamaan Reduced Form
Untuk persamaan Ct=π10+π11Pt+π12Gt+π13Ct-1+π14It-1+π15Mt-1+π16Rt-1+w1t

Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)


𝜋10 1,30 x 1010 2,36 x 1010 0,5499 0,5861
𝜋11 -1,62 x 1008 5,68 x 1008 -0,2858 0,7768
𝜋12 0,9185 0,3463 2,6521 0,0123
𝜋13 0,8762 0,1376 6,3650 0,0000
𝜋14 0,1337 0,1099 1,2166 0,2326
𝜋15 -2,73 x 1008 4,15 x 1008 -0,6568 0,5160
𝜋16 -7,29 x 1008 8,28 x 1008 -0,8805 0,3851
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 10894,60
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9994
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,8116
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Estimasi Model
4.1.1 Persamaan Reduced Form
Untuk persamaan It=π20+π21Pt+π22Gt+π23Ct-1+π24It-1+π25Mt-1+π26Rt-1+w2t

Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)

𝜋20 -8,54 x 1010 2,90 x 1010 -2,9496 0,0059

𝜋21 -2,00 x 1009 6,97 x 1008 -2,8620 0,0074

𝜋22 0,3390 0,4250 0,7977 0,4309


𝜋23 0,3357 0,1689 1,9876 0,0555
𝜋24 0,6621 0,1349 4,9101 0,0000
𝜋25 1,35 x 1009 5,10 x 1008 2,6553 0,0122
𝜋26 -1,87 x 1009 1,02 x 1009 -1,8341 0,0746

𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 2218,422
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9971
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,6021
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Estimasi Model
4.1.1 Persamaan Reduced Form
Untuk persamaan Rt=π30+π31Pt+π32Gt+π33Ct-1+π34It-1+π35Mt-1+π36Rt-1+w3t

Coefficient Estimated Standard Erro t-stat Prob (t-Sta


r t)
𝜋30 4,6141 5,0493 0,9138 0,3677
𝜋31 0,0248 0,1216 0,2045 0,8392
𝜋32 -1,15 x 10-11 7,41 x 10-11 -0,1546 0,8781
𝜋33 2,26 x 10-11 2,94 x 10-11 0,7690 0,4475
𝜋34 -4,22 x 10-11 2,35 x 10-11 -1,7942 0,0822
𝜋35 -0,0360 0,0888 -0,4063 0,6872
𝜋36 -0,0170 0,1771 -0,0963 0,9239
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 2,0521
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0872
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,1425
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,2926
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Estimasi Model
4.1.1 Persamaan Reduced Form
Untuk persamaan Yt=π40+π41Pt+π42Gt+π43Ct-1+π44It-1+π45Mt-1+π46Rt-1+w4t

Coefficient Estimated Standard Erro t-stat Prob (t-Sta


r t)
𝜋40 -1,65 x 1011 5,97 x 1010 -2,7656 0,0094
𝜋41 -7,50 x 1008 1,44 x 1009 -0,5217 0,6055
𝜋42 0,2016 0,8763 0,2300 0,8195
𝜋43 1,6336 0,3483 4,6900 0,0000
𝜋44 0,0257 0,2781 0,0924 0,9269
𝜋45 2,21 x 1009 1,05 x 1009 2,0983 0,0439
𝜋46 -6,17 x 1008 2,10 x 1009 -0,2942 0,7705
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 4125,750
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9984
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 0,9866
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Untuk persamaan (1): Ct=α0+α1Yt+α2Ct-1+u1t
H0: αi = 0
H1: αi ≠ 0
Taraf uji: 0.05
Statistic uji:
Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)

𝛼0 1,16 x 1010 8,48 x 1009 1,3701 0,1791


𝛼1 0,2381 0,0873 2,7252 0,0099
𝛼2 0,6798 0,1470 4,6238 0,0000
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 61084,26
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9996
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 2,1035
Keputusan: Yt, dan Ct-1 Tolak H0
Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa PDB konstan dalam US$ dan konsumsi
Rumah Tangga tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap konsumsi Rumah Tangga tahun t.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Sehingga didapat hasil estimasi 𝐶෡𝑡 = (1,16 × 1010 ) + 0,2381𝑌𝑡 ∗∗ + 0,6798𝐶𝑡−1 ∗∗
Interpretasi:
• Setiap kenaikan PDB 1 satuan akan meningkatkan konsumsi Rumah Tangga t
ahun t sebesar 23.81%
• Setiap kenaikan konsumsi Rumah Tangga tahun sebelumnya 1 satuan akan
meningkatkan konsumsi Rumah Tangga tahun t sebesar 67.98%
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Untuk persamaan (2): It=β0+β1Yt+β2Rt+β3It-1+u2t
H0: βi = 0
H1: βi ≠ 0
Taraf uji: 0.05
Statistic uji:
Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)
𝛽0 6,43 x 1010 5,85 x 1010 1,0979 0,2797

𝛽1 0,3117 0,2056 1,5162 0,1384

𝛽2 -1,77 x 1010 1,35 x 1010 -1,3124 0,1979

𝛽3 0,0848 0,6512 0,1302 0,8971

𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 562,1611

𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000

𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9775

𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,4604
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Keputusan: Yt, Rt dan It-1 gagal tolak Tolak H0
Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa PDB
konstan dalam US$, tingkat bunga dan investasi Rumah Tangga bruto tahun sebe
lumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi Rumah Tangga bruto tahu
n t.
Sehingga didapat hasil estimasi 𝐼෡𝑡 = (6,43 × 1010 ) + 0,3117𝑌𝑡 + (−1,77 ×
1010 )𝑅𝑡 + 0,0848𝐼𝑡−1
Interpretasi:
• Setiap kenaikan PDB 1 satuan akan meningkatkan investasi Rumah Tangga b
ruto tahun t sebesar 31%
• Setiap kenaikan tingkat bunga 1 satuan akan menurunkan investasi Rumah T
angga bruto tahun t sebesar 1,77 × 108
• Setiap kenaikan investasi Rumah Tangga bruto tahun sebelumnya 1 satuan a
kan meningkatkan investasi Rumah Tangga bruto tahun t sebesar 8,48%
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Untuk persamaan (3): Rt=λ0+λ1Yt+λ2Mt-1+λ3Pt+λ4Rt-1+u3t
H0: λi = 0
H1: λi ≠ 0
Taraf uji: 0.05
Statistic uji:
Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)
𝜆0 8,9060 2,7583 3,2288 0,0028
𝜆1 -8,73 x 10-1 6,39 x 10-12 -1,3651 0,1812
2

𝜆2 -0,0767 0,0664 -1,1544 0,2564


𝜆3 0,1493 0,0942 1,5862 0,1219
𝜆4 0,1609 0,1570 1,0250 0,3129
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,9257
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,1286
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,0783
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,4333
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Keputusan: Yt, Mt-1, Pt dan Rt-1 gagal Tolak H0
Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa PDB konstan
dalam US$, indeks harga konsumen, penawaran uang pada tahun sebelumnya, dan tingka
t bunga tahun sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi Rumah Tangga
tahun t.
Sehingga didapat hasil estimasi 𝑅 ෢𝑡 = 8,9060 + (−8,73 × 10−12 )𝑌𝑡 + (−0,0767)𝑀𝑡−1 + 0,
1493𝑃𝑡 + 0,1609𝑅𝑡−1
Interpretasi:
• Setiap kenaikan PDB 1 satuan akan menurunkan tingkat bunga tahun t sebesar 8,73 ×
10−14
• Setiap kenaikan penawaran uang 1 satuan akan menurunkan tingkat bunga tahun t seb
esar 7.67%
• Setiap kenaikan indeks harga konsumen 1 satuan akan meningkatkan tingkat bunga ta
hun t sebesar 14.93%
• Setiap kenaikan tingkat bunga tahun sebelumnya 1 satuan akan meningkatkan tingkat
bunga tahun t sebesar 16.09%
BAB IV PEMBAHASAN
4.2Pengujian Simultanitas

Endogen Depende Endogen Independ Probability Keputusan


n en

C Y 0,0000 Tolak H0

I Y 0,0001 Tolak H0

I R 0,0393 Tolak H0

R Y 0,0001 Tolak H0

Berdasarkan hasil pengujian simultanitas di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat masalah simultanitas dalam
model persamaan simultan tersebut. Sehingga metode estimasi Two-Stage Least Square (2SLS) lebih tepat
digunakan daripada metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi parameter dalam model
persamaan simultan tersebut.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.1 Normalitas Residual
Asumsi normalitas masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Jarque-Bera test, dengan hipotesis
sebagai berikut.
H0: Error yang dihasilkan dari model berdistribusi normal
H1: Error yang dihasilkan dari model tidak berdistribusi normal
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi normalitas residual pada masing-masing persamaan struktural.

Persamaa Jarque-Bera Sta Probability Keputusan


n t
(1) 1,9943 0,3689 Gagal Tolak H

(2) 12,7915 0,0016 Tolak H0


(3) 30,7991 0,0000 Tolak H0

Berdasarkan hasil pengujian asumsi normalitas residual tersebut, dapat disimpulkan bahwa hanya persamaan (1) yang
memenuhi asumsi normalitas residual, sedangkan persamaan (2) dan (3) melanggar asumsi normalitas residual.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.2 Heteroskedastisitas
Asumsi homoskedastisitas masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Glejser test,
dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Error yang dihasilkan dari model bersifat homoskedastisitas
H1: Error yang dihasilkan dari model bersifat heteroskedastisitas
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi homoskedastisitas pada masing-masing persamaan
struktural.

Persamaa Glejser Stat Probability Keputusan


n
(1) 3,0385 0,0603 Gagal Tolak H

(2) 4,9206 0,0059 Tolak H0


(3) 0,2470 0,9095 Gagal Tolak H

0
Berdasarkan hasil pengujian hasil pengujian asumsi homoskedastisitas tersebut, dapat disimpulkan
bahwa persamaan (1) dan (3) memenuhi asumsi homoskedastisitas, sedangkan persamaan (2) melanggar
asumsi homoskedastisitas.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.3 Non autokorelasi
Asumsi non-autokorelasi masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Breusch-Godfrey Serial
Correlation LM test, dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Tidak terdapat serial correlation antar error
H1: Terdapat serial correlation antar error
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi non-autokorelasi pada masing-masing persamaan struktural.

Persamaa Breusch-Godfrey S Probability Keputusan


n tat
(1) 4,0701 0,1307 Gagal Tolak H

(2) 1,1244 0,5699 Gagal Tolak H

(3) 7,0912 0,0289 Tolak H0

Berdasarkan hasil pengujian hasil pengujian asumsi non-autokorelasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa persamaan
(1) dan (2) memenuhi asumsi non-autokorelasi, sedangkan persamaan (3) melanggar asumsi non-autokorelasi.
BAB IV PEMBAHASAN
4.4 Evaluasi Model
Secara umum, hasil estimasi model persamaan simultan telah memenuhi kriteria
ekonomi dalam hal kesesuaian estimasi parameter dengan kerangka teori. Sementara itu jika
dilihat dari kriteria statistik, nilai R-square adjusted pada masing-masing persamaan secara u
mum memiliki nilai yang tinggi, kecuali persamaan (3) yang memiliki nilai R-square adjusted di
bawah 0,50. Di sisi lain, hampir seluruh persamaan telah memenuhi overall F-test dalam tingk
at signifikansi 5 persen. Hanya persamaan (3) yang belum memenuhi overall F-test. Hal terse
but menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas secara bersama-sama memiliki pengaruh t
erhadap variabel endogennya.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan evaluasi model tersebut, dapat disimp
ulkan bahwa jika dilihat dari kriteria ekonomi, model persamaan yang digunakan dalam penelit
ian ini sudah cukup representatif untuk menggambarkan keterkaitan antar variabel makroekon
omi di India. Tetapi jika dilihat dari kriteria statistik, model tersebut belum dapat dikatakan seb
agai model yang baik untuk digunakan, sehingga dapat dimungkinkan untuk dilakukan respesi
fikasi model guna memperoleh model yang lebih baik menurut kriteria ekonomi dan statistik.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Seluruh persamaan pada model persamaan simultan yang digunakan teridentifikasi overidentified (te
rlalu teridentifikasi).
2. Berdasarkan hasil identifikasi model tersebut, metode estimasi yang paling tepat untuk mengestimasi
model persamaan simultan tersebut adalah Two Stage Least Square (2SLS).
3. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$ dan konsumsi Rumah Tangga tahun sebelumnya berpe
ngaruh signifikan terhadap konsumsi Rumah Tangga tahun t.
4. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$, tingkat bunga dan investasi Rumah Tangga bruto tahun
sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi Rumah Tangga tahun t.
5. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$, indeks harga konsumen, penawaran uang pada tahun
sebelumnya, dan tingkat bunga tahun sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi Ru
mah Tangga tahun t.
6. Berdasarkan kriteria ekonomi, model persamaan simultan yang digunakan sudah cukup representative
untuk menggambarkan keterkaitan antar variabel makroekonomi di India. Hal tersebut terlihat melalui
hasil estimasi model yang sudah cukup sesuai dengan kerangka teori makroekonomi yang ada.
7. Berdasarkan kriteria statistik, model persamaan simultan yang digunakan belum dapat dikatakan seba
gai model yang baik. Hal tersebut terlihat pada persamaan (3) yang memiliki nilai R-square adjusted y
ang sangat kecil, serta belum memenuhi overall F-test.
BAB V PENUTUP
5.2 Saran
1. Dapat dimungkinkan untuk dilakukan respesifikasi model, dengan tujuan untuk memperoleh model yan
g lebih baik menurut kriteria ekonomi dan statistik. Respesifikasi model dapat dilakukan dengan berba
gai cara, seperti menambah atau mengurangi jumlah variabel yang ada di dalam model, serta mengga
nti proxy variable yang digunakan,
2. Dapat dimungkinkan untuk menggunakan metode estimasi yang lebih full information, seperti metode
estimasi Three Stage Least Square (3SLS) ataupun Full Information Maximum Likelihood (FIML).
DAFTAR PUSTAKA
Garson, G. D. (n.d.). Two Stage Least Squares (Statistical Associates Blue Book Serries 40).
Gujarati, D. N. (2004). Basic Econometrics fourt edition. New York: Tata McGraw Hill.
Mukherjee, C., White, H., & Wuyts, M. (2013). Econometrics and Data Analysis for Developing Countries. New York:
Routledge.
Paxton , P., Hipp, J. R., & Marquart-Pyatt, S. (2011). Nonrecursive Models: Reciprocal Relationship, and Feedback
Loops. Thousand Oaks: SAGE.

Anda mungkin juga menyukai