pada daun Berwarna coklat tembaga -Daun Mengeriting,keriput. -Tanaman kerdil -Pada serangan berat daun menggulung ke dalam sehingga muncul benjolan (tumor) -Pucuk tanaman mati Siklus hidup hama trips sekitar 3 minggu. Di daerah tropis siklus hidup tersebut bisa lebih pendek (7 - 12 hari), sehingga dalam satu tahun dapat mencapai 5 – 10 generasi. Trips dewasa dapat hidup sampai 20 hari. Telur trips berbentuk oval. Telur diletakkan secara terpisah-pisah di permukaan bagian tanaman atau ditusukkan ke dalam jaringantanaman oleh alat peletak telur. Nimfa berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tidak bisa terbang tetapi hanya meloncat-loncat saja. Penyebaran dari satu tanaman ke tanaman lain berlangsung sangat cepat dengan bantuan angin. Pupa terbentuk setelah melewati beberapa instar nimfa. Pupa banyak dijumpai di bagian daun atau di dalam tanah di sekitar tanaman. 2.Lalat buah
-Buah menjadi busuk dan
jatuh ke tanah -Gejala awal ada bintik hitam di pangkal.buah -buah kuning pucat dan layu - Morfologi/Bioekologi Telur lalat buah bentuknya menyerupai bulan sabit, dan diletakkan berkelompok di bawah kulit jeruk atau di dalam luka atau cacat pada permukaan buah. Jumlah telur yang diletakkan kurang lebih 15 butir. Setelah 2 hari telur menetas menjadi larva yang berwarna putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk. Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa tepat di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang 5 mm. Lalat dewasa berwarna merah kecoklatan, dada berwarna gelap dengan 2 garis kuning membujur, pada bagian perut terdapat 3 garis melintang. Lalat betina ujung perutnya lebih runcing, sedangkan lalat jantan lebih bulat. Siklus hidup dari telur sampai lalat dewasa berlangsung 16 hari. Fase kritis tanaman dan saat pemantauan populasi dilakukan pada saat tanaman mulai memproduksi buah, terutama pada saat buah menjelang masak. Hama tersebut dapat ditemukan di daerah sentra produksi jeruk antara lain di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Gejala serangan Gejala awal pada permukaan kulit buah ditandai dengan adanya noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat betina saat meletakkan telurnya ke dalam buah. Selanjutnya akibat gangguan larva yang menetas dari telur di dalam buah, maka noda-noda tersebut berkembang menjadi bercak coklat di sekitar titik tersebut. Larva memakan daging buah, dan akhirnya buah menjadi busuk dan gugur sebelum matang. 3.KUTU DAUN
Daun yang terserang
mengerut dan mengeriting dan melingkar -Tanaman cabai menjdi kerdil. Satu generasi kutu ini berlangsung selama 6 - 8 hari pada kondisi lingkungan sekitar 25oC, dan 21 hari pada 15oC. Di antara semua kutu daun yang menyerang jeruk, kutu daun coklat merupakan yang terpenting. Karena kutu tersebut merupakan penular virus penyebab penyakit Tristeza yang paling efisien. Secara visual, bentuk dan ukuran spesies-spesies kutu daun ini serupa. Perbedaan antara T. citricidus dan T. aurantii terlihat pada pembuluh sayap bagian depan, dimana pada T. aurantii tidak bercabang, sedangkan pada T. citricidus bercabang. Kutu daun ini berbeda dengan serangga lainnya dalam berkembang biak, yaitu dengan melahirkan anaknya, dan termasuk serangga yang vivipar partenogenesis atau baik jantan maupun betinanya melahirkan anak, demikian juga imago kutu daun dapat bersayap maupun tidak bersayap. Kutu daun tidak menyebabkan kerusakan yang berarti pada tanaman, tetapi perannya sebagai vektor virus Tristeza jauh lebih berbahaya karena virus ini menyebabkan kerugian ekonomis yang tinggi. Pada saat tanaman sedang bertunas, perkembangbiakan kutu mencapai optimum. Kutu Kebul
•Terdpat bercak bercak
nekrotik pada daun • Morfologi /Bioekologi Telur berbentuk lonjong agak lengkung seperti pisang, berwarna kuning terang, berukuran panjang antara 0,2 - 0,3 mm. Telur biasanya diletakkan di permukaan bawah daun, pada daun teratas (pucuk). Serangga betina lebih menyukai daun yang telah terinfeksi virus mosaik kuning sebagai tempat untuk meletakkan telurnya daripada daun sehat. Rata-rata banyaknya telur yang diletakkan pada daun yang terserang virus adalah 77 butir, sedangkan pada daun sehat hanya 14 butir. Lama stadium telur rata-rata 5,8 hari. Nimfa terdiri atas tiga instar. Instar ke - 1 berbentuk bulat telur dan pipih, berwarna kuning kehijauan, dan bertungkai yang berfungsi untuk merangkak. Nimfa instar ke - 2 dan ke - 3 tidak bertungkai, dan selama masa pertumbuhannya hanya melekat pada daun. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari. Imago atau serangga dewasa tubuhnya berukuran kecil antara (1 - 1,5 mm), berwarna putih, dan sayapnya jernih ditutupi lapisan lilin yang bertepung. Serangga dewasa biasanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun, dan bila tanaman tersentuh biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.