Malvin Dharma
1710211107
Faring
• Terdiri dar nasofaring,orofaring,laryngopharynx
Pharynx merupakan separuh tabung musculofascialis yang
menghubungkan cavitas oris dan cavitas nasi di dalam regio
capitis yang menuju larynx dan esophagus di dalam regio
cervicalis .Cavitas pharyngis merupakan jalur bersama untuk udara dan
makanan.Pharynx melekat di atas pada basis cranii dan melanjutkan kebawah, kurang
lebih setinggi vertebra CVI, dengan puncak esophagus.
Tdd :cavum nasi (nasopharynx), mulut (oropharynx), dan larynx (laryngopharynx)
dinding pharynx itu sendiri yg tdd 3 lapis :
-lapisan mukosa
-lapisan fibrosa
-lapisan muskularis yang terdiri atas m. constrictor pharyngis superior, m. constrictor
pharyngis medius, m. constrictor pharyngis inferior
Persyarafan : Plexus Pharyngeus
Otot Faring
• Musculi constrictores pharyngis
FISIOLOGI 1. Mastikasi(Mengunyah)
Gigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk
mengunyah.Gigi geligi anterior (insisivi) bekerja sebagai pemotong
yang kuat dan gigi geligi posterior (molar) bekerja untuk
menggiling.Semua otot rahang yang bekerja bersama-sama dapat
menghasilkan kekuatan gigit sebesar 55 pon pada insisivus dan 200
pon pada molar.Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh
cabang motorik saraf kranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol
oleh nukleus dalam batang otak. Mengunyah penting untuk
pencernaan semua makanan, tetapi terutama sekali untuk sebagian
besar buah-buahan dan sayur-sayuran mentah karena mereka
mempunyai membran selulosa yang tidak dapat dicerna.kecepatan
pencernaan seluruhnya bergantung pada area permukaan total yang
terpapar dengan sekresi
pencernaan. Selain itu, menggiling makanan hingga menjadi
partikel-partikel dengan konsistensi sangat halus akan mencegah
ekskoriasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan
pengosongan makanan dari lambung ke dalam usus
halus, kemudian ke semua segmen usus berikutnya.
• 2. menelan/degultsi
• faring membantu fungsi pernapasan dan menelan. Faring diubah hanya dalam beberapa
detik menjadi traktus untuk mendorong masuk makanan. Hal yang terutama penting
adalah
bahwa respirasi tidak terganggu karena proses menelan
tahap menelan:
Tahap volunter:makanan ditekan atau
didorong ke arah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah
ke atas dan ke belakang terhadap palatum,
tahap faringeal
yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam
esofagus
tahap esofageal, yaitu
fase involunter lain yang mengangkut makanan dari faring ke
lambung.
• Seluruh tahap faringeal dan proses menelan terjadi dalam waktu kurang dari 6 detik,
dengan demikian
mengganggu pernapasan hanya sekejap saja dalam siklus pernapasan yang biasa.
Pusat menelan secara khusus menghambat
pusat pernapasan medula selama waktu ini, menghentikan pernapasan pada titik
tertentu dalam siklusnya untuk memungkinkan
berlangsungnya penelanan. Bahkan, ketika seseorang sedang berbicara, penelanan
akan menghentikan pernapasan selama waktu
yang sedemikian singkat sehingga sulit untuk diperhatikan
• Esofagus: melanjutkan dari faring ke lambung. Ada gerakan perisaltik primer dan gerakan
perisaltik sekunder. Peristaltik
primer hanya merupakan kelanjutan dari gelombang peristaltik
yang dimulai di faring dan menyebar ke esofagus selama tahap
faringeal dari proses menelan. Gelombang ini berjalan dari faring
ke lambung dalam waktu sekitar 8 sampai 10 detik. Makanan
yang ditelan seseorang pada posisi tegak biasanya dihantarkan ke
ujung bawah esofagus, bahkan lebih cepat daripada gelombang
peristaltik itu sendiri, sekitar 5 sampai 8 detik, akibat adanya efek
gravitasi tambahan yang menarik makanan ke bawah. Perisaltik sekunder terjadi jika
perisaltik primer gagal mendorong.