DETERMINAN MAKROEKONOMI
DI INDIA TAHUN 1978-2017
KELOMPOK 16
ALFIAH MASYITOH (16.8989)
DWI SATRIA FIRMANSYAH (16.9095)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persamaan Struktural
Private Consumption Function:
𝐶𝑡 = 𝛼0 + 𝛼1 𝑌𝑡 + 𝛼2 𝐶𝑡−1 + 𝑢1𝑡 (1)
𝛼1 > 0; 0 < 𝛼2 < 1
Income Identity:
𝑌𝑡 = 𝐶𝑡 + 𝐼𝑡 + 𝐺𝑡 (4)
Dengan rincian variabel yang digunakan adalah sebagai berikut.
Terlihat bahwa hasil identifikasi yang dilakukan dengan order condition men
unjukkan bahwa seluruh persamaan teridentifikasi overidentified. Berdasarkan h
asil identifikasi persamaan tersebut, maka metode estimasi yang akan digunaka
n untuk mengestimasi parameter model persamaan simultan tersebut adalah Tw
o Stage Least Square (2SLS).
Uji Hipotesis dilakukan dengan secara parsia yaitu uji t. melihat probabilitas
dari hasil perhitungan estimasi. Pengambilan kesimpulan didapat dari jika pvalu
e < alpha maka tolak H0, yang artinya variabel tersebut signifikan berpengaruh
dalam model.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
5. Pengujian Asumsi Klasik
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 2218,422
𝑃𝑟𝑜𝑏 (𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡) 0,0000
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9971
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,6021
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Estimasi Model
4.1.1 Persamaan Reduced Form
Untuk persamaan Rt=π30+π31Pt+π32Gt+π33Ct-1+π34It-1+π35Mt-1+π36Rt-1+w3t
𝐹 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 562,1611
𝑅 2 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑒𝑑 0,9775
𝐷𝑊 − 𝑆𝑡𝑎𝑡 1,4604
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Keputusan: Yt, Rt dan It-1 gagal tolak Tolak H0
Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa PDB
konstan dalam US$, tingkat bunga dan investasi Rumah Tangga bruto tahun sebe
lumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi Rumah Tangga bruto tahu
n t.
Sehingga didapat hasil estimasi 𝐼𝑡 = (6,43 × 1010 ) + 0,3117𝑌𝑡 + (−1,77 ×
1010 )𝑅𝑡 + 0,0848𝐼𝑡−1
Interpretasi:
• Setiap kenaikan PDB 1 satuan akan meningkatkan investasi Rumah Tangga b
ruto tahun t sebesar 31%
• Setiap kenaikan tingkat bunga 1 satuan akan menurunkan investasi Rumah T
angga bruto tahun t sebesar 1,77 × 108
• Setiap kenaikan investasi Rumah Tangga bruto tahun sebelumnya 1 satuan a
kan meningkatkan investasi Rumah Tangga bruto tahun t sebesar 8,48%
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.2 Persamaan Struktural dan Uji Hipotesis
Untuk persamaan (3): Rt=λ0+λ1Yt+λ2Mt-1+λ3Pt+λ4Rt-1+u3t
H0: λi = 0
H1: λi ≠ 0
Taraf uji: 0.05
Statistic uji:
Coefficient Estimated Standard Error t-stat Prob (t-Stat)
𝜆0 8,9060 2,7583 3,2288 0,0028
𝜆1 -8,73 x 10-1 6,39 x 10-12 -1,3651 0,1812
2
C Y 0,0000 Tolak H0
I Y 0,0001 Tolak H0
I R 0,0393 Tolak H0
R Y 0,0001 Tolak H0
Berdasarkan hasil pengujian simultanitas di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat masalah simultanitas dalam
model persamaan simultan tersebut. Sehingga metode estimasi Two-Stage Least Square (2SLS) lebih tepat
digunakan daripada metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi parameter dalam model
persamaan simultan tersebut.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.1 Normalitas Residual
Asumsi normalitas masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Jarque-Bera test, dengan hipotesis
sebagai berikut.
H0: Error yang dihasilkan dari model berdistribusi normal
H1: Error yang dihasilkan dari model tidak berdistribusi normal
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi normalitas residual pada masing-masing persamaan struktural.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi normalitas residual tersebut, dapat disimpulkan bahwa hanya persamaan (1) yang
memenuhi asumsi normalitas residual, sedangkan persamaan (2) dan (3) melanggar asumsi normalitas residual.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.2 Heteroskedastisitas
Asumsi homoskedastisitas masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Glejser test,
dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Error yang dihasilkan dari model bersifat homoskedastisitas
H1: Error yang dihasilkan dari model bersifat heteroskedastisitas
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi homoskedastisitas pada masing-masing persamaan
struktural.
0
Berdasarkan hasil pengujian hasil pengujian asumsi homoskedastisitas tersebut, dapat disimpulkan
bahwa persamaan (1) dan (3) memenuhi asumsi homoskedastisitas, sedangkan persamaan (2) melanggar
asumsi homoskedastisitas.
BAB IV PEMBAHASAN
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
4.3.3 Non autokorelasi
Asumsi non-autokorelasi masing-masing persamaan akan diuji dengan menggunakan Breusch-Godfrey Serial
Correlation LM test, dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Tidak terdapat serial correlation antar error
H1: Terdapat serial correlation antar error
Berikut adalah ringkasan hasil pengujian asumsi non-autokorelasi pada masing-masing persamaan struktural.
Berdasarkan hasil pengujian hasil pengujian asumsi non-autokorelasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa persamaan
(1) dan (2) memenuhi asumsi non-autokorelasi, sedangkan persamaan (3) melanggar asumsi non-autokorelasi.
BAB IV PEMBAHASAN
4.4 Evaluasi Model
Secara umum, hasil estimasi model persamaan simultan telah memenuhi kriteria
ekonomi dalam hal kesesuaian estimasi parameter dengan kerangka teori. Sementara itu jika
dilihat dari kriteria statistik, nilai R-square adjusted pada masing-masing persamaan secara u
mum memiliki nilai yang tinggi, kecuali persamaan (3) yang memiliki nilai R-square adjusted di
bawah 0,50. Di sisi lain, hampir seluruh persamaan telah memenuhi overall F-test dalam tingk
at signifikansi 5 persen. Hanya persamaan (3) yang belum memenuhi overall F-test. Hal terse
but menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas secara bersama-sama memiliki pengaruh t
erhadap variabel endogennya.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan evaluasi model tersebut, dapat disimp
ulkan bahwa jika dilihat dari kriteria ekonomi, model persamaan yang digunakan dalam penelit
ian ini sudah cukup representatif untuk menggambarkan keterkaitan antar variabel makroekon
omi di India. Tetapi jika dilihat dari kriteria statistik, model tersebut belum dapat dikatakan seb
agai model yang baik untuk digunakan, sehingga dapat dimungkinkan untuk dilakukan respesi
fikasi model guna memperoleh model yang lebih baik menurut kriteria ekonomi dan statistik.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Seluruh persamaan pada model persamaan simultan yang digunakan teridentifikasi overidentified (te
rlalu teridentifikasi).
2. Berdasarkan hasil identifikasi model tersebut, metode estimasi yang paling tepat untuk mengestimasi
model persamaan simultan tersebut adalah Two Stage Least Square (2SLS).
3. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$ dan konsumsi Rumah Tangga tahun sebelumnya berpe
ngaruh signifikan terhadap konsumsi Rumah Tangga tahun t.
4. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$, tingkat bunga dan investasi Rumah Tangga bruto tahun
sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi Rumah Tangga tahun t.
5. Ketiga variabel yaitu PDB konstan dalam US$, indeks harga konsumen, penawaran uang pada tahun
sebelumnya, dan tingkat bunga tahun sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi Ru
mah Tangga tahun t.
6. Berdasarkan kriteria ekonomi, model persamaan simultan yang digunakan sudah cukup representative
untuk menggambarkan keterkaitan antar variabel makroekonomi di India. Hal tersebut terlihat melalui
hasil estimasi model yang sudah cukup sesuai dengan kerangka teori makroekonomi yang ada.
7. Berdasarkan kriteria statistik, model persamaan simultan yang digunakan belum dapat dikatakan seba
gai model yang baik. Hal tersebut terlihat pada persamaan (3) yang memiliki nilai R-square adjusted y
ang sangat kecil, serta belum memenuhi overall F-test.
BAB V PENUTUP
5.2 Saran
1. Dapat dimungkinkan untuk dilakukan respesifikasi model, dengan tujuan untuk memperoleh model yan
g lebih baik menurut kriteria ekonomi dan statistik. Respesifikasi model dapat dilakukan dengan berba
gai cara, seperti menambah atau mengurangi jumlah variabel yang ada di dalam model, serta mengga
nti proxy variable yang digunakan,
2. Dapat dimungkinkan untuk menggunakan metode estimasi yang lebih full information, seperti metode
estimasi Three Stage Least Square (3SLS) ataupun Full Information Maximum Likelihood (FIML).
DAFTAR PUSTAKA
Garson, G. D. (n.d.). Two Stage Least Squares (Statistical Associates Blue Book Serries 40).
Gujarati, D. N. (2004). Basic Econometrics fourt edition. New York: Tata McGraw Hill.
Mukherjee, C., White, H., & Wuyts, M. (2013). Econometrics and Data Analysis for Developing Countries. New York:
Routledge.
Paxton , P., Hipp, J. R., & Marquart-Pyatt, S. (2011). Nonrecursive Models: Reciprocal Relationship, and Feedback
Loops. Thousand Oaks: SAGE.