Anda di halaman 1dari 12

REFARAT

PEPTIC ULCER DISEASE

Julita Stella, S.Ked


K1A113104

Pembimbing :
dr.Andi Cahaya Tahir, Sp.PD
KEPANITRAAN KLINIK
BAGIAN SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
PENDAHULUAN

Penyakit Ulkus Peptik adalah kondisi yang sangat lazim,


karena dialami sekitar 5-10% dari populasi umum di
seluruh dunia, tanpa adanya pola variasi regional dan
rasial. Dua etiologi paling umum adalah infeksi kronis
dari Helicobacter Pylori (Hp) dan penggunaan Non-
Steroid Anti- Obat Inflamasi (NSAID). Diagnosisnya
terutama didasarkan pada endoskopi dan ada tidaknya
Helicobacter Phylori. Ditemukannya kaitan antara H.
pylori dengan kejadian tukak peptikum telah mengubah
penatalaksanaan dari tukak peptik, sehingga PUD telah
menjadi penyakit infeksi yang dapat disembuhkan.
DEFENISI DAN ETIOLOGI

DEFINISI ETIOLOGI
• Ulkus peptikum dapat
didefinisikan sebagai Dua penyebab etiologi
adanya/ditemukannya yang paling umum adalah
kerusakan pada mukosa, infeksi kronis dengan
submukosa sampai otot saluran Helicobacter pylori (Hp)
cerna lambung dan / atau dan penggunaan Non-
duodenum, karena adanya
Steroid Obat Anti-
aktivitas asam lambung yang
berlebihan. Inflamasi (NSAID).
EPIDEMIOLOGI

Distribusinya di seluruh dunia cukup hetero


prevalensinya berbanding terbalik dengan tingkat
ekonomi sosial dan higienis.
Prevalensinya sama untuk kedua jenis kelamin.
kejadian puncak 55-65 tahun,
negara-negara berkembang prevalensi infeksi
Helicobacter pylori jauh lebih tinggi
PATOGENESIS

1.Asam lambung dan pepsin


•Sel parietal/oxyntic mengeluarkan asam lambung
dan sel peptikum/zimogen mengeluarkan
pepsinogen yang nanti oleh HCl diubah menjadi
pepsin.
•Pepsin dengan pH < 4 sangat agresif terhadap
mukosa lambung.
•Histamin terangsang dan mengeluarkan asam
lambung sehingga timbul dilatasi dan peningkatan
permeabilitas kapiler, kerusakan mukosa gaster,
PATOGENESIS
2.Bakteri H. Pylogastritis dan ulkus lambung.
Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif berbentuk spiral/batang, mikroaerofilik
berflagela, hidup pada permukaan epitel, mengandung urease, hidup di antrum,
migrasi ke proksimal lambung dan dapat berubah menjadi kokoid.

3.OAINS
Obat ini menghambat kerja enzim siklooksigenasi (COX) pada asam arakidonat,
sehingga menekan produksi prostaglandin. Kerusakan mukosa akibat hambatan
prostaglandin melalui 4 tahap :
a.Menurunnya sekresi mukus dan bikarbonat.
b.Terganggunya sekresi asam dan proliferasi sel-sel mukosa.
c.Berkurangnya aliran darah mukosa.
d.Kerusakan mikrovaskuler.
GEJALA KLINIS

1.Nyeri

oNyeri pekak, persiten, rasa terbakar pada


mid epigastrium atau di punggung.
oNyeri hilang dengan makan atau minum
antasida, namun apabila lambung sudah
kosong dan alkali hilang, nyeri akan
kembali timbul.
oNyeri tekan tajam dengan memberikan
tekanan kuat pada epigastrium, atau
sedikit ke kanan garis tengan tubuh.
2. Pirosis (Nyeri Ulu Hati)
Sensasi terbakar pada esofagus atau lambung
karena eruktasi asam.
3.Muntah
oJarang terjadi pada ulkus duodenum tak-
terkomplikasi.
oMungkin didahului mual atau bisa saja
tidak.
4.Konstipasi dan Perdarahan
Sebagai akibat dari diet dan obat.
DIAGNOSIS

1. Endoskopi : Untuk melihat sumber perdarahan dan


lesi ulkus.
2.X-Foto dengan Barium Meal : Niche mukosa.
3. Pemeriksaan kuman H. Pylori dengan menggunakan
Tes Serologi, CLO (Campylobacter Like Organism),
UBT (Urease Breath Test) dan biakan.
KOMPLIKASI

 Perdarahan
 Perforasi
 Obstruksi
 Ca lambung
PENATALAKSANAAN

Perawatan Umum
Sangat penting untuk menghindari agen yang berkontribusi potensial
seperti NSAID atau tembakau.
Helicobacter Pylori-negatif
obat anti-sekretorik yang paling umum digunakan di kondisi ini adalah
Antagonis Reseptor Histamin-2 (H2RAs) dan Proton Pump Inhibitors
(PPIs).
Helicobacter Pylori-Positif PUD
Triple therapy
Mengandung Klaritromisin + PPI dan amoxicillin atau metronidazol
Dosis dua kali PPI (dua kali sehari) dan perpanjang pengobatan hingga 14
Di daerah dengan resistensi klaritromisin tinggi, terapi quadrIple yang
mencakup kombinasi PPI, amoksisilin, klaritromisin dan metronidazol,
direkomendasikan sebagai pengobatan empiris lini pertama.
PENATALAKSANAAN

Helicobacter Pylori-Positif PUD


Triple therapy
Mengandung Klaritromisin + PPI dan amoxicillin atau
metronidazol.Dosis dua kali PPI (dua kali sehari) dan
perpanjang pengobatan hingga 14 .
Quadriple Therapy
Di daerah dengan resistensi klaritromisin tinggi, terapi
quadriple Therapy yang mencakup kombinasi PPI,
amoksisilin, klaritromisin dan metronidazol,
direkomendasikan sebagai pengobatan empiris lini
pertama.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Jugu
    Jugu
    Dokumen1 halaman
    Jugu
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Sumber PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA ANAK
    Sumber PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA ANAK
    Dokumen21 halaman
    Sumber PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA ANAK
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • An. Nurshakila
    An. Nurshakila
    Dokumen1 halaman
    An. Nurshakila
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Jugu
    Jugu
    Dokumen1 halaman
    Jugu
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Jugu
    Jugu
    Dokumen1 halaman
    Jugu
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Gter
    Gter
    Dokumen1 halaman
    Gter
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Kiju
    Kiju
    Dokumen1 halaman
    Kiju
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Shanum
    Shanum
    Dokumen1 halaman
    Shanum
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • LKGKLFL
    LKGKLFL
    Dokumen38 halaman
    LKGKLFL
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Sri Asriani
     Sri Asriani
    Dokumen1 halaman
    Sri Asriani
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Nada
    Nada
    Dokumen1 halaman
    Nada
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Sri Asriani
     Sri Asriani
    Dokumen1 halaman
    Sri Asriani
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • An. Arista
    An. Arista
    Dokumen1 halaman
    An. Arista
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Shanum
    Shanum
    Dokumen1 halaman
    Shanum
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Alkaf
    Alkaf
    Dokumen1 halaman
    Alkaf
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Kiju
    Kiju
    Dokumen1 halaman
    Kiju
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Marwah
    Marwah
    Dokumen1 halaman
    Marwah
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi Apn Wira
    Lembar Observasi Apn Wira
    Dokumen3 halaman
    Lembar Observasi Apn Wira
    ikra agustina
    100% (1)
  • Kolip
    Kolip
    Dokumen1 halaman
    Kolip
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Kjijo
    Kjijo
    Dokumen17 halaman
    Kjijo
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • J100050040 PDF
    J100050040 PDF
    Dokumen93 halaman
    J100050040 PDF
    ida ayu astiti
    Belum ada peringkat
  • Jugu
    Jugu
    Dokumen1 halaman
    Jugu
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen13 halaman
    Jurnal
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • KKJK
    KKJK
    Dokumen15 halaman
    KKJK
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Kista Ovarium
    Kista Ovarium
    Dokumen9 halaman
    Kista Ovarium
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • 8 Kadar Glukosa Darah PDF
    8 Kadar Glukosa Darah PDF
    Dokumen17 halaman
    8 Kadar Glukosa Darah PDF
    Dini Islami
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Paru Azwar
    Jurnal Paru Azwar
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Paru Azwar
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Juuuju
    Juuuju
    Dokumen17 halaman
    Juuuju
    Fatihul Ahmad
    Belum ada peringkat
  • Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V
    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V
    Dokumen25 halaman
    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V
    d-fbuser-184045370
    42% (12)