COVER
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
HEPATOMA
PATOGENESIS ARFAN
K1A1 14 139
GEJALA
DIAGNOSIS
PEMBIMBING :
TATALAKSANA dr. Andi Cahaya Tahir, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
slide 1
Referat GO
COVER HEPATOMA
DEFINISI Hepatoma merupakan kanker hati primer yang sering ditemukan.
Tumor ini merupakan tumor ganas primer pada hati yang bersal
EPIDEMIOLOGI dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari
tumor jaringan lainnya
ETIOLOGI
PATOGENESIS
GEJALA
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
slide 2
Referat GO
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Wanita
slide 3 Rasio 4 : 1
Referat GO
COVER ETIOLOGI
DEFINISI
Virus Hepatitis Di dalam sel hepatoma terkandung integrasi
EPIDEMIOLOGI DNA HBV. HBV menimbulkan hepatitis akut
dan kronik, sirosis hati, dan atas dasar itu serta
ETIOLOGI dengan efek sinergis dari factor pemacu
karsinogenesis lain pada akhirnya
PATOGENESIS menimbulkan hepatoma
GEJALA Aflatoksin (AFT) Salah satu mekanisme hepatokarsino-
genesisnya adalah kemampuan AFB1
DIAGNOSIS
menginduksi mutasi pada kodon 249 dari gen
TATALAKSANA supresor tumor p53
COVER HEPATOMA
DEFINISI
Mekanisme karsinogenesis hepatoma belum sepenuhnya
EPIDEMIOLOGI diketahui, apapun agen penyebabnya, transformasi maligna
hepatosit, dapat terjadi melalui peningkatan perputaran
ETIOLOGI (turnover) sel hati yang diinduksi oleh cedera dan regenerasi
kronik dalam bentuk inflamasi dan kerusakan oksidatif DNA.
PATOGENESIS Hal ini dapat menimbulkan perubahan genetik seperti
perubahan kromosom, aktivasi oksigen sellular atau inaktivasi
GEJALA
gen suppressor tumor
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
slide 5
GO
COVER
Hepatoma fase subklinis
DEFINISI
Yang dimaksud hepatoma fase subklinik atau
EPIDEMIOLOGI stadium dini adalah pasien yang tanpa gejala dan
tanda fisik hepatoma yang jelas, biasanya ditemukan
ETIOLOGI melalui pemeriksaan AFP dan tehnik pencitraan
PATOGENESI
S Hepatoma fase klinis
GEJALA
Hepatoma fase klinis tergolong hepatoma stadium
DIAGNOSIS sedang, lanjut, manifestasi utama yang sering
ditemukan adalah :
TATALAKSANA • Nyeri abdomen kanan atas
• Massa abdomen atas
• Perut kembung
• Anoreksia
• Letih, mengurus
• Demam
• Icterus
slide 7 • Asites
Referat GO
COVER DIAGNOSIS
DEFINISI KHS yang kecil dapat dideteksi lebih awal dengan pendekatan
radiologi yang akurasinya 70 – 95% dan melalui tumor marker
EPIDEMIOLOGI alphafetoprotein yang akurasinya 60 – 70%. Kriteria diagnosa KHS
menurut PPHI Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia), yaitu :
ETIOLOGI • Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai bising
arteri.
PATOGENESIS • AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari 400 mg per ml.
• Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Computed Tomography
GEJALA Scann (CT Scann), Magnetic Resonance Imaging (MRI),
Angiography, ataupun Positron Emission Tomography (PET) yang
DIAGNOSIS menunjukkan adanya KHS.
• Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya KHS.
TATALAKSANA • Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan KHS.
Diagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari lima kriteria
atau hanya satu yaitu kriteria empat atau lima.
slide 8
Referat GO
COVER Reseksi Hati Reseksi hati dikerjakan pada tumor tunggal, tanpa sirosis
atau dengan sirosis yang terkompensasi dengan kadar
DEFINISI bilirubin normal dan tanpa hipertensi portal. Ketahanan
hidup 5 tahun dapat mencapai 70 %.
EPIDEMIOLOGI
Tranplantasi Hati Transplantasi ditujukan pada penderita yang tidak
memenuhi kriteria reseksi, pada tumor tunggal yang
ETIOLOGI berukuran kurang dari 5 cm atau tumor multipel (2 sampai
3 tumor) dengan ukuran masing-masing tidak lebih dari 3
PATOGENESIS cm, tanpa invasi vaskular dan penyebaran ekstrahepatik
GEJALA Ablasi radio frekuensi perkutan merupakan pilihan bila
Ablasi Perkutan
penderita bukan kandidat pembedahan. Ablasi perkutan
DIAGNOSIS memberikan hasil baik bila tumor berukuran kurang dari 2
cm dengan nekrosis mencapai 100% pada 90% kasus
Tatalaksana Sebagian besar pasien HCC didiagnosis pada stadium
Terapi Paliatif
menengah lanjut yang tidak ada terapi standarnya.
Berdasarkan meta analisis, pada stadium ini hanya
TAE/TACE (Transarterial Embolization/ Chemo
Embolization) saja yang menunjukan penurunan
pertumbhan tumor serta dapat meningkatkan harapan
hidup pasien dengan HCC yang tidak resektabel.
slide 9
Referat GO
COVER • Pada stadium dini, bergantung pada faal hati, dapat dilakukan terapi
kuratif dengan reseksi, transplantasi hati atau ablasi perkutaneus.
PENDAHULUAN Ketahanan hidup 5 tahun mencapai 50– 70%.
• Pada stadium intermediate, dapat dilakukan kemo-embolisasi.
DEFINISI Ketahanan hidup 3 tahun mencapai 50%.
• Pada stadium lanjut, tidak ada terapi yang efektif. Median ketahanan
ETIOLOGI hidup kurang dari 1 tahun. Pada stadium akhir, terapi bersifat paliatif
PATOGENESIS
GEJALA
DIAGNOSIS
Tatalaksana
slide 10
GO
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA GO
• Budihusodo U.2014. Karsinoma Hati dalam Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3
Edisi Keenam.Jakarta: Balai Pernerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
• Desen W. 2013. Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI
• Dharmayanti I. 2003. Kajian Biologi Molekuler: Gen Suppressor Tumor (P53)
Sebagai Target Gen Dalam Pengobatan Kanker. Wartazoa. 13(3)
• Hoffbrand AV. 2007. Kapita Selekta Edisi Keempat. Jakarta: Peenerbit Buku
Kedokteran EGC.
• Kumar V. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins Ed 9. Singapura : Elsevier
Saunders
• Naibaho, S. 2010. Problematika Diagnosis Karsinoma Hepatoseluler. J.
Kedokt Meditek vol 16, No. 42A
• Nurdjanah S. Sirosis Hati. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadiasubrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. Edisi V.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2006.
• Price SA, Lorraine MW. Hepatocellular carcinoma. Patofisiologi : Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit.Vol. 1. Edisi VI. Jakarta: EGC; 2009
slide 11