Pembimbing : Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ(K).MARS I. Latar Belakang
• Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam
budaya
• Bambu gila adalah salah satu wisata budaya Maluku Utara
• Pergeseran makna dari Ritual upacara adat pariwisata
II.1 Sejarah Bambu Gila • Bambu gila merupakan tarian tradisional masyarakat Maluku yang mengandung unsur mistik. • Tarian ini mengambaran identitas masyarakat Maluku yang menjunjung tinggi semangat gotong royong dalam kehidupan sosial • Awal sejarahnya berasal dari hutan bambu terletak di kaki Gunung Berapi Gamalama, Ternate, Maluku Utara. II.1 Sejarah Bambu Gila • Dulunya kepiawaian seorang pawang dalam pertunjukan Bara Masuwen/bambu gila, digunakan untuk menghadapi musuh dalam peperangan.
• Para penguasa Kesultanan Ternate
sebelumnya juga sering memanfaatkan pawang Bara Masuwen untuk membawa perahu yang sudah dibuat di gunung, ke pinggir pantai. II.1 Sejarah Bambu Gila
• Zaman sekarang, selain untuk pertunjukan, ilmu
Bara Masuwen ini sering digunakan untuk membantu memindahkan kapal yang kandas.
• Sebelum memulai pertunjukan, pawang melakukan
ritual dengan membakar kemenyan yang ada di dalam tempurung kelapa dan membaca mantera- mantera II.1 Sejarah Bambu Gila • Saat pawang melakukan ritual maka asap-asap dan nuansa mistis akan terasa • Ritual tersebut dipercaya dapat memanggil roh para leluhur untuk ‘mengisi’ bambu yang akan digunakan. • Saat pertunjukan dimulai, tujuh orang tersebut akan bergerak tidak beraturan seperti terguncang- guncang, berlarian, hingga loncat-loncatan. II.1 Sejarah Bambu Gila
• Bambu gila adalah bagian pertunjukan
hiburan ala kampung yang masih mendapat perhatian di kota Ternate dan Tidore. • Sebuah keahlian dari “dunia ghaib”, yang dijadikan hiburan bagi masyarakat negeri pulau ini. II.2 Dissociative Trance Disorder
• Beberapa referensi mengatakan bahwa kesurupan
berbeda dengan trance. • Kosakata bahasa Inggris kesurupan lebih dekat dengan kata possession. • Dalam fenomena kesurupan, seseorang mengalami keadaan trance akan tetapi tidak setiap keadaan trance adalah kesurupan. • Trance dapat terjadi saat seseorang fokus, relaks, menikmati, larut dan berminat atas sesuatu (American Psychiatric Association,2013) II.2 Dissociative Trance Disorder
F 44.3 Gangguan Trans dan Kesurupan
• Gangguan ini menunjukkan adanya kehilangan sementara aspek “penghayatan akan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya”; dalam beberapa kejadian, individu tersebut berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat atau “keuatan lain”. • Hanya gangguan trans yang “involunter” (diluar kemauan individu) dan bukan merupakan aktivitas yang biasa, dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini. • Tidak ada penyebab organik (PPDGJ III,2013) II.2 Dissociative Trance Disorder
• Fenomena trance mudah dilihat pada saat orang
Aceh sedang menarikan Saman, saat penari bugis membakar tubuhnya dengan api, saat penari Maluku memainkan bambu gila • Pada dasarnya, orang yang mengalami kesurupan masuk kedalam keadaan trance dimana dirinya berada dalam level ketidaksadaran bukan pada kesadaran. • Dalam level ketidaksadaran, seseorang secara spontan merespon segala sesuatu stimulus yang muncul di sekitarnya. (Helmina,2014) 2.2.1 Trance pada Prosesi Bambu Gila
• Posisi trance terjadi ketika pawang selesai
melakukan ritual tersebut dan berteriak berteriak “gila! gila! gila!” atraksi bambu gilapun dimulai. • Setelah proses ini para pemain akan langsung tetap ada dalam kondisi “sadar” • Fungsi dari mantra dalam tarian ini, yaitu untuk membuat bambu dan pemain dapat terhipnotis untuk mengikuti petunjuk pemimpin permainan Mantra sebagai media Trance Kerugian dan Manfaat Melaksanakan Prosesi Bambu Gila • Permainan bambu gila kini telah menjadi salah satu daya tarik wisata di Ternate dan Tidore, karena permainan ini dianggap unik oleh wisatawan. • Keunikan permainan bambu gila itu, diantaranya terletak pada adanya kekuatan supranatural pada bambu yang bergerak sendiri mengikuti pergerakan api obor dan asap kemenyan di tangan pawang, meski bambu itu dipegang sejumlah orang Kerugian dan Manfaat Melaksanakan Prosesi Bambu Gila
Kerugian : • Para pemain bambu gila akan merasa sangat kelelahan selesai “bermain” • Penduduk asli Maluku mempercayai bahwa tarian bambu gila erat kaitannya dengan kekuatan gaib Kerugian dan Manfaat Melaksanakan Prosesi Bambu Gila
Tarian bambu gila sudah semakin jarang ditampilkan
karena bebagai faktor di antaranya : • Pawang tarian bambu gila telah meninggal sehingga tidak ada penggantinya • Proses pewarisan mantra • Minat generasi muda dan masyarakat terhadap kebudayaan tradisional mulai tergantikan dengan kebudayaan modern Kerugian dan Manfaat Melaksanakan Prosesi Bambu Gila Manfaat : • Filosofi Meningkatkan kekompakan dan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan • Masyarakat Maluku Utara menjadikan bambu gila sebagai permainan tradisonal yang mampu menarik wisatawan • Jaman dahulu memudahkan warga untuk memindahkan kapal dll dari gunung ke laut dan sebaliknya Wawancara Pawang (FS) Kemampuan sebagai pawang adalah kemampuan turun menurun Ritual adat bambu gila saat ini lebih sering dilakukan jika ada tamu kehormatan atau wisatawan datang ke Tidore Setelah membaca mantra maka bambu yang telah diberi asap, akan mengikuti dirinya untuk dibawa ke arah mana Dalam kehidupan sehari-hari FS adalah seorang penjual sayuran di pasar Kota Tidore Kep, ia mampu melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik Wawancara Masyarakat asli Tidore (HYT)
Saat ini ritual bambu gila lebih sering
untuk menghibur masyarakat, dan wisatawan yang datang ke daerah Tidore, pada dasarnya masyarakat Tidore tidak mempermasalahkan hal ini. Saat ini “tetua” adat tidak banyak yang mampu sebagai pawang, hal inilah yang ditakutkan, masyarakat khawatir kesenian bambu gila ini akan punah Wawancara Pendatang (dr. TG) Saat pertama kali bermain bambu gila ia tidak percaya, bahwa bambu ini akan jadi “liar” dan sulit dikendalikan, ia pikir temannya berkerjasama untuk mempermainkan dirinya. Saat mantra baru dibacakan ia tidak merasakan apa-apa, namun ketika asap mulai di gerakkan bambu menjadi bergerak dan menjadi sulit untuk di pegang. Ia mengatakan “saat bermain saya tidak merasa kesurupan, saya sadar bambu ini bergerak dan sulit dikendalikan” Ringkasan • Kebudayaan adalah hasil kreativitas manusia untuk menghadapi tantangan hidupnya atau merupakan hasil kumulasi dari seluruh aspek kehidupan masyarakat pendukungnya dalam memenuhi kebutuhannya. • Sebaiknya para generasi muda tidak melupakan budaya Indonesia yang unik misalnya bambu gila, seharusnya kita harus tetap melestarikan budaya ini agar budaya bambu gila ini tidak musnah Ringkasan • Fenomena trance mudah dilihat pada saat penari memainkan bambu gila. • Kondisi trance pada permainan bambu gila bukan merupakan suatu Gangguan Trans dan Kesurupan yang patologis. • Gerakan yang kompak dan seirama ini sebenarnya merupakan lambang dari semangat gotong royong Sukur dofu-dofu Matur suksma