Anda di halaman 1dari 59

Oleh :

drg. Yully EHM. MS


Penelitian :
-suatu metode ilmiah yg harus taat pd
hukum-hukum logika

-suatu proses yg berbentuk siklus


bersusun ygsinambung tnp batas.
 Dimulai - hasrat keingintahuan (
permasalahan)penelaahan landasan
teoritis dlm kepustakaan untk mdptkn
jawaban smntr (hipotesis)
dirancangpengumpulan data untk
menguji hipotesis mll analisis data
kesimpulan untk menjawab
permslhantimbul permasalahan
barusiklus terulang scr sinambung s/d
tak trbatas
Berdasar sifat permasalahan:
•Penelitian historisbertujuan membuat
rekontruksi scr sistematis dan obyektif dari
kejadian masa lalu dng cara
mengmpulkan,evaluasi,verifikasi,sintesis
datakesimpulan
•Penelitian diskripsi bertujuan
mendiskripsikan scr
sistematis,faktual,akurat thd suatu
populasi atau daerah ttt,mengenai sifat ttt
atau faktor ttt
 Penelitian perkembangan bertujuan
untuk mengetahui pola perkembangan dan
atau perubahan sbg fungsi waktu : cross
sectional & longitudinal

 Penelitiankasus dan lapangan bertujuan


untuk mempelajari suatu
individu,kelompok,lembaga/msyrkt ttt,latar
blkng,keadaan skrng atau interaksi
didlmny.

 Penelitian
korelasional  brtujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hub & jika ada
sbrpa besar derajat hubnya antr berbagai
variabel.
 Penelitian
kausal komparatif bertujuan
mengthui kemungkinan adanya hub
sebab akibat dng cara berdsrkan
pengamatan thd akibat yg ada,kmdn
mencari faktor penyebab mell
pengumplan data

 Penelitianeksperimental sungguhan
bertujuan mengetahui kemungkinan hub
sebab akibat dng cara mberikan satu
atau lebih perlakuan kpd satu atau lebih
klmpok eksperimen & membandingkn
satu atau lebih klompok kontrol yg tdk
diberikan perlakuan
 Penelitiantindakanbertujuan untk
mengembangkan pendekatan baru
untuk memecahkan masalah dlm suatu
bidang ttt dng penerapan langsung dlm
praktek

Berdasarkan sifat atau tempat dr data yang


hendak dikumpulkan :
 Penelitian sejarah berdasarkan atas
data yg telah terjadi atau telah ada
dialam.
 Penelitian
observasional berdsrkn
kejadian dng berbagai tingkat waktu
dimana fenomena tsb tdk da]at
dikendalikan peneliti ingin
mengumplkan data mk tdk dpt dng
sengaja menampilkan fenomena tsb tp
hrs menunggu munculny fenomena tsb.

 Penelitian
eksperimentalfenomena ttt
dpt ditampilkan mell
manipulasi/perlakuan yg dengan
sengaja dilakukan peneliti
Berdasarkan macam atau asal datanya :
 Penelitian primerdata dikumpulkan sndr
oleh peneliti
 Penelitian sekunder  data yg digunakan
peneliti dikumpulkn oleh orang lain
Berdasarkan analisa data yg dilakukan :
 Penelitian deskriptif analisa data tdk
keluar dr lingkup sampel,bersifat
deduktifberdsrkn teori atau konsep yg
bersifat umum diaplikasikan untk
menjelaskan seperangkat data.
 Penelitian analitis analisa data mengarah
dr sampel menuju ke populasi, bersifat
induktif/inferensial berdsrkn data dr
sampel digeneralisasikan menuju ke data
populasi(parameter)
 Penelitian Kohort:

Berlawanan dng studi kasus


kontrolidentifikasi adlh kausanya,subyek
diikuti scr prospektif slm periode ttt untk
mncr ada tdknya efek.
Subyek dsini adlh yg blm menglami
pajanan faktor resiko dan blm mnglmi efek.
Subyek scr alamiah
Populasisetiap subyek ( dpt brp
manusia,binatang percobaan,data
laboratorium dll) yg memenuhi
karakteristik yg ditentukan.

 Populasitargetditentukan oleh
karakteristik klinis dan demografis
(kelompok usia,jenis kelamin)
mis: anak dengan gigi geligi
sehat,pasien periodontitis,pasangan usia
subur,pasien meningitis.
 Populasi terjangkaubagian populasi
target yg dibatasi oleh tempat dan waktu
mis : pasien morbili yg berobat di
Bagian IKA RSSA pada tahun 2008
Dari populasi terjangkau inilah akan
diambil sampel yg tdr dari subyek yg
akan diteliti.
Sampel bagian dr populasi yg dipilih
dng cara ttt hingga dianggap mewakili
populasinya
Sampel yg dikehendaki mrpkn
bag.populasi trget yg akan diteliti scr
lngsung.Kelompok ini meliputi subyek
yg memenuhi kriteria pemilihan : inklusi
& eksklusi
Subyek yg diteliti subyek yg benar ikut
serta dan diteliti.Kelompok ini adalah
mrpkn bag.sampel yg dikehendaki
dikurangi dng dropout( pasien yg
menolak brpartipasi dll )
Ada 2 golongan besar :
 Penarikan sampel brdsarkn peluang (
probability samplingsetiap subyek dlm
populasi mempunyai kesempatan yg
sama untk terpilih atau untk tdk trpilih
sbg sampel

1.Simple random samplingdihitung


dulu jumlah populasi yg akan dpilih
sampelnya,kmdn diambil sebagian dng
tabel
85967 73152 14511 85285 36009 95892 36962 67835 63314 50162

07483 51453 11649 86348 76431 81594 95848 36738 25014 15460

96283 01898 61414 83525 04231 13604 75339 11730 85423 60698

49174 12074 98551 37895 93547 24769 09404 76548 05393 96770

97366 39941 21225 93629 19574 71565 33413 56087 40875 13351
2. Systematic sampling tiap subyek
nomor kesekian dimasukkan dalam
sampel,bila ingin mengambil 1/n dr
populasi,mk setiap
pasien nomer n dimasukkan k dlm sampel.

3.  kadang ditemuknpembatasan ttt shg


tiap kelompok ( strata) memberikan nilai yg
jelas beda. Sampel dipilih untk setiap
strata, hasilnya dpt digabungkan mnjd satu
sampel yg bebas dari variasi untk setiap
strata. Variabel yg sering
dpakaikelamin,umur,ras,kondisi
sosek,status gizi dll.
 4. Clustersampling proses penarikan
sampel scr acak pd kelompok individu
dlm populasi yg trjd scr alamiah
(wilayah : kodya,kelurahan,kecamatan
dst).Ini sngat efisien bila populasi
tersebar luas shg tdk mungkin untk
membuat daftr slrh populasi tsb.
 Non probability sampling> praktis,> mudah
dilakukan,perlu diingat krn prosedur statistik
biasanya berdsrkn asumsi bahwa sampel diambil scr
probability sampling,mk kesahihan sampel nps trltk
pd sejauh mana sampel yg diperoleh sesuai dng
pertanyaan peneliti.
Consecutive sampling setiap pasien yg
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dlm
penelitian smp kurun waktu ttt shg jumlah pasien yg
diperlukan terpenuhi.
Agar consam dpt menyerupai probsam jangka
wkt pemilihan pasien tdk trll pendek,khususnya bila
pnykt bersfat musiman.
Convenience sampling mrpkn cr termudah
menarik sampel,dan cara paling lemah  tdk dpt
dianggap mewakili populasi sumber aplg populasi
target.
Jugmental samplingmemilih subyek penelitian
berdsr pd pertimbangan subyektifnya—subyek
tsb akan memberikan informasi yg memadai
untk menjwb pertnyaan penelitian
Variabel :
- semua ciri atau faktor yng dapat
menunjukan variasi.
-karakteristik subyek penelitian yg
berubah dr satu subyek ke subyek
lainnya

Mis.badan,kelamin,darah hemoglobin?
Asrama perawat putri?
Dimensi variabel dlm penelitian:

 Variabel
bebas variabel yg bila ia
berubah akan mengakibatkan
perubahan variabel lain

 Variabel
tergantung  variabel yg
berubah akibat perubahan variabel
bebas

Mis: Pemberian obat A menyebabkan


penurunan tekanan darah. Perbedaan
kadar kolesterol pd siswa lelaki dan
perempuan.
Variabel perancujenis variabel yg
berhub.dng variabel bebas dan
berhubungan dng variabel tergantung tp
bukan mrpkn variabel antara. Identifikasi
variabel perancu ini amat pentingkrn
bila tidak ia dpt membawa kita pada
kesimpulan yg salah.
Mis :

 Penelitian
yg mencr hub.antr kebiasaan
minum kopi dan kejadian penyakit
jantung koroner.
Var.bebas? Var,Tergantung? Var.perancu?

 Penelitian
mencari hub antr kebiasaan
makan permen dng terjdny karies
dentis.
MAKAN KARIES
PERMEN DENTIS

RAJIN
GOSOK
GIGI
Bila pelajar sering makan permen lebih
rajin menggosok gigi drpd pelajar yg
jarang makan permen,maka mungkin
tidak ditemukan perbedaan yg
bermakna antara kebiasaan makan
permen dng kejadian karies dentis,pdhl
perbedaan tsb sebenarnya ada. Dalam
hal ini sring menggosok gigi mrpkn
variabel perancu yg berhub negatif dng
karies dentis, yg menyembunyikan
hubungan antr makan permen dng
karies dentis.
Cara mengontrol perancu peneliti harus :
1.Mengidentifikasi setiap variabel
perancuplng tahu adalh penelitidng
melakukan studi literatur yg
memadai,dsmping faktor pengalaman
dan logika peran kerangka konsep
penelitian yg mengidentifikasi smua
variabel,menggolongkn,membuat
diagram hub antr variabel dlm diagram
yg jelas
2.Melakukan upaya menyingkirkn
variabel perancu ada 2 klompk yaitu
desain & analisis

 Desain :
 1.Restriksimenyingkirkan v.perancu dr
setiap subyek penelitian.
 Mis: penelitian hub.antr.kebiasaan
minum kopi dng kejadian pnykit jntung
koroner diatas.
v.perancu karena kebiasaan merokok mk
subyek yg dipilihmrk yg bukan
perokok,jd kebiasaan merokok mrpk salah
satu kriteria eksklusi : sebagian subyek yg
memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dr studi krn berbagai sebab -
trdpt keadaan/pnykt lain yg mengganggu
pengukuran maupun interpretasinya
mis: studi kasus kontrol yg mencari
hub.suatu faktor resiko dng kejadian pnykit
jntung bawaan,pasien dng kelainan
kromosom tertentu yg punya prevalensi
pnykt jantung bawaan tinggi tdk boleh
disertakan dlm kelompok kasus.
-terdapat keadaan yg menggangu
kemampulaksanaan,sprt pasien yg tidak
punya tempat tinggal tetap shg sulit ditindak
lanjuti.
-hambatan etis
-subyek menolak berpartisipasi

Kriteria inklusi karakteristik umum subyek


penelitian pada populasi target & terjngkau
Baik untk kelompok yg diteliti maupun
klmpk kontrol.
Scr teoritis cara ini sngt efektif o.k.pngruh
kebiasaan merokok praktis dpt ditolak dr
hasil penelitian shg bila ddptkn asosiasi
antr kebiasaan minum kopi dng kejadian
pnykt koroner, hub.tsb. bebas dr peran
kebiasaan merokok.
2.Matching proses menyamakan v.perancu
di antr 2 klmpk :
-frequency mpemiliham subyek yg
diteliti dan kontrol dibatasi oleh faktor yg
diduga mrpk perancu nyata.
mis: penelitian tentang pngruh pil KB
thd.agregasi trombosit.Pemilihan subyek
dpt dibatasi olek klmpk umur,status
reproduksi dan jumlah anak
-individual m
mis:bila seorang subyek dlam klmpk yg
diteliti(peminum kopi) adalh perokok,mk
sebagai kontrol dicarikan pasangan subyek
ygtidak minum kopi tp perokok.
 3.Randomisasi mrpk cara efektif:
v.perancu akan trbagi seimbang diantr
kelompo-v.perancu yg terbg rata meliputi
v.perancu pd saat penelitian sdh dikethui maupun
yg blm dikethui
Mis: studi hub.antr kebiasaan minum kopi dn
penykit koroner,kebiasaan merokok tlh diket sbg
perancu randomisasi trbg rata 2 klmpk( klmpk
yg diteliti dan kontrol)

Jika kebiasaan makan ketimun(semulatdk


diket.mrpkn.v.perancu) kmdn ternyt berhub dng
kebiasaan minum kopi dan dng pnykt jantung
koroner(mkn ketimun mrpk v.perancutdk akan
mempngaruhi hsil penelitian krn dng
randomisasi akan sdh terbg pd 2 klmpk.
 Syarat prosedur randomisasi dpt membagi
seimbang variabel pd kedua klmpk :
• -randomisasi dilakukan dng benar
• -jumlah subyek cukup besar lebih dari 100
per klmpk

• Analisis.
• 1.Stratifikasi pengelompokan subyek dlm
strata stlh dat terkumpul dng catatan v.perancu
hanya 1 ( >1– strtifikasi mnjd komplek shg
interpretasiny sulit)
• Tehnik statistik yg digunakan : Mantel-
Haenszel dpt dignkan baik untk studi cross
sectional,kasus kontrol,maupun uji klinis.
 Semua konsep yg ada dlm penelitian hrs dibuat
batasan dalam istilah yg operasional agar tdk
ada makna ganda dr semua istilah yg digunakan
dlm penelitian tsb,mengingat berbagai
pengertian dlm ilmu kedoktran dan kesehatan
sangat bervariasi.
 Mis: konsep bayi berat lahir rendah,gagal ginjal,
periapikal abses,gigi impaksi,rampan karies dll.
 O.k. semua konsep tsb.hrs didwfinisikan dng
tegas spy kerancuan dlm pengukuran,analisis
serta kesimpulan dpt dihindarkan.
 Data : segala informasi mengenai
variabel yang diteliti.
 Berdasar sumber data dibedakan:
• Data primerdata yg dikumpulkan oleh peneliti
sendiri selama penelitian berjalan --->pd wkt
penelitian dimulai data belum ada,baru ada data
setelah penelitian berlangsung.
• Data sekunderdata yg diperoleh dari penelitian
orang lain---> pd wkt penelitian dimulai data sudah
ada/sdh pernah dikumplkn orang lain.
Data sekundr digunakan sbg pelengkap dan referensi
dlm penelitian
 Berdasar skala pengukuran data
dibedakan :
• Data dng skala nominalangka2 yd
diletakkan hanya untk pembeda antr
yg satu dng lain.
Ciri khas : cara mendptkn datanya dng
cara menghitung
Mis: jumlah orang laki2/perempuan yg
hadir dlm pertemuan,jenis
pekerjaan,status
perkawinan,agama,setuju-tidak setuju
dll.
 Data dng skala ordinal data tersusun atas
jenjang,sdh ada keteraturan bhw suatu nilai lebih
tinggi/rendah dr yg lain.
 Mis: pemberian angka pd kejuaraan
melukis,juara I,II,III.sangat setuju,setuju,tidak
setuju dll.
 Data dng skala rasiomempunyai derajat paling
tinggi dr yg lain,memp.harga nol mutlak.
mis: BB,TB,luas sawah,dosis obat,waktu dll.
Diperoleh dng cara mengukur.
 Data dng skala intervalskala numerik yg tidak
mmpnyai nilai nol alami.
 Mis: suhu 0 celcius tdk sama dng 0 celcius
Farenheit,krn nilai 0 ditentukan manusia bukan nilai
alami
Skala Sifat Contoh Statistik
pengukuran variabel yang sesuai
Katerogikal
Nominal Bukan peringkat Golongan darah, Jumlah, rate, risiko
jenis kelamin relatif, X2, Fischer,
Mante- Haenzel,
regresi kualitatif

Ordinal Peringkat dengan Derajat penyakit t Sama dengan


interval yang tidak status sosial nominal, median,
dapat diukur korelasi, peringkat

Numerik
Interval Peringkat dengan Suhu tubuh, Sama dengan
interval yang dapat koefisien inteligensi ordinal, ditambah
diukur, namun tidak mean, simpang
mempunyai nilai 0 baku, uji t, anova,
alamiah regresi, korelasi

Rasio Sama dengan skala Penghasila, berat Sama dengan skala


interval mempunyai badan, kadar ureum interval
nilai 0 alamiah
 Analisis data uji klinis harus
dilaksanakan dengan uji statistik yg
sesuai,yg sudah ditulis diusulan
penelitian,uji hipotesis yg akan
digunakan hrs pula ditetapkan sewaktu
merencanakan uji klinis.
 Hal2 yg perlu difikirkan untk uji hipotesis
adlah skala pengukuran,distribusi
sampel,besar sampel,jumlah kelompok
serta jumlah variabel.
 1.Pada uji klinis dng variabel bebas berskala
nominal 2 klompk (obat baru-obat standar) dan
variabel efek nominal(sembuh-tidak sembuh),uji
hipotesis dilakukan dng uji kai kwadrat.
 Cat: bila sampel dipilih scr independen hrs.
dipakai uji kai kwadrat untk 2 klompk
independen,sdng bila sampel dipilih scr serasi
hrs dipergunakan uji kai kwadrat untk klompk
berpasangan ( uji Mc.Nemar)
 2.Bila variabel bebas nominal 2 klompk ( laki
perempuan) & variabel efek berskala numerik
(kadar kolesterol) --->uji t untk 2 klmpok
independen atau uji t ntk klompk
berpsngan.Apbl distribusi data tidak normal
dipakai uji non parametrik.
 3.Bila
variabel bebas berskala nominal
tp lebih dr 2 klompok,sdngkan variabel
efek brskala numerik analisis
varians(anova)
• Penyajian dan analisa data penelitian tgt
dr jenis datanya:
• Data kwantitatif dpt disajikan dan dianalisa
dng metode statistik
• Data kwalitatif yg tdk dpt dinyatkn dng angka-->
metode statistik tdk dpt digunakan.

Data kwantitatif digunakan metode statistik


diskriptif,sdng untk menarik kesimpulan dr data
sampel thd populasinya digunakan statistik
induktif atau inferensial
Stat.deskrptf data -dsjikan bentuk
grafik,diagram,kurva,tabel dsb.
- Dpt dicari kecenderungan pemusatannya
dlm bentuk :mean,modus,median
Bentuk penyebaran:
range,SD,deviasi,variansi dsb.
Stat.induktif : estimasi,uji hipotesa
 Desain peneltn analitik observasional ada 3
jenis :
• 1.cross sectional
• 2.kasus kontrol
• 3.kohort
Desain
Penelitian

Observasional Intervensional

*1. laporan khusus 1. Uji klinis


*2. Seri khusus 2. Intervensi :
*3. Studi Cross Sectional, termasuk survai pendidikan,perilaku,
4. Studi kasus – control kesehatan masyarakat
5. Studi kohort
 Pembagian tsb.didasarkn ada tidaknya
intervensi (perlkuan yg dilakukan peneliti
thd.subyek peneliti,hasil penelitian
diamati,diukur,dianalisis) ataupun
manipulasi yg dilakukan peneliti thd subyek
peneliti.
 Studi eksperimentalpenel.mlkn
manipulasi thd satu atau lebih variabel dan
mmpljri efek perlakuan.
 Studi observasionalmlkn pngmt atau
pngkuran thd pelbagai variabel subyek
penel mnrt keadaan alamiah tnp mlkn
manipulasi atau intervensi
 mis:
seorang ahli bedah yg mlkn intervensi
bedah untuk mengambil batu empedu dan
meneliti komposisi batu empedu
ygdiambilnya-------penel.intervensional?
 Penelitian observasional
 1.Laporan kasus dan seri kasustdk
dianggap sbg suatu penelitiankrn tdk dpt
dinilai adanya hubungan sebab akibat krn
dilakukan tanpa menggunakan kontrol.
 Mis.penel.laporan kasus :
• Oleh Richard Bright 1827 membuahkan penykt
glomerulonefritis yg pd saat ini ternyt sngt beraneka
ragam jenisnya
 Laporan William Heberden 1772 mengenai sakit dada pd sejumlah
kasus akhirnya membuahkan penykt angina pektoris.

 Laporan seri kasus : 5 kasus homoseksual yg mendrt pneumonia akibat


pneumocystis carinii 1980- 1981,pd akhirnya membuahkan pnykt AIDS
sbg pnykt yg baru muncul k permkaan dunia kedokteran.

 Penelitian Cross Sectional.


 Peneliti mlkn observasi atau pengukuran
variabel pada saat itutiap subyek hanya
diobservasi satukali saja dan pengukuran
variabel dilakukan pd saat pemeriksaan
saja peneliti tidak melkn tindak lanjut.
 Desain crsec bisa digunakan untk
penel.deskriptif & analitik.
 Contoh:
 Penel.crosec deskriptif
• Penelitian tentang persentase bayi yg mendpt ASI
eksklusif di suatu komunitas
• Penelitian prevalensi asma pd anak sekolah di
Jakarta
• Penelitian nilai normal laboratorium pd remaja

Penel.crosec.analitik
• Perbedaan proporsi pemberian ASI eksklusif
berdasar pd pelbagai pendidikan ibu
• Perbedaan kadar cholesterol siswa SMP daerah kota
dan desa
• Perbedaan prevalensi asma antr siswa leleki dan
perempuan
• Peran faktor resiko dalam terjadinya pnykt ttt
 Studi kasus-kontrolpeneliti mlkn
pengukuran var.trgntung yakni efek,sdng
var.bebas dicr .scr.retrospektifstudi
longitudinal: var.subyek tdk hny diobsrvs
pd satu saat tp diikuti smp periode ttt.
 Studi kasus-kontrl dlakukan identifikasi
subyek(kasus) yd terkena
pnykit(efek),kmdn diikuti scr retrospektif
ada /tidak adanya faktor resiko yg diduga
berperan.
Sbg.kontrol dipilih subyek yg berasal dr populasi
yg karakteristikny sama dng kasus & hanya beda
dlm hal trdptny.pnykt atau kelainan yg akan
diteliti,kontrol dpt dipilih scr serasi(matching)
atau tnp matching.
Hub.sebab akibat ant. faktor resiko dan efek
diperoleh scr tdk langsung-->menghtng resiko
relatif =>odds ratio
Perbndngn antr peluang trjdny sesuatu dng
peluang untk tdk terjdny sesuatu.
Mis:peluang petinju Moch.ali untk menang
melawan Joe Frazer adalah 75%odds Moch.ali
untk menang=75% :25%=3
Rasio oodsbesarny peran faktor resiko
yg diteliti thd terjdny penykt(efek).

 r.o = 1faktr yg diteliti trnyt tdk mrpkn


resiko untk trjdny efek
 r.o >1 benar faktor tsb menybabkn
efek
 r.o < 1 faktor yg dteliti bkn mrpkn
resiko melainkan bersifat protektif
 Penelitian Kohort : kebalikan studi kasus
kontrol( dimulai identifikasi efek) sdng
kohort identifikasi kausanya,subyek
diikuti scr prospektif slm periode ttt untk
mencr ada tidaknya efek.
 Kohort murniyg diikuti adlh subyek yg
belum mengalami pajanan faktor resiko
serta belum mengalami efek.
• Sebagian mengalami pajanan(klmpk yg diteliti) thd
faktor resiko ttt dan sebagian tidak(klmpk kontrol)
kedua klmpk ini kmd diikuti slm periode wkt ttt dan
ditentukan apakah terjd efek.
• Hasil pengmtn studi kohort---> disusun dlm
tabel 2 x 2 --->dpt ditentukan insidens trjdny
efek pd klmpk terpajan dan klmpk kontrol---
>dhtung resiko relatif => prbandingn antr
insiden efek pd klmpok dng faktor resiko dng
insiden efek klmpok tanpa resiko.

• Relatif resiko menggmbrkan peran faktor yg


diteliti thd terjdny penykt :
 Nilai resiko relatif = 1 ---> faktor yg diteliti bukan
faktor resiko
• Nilai resiko relatif > 1 ---> faktor yg diteliti mrpk
faktor resiko
• Nilai resiko relatif < 1 ---> faktor yg diteliti
bersifat protektif
• Dalam melakukan intepretasi thd resiko relatif
hrs diperhatikan interval kepercayaannya 
resiko relatif yg besar menunjukkan asosiasi yg
kuat.
 Penelitian eksperimental
 = studi interventional--->rancangan penelitian yg
digunakan untk mencr hub.sebab akibat.
 Memp. Asosiasi sebab akibat lebih tinggi,lebih
tegas,lebih nyata,tp pd umumnya mahal dan
pelaksanaanya rumit shg penggunaan > terbatas.
 Dlm klinis sering dlakukan--->berupa uji klinis untk
melihat efek teraputik obat atau prosedur
pengobatan.
 Dilapangan sering dlakukan dlam bentuk trial
komunitas,mis: penelitian pengaruh penyuluhan
pembersihan air tergenang disekitar rumah thd
insidens DB dengue disuatu daerah.
 Angka kesakitan gigi dalam
hubungannya dengan pengetahuan,sikap
dan tindakan penduduk terhadap
pemeliharaan kebersihan mulut,survai
kesehatan gigi 2008
 Pada tahun 2008 Direktorat Kesehatan Gigi telah meningkatkan
upaya memperluas pelayanan kesehatan gigi/mulut dengan
menggunakan pendekatan P.K.M.D ( Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa ) untuk mengembangkan peran serta
masyarakat dalam pelayanan kesehatan gigi/mulut ( Program
U.K.G.M.D ).Survei dilakukan di Kabupaten Kuningan Jawa barat
2007 – 2008.Masyarakat adalah penduduk Kecamatan Cilimus dan
Kecamatan Luragung (ada 2000 pnduduk).Untuk mengetahui
pengetahuan,sikap dan tindakan penduduk thd pemeliharaan
kebersihan mulut dilakukan melalui wawancara pada penduduk
usia 15 tahun keatas,angka kesakitan gigi dilakukan melalui
pemeriksaan gigi penduduk pada semua golongan umur.

 TUGAS :Buatlah usulan penelitian tsb diatas.


 Rincian nya mulai dari:
• Latar belakang
• Rumusan masalah
• Tujuan penelitian
• Manfaat pnelitian
• Tinjauan pustaka
• Kerangka konsep dan hipotesis penelitian
• Metode penelitian:
 Rancangan penelitian
 Populasi dan sampel
 Variabel penelitian
 Lokasi dan waktu penelitian
 Bahan dan alat/instrumen penelitian
 Definisi istilah/operasional
 Pengumpulan data
 Analisis data

Anda mungkin juga menyukai