Anda di halaman 1dari 29

ANATOMI FISIOLOGI

MANUSIA II
OLEH :
KELOMPOK I
S1.IV-B
Monica Sari 1801130
Nita Shelvia 1801131
Ema Wahyuni 1701057
Fadia Rahma Salsabila 1701058
Maya Helmita Mahdar 1701071
Nia Apriliana Suhari 1701072
Siti Zubaidah 1701085
Syahfira Delphiarnis 1701086
Fitriani 1501018

DOSEN : MIRA FEBRINA, M.Sc., Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2019
Posisi
Ginjal????

Ginjal teletak dalam rongga abdomen,


retroperitoneal primer kiri dan kanan
kolumna vertebralis, dikelilingi oleh
lemak dan jaringan ikat dibelakan
peritoneum.
GINJAL
Ginjal (Ren) adalah suatu organ
yang mempunyai peran penting
dalam mengatur keseimbangan air
dan metabolit dalam tubuh dan
mempertahankan keseimbangan
Produk sisa berupa asam basa dalam darah.
urin akan
meninggalkan Tiap-tiap ginjal mempunyai panjang
ginjal menuju 11,25 cm; lebar 5-7 cm; tebal 2,5 cm.
saluran kemih Berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-
untuk dikeluarkan 170 gram, wanita dewasa 115-155 gram.
dari tubuh Bentuk ginjal seperti kacang
STRUKTUR GINJAL
1. Bagian dalam (internal) medulla.
Substansia medularis terdiri dari
pyramid renalis yang berjumlah
8-16 buah dengan basis
sepanjang ginjal, sedangkan
apeksnya menghadap ke sinus
renalis

2. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna


merah, konsistensi lunak dan memiliki granula. Substansia ini berada
tepat di bawah tunika fibrosa dan melengkung sepanjang basis
pyramid
1. Kulit Ginjal (Korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang
bertugas melaksanakan penyaringan
darah yang disebut nefron. Pada tempat
penyarinagn darah ini banyak
mengandung kapiler-kapiler darah yang
tersusun bergumpal-gumpal disebut
glomerolus.

2. Sumsum Ginjal (Medula)


Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut
piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya
disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

Pelvis Renalis adalah ujung ureter


yang berpangkal di ginjal, berbentuk
corong lebar. Sabelum berbatasan
dengan jaringan ginjal, pelvis renalis
bercabang dua atau tiga disebut
kaliks mayor, yang masing – masing
bercabang membentuk beberapa
kaliks minor yang langsung menutupi
papila renis dari piramid.

4. Nefron
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus
kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Nefron
merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan
darah terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia
karena mengeluarkan urin. Nefron terletak di dalam korteks.
Nefron adalah unit fungsional
terkecil dari ginjal yang terdiri
atas tubulus kontortus
proximal, tubulus kontortus
distal, lengkung henle dan
duktus koligentes
1. Badan malpighi
tersusun atas
Glomerulus dan
Kapsula Bowman

 Sebagai tempat penyaringan darah


yang akan menghasilkan urin Primer
(terjadi di Glomerulus)
 Untuk mengumpulkan cairan dari
darah yang telah disaring tersebut
(terjadi di Kapsula Bowman)
2. Glomerulus:bagian ginjal yang
merupakan anyaman pembuluh
darah kapiler khusus yang
dindingnya bertaut menjadi satu
dengan dinding kapsula bowman.

Glomerulus ginjal berfungsi


untuk menyaring darah, hasil
saringan glomerulus adalah urin
primer yang mengandung air,
garam, asam amino, glukosa,
urea, dan zat – zat lain
3. Kapsula bowman: adalah
bagian ginjal yang berbentuk
seperti kantong / kapsul yang
mengelilingi dan membungkus
glomerulus.

berfungsi untuk mengumpulkan


cairan dari darah yang telah
disaring oleh glomerulus.
4. Tubulus kontortus
proksimal: bagian
nefron di dalam ginjal
yang merupakan saluran
berkelok-kelok,
berhubungan langsung
dengan kapsula
bowman, dan berakhir
sebagai saluran yang
lurus di medula ginjal
(Ansa henle Desenden).
5. Lengkung (ansa) henle berfungsi untuk membuat
cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam,
karena pada Lengkung Henle terdapat NaCl (Garam)
dalam konsentrasi tinggi, sehingga cairan dalam
lengkung henle selalu dalam keadaan hipertonik.

Asenden (Melengkung ke atas) Desenden (Melengkung


Ke bawah)
Bagian dinding Ansa Henle Asenden
(Naik) permeabel terhadap Natrium Bagian dinding Ansa Henle
dan Klorida, namun Impermeabel desenden (turun) permeabel
terhadap air. terhadap air dan ion-ion namun
impermeabel terhadap Natrium
dan Klorida.
6. Tubulus kontortus distal:
Tempat untuk melepaskan
zat-zat yang tidak berguna
lagi atau berlebihan ke
dalam urin sekunder (disebut
proses augmentasi)

7. Tubulus kolektivus untuk


menampung urin dari nefron untuk
disalurkan ke pelvis ginjal menuju
kandung kemih.
Fungsi Regulasi

Mengatur volume Mengatur


air (cairan) dalam Mengatur keseimbangan keseimbangan asam
tubuh. osmotic dan basa cairan tubuh,
mempertahankan bergantung pda apa
keseimbangan ion yang yang dimakan.
optimal dalam plasma
(keseimbangan
elektrolit).
Zat-zat sisa ini
bersifat toksik bagi
tubuh apabila
tertimbun
Fungsi Ekskresi
Ginjal juga
mengekskresi banyak
senyawa asing yang
masuk ke dalam tubuh
Ginjal menyekresikan eritropoietin,
Fungsi ini berperan dalam
homeostatis dengan membantu
mempertahankan kandungan O2
yang optimal di dalam darah.

Fungsi Hormonal
Ginjal menyekresikan renin,
hormone yang mengawali jalur
renin-angiostensin-aldosteron
untuk mengontrol reabsorpsi Na+
oleh tubulus,

Ginjal membantu mengubah vitamin


D menjadi bentuk aktifnya. Vitamin D
Fungsi Metabolisme penting untuk penyerapan Ca++ dari
saluran pencernaan.
Peredaran Darah Ginjal

Cabang anterior bertugas


Ginjal mendapat darah dari arteri memberikan darah untuk ginjal
renalis yang merupakan cabang dari anterior dan ventral, sedangkan
aorta abdominalis sebelum masuk ke cabang posterior bertugas
dalam ginjal. Arteri renalis memberikan darah untuk ginjal
mempunyai dua cabang, yaitu arteri posterior dan dorsal. Antara kedua
renalis anterior (cabang besar) dan cabang ini terdapat suatu garis yang
arteri renalis posterior (cabang kecil). terletak di sepanjang margo lateral
dan ginjal.
Setelah sampai di daerah medulla, maka akan membelok 900
melalui basis piramid yang disebut arteri arquarta. Pembuluh ini
akan bercabang menjadi arteri interloburalis yang berjalan tegak
ke dalam korteks dan berakhir sebagai :
• Vasa aferen gromerulus untuk 1-2 glomerulus
• Pleksus kapiler sepanjang tubulus melingkar dalam korteks
tanpa berhubungan dengan glomeralis
• Pembuluh darah menembus kapsula bowman
Dari glomerulus keluar pembuluh darah
aferen dan selanjutnya terdapat suatu
anyaman yang mengelilingi tubuli
kontorti. Selain itu ada cabang yang
lurus menuju ke pelvis renalis dan
memberikan darah untuk ansa henle
serta duktus koligen, yang dinamakan
arteri rektal. Dari pembuluh rambut ini,
darah kemudian berkumpul dalam
pembuluh kapiler vena, lalu berjalan ke
vena inter-lumbalis.
PERSYARAFAN GINJAL

Saraf ginjal kurang lebih terdiri dari 15 ganglion.


Ganglion ini membentuk pleksusrenalis yang berasal
dari cabang terbawah dan di luar ganglion pleksus
seliaka, pleskus aukustikus dan bagian bawaj
splenikus. Pleksus renalis bergabung dengan pleksus
spermatikus dengan cara memberikan beberapa
serabut yang dpaat menimbulkan nyeri pada testis
pada kelainan ginjal.
PROSES PEMBENTUKAN URINE

Filtrasi ( Penyaringan )

Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Augmentasi
Filtrasi ( Penyaringan )

Pembentukan urin diawali dengan Filtrasi


darah di glomelurus. Filtrasi merupakan
perpindahan cairan dari glomerulus
menuju ke ruang kapsula Bowman dengan
menembus membran filtrasi. Disini akan
menghasilkan urin primer.
Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari


tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang
mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus
renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat
dalam urin primer. Reabsorpsi tergantung dari kebutuhan
akan zat-zat yang terdapat di dalam urin primer. Hasil
dari proses ini menghasilkan primer sekunder.
Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak


diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal.
Peristiwa ini disebut juga sekresi tubular. Sel-sel tubulus
mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin
sekunder. Proses ini menghasilkan urin sesungguhnya yang
siap dikeluarkan melalui ureter dan masuk ke kandung
kemih dan dikeluarkan melalui uretra
PENILAIAN TERHADAP FUNGSI GINJAL

1. Kreatinin Serum

2. Klirens Kreatinin

3. Urea
1. Kreatinin Serum
 Perubahan secara cepat pada fungsi ginjal tidak segera diikuti
dengan peningkatan pada kadar kreatinin

 Kreatinin serum tidak akan meningkat secara bermakna sampai


terjadi kerusakan ginjal serius sehingga menyebabkan penyakit
ginjal tahap awal sering tidak terpantau bila perhitungan kreatinin
serum diterapkan

 Kreatinin serum meningkat pada gagal ginjal. Namun ada beberapa


faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin serum : diet, usia
penderita, jenis kelamin, berat badan, latihan fisik, keadaan pasien,
obat (cimetidin dan trimetoprim)
2. Klirens Kreatinin

 Ekskresi utama kreatinin oleh filtrasi glomerulus sehingga LFG


dapat diperkirakan melalui penentuan laju klirens kreatinin
endogen

 Nilai klirens kreatinin berbeda menurut usia, jenis kelamin, dan


luas permukaan tubuh.

 LFG berkurang sesuai peningkatan usia (terutama pada pria)

 Pengukuran klirens kreatinin :

 Pengumpulan urin selama 24 jam dan

 menggunakan rumus Cockroft dan Gault


3. Urea

 Urea disintesa dalam hati dan eliminasi dalam urin yang disaring oleh
glomerulus dan sebagian direabsorbsi oleh tubulus

 Pada orang sehat, kadar urea dalam darah berfluktuasi sesuai asupan
protein

 Kadar urea darah meningkat : perdarahan, shock, muntah yang


berlebihan, kekurangan air dan garam, perdarahan saluran cerna,
infeksi berat, terapi steroid dan tetrasiklin dosis tinggi.

 Kadar >10mmol/Liter mencerminkan gangguan ginjal

Anda mungkin juga menyukai