BILANGAN FERMAT
Ramayanti Agustianingsih (17709251045)
Mariana Ramelan (17709251056)
Pendidikan Matematika C 2017
Kilas Cerita
Bukti:
Misalkan n adalah bilangan bulat positif ganjil dan misalkan n = ab menjadi
faktorisasi dari n menjadi dua bilangan bulat positif. Maka n bisa ditulis
sebagai selisih dua kuadrat, karena
𝒏 = 𝒂𝒃 = 𝒔𝟐 − 𝒕𝟐
𝒂+𝒃 𝒂−𝒃
dimana 𝒔 = dan 𝒕 =
𝟐 𝟐
keduanya bilangan bulat karena a dan b keduanya ganjil.
Sebaliknya, Jika n adalah selisih dua kuadrat,
Misal 𝒏 = 𝒔𝟐 − 𝒕𝟐
Memfaktorkan n dengan menotasikan bahwa 𝒏 = (𝒔 − 𝒕) (𝒔 + 𝒕)
Untuk melakukan metode faktorisasi Fermat,
Solusi dari persamaan 𝑛 = 𝑥 2 − 𝑦 2
yaitu mencari kuadrat sempurna 𝑥 2 − 𝑛.
Untuk menemuan faktorisasi n, kita mencari kuadrat diantara
urutan biangan bulat
𝑡 2 − 𝑛, 𝑡 + 1 2 − 𝑛, 𝑡 + 2 2 − 𝑛, …
dimana t adalah bilangan bulat terkecil yang lebih besar dari
𝑛.
Prosedur ini berhenti, karena faktorisasi 𝑛 = 𝑛. 1 mengarah ke
persamaan
𝟐 𝟐
𝒏+𝟏 𝒏−𝟏
𝒏= −
𝟐 𝟐
Contoh 3.23
Memfaktorkan 6077 menggunakan metode faktorisasi
Fermat. Ketika 77 < √6077 < 78, kita mencari sebuah
kuadrat yang sempurna dalam urutannya
𝟕𝟖𝟐 − 𝟔𝟎𝟕𝟕 = 𝟕
𝟕𝟗𝟐 − 𝟔𝟎𝟕𝟕 = 𝟏𝟔𝟒
𝟖𝟎𝟐 − 𝟔𝟎𝟕𝟕 = 𝟑𝟐𝟑
𝟖𝟏𝟐 − 𝟔𝟎𝟕𝟕 = 𝟒𝟖𝟒 = 𝟐𝟐𝟐
Bukti:
Lemma 3.10
2𝑘
Misal 𝐹𝑘 = 2 + 1 dinotasikan 𝑘 bilangan fermat,
dimana 𝑘 bukan bilangan bulat negar=tif, maka untuk
semua bilangan bulat positif, kita memiliki
𝑭𝟎𝑭𝟏𝑭𝟐 … 𝑭𝒏 − 𝟏 = 𝑭𝒏 − 𝟐
Bukti:
Teorema 3.21
Misalkan m dan n sebagai bilangan bulat negatif berbeda.
Maka bilangan Fermat 𝑭𝒎 dan 𝑭𝒏 adalah relatif prima.
Bukti:
Asumsikan bahwa 𝑚 < 𝑛. Dengan Lemma 3.10 kita tahu bahwa
𝑭𝟎𝑭𝟏𝑭𝟐 … 𝑭𝒏 − 𝟏 = 𝑭𝒏 − 𝟐
Asumsikan bahwa pembagi umum untuk 𝐹𝑚 dan 𝐹𝑛 .
Maka Teorema 1.8 memberitahu kita bahwa
𝒅| 𝑭𝟎𝑭𝟏𝑭𝟐 … 𝑭𝒏 − 𝟏 = 𝟐
Karenanya baik 𝑑 = 1 dan 𝑑 = 2. Bagaimanapun saat 𝐹𝑚 dan 𝐹𝑛 g
anjil, d tidak bisa 2. Konsekuensinya, 𝑑 = 1 dan 𝐹𝑚, 𝐹𝑛 = 1.