Anda di halaman 1dari 13

ABORTUS

Disusun Oleh :
1. Diah Kiki Wijayanti 2017011936
2. Eni Nofia Khoiriah 2017011944
Pengertian
Abortus atau lebih sering disebut
keguguran ialah kematian bayi dalam kandungan
dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
Abortus atau keguguran merupakan salah
satu ancaman yang terjadi ketika janin yang ada
dalam kandungan keluar pada kehamilan yang
berusia sekitar 20 minggu atau berat anak
kurang dari 500 gram.
Jenis – Jenis Abortus
• Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20
minggu.
• Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
• Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah
mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
• Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan
jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
• Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya
masih dalam kandungan.
• Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
Abortus Dalam Islam
Islam merupakan agama yang sangat
menjunjung tinggi kesucian kehidupan manusia.
Salah satu bukti bahwa Islam sangat menghargai
kehidupan yaitu banyaknya firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an yang menerangkan tentang proses
kehidupan manusia, dimulai dari proses penciptaan
manusia yang berasal dari saripati tanah dan
akhirnya lahir ke dunia dengan bentuk yang paling
sempurna.
Dalam hal ini khususnya tentang hukum
abortus, dalam islam abortus dibagi menjadi
beberapa hal, antara lain :
Pertama…….
Pengertian Abortus menurut bahasa arab disebut
‫ السقط‬artinya anak yang terlahir dari perut ibunya dalam
keadaan tidak sempurna. Secara istilah : Janin yang terlahir
dari perut ibunya dalam keadaan telah meninggal dunia
Janin yang berada diperut seorang ibu itu mengalami tiga
fase. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam kitabNya
Dalam Firman Allah di Jelaskan :
ْ ُ‫ب ث ُ َّم ِم ْن ن‬
‫طفَ ٍة ث ُ َّم‬ ٍ ‫ث فَإِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬ ِ ‫ب ِمنَ ْالبَ ْع‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ٍ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم فِي َر ْي‬
‫غي ِْر ُمخَلَّقَ ٍة ِلنُبَ ِيِّنَ لَ ُك ْم َونُ ِق ُّر فِي ْاْل َ ْر َح ِام َما‬َ ‫ضغَ ٍة ُمخَلَّقَ ٍة َو‬
ْ ‫علَقَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن ُم‬
َ ‫ِم ْن‬
‫س ًّمى‬ َ ‫نَشَا ُء ِإلَى أَ َج ٍل ُم‬
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan…. ( QS. Al Hajj : 5 )
Kedua ……
• Hukum menggugurkan kandungan dengan
sengaja ( Aborsi )
Secara umum, syariat islam mengharamkan
aborsi. Ulama telah bersepakat haramnya
menggugurkan kandungan setelah ditiupkannya
ruh pada janin. Adapun sebelum ditiupkannya
ruh maka hukumnya ditentukan oleh ulama
setelah memeriksa dan menimbang keadaanya
secara seksama. Dalam beberapa mazhab
dijelaskan :
Madzhab Imam Hanafi
Hukumnya adalah “Mubah;boleh” yaitu
diperbolehkan menggugurkan kandungan (tanpa
sebab ada ‘udzur) selagi belum ada tanda-tanda
kehidupan, dan belum mencapai usia kandungan
setelah berumur 120 hari, sebab janin yang belum
mencapai usia ini belum dikatakan manusia, karena
belum adanya ruh pada janin.
Sebab-sebab ‘udzur diantaranya, dikhawatirkan
karena mengancam kesehatan ibu sebab penyakit
yang ganas, atau dapat menyebabkan janin cacat, dan
sebagainya.
Madzhab Imam Malik
Dalam madzhab ini hukumnya adalah “Haram”
meskipun usia kandungan belum mencapai 40 hari. Karena
seperma yang sudah masuk kedalam rahim wanita tidak
boleh dikeluarkan. Sebahagian kecil ulama Madzhab ini
memandangnya hanya “Makruh” saja.
Namun mereka semua sepakat secara Ijma’ ; ‫اإلجماع‬
jika kandungan yang digugurkan sudah ada ruh, maka
mutlak hukumnya adalah “Haram”. Pendapat ini juga
didukung oleh Imam Al-Ghazali dan Madzhab Zhahiriyah
(Imam Dawud Zhahiri; w, 270H-883M).
Madzhab Imam Syafi’i
Diperbolehkan namun hukumnya adalah “Makruh”
menggugurkan kandungan apabila sudah mencapai
pada usia antara 40, 42, dan 45 hari dari awal
kehamilannya, dengan syarat jika ada persetujuan
dari suami dan isteri, dan jika tidak mendatangkan
kemudoratan dalam penggugurannya. Namun jika
usia kandungan seteleh diatas empat puluh harian
(antara 40, 42, dan 45 hari dari awal kehamilan)
digugurkan, maka mutlak hukumnya adalah
“Haram”.
Ketiga ……
Hukum-hukum yang terkait dengan keguguran
kandungan adalah sbb :
• Apabila keguguran terjadi tatkala janin masih
berbentuk zigote sebelum 40 hari. Wanita tersebut
wajib untuk tetap melaksanakan sholat dan
berpuasa jika ia sedang berpuasa
• Apabila janin sudah mulai membentuk manusia
meskipun hanya samara seperti telah ada bentuk
kaki, tangan atau kepala dsb, maka wanita
tersebut dihukumi dengan hukum nifas.
Kesimpulan
Dalam penjelasan-penjelasan diatas sudah
jelas hukum dari Abortus, apalagi yang berkaitan
dengan Abortus yang disengaja, dalam Al Quran
surat Al Isra’ dijelaskan :
‫ق َۗو َم ْن قُتِ َل َم ْظلُو ًما فَقَ ْد َجعَ ْلنَا‬ِ ِّ ‫َّللاُ ِإ ََّل ِبا ْل َح‬
َّ ‫س الَّتِي َح َّر َم‬ َ ‫َو ََل ت َ ْقتُلُوا النَّ ْف‬
‫ورا‬
ً ‫ص‬ ُ ‫ان َم ْن‬
َ ‫ف ِفي ا ْلقَتْ ِل ۖ ِإنَّهُ َك‬ ْ ‫س ِر‬ْ ُ‫س ْل َطانًا فَ ََل ي‬
ُ ‫ِل َو ِل ِيِّ ِه‬
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa
dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami
telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya,
tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas
dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang
yang mendapat pertolongan.
Aborsi atau abortus merupakan tindakan
pengguguran kandungan. Aborsi diklasifikasi menjadi
dua macam, yaitu Abortus Spontaneous dan Abortus
Provocatus. Abortus Spontaneous yaitu aborsi yang
terjadi secara alamiah sedangkan Abortus
Provocatus yaitu aborsi yang dilakukan secara sengaja.
Secara umum, semua Ulama sepakat untuk
mengharamkan aborsi jika dilakukan setelah peniupan
ruh karena termasuk pembunuhan makhluk bernyawa.
Di dalam Islam, aborsi hanya boleh dilakukan apabila
ada indikasi medis yang memaksa ibu harus
menggugurkan kandungannya demi menyelamatkan
nyawa ibu atau janin yang dikandungnya. Selain alasan
itu, maka hukum aborsi adalah haram.

Wallahu A'lam Bishawab


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai