Anda di halaman 1dari 32

BAGIAN SMF ILMU PENYAKIT MATA KASUS BESAR

FAKULTAS KEDOKTERAN April 2019


UNIVERSITAS HALU OLEO

ULKUS KORNEA

Michele Triandani
K1A1 13 033

PEMBIMBING: dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya, Sp.M


Identitas Pasien
 Nama : Ny. L
 Umur : 44 Tahun
 Tanggal Lahir : 01/07/1972
 Suku : Jawa
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Petani
 Tgl. Penerimaan : 01 April 2019
 Rekam Medik : 08 95 68
Anamnesis
 Keluhan Utama
 Bercak putih pada mata kiri
Riwayat penyakit sekarang :
 Pasien datang ke poli mata dengan keluhan bercak putih pada
mata kiri yang dirasakan sejak lebih dari 10 tahun yang lalu.
Keluhan disertai adanya penuruan penglihatan berupa semakin
kabur yang dirasakan semakin hari semakin memberat. Awalnya
pasien mengatakan keluhan yang dirasakan berupa nyeri dan
gatal pada mata, dan pasien juga mengeluh sukar membuka
mata kiri. Pasien merasa lama kelamaan mata terasa semakin
nyeri dan mengganggu penglihatan pasien. Kemudian pasien
menutup matanya menggunakan daun karena disarankan oleh
keluarga korban selama minggu namun tidak didapatkan
perbaikan. Keluhan lain disangkal pasien. Riwayat Keluhan
demam (+), pasien mengatakan saat awal kejadian pasien
sempat demam namun tidak mengingat keluhan lainnya.
Riwayat penyakit dahulu :
 Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), alergi
makanan dan obat-obatan (-).
 Riwayat pengobatan :
 Pasien pernah berobat di Puskesmas sebelumnya namun tidak
mengingat pengobatan yang pernah diberikan.
 Riwayat keluarga :
 Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa dengan pasien.
Pemeriksaan Oftalmologik
 INSPEKSI
INSPEKSI
PALPASI

Pemeriksaan OD OS

Tensi Okuler Normal Normal


Nyeri Tekan (-) (-)
Massa (-) (-)
Glandula Periaurikuler Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Pemeriksaan Oftalmologik
 Tonometri : Tidak dilakukan Pemeriksaan

 Visus
 VOD = 6/7,5
 VOS = 1/∞
PENYINARAN OBLIQ
Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih Tipis, Ulkus (+) 2x3
mm, lokasi sentral
BMD Normal Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, sentral, Bulat, sentral, diameter
diameter 2,5 mm, RC 2,5 mm, RC sulit
(+) dievaluasi
Lensa Keruh sebagian, Sulit dievaluasi
shadow test (+)
 Slit lamp : OS tampak kornea menipis, terdapat
ulkus berukuran ± 2x3mm terletak di sentral, betuk
numular berbatas tidak tegas
RESUME
 Pasien ny. L datang ke poliklinik dengan keluhan bercak putih pada mata kiri yang
dirasakan sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Keluhan disertai adanya penuruan
penglihatan berupa semakin kabur yang dirasakan semakin hari semakin memberat.
Awalnya pasien mengatakan keluhan yang dirasakan berupa nyeri dan gatal pada
mata, dan pasien juga mengeluh sukar membuka mata kiri. Pasien merasa lama
kelamaan mata terasa semakin nyeri dan mengganggu penglihatan pasien.
Kemudian pasien menutup matanya menggunakan daun karena disarankan oleh
keluarga korban selama minggu namun tidak didapatkan perbaikan. Keluhan lain
disangkal pasien. Riwayat Keluhan demam (+), pasien mengatakan saat awal
kejadian pasien sempat demam namun tidak mengingat keluhan lainnya. Riwayat
keluhan yang sama sebelumnya (-), alergi makanan dan obat-obatan (-). Riwayat
keluarga (-) Pasien pernah berobat di Puskesmas sebelumnya namun tidak
mengingat pengobatan yang pernah diberikan. Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga. Tidak ada riwayat keluhan mata merah selama pasien menjadi ibu rumah
tangga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat ulkus dengan ukuran ± 2x3 mm
letak sparasentral bentuk nummular dengan batas tidak tegas. Pada pemeriksaan
palpasi tidak didapatkan adanya keluhan. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD:
6/7,5 VOS 1/∞. Pada pemeriksaan slit lamp OS tampak kornea tipis, ulkus ukuran ±
2x3 mm letak sparasentral bentuk nummular dengan batas tidak tegas.
DIAGNOSIS

 OS ulkus kornea
PENATALAKSANAAN
LFX ED 6 dd gtt 1 OS
Eyefresh 6 dd gtt 1 OS
Ketokonazole 200 Mg 2 dd 1
Natrium diclofenac 50 mg 2 dd I

•PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia at bonam
Quo ad fuctionam : dubia at malam
Quo sanactionam : dubia at malam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
DEFINISI

 Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan


kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai
dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat
terjadi dari epitel sampai stroma
EPIDEMIOLOGI

 Ulkus kornea adalah salah satu penyakit yang dapat


mengancam gangguan penglihatan di semua kelompok
umur dan semua jenis kelamin diseluruh dunia. Pada
beberapa penelitan yang didapatkan ulkus kornea paling
sering diderita oleh laki-laki dan rata-rata pasien dengan
gangguan ini berkisar pada usia 14-74 tahun terbanyak
rata-rata pada usia 40an tahunan. Lokasi terbanyak
ditemukan ulkus pada kornea biasanya terletak di sentral
dan tipis dengan ketebalan kurang dari 1/3 stroma mata.
ETIOLOGI
 Infeksi bakteri yang sering menyebabkan ulkus kornea
adalah streptokokus alfa hemolitik, stafilokokkus aureus,
Moraxella likuefasiens, pseudomonas aeruginosa,
nocardias astroides, Alcaligenes sp., streptokokus
anerobik, streptokokkus beta hemolitikus

 Kebanyakan ulkus jamur disebabkan oleh organism


oportunis, seperti candida, fusarium, aspergilus, penicilium,
cephalosperium.
Etiologi
 Infeksi virus ulkus kornea oleh virus herpes simplex
cukup sering dijumpai. Infeksi virus lainnya varicella-zoster,
variola, vacinia (jarang)

 Ulkus acanthamoeba adalah ulkus kornea yang disebabkan


oleh acanthamoeba yang merupakan protozoa hidup
bebas yang terdapat didalam air yang tercemar yang
mengandung bakteri dan materi organik.
Etiologi
 Penyebab ulkus kornea juga dapat disebabkan karena non
infeksius seperti
 Sindrom mata kering
 Bell's palsy -
 Kondisi lain –
 1) penyakit autoimun
 2) neurotropik,
 3) keratokonjungtivitis alergi
Patofisiologi

•Ulkus Kornea Perforasi


Ulkus kornea dengan
perforasi terjadi jika proses
ulserasi berlanjut lebih dalam
dan mencapai membran
Descemet, membran ini akan
mengeras dan membengkak
ke luar menjadi desmatokel.
 Pengelupasan Ulkus Kornea dan Pembentukan
Stafiloma
 Ketika agen virulensi meningkat dan daya tahan tubuh turun,
seluruh kornea dapat terkelupas kecuali batas lingkaran yang
sempit dan seluruh iris yang mengalami prolaps akan muncul.
 Iris menjadi meradang dan eksudat memblok pupil dan
menutupi permukaan iris, sehingga akan terbentuk kornea
palsu, selanjutnya eksudat akan membentuk jaringan fibrosa
yang mana konjungtiva atau epitel kornea cepat mengalami
pertumbuhan sehingga lama kelamaan akan terbentuk
pseudokornea, karena pseudokornea tipis dan tidak dapat
menahan tekanan intraokuli, sehingga terbentuk tonjolan dan
jaringan iris dapat terlihat. Tonjolan ini disebut stafiloma.
 Ulkus kornea Sentral
 Ulkus Kornea Bakterialis
 Ulkus Streptokokus
 Ulkus Stafilokokus
 Ulkus Pseudomonas
 Ulkus Pneumokokus

 Ulkus Kornea Fungi


 Ulkus Kornea Virus
 Ulkus Kornea Acanthamoeba

 Ulkus Korna Perifer
 Ulkus marginal
 Ulkus cincin
 Ulkus kataral simplek .
 Ulkus Mooren
Manifestasi Klinis
Gejala subjektif Gejala objektif

 a. Eritema pada kelopak mata dan  a. Injeksi silier;


konjungtiva;
 b. Hilangnya sebagian
 b. Sekret mukopurulen;
kornea dan adanya infiltrat;
 c. Merasa ada benda asing di mata;
 d. Pandangan kabur;  c. Hipopion.
 e. Mata berair;
 f. Bintik putih pada kornea, sesuai
lokasi ulkus;
 g. Silau;
 h. Nyeri
DIAGNOSIS
anamnesa,
pemeriksaan fisik
pemeriksaan klinis
- slit lamp
- pemeriksaan laboratorium.
- Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
PENATALAKSANAAN
DISKUSI KASUS
Kasus Teori
Pasien ny. L,44 th Berdasarkan teori ulkus kornea lebih sering terjadi
pada laki-laki. Dari segi usia ulkus kornea sering ada
usia usia 14-74 tahun terbanyak rata-rata pada usia
40an tahunan
-Keluhan disertai adanya Gejala Subjektiv :
penuruan penglihatan berupa a. Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva;
kabur yang dirasakan semakin b. Sekret mukopurulen;
c. Merasa ada benda asing di mata;
hari semakin memberat.
d. Pandangan kabur;
Awalnya pasien mengatakan e. Mata berair;
keluhan yang dirasakan f. Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus;
berupa nyeri dan gatal pada g. Silau;
mata, dan pasien juga h. Nyeri
mengeluh sukar membuka
mata kiri. Pasien merasa lama
kelamaan mata terasa semakin
nyeri dan mengganggu
penglihatan pasien..
DISKUSI KASUS
Kasus Teori
Pada pemeriksaan slit lamp Hilangnya sebagian kornea dan adanya infiltrat;
OS tampak kornea tipis, ulkus
ukuran ± 2x3 mm letak
sparasentral bentuk nummular
dengan batas tidak tegas.
Tata laksana Pada kasus ini belum diketahui secara pasti apa penyebab dari
LFX ED 6 dd gtt 1 OS ulkus korneanya. Oleh sebab itu dapat kita berikan antibiotik
Eyefresh 6 dd gtt 1 OS karena penyebab ulkus kornea karena infeksi kebanyakan
adalah karena bakteri. Pasien diberikan juga anti jamur karena
Ketokonazole 200 Mg 2 dd 1
bisa saja penyebab dari ulkus kornea pada pasien ini adalah
Natrium diclofenac 50 mg 2 karena jamur. Diberikan eyefresh ( HPMC) untuk membantu
dd I mengatasi iritasi pada mata yang dapat memperberat ulkus
konea Dan natrium diclofenac untuk mengatasi keluhan nyeri
yang dirasakan pada pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai