Anda di halaman 1dari 7

1

 Kemitraan bidan dukun merupakan bentuk kerjasama yang


dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Kemitraan bidan dan dukun ini harus terjaga dengan baik agar
semua tujuan dapat tercapai terutama menyelamatkan ibu dan
bayi saat proses persalinan. Kemitraan bidan dan dukun dapat
diwujudkan dengan kerjasama yang baik dan adanya saling
percaya dan sikap terbuka antara keduanya. Selain itu dalam
melaksanakan kemitraan bidan dan dukun keduanya dituntut
untuk bertindak sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.

2
 Permenkes No. 97 Tahun 2014 Pasal 14 Ayat (1)
Persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
PP No. 61 Tahun 2014 Pasal 16
Persalinan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan
kewenangan di fasilitas pelayanan kesehatan
Dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan tidak dapat dijangkau, persalinan dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
Di beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan denda bagi pasien ataupun non
tenaga medis yang melakukan pertolongan persalinan tanpa ada tenaga medis.

3
 Di wilayah puskesmas simpang pandan kemitraan bidan dan dukun sudah terjalin
dengan cukup baik. S/D November 2018 pertolongan persalinan oleh non nakes
ada sebanyak 2 orang.

 Diharapkan dengan kegitan evaluasi ini bias mengingatkan kita tentang nota
kesepahaman yang telah di buat antara bidan dan dukun pada kegiatan kemitraan
bidan dukun tahun 2016 yang lalu.

 Kedepannya diharapkan tidak ada lagi pertolongan persalinan oleh tenaga non
medis.

4
5
 Dukun tidak diperkenankan menolong persalinan
 Dukun hanya diperbolehkan merawat ibu pasca persalinan dan bayi yang baru
dilahirkan.
 Apabila dukun dipanggil oleh keluarga pasien terlebih dahulu, maka dukun harus
mendampingi atau mengantar ibu bersalin ke fasilitas kesehatan.
 Untuk biaya jasa dukun mengawal/mengantar pasien ke fasilitas kesehatan
diberikan jasa sebesar Rp 75.000 Per Pasien
 Untuk kasus darurat (brojol) kesepakatan Kemitraan Bidan dan Dukun tetap
berlaku dengan ketentuan yang telah disepakati
 Jika bidan atau dukun melanggar kesepakatan, akan dikenakan sanksi berupa
teguran dari Puskesmas atau Desa/Kelurahan dan Kecamatan. Jika sampai 3 (tiga)
kali teguran tetapi dukun tetap menolong persalinan maka tindakan selanjutnya
ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 Dukun yang dipanggil Bidan adalah dukun yang ada di wilayah setempat atau
sesuai permintaan keluarga.
Demikianlah kesepakatan ini dibuat untuk dapat ditaati oleh masing-masing pihak.

6
7

Anda mungkin juga menyukai