Anda di halaman 1dari 14

BENTUK

INSTRUMEN
NON TES
Instrumen non tes adalah instrumen
untuk melakukan penilaian dalam
memperoleh gambaran mengenai
karakteristik, sikap, atau kepribadian
peserta didik, minat, sikap, kemauan,
tanggapan atau pandangan siswa
terhadap pembelajaran.
Ranah yang diukur menggunakan
instrumen non tes dari 3 ranah yang
harus ada dalam kurikulum adalah ranah
Afektif
INGAT
 Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir yang
secara urut menurut taksonomi bloom adalah
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan
kreasi. Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan
gerak, seperti menari, melukis, membersihkan karborator
bermain sepak bola, dan sebagainya. Ranah afektif
merupakan tindakan, sikap, perilaku, etika, dan
sebagainya.
 Setiap peserta didik memiliki potensi pada dua ranah, yaitu
ranah kognitif dan psikomotor.
 Kemampuan afektif seseorang bukan merupakan potensi
peserta didik, tetapi ditentukan oleh pengalaman peserta
didik dalam berinteraksi dengan lingkungan. Kemampuan
afektif yang meliputi sikap, minat perilaku, etika, moral,
dan sebagainya menentukan keberhasilan seseorang
berinteraksi dengan lingkungan.
 Kemampuan afektif merupakan bagian
dari hasil belajar dan memiliki peran
yang penting. Keberhasilan
pembelajaran pada ranah kognitif dan
psikomotor sangat ditentukan oleh
kondisi afektif siswa.
 Peserta didik yang memiliki minat
belajar dan sikap positif terhadap
pelajaran akan merasa senang
mempelajari mata pelajaran tersebut,
sehingga dapat diharapkan akan
mencapai hasi pembelajaran yang
optimal.
4 TIPE KARAKTERISTI K AFEKTIF
PESERTA DIDIK YANG PENTING
o Sikap = suatu predisposisi yang dipelajari untuk
merespon secara positif atau negatif terhadap suatu
obyek, situasi, konsep, atau orang

o Minat = suatu disposisi yang terorganisir melalui


pengalaman yang mendorong seseorang untuk
memperoleh obyek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.

o konsep diri = evaluasi yang dilakukan individu


terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya.

o dan nilai = suatu obyek, aktivitas, atau ide yang


dinyatakan oleh individu yang mengendalikan pendidikan
dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan.
ALAT PENILAIAN NON TES

Wawancara
Kuesioner
Observasi
Studi Kasus
WAWANCARA
Ada dua jenis wawancara
 wawancara berstruktur
 wawancara bebas (tak berstruktur).
Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan
sehingga siswa tinggal mengkategorikan kepada altenatif jawaban
yang telah dibuat. Keuntungannya adalah mudah diolah dan
dianalisis untuk dibuat suatu kesimpulan.
Sedangkan pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan
sehingga siswa bebas mengungkapkan pendapatnya.
Keuntungannya adalah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun
kita harus bekerja keras dalam menganalisis sebab jawabannya bisa
beraneka ragam. Hasil atau jawaban sisiwa tidak bisa ditafsirkan
langsung, tetapi perlu analisis dalam bentuk kategori dimensi-
dimensi jawaban,
KUESIONER/ANGKET
Kelebihan kuesioner dibandingkan wawancara
adalah sifatnya yang praktis, hemat waktu,
tenaga, dan biaya. Kelemahannya adalah
jawaban sering tidak objektif, lebih-lebih bila
pertanyaannya kurang tajam yang
memungkinkan siswa berpura-pura.
JENIS-JENIS KUESIONER
1) KUESIONER TERBUKA
2) KUESIONER TERTUTUP
3) KUESIONER SEMITERBUKA
KUESIONER TERTUTUP

Pada angket jenis ini, pertanyaan dan jawaban-jawabannya


disusun oleh peneliti.
Responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang disediakan
yang sesuai dengan pendiriannya.
Jenis angket ini biasanya digunakan apabila peneliti telah
dapat mengantisipasi atau memprediksi jawaban-jawaban
yang akan diberikan oleh responden.
Banyak jawaban-jawaban yang dapat dapat dikategorisasikan
oleh peneliti, misalnya jenis kelamin, usia, agama, silsilah
keluarga, dan sebagainya. Jawaban tersebut dapat dalam
bentuk pilihan ganda tunggal, check list, atau skala
bertingkat (rating-scale), seperti: sangat setuju -setuju -
kurang setuju - tidak setuju- sangat tidak setuju.
KUESIONER TERBUKA

Pada angket jenis ini, peneliti mengharapkan informasi yang


cukup banyak dari responden, bahkan jawaban yang
diberikan responden mungkin saja belum diketahui oleh
peneliti. Selain itu jenis angket ini biasanya digunakan
apabila jawaban responden diperkirakan tidak akan dapat
diantisipasi oleh peneliti karena sulit dimasukkan kedalam
kategori tertentu. Oleh karena itu pertanyaan yang disusun
oleh peneliti hendaknya betulbetul dapat menggali informasi
dari responden sesuai dengan keperluan peneliti.
Sebagai contoh: “Berikan penjelasan mengapa Anda
menyukai pendekatan lingkungan dalam proses belajar
mengajar”?
KUESIONER SEMI TERBUKA

Apabila peneliti mengharapkan informasi tambahan dari


responden tentang sesuatu yang mungkin belum
diketahuinya padahal hal tersebut mungkin saja terjadi di
lapangan, maka peniliti dapat menggunakan kombinasi
antara angket tertutup dan angket terbuka. Jenis angket ini
memberikan kesempatan kepada responden untuk
memberikan alternatif jawaban di luar jawaban yang telah
disediakan.
OBSERVASI
Ada tiga jenis observasi:
o Observasi langsung
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses
yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung
diamati oleh pengamat.
o Observasi tidak langsung
observasi yang dilakukan dengan menggunakan alat seperti
mikroskop untuk mengamati bakteri, suryakanta untuk
melihat poro-pori kulit.
o Observasi partisipasi
Observasi artisipasi berarti pengamat harus melihat diri
atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh
individu atau kelompok yang diamati.
STUDI KASUS

 studi kasus pada dasarnya mempelajari secara


intensif seorang individu yang dipandang mengalami
kasus tertentu. Misalnya mempelajari secara khusus
anak nakal, anak pandai, dan sebagainya.
 Tekanan utama dari studi kasus adalah mengapa
individu melakukan apa yang dilakukan dan
bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan
pengaruhnya terhadap lingkungan.
 Kelebihan studi kasus adalah subjek dapat dipelajari
secara mendalam dan menyeluruh. Namun,
kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa
informasi yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya
hanya untuk individu yang berkaitan dan belum tentu
berlaku paa individu lainnya.
LANJUT PADA TEKNIK
PENGEMBANGAN INSTRUMEN

Anda mungkin juga menyukai