Dr.

Nurcahya Ardian Bramantha,SpM

(HYPEROPIA)
 BERDASARKAN KONSEP REFRAKSI STATIS

HYPERMETROPIA MERUPAKAN SUATU KEADAAN DIMANA

SINAR-SINAR SEJAJAR YANG MEMASUKI BOLAMATA
DIBIASKAN OLEH MEDIA REFRAKTA DIBELAKANG RETINA
 AKIBATNYA

OBYEK YANG LETAKNYA JAUH DARI BOLAMATA TIDAK

AKAN NAMPAK JELAS DALAM PENGLIHATAN PENDERITA
 TETAPI APA YANG TERJADI
BILA YANG MEMASUKI BOLAMATA HYPERMETROPIA ITU BUKAN SINAR-SINAR SEJAJAR
MELAINKAN SINAR-SINAR YANG DATANGNYA MENYEBAR

F F`

OBYEK YANG LETAKNYA DEKAT DENGAN BOLAMATA SEMAKIN

TIDAK NAMPAK JELAS DALAM PENGLIHATAN PENDERITA
 JADI
UNTUK SEMENTARA
DAPAT DISIMPULKAN,
BAHWA KELUHAN
UTAMA PENDERITA
HYPERMETROPIA
ADALAH : MELIHAT
JAUH DAN DEKAT
KABUR
TETAPI ADA JUGA
PENDERITA
HYPERMETROPIA YANG
MASIH DAPAT MELIHAT
OBYEK JAUH DENGAN
JELAS
APA YANG DISIMPULKAN OLEH ORANG PERTAMA TADI MEMANG
BENAR, KARENA DIA SEDANG BERBICARA TENTANG

HYPERMETROPIA ABSOLUT

APA YANG DISAMPAIKAN OLEH ORANG KEDUA TADI JUGA

BENAR, KARENA DIA SEDANG BERBICARA TENTANG

HYPERMETROPIA FAKULTATIF
 SEBAGAIMANA YANG TERTUANG DALAM BUKU

MANUAL of REFRACTION

ALBERT E. SLOANE
MENGKLASIFIKASIKAN HYPERMETROPIA BERDASARKAN ADA TIDAKNYA
KOMPENSASI AKOMODASI

HYPERMETOPIA ABSOLUT

HYPERMETROPIA FAKULTATIF
 HYPERMETROPIA ABSOLUT
ADALAH SALAH SATU BENTUK DARI HYPERMETROPIA
DIMANA BESARNYA DERAJAT REFRAKSI ANOMALI TIDAK DAPAT
DIKOMPENSASI OLEH AKOMODASI

TANDA-TANDA YANG PALING MUDAH DIKENALI VSC  6/6

 HYPERMETROPIA FAKULTATIF
ADALAH SALAH SATU BENTUK DARI HYPERMETROPIA DIMANA
BESARNYA DERAJAT REFRAKSI ANOMALI MASIH DAPAT DIKOMPENSASI
OLEH AKOMODASI

SEBELUM ADA AKTIVITAS AKOMODASI

SETELAH TERJADI AKTIVITAS AKOMODASI

TANDA-TANDA YANG PALING MUDAH DIKENALI VSC = 6/6
 SEMENTARA ITU
DAVID D. MICHAELS MENGKLASIFIKASIKAN
HYPERMETROPIA MENJADI

HYPERMETROPIA AXIAL
&
HYPERMETROPIA REFRAKTIF

VISUAL OPTICS AND REFRACTION

22.6

HYPERMETROPIA
AXIAL

HYPERMETROPIA
REFRAKTIF
 FAKTOR PENYEBAB
HYPERMETROPIA AXIAL DAPAT TERJADI OLEH BEBERAPA MACAM
SEBAB
• HAMBATAN PERTUMBUHAN ORGAN
• MAKULA OEDEMA
• DESAKAN MASA TUMOR PADA BELAKANG ORBETA

HYPERMETROPIA REFRAKTIF DAPAT TERJADI OLEH KARENA

BEBERAPA MACAM SEBAB
• Kornea plana
• Paska bedah katarak ( apakia )
• Sub luksasio lentis
IRVIN M. BORISH MENGKLASIFIKASIKAN HYPERMETROPIA
BERDASARKAN BESARNYA DERAJAT KELAINAN REFRAKSI YANG
DINYATAKAN DALAM DIOPTRI:

 HYPERMETROPIA RINGAN
(+ 0.25 D S/D + 3.00 D)

 HYPERMETROPIA SEDANG
(+ 3.00 D S/D + 5.00 D)

 HYPERMETROPIA TINGGI
(+ 5.00 D ATAU LEBIH)
 SATU HAL LAGI YANG PERLU ANDA KETAHUI BAHWA
PADA UMUMNYA, BAYI YANG BARU LAHIR MEMILIKI STATUS
REFRAKSI HYPERMETROPIA

NAMUN DEMIKIAN
SEJALAN DENGAN PENINGKATAN USIA DAN PERTUMBUHAN ORGAN
BOLAMATA
STATUS REFRAKSINYA AKAN DAPAT BERUBAH MENJADI
EMMETROPIA, MYOPIA, ASTIGMATISMUS
ATAU
MASIH TETAP HYPERMETROPIA

COOK and GLASSCOCK (1951)

 MYOPIA
KELUHAN UTAMA PENDERITA MYOPIA

TIDAK MAMPU MELIHAT OBYEK JAUH DENGAN JELAS, TANPA

DISERTAI ADANYA GANGGUAN PENGLIHATAN DEKAT

HAL ITU DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI TANDA

SPESIFIK/KARAKTERISTIK DARI MATA MYOPIA

17
MENGAPA PENDERITA MYOPIA TIDAK MAMPU MELIHAT OBYEK
JAUH DENGAN JELAS ?

KARENA SINAR-SINAR SEJAJAR YANG MEMASUKI BOLAMATA

DIBIASKAN OLEH MEDIA REFRAKTA DIDEPAN RETINA

18
 MENGAPA PENDERITA MYOPIA MAMPU MELIHAT OBYEK DEKAT
DENGAN JELAS ?

KARENA PENDERITA AKAN MELETAKKAN OBYEK PADA PUNCTUM

REMATUMNYA

PP

Punctum rematum adalah titik terjauh dimana mata myopia masih dapat melihat
obyek dekat dengan jelas tanpa bantuan akomodasi
19
 BERAPA JARAK PP DENGAN PUNCAK KORNEA ?

PP

JAWABAN YANG PASTI

TERGANTUNG BESARNYA DERAJAT REFRAKSI ANOMALI

20
PP
MYOPIA 4 DIOPTRI

25 Cm

PP
MYOPIA 5 DIOPTRI

20 Cm

21
JADI ORANG MYOPIA TIDAK AKAN BERAKOMODASI SAAT MELIHAT
OBYEK DEKAT BILA OBYEK DILETAKKAN TEPAT PADA PUNCTUM
REMATUMNYA

KAPAN ORANG MYOPIA AKAN BERAKOMODASI SAAT MELIHAT

OBYEK DEKAT ?

PP

25 Cm

22
 TETAPI ……
SIAPA ORANGNYA YANG PERTAMA KALI MENGENALI CIRI-
CIRI/KARAKTERISTIK
MATA MYOPIA ?

ARISTOTELES
(384 – 322 B.C.)

MELIHAT OBYEK JAUH DENGAN MENYIPITKAN MATA

MENJADI CIRI KHAS PENDERITA MYOPIA

23
MELIHAT OBYEK JAUH DENGAN MENYIPITKAN MATA
MENJADI CIRI KHAS PENDERITA MYOPIA

TETAPI….MENGAPA DIA HARUS MENYIPITKAN

MATA ?

JAWABANNYA:

AGAR TERBENTUK
DEPTH of FOCUS

DI DALAM BOLAMATA
24
DEPTH of FOCUS

25
 BERDASARKAN ANALOGI TADI DAPAT DITARIK SUATU
PENGERTIAN BAHWA :

KEBIASAN MENYIPITKAN MATA PADA SAAT MELIHAT OBYEK JAUH

BAGI PENDERITA MYOPIA, MERUPAKAN SUATU UPAYA AGAR
TERBENTUK DEPTH OF FOCUS DIDALAM BOLAMATA

UPAYA ITU AKAN MENGAKIBATKAN BAYANGAN OBYEK YANG TADINYA BERADA

DI DEPAN RETINA, AKAN TERGESER MENYENTUH RETINA

26
FAKTOR PENYEBAB
MYOPIA

27
 FAKTOR PENYEBAB MYOPIA

TEORI KLASIK
PLEMPIUS (1632) MENYATAKAN BAHWA : MEMANJANGNYA SUMBU
BOLAMATA (SUMBU ORBETA) SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
MYOPIA
DONDERS (1864) PADA AWALNYA, DIA MENGANGGAP MYOPIA SEBAGAI
SUATU PENYAKIT. NAMUN BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN DIA MENGUBAH
TEORINYA DAN MENYATAKAN PULA, BAHWA MYOPIA TERJADI KARENA
MEMANJANGNYA BOLAMATA SEBAGAI AKIBAT TEKANAN OTOT SAAT
CONVERGENSI
LEVINSOHN (1925) MENGETENGAHKAN TEORI GRAVITASI
DIA BERPENDAPAT MYOPIA DAPAT TERJADI : KARENA BOLAMATA SERING
MENGANTUNG SAAT MELIHAT BAWAH, MAKA AKAN MENIMBULKAN SUATU
REGANGAN. HAL ITU TIDAK HANYA AKAN MEMBUAT BOLAMATA SEMAKIN
MEMANJANG, TETAPI SEKALIGUS JUGA AKAN MENGAKIBATKAN BOLAMATA
KEKURANGAN NUTRISI
DONDERS (1864) MENGETENGAHKAN TEORI ILLUMINASI
DIA BERPENDAPAT MYOPIA DAPAT TERJADI, BILA RUANGAN/LINGKUNGAN
KERJANYA KURANG PENCAHAYAAN.

28
 KONSEP BARU TENTANG
FAKTOR PENYEBAB MYOPIA

29
 MYOPIA TERJADI
KARENA SUMBU ORBETA LEBIH PANJANG DIBANDINGKAN
JARAK FOKUS MEDIA REFRAKTA

JARAK FOKUS
MEDIA
REFRAKTA

SUMBU
ORBETA
30
 ANAMNESIS 1
MASIH INGATKAH ANDA
TENTANG PEMBIASAN SINAR-SINAR SEJAJAR OLEH
MATA EMMETROPIA ?

DIBIASKAN HANYA PADA SATU TITIK

 ANAMNESIS 2
MASIH INGATKAH ANDA
TENTANG PEMBIASAN SINAR-SINAR SEJAJAR OLEH
MATA MYOPIA ?

DIBIASKAN HANYA PADA SATU TITIK

 ANAMNESIS 3
MASIH INGATKAH ANDA
TENTANG PEMBIASAN SINAR-SINAR SEJAJAR OLEH
MATA HYPERMETROPIA ?

DIBIASKAN HANYA PADA SATU TITIK

JIKA MUNCUL SUATU PERTANYAAN

MENGAPA HANYA DIBIASKAN

PADA SATU TITIK ?
 MAKA JAWABAN YANG MUNGKIN DAPAT
DIBERIKAN ADALAH…

KARENA SELURUH BIDANG MEREDIAN

SISTEM OPTIS BOLAMATA
BERKEKUATAN (BERDAYA BIAS) SAMA
 0
0 0

0 0

0 0
0
 +1
+1 +1

+1 +1

+1 +1
+1
 -1
-1 -1

-1 -1

-1 -1
-1
APAKAH PEMBIASAN YANG TERJADI DIDALAM
BOLAMATA BISA LEBIH DARI SATU TITIK ?

JAWABAN YANG PASTI

BISA

SEBAGAIMANA HALNYA YANG TERJADI PADA

MATA

ASTIGMATISMUS
 ASTIGMATISMUS

IRREGULARIS REGULARIS

PEMBIASAN CAHAYA PEMBIASAN CAHAYA

YANG TERJADI DI YANG TERJADI DI
DALAM BOLAMATA DALAM BOLAMATA
TIDAK BERATURAN BERATURAN
 ASTIGMATISMUS IRREGULARIS

F
F

FAKTOR PENYEBAB

1. SIKATRIK KORNEA
(PERMUKAAN KORNEA YANG TIDAK RATA)

2. KEKERUHAN LENSA KRISTALIN YANG

BELUM MERATA
 ASTIGMATISMUS REGULARIS

FAKTOR PENYEBABNYA :
KORNEA ATAU LENSA KRISTALIN
BERPERMUKAAN TORIK

FAKTOR PENYEBAB INI BERSIFAT ANATOMIS

BERDASARKAN HASIL PEMBIASAN
YANG TERJADI DIDALAM
BOLAMATA
ASTIGMAT REGULARIS DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN SBB :
ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
SYMPLEX
ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
COMPOSITUS
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
SYMPLEX
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
COMPUSITUS
ASTIGMATISMUS
MIXTUS
 PADA UMUMNYA
ASTIGMATISMUS ITU TERJADI KARENA DAYA BIAS
BIDANG MEREDIAN VERTICAL > DAYA BIAS BIDANG
MEREDIAN HORIZONTAL

SELANJUTNYA
POLA SEMACAM ITU DIKENAL SEBAGAI :

( LAZIM )
ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
SYMPLEX
WITH THE RULE
ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
COMPUSITUS
WITH THE RULE
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
SYMPLEX
WITH THE RULE
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
COMPUSITUS
WITH THE RULE
ASTIGMATISMUS
MIXTUS
WITH THE RULE
PADA SITUASI YANG KURANG UMUM
ASTIGMATISMUS ITU TERJADI KARENA DAYA BIAS
BIDANG MEREDIAN VERTICAL < DAYA BIAS BIDANG
MEREDIAN HORIZONTAL
SELANJUTNYA
POLA SEMACAM ITU DIKENAL SEBAGAI :

( TAK LAZIM )
 ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
SYMPLEX
AGAINST THE RULE
 ASTIGMATISMUS
MYOPICUS
COMPUSITUS
AGAINST THE RULE
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
SYMPLEX
AGAINST THE RULE
 ASTIGMATISMUS
HYPERMETROPICUS
COMPUSITUS
AGAINST THE RULE
 ASTIGMATISMUS
MIXTUS
AGAINST THE RULE
terimakasih