Anda di halaman 1dari 6

Anjak Piutang

Latar Belakang
• Semakin tingginya tingkat persaingan antar perusahaan saat ini akan memaksa perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggannya. Salah satu cara adalah dengan
mempermudah syarat pembayaran produk. Oleh karena itu pembayaran yang ditunda menjadi
suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan volume penjualannya. Atas
penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan memiliki tagihan (piutang) kepada
pelanggan/customer. Piutang bagi perusahaan akan memperlambat arus kas karena dana tunai/kas
baru akan masuk setelah piutang tersebut jatuh tempo. Padahal disisi lain perusahaan
membutuhkan uang tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika perusahaan kekurangan kas
maka biasanya akan pinjam ke pihak lain misalnya bank. Sekarang ini, perusahaan mempunyai
alternatif lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau mengalihkan faktur-faktur
piutang yang dimilikinya ke Lembaga Keuangan Anjak Piutang (Factoring).
• Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga perbedaan
antara anjak piutang dan pinjaman bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai
piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman,
melainkan pembelian suatu aset (piutang). Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak,
sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
• Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan pihak yang membiayai
(factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk layanan yang diberikan atau
barang yang dijual) dari pihak kedua, debitur. Penjual selanjutnya menjual satu atau lebih
tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk
mendapatkan uang dalam bentuk kas. Debitur akan membayar langsung ke perusahaan
pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai nilai tagihan.
Tentang Anjak Piutang
• SK Menteri Keuangan Nomor 172/KMK.06/2002:
• “Kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negeri.
• Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu
suatu perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan
suatu diskon.
• Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank:
• Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan
kredit perusahaan.
• Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset
(piutang).
• Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang
melibatkan tiga pihak

Kegiatan Anjak Piutang
Usaha Anjak Piutang dilakukan dengan melakukan suatu kegiatan pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek yang timbul dari transaksi perdagangan, baik transaksi yang terjadi di dalam atau
luar negeri. Kegiatan Anjak Piutang dilakukan dengan cara pengambilalihan atau pembelian piutang
tersebut. Anggapan masyarakat saat ini, Anjak Piutang hanya dapat berperan sebagai pihak yang
dapat membantu permasalahan likuiditas dari perusahaan yang mempunyai piutang. Namun,
sebenarnya jasa Anjak Piutang sendiri sangat bervariasi dan tidak terbatas pada penyediaan dana
tunai saja.
• Anjak Piutang dapat berupa kegiatan pembelian piutang dengan atau tanpa fasilitas pembayaran
awal (Financing Factoring) dan kegiatan pengurusan administrasi piutang (Non-Financing Factoring).
Pada kegiatan Financing Factoring, Factor setuju untuk membeli piutang dari pihak lain yang
memiliki tagihan yang belum jatuh tempo, dengan persyaratan-persyaratan dan harga tertentu yang
disepakati. Jenis Anjak Piutang ini dapat membantu Klien yang mempunyai kesulitan likuiditas.
Dengan penjualan piutang tersebut, Klien dapat memanfaatkan uang tunai yang diperoleh dari
Factor untuk meneruskan usahanya tanpa perlu menunggu saat jatuh tempo atas piutang-
piutangnya.
• Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua piutang yang dimiliki Klien dapat dijual dan
dialihkan kepada Factor. Terbatas hanya pada piutang yang timbul dari transaksi perdagangan yang
dilakukan oleh Klien saja yang dapat dijual dan dialihkan


Jenis-jenis anjak piutang
• Jenis dari jasa anjak piutang bergantung pada perjanjian antara klien dan factor,
atas dasar tersebut jasa anjak piutang dapat dibedakan atas dasar hal-hal berikut
ini.
• Jasa yang ditawarkan
Full Service Factoring
• Yaitu kegiatan anjak piutang yang mencakup semua jasa Anjak Piutang baik
financing maupun non financing.
Maturity Factoring
• Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya memerlukan jasa non financing.
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa proteksi risiko piutang, administrasi
penjualan secara menyeluruh, dan penagihan
Bulk Anjak Piutang
• Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya memerlukan jasa financing
(advance payment) dengan persyaratan adanya pemberitahuan kepada customer
(notice to debtors). Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan
pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain
seperti proteksi resiko piutang, administrasi penjualan, dan penagihan.
Mekanisme anjak piutang

Disclosed Factoring
• – Penyerahan piutang kepada perusahaan
anjak piutang dengan sepengatahuan debitur
Undisclosed Factoring
• – Penyerahan piutang kepada perusahaan
anjak piutang tanpa sepengatahuan debitur
atau notifikasi kepada customer

Anda mungkin juga menyukai