Anda di halaman 1dari 13

PERAN AGEN

REMINERALISASI PADA
LESI KARIES DINI
Pembimbing:
drg. Isyana Erlita, Sp.KG
 M. Fauzan Ihsan
 Citra Aghnia Thamara
KELOMPOK  Siti Farida Rizki Ananda
 Maulidah
 Lesi karies terjadi karena ketidakseimbangan antara faktor
protektif dan faktor patologik, yang akan menimbulkan gangguan
pada proses demineralisasi-remineralisasi.
PENDAHULUAN  Lesi awal tampak sebagai hasil dari hilangnya kalsium, fosfat,
karbonat yang disebut “white spots”.
 Tahap awal dari lesi dini dapat dicegah dengan menurunkan faktor
patologik seperti plak biofilm dan meningkatkan faktor protektif.
 Proses terdepositnya kembali ion-ion kalsium & fosfat dari
Remineralisasi lingkungan ke dalam kristal enamel yang mengalami
demineralisasi
 Proses remineralisasi terjadi jika pH dinetralkan
Ion Ca2+ dan PO43-
saliva

mencegah proses pelarutan

Mekanisme kristal apatit


Remineralisasi
Alami ion karbonat

 Kandungan apatit enamel larut dalam keadaan asam lemah

magnesium digantikan

Hidroksil & fluoride

Email menjadi lebih resistensi terhadap asam


Agen
Remineralisasi
• Pada pH kritis (<5,5), kristal hidroksiapatit akan larut. Fluoride
yang tersimpan akan dilepaskan dan bereaksi dengan Ca2+ dan
HPO42- membentuk Fluor Apatit yang lebih resisten terhadap
asam dibanding hidroksiapatit.
1. Fluoride
 Bentuk yang paling banyak digunakan adalah stannous fluoride,
sodium fluoride dan sodium monofluorophosphate.
 Xylitol merupakan gula pengganti yang banyak ditambahkan
2. Sugar dalam permen karet dan tidak dapat difermentasi oleh bakteri.

Substitutes
 Xylitol dapat meningkatkan pH saliva, menstabilkan kadar kalsium
dan fosfat dalam saliva, sehingga membantu proses remineralisasi
gigi.
Ozone merupakan senyawa kimia yang terdiri dari 3 atom oksigen
3. Ozone (O3, triatomic oxygen). Ozone therapy dapat menstimulasi
remineralisasi karies dini dengan periode perawatan 6 sampai 8
minggu.
 Pemberian CHA nanocrystals selama 10 menit menunjukkan adanya
remineralisasi enamel yang konsisten dengan terbentuknya lapisan
carbonate-hydroxyapatite. Lapisan ini terjadi karena ikatan kimia dari
synthetic CHA nanocrystals pada permukaan prisma hidroksiapatit
4. Carbonate enamel
hydroxyapatite
nanocrystals  Konsentrasi 10% nanohydroxyapatite optimal untuk remineralisasi
karies enamel dini.

 Hydroxyapatite digunakan dalam pasta gigi dan pit-and-fissure


sealants.
 Glass ionomer melepaskan fluor dari bahan restorasi disekitar 1
5. Glass mm daerah margin.

Ionomers  Glass ionomer juga berinteraksi dengan bakteri untuk


menghambat pembentukan asam.
 Agen ini dapat digunakan sebagai CPP-ACP (casein
phophopeptides with amorphous calcium phosphate) atau CPP-
6. Casein ACFP (casein phophopeptides with amorphous calcium fluoride
Phosphopeptides phosphate).
(CPP)  CPP juga terdeteksi memiliki efek antibakterial dan sebagai buffer
terhadap plak dan menghambat pertumbuhan serta perlekatan
Streptococcus mutans dan Streptococcus sorbinus.
 Pit-and-fissure sealants mempunyai mechanical barrier melawan
bakteri yang berkembang didaerah pits dan fissures.
7. Pit-and-Fissure
 Bahan sealants bisa berbahan dasar resin maupun glass ionomer.
Sealants Namun bahan resin tidak melepas fluoride, sehingga bahan GI
lebih efektif terhadap pencegahan karies.

Anda mungkin juga menyukai