Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
2. Konsep Kualitatif
Pada konsep ini modal kerja dihubungkan dengan besarnya
hutang lancar atau hutang yang segera harus dilunasi.
PT “LANCAR”
Neraca per 31 Desember 2011
(Dalam Rupiah)
2. Modal kerja Variabel (Variabel Working Capital), yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal
kerja variabel terbagi atas 3, yaitu:
a. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah karena fluktuasi musim
b. Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena fluktuasi konjungtur
c. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena adanyaa keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
• KEBIJAKAN MODAL KERJA
1. KEBIJAKAN KONSERVATIF
Merupakan manajemen modal kerja yang dilakukan secara hati-hati. Pada kebijakan
konservatif ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dibelanjai
dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel
dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
2. KEBIJAKAN AGRESIF
Pada kebijakan ini sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan jangka
panjang, sedangkan sebagian modal kerja permanen dan modal kerja variabel
dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
3. KEBIJAKAN MODERAT
Pada kebijakan ini aktiva yang bersifat tetap yaitu aktiva tetap dan modal kerja
permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan modal kerja
variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
METODE MENENTUKAN KEBUTUHAN MODAL KERJA
1. Metode Keterkaitan Dana
Untuk menentukan kebutuhan modal kerja dengan metode ini, maka perlu diketahui bahwa
ada 2 faktor yang mempengaruhinya, yaitu : (1) periode terikatnya modal kerja (2)
pengeluaran kas setiap hari.
Contoh soal :
Suatu perusahaan perdagangan “LARIS” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut :
- Lama Barang simpan 7 Hari
- Lama Pengumpulan Piutang 13 Hari
Jumlah 20 Hari
Apabila ditetapkan jumlah kas minimal Rp.150.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah :
Periode terikatnya modal kerja X Pengeluaran kas setiap hari + Kas Minimal =
20 X 1.150.000 + 150.000 = Rp. 23.500.000
2. Metode Perputaran Modal Kerja
Berdasarkan metode ini maka besarnya kebutuhan modal
kerja ditentukan oleh perputaran dari komponen(elemen)
modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan
perputaran persediaan.
Contoh soal :
Berikut adalah Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi
perusahaan “ABADI” , tahun 2011, dari data-data ini
hitunglah perputaran elemen modal kerja prusahaan
tersebut?
PT “ABADI”
Neraca per 31 Desember 2011
Perusahaan ‘ABADI”
Laporan Laba- Rugi Tahun 2011
(Dalam Juta Rupiah)
Penjualan 60.000.000
Harga Pokok Penjualan 42.500.000
Laba Bruto 17.500.000
Biaya Operasi 6.250.000
EBIT 11.250.000
Bunga 3.750.000
Laba Sebelum Pajak 7.500.000
Pajak 30% 2.250.000
EAT 5.250.000
Soal Modal Kerja :
Pada tahun depan PT. AMALIA Merencanakan untuk memproduksi barang jadi
sebanyak 7.500 unit sebulan. Untuk memproduksi satu unit barang jadi tersebut
diperlukan 3,5kg bahan baku dengan harga Rp.1.750 per kg. bahan baku tersebut
sebelum di proses rata-rata disimpan digudang selama 14 hari, lama proses
produksi 7 hari. Setelah menjadi barang jadibiasanya barang disimpanselama 20
hari, rata-rata piutang dapat ditagih selama 45 hari. Upajhlangsung perunit barang
jadi sebesar Rp.2.250, biaya pemasaran tunai sebulan sebesar Rp. 15.000.000,- biaya
administrasi dan umum sebulansebesar Rp. 12.000.000,-dan kas minimal ditentukan
sebesar Rp.3.250.000,- dari informasi diatas, hitunglah berapa kebutuhan modal
kerja PT. Amalia tersebut?
MANAJEMEN PIUTANG
I. Pengertian
Piutang dagang (Account receivable) merupakan tagihan perusahaan
kepada pelanggan/pembeli atau pihak lain yang membeli produk
perusahaan. Piutang muncul karena adanya penjualan kredit.
Contoh : 7.4
Contoh 7.3 Resiko Penjualan Kredit
Apabila resiko piutang tidak tertagih sudah dapat diperkirakan, maka informasi tersebut dapat digunakan
untuk memperkirakan arus kas masuk dari piutang, yaitu dengan mengurangkan piutang yang ada dengan
perkiraan resiko yang tidak tertagih.
Contoh 7.4 Penambahan Jangka Waktu Kredit
MANAJEMEN KAS
PENGERTIAN KAS
Kas merupakan salah satu bagian aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dapah
pekerjan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya
untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, mebayar hutang, membayar
deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.
Kas merupakan aktiva yang tidak dapat menghasilkan laba, dalam arti tidak bisa untuk
mendapatkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan. Oleh karena itu perlu
dilakukan usaha pengelolaan (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga
pemanfaatan kas tersebut dapat optimal.
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap berupa bunga pertahun sebesar Rp.150.000 jumlah kebutuhan
kas untuk kegiatan perusahaan per minggu sebesar Rp. 1.000.000 sehingga setahun = 52 x 1.000.000 = Rp.
52.000.000,-besarnya penghasilan investasi yang diharapkan sebesar 15% pertahun, dari data diatas berapakah
jumlah kas optimal yang diperlukan perusahaan??
Jawab :
C = 2 (150.000) (52.000.000)
0,15
= Rp.10.198.039
B. Model Miller dan Orr (Husnan dan Pudjiastuti, 1994)
Merupakan model penentuan persediaan apabila aliran kas masuk dan keluar tidak konstan. Konsep ini mengatakan bahwa
perusahaan harus menetapkan jumlah saldo kas yang paling tinggi sebagai batas atas dan saldo kas terendah sebagai batas bawah.
Apabila saldo kas telah mencapai batas atas, maka perusahaan hendaknya merubah sebagian kas tersebut dalam bentuk surat
berharga agar saldo kas kembali pada jumlah yang ideal, sebaliknya apabila jumlah saldo kas telah mencapai batas minimal maka
perusahaan dapat merubah sekuritas yang ada menjadi kas, sehingga mencapai saldo kas yang ideal.
Rumus Model Miller dan Orr
Z = 3 T σ2 1/3
4i
Dimana :
T = Biaya tetap untuk melakukan transaksi
σ2 = Varian dari aliran kas masuk bersih sebagai penyebaran arus kas
i= tingkat bunga harian untuk investasi pada surat berharga atau sekuritas
Nilai maksimal sebagai batas atas (diberi notasi h) adalah sebesar 3Z, sedangkan rata-rata saldo kas kurang lebih sebesar (z=h)/3.
aadapaun zumlah saldo kas batas minimal sebesar nol
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya transaksi Rp. 5000 setiap kali transaksi dengan deviasi standar (σ) aliran kas masuk sebesar
Rp. 100.000, tingkat bunga pertahun sebesar 12%. Batasminimal kas yang tersedia sebagai batas bawah sebesar nol rupiah, satu
tahun dihitung 360 hari, maka jumlah persediaan kas yang diinginkan adalah sebesar??
Jawab :
Z = 3 (5.000) (100.000)2 1/3
4 (0,12/360) = Rp. 482.745
Keterangan
Jadi nilai batas atas adalah = 3 x Z = 3 x 482.745 = Rp. 1.448.235, Ketika kas perusahaan tersebut mencapai batas atas tersebut,
maka perusahaan harus merubah sebagian kas menjadi surat berharga = (1.448.235 – 482.754) yaitu : Rp. 965.490, agar saldo
menjadi optimal, dan begitu juga jika saldo bawah sejumlah nol, perusahaan harus menjual surat berharga sejumlah Rp. 482.745
agar kas menjadi optimalkembali.
ANGGARAN KAS
Merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan selama
periode tertentu pada waktu yang akan akan datang. Periode penyusunan anggaran kas ini dapat disusun
untuk waktu tahunan , triwulan dan bulanan mingguan bahkan harian.
Fokus anggaran kas meliputi dua bagian yaitu penerimaan kas yang direncanakan dan pengeluaran kas yang
direncanakan.
Merencanakan aliran uang kas masuk dan kas keluar memberikan saldo posisi awal dan saldo akhir kas yang
direncanakan untuk suatu jangka waktu tertentu.