DERMATOTER

API

Dr. Sukses Hadi, Sp.KK

SMF/ Bag. Ilmu Peny. Kulit & Kelamin
RSUD Ulin Banjarmasin
NON BEDAH BEDAH
 TOPIKAL  SKALPEL
 SISTEMIK  BEKU
 INJEKSI INTRALESI (CRYOSURGERY)
 SKLEROTERAPI  LISTRIK
 RADIOTERAPI
(ELEKTROSURGERY)
 KIMIA
 SINAR UV/ PUVA
(CHEMOSURGERY)
 DERMABRASI
 SEDOT LEMAK
 BLEPHAROPLASTY
 LASER
 TOPIKAL
BAHAN DASAR / VEHIKULUM BAHAN AKTIF
 CAIRAN  ASAM SALISILAT
 BEDAK  ASAM BORAT
 BEDAK KOCOK  SULFUR (4-20%)
 SALEP (LEMAK)  ANTIBIOTIKA
 KRIM  ANTIMIKOTIK
 PASTA  KORTIKOSTEROID
 LINIMEN  ANTIVIRUS
 ANTIHELMINTIK
FUNGSI VEHIKULUM
 DISTRBUSIKAN BAHAN AKTIF DI KULIT &
MENAHANNYA DIPERMUKAAN.
 ABSORBSI AIR / CEGAH PENGUAPAN

 DINGINKAN KULIT

PRINSIP PENANGANAN LESI

 Bila lesi basah diterapi bentuk sediaan basah

(lesi madidan : dikompres, bila diperlukan

dilanjutkan dg krim)
 Bila lesi kering dipilih sediaan bentuk kering.

Bedak atau salep

BEDAK ANORGANIK GUNA
 Zinc oksid,Titanium  Mendinginkan
dioksid, calamin dll  Proteksi mekanis
BEDAK ORGANIK  Antiinflamsi
 Amilum, zinc stearat  Antipruritus.
dll INDIKASI
 Dermatosis kering
dan superfisial.
 Untuk cegah pecah
vesikel/bula
KONTRAINDIKASI : LESI
BASAH
 bedak

• Gel
• Bedak
Pasta kocok
• Pasta
mengandung • Pasta
penyejuk
lemak pengering
• Pasta
krim

Lemak
Krim W/O
(salep) Krim O/W cairan
 Cairan
o Macam :

1. Solusio kompres

rendam

mandi
2. Tinctura
Terbuka : radang superficial

3. Kompres
Tertutup : radang profunda
 LEMAK ASLI DAN LILIN
 Oleum cocos (minyak
kelapa)
 Oleum ricini (minyak jarak)
 Oleum olivarum (minyak
zaitun)
LEMAK MINERAL
 Parafinnum liquidum
 Vaselinum album
 Vaselinum flavum
SALEP

Indikasi :
- Kering dan Kronik
- Dalam dan kronik
- Bersisik dan Krusta
K.I :
- Basah
- Berambut
o Air + Minyak + Emulgator + pengawet
W/O : cold cream
o Krim
O/W : vanishing cream

o Indikasi :
1. Kosmetika
2. Subakut, luas
3. berambut
o K.I :
basah (dikompres dulu)
 Bedak Kocok

 Air + Bedak + Gliserin

Zat Padat : < 40%

GLISERIN : 10-15%

Indikasi :
1. kering, superficial, luas
2. Subakut

K.I :
1. basah
2. berambut
 Golongan Hidrokarbon :
vaselin, paraffin oil

 Golongan Hidrokarbon waxes:

paraffin wax
 Bahan Aktif

 Terjadi secara pasif

 Penetrasi tergantung dari :
a. Konsentrasi
kelarutan dalam vehikulum
besar partikel
viskositas + efek vehikulum

b. Sehat/ tidak
tebal/ tipis
sistem aplikasi
 Perembesan melalui lapisan stratum
korneum, lucidum, dan granulosum
Follicular regio
Sweat ducts
 Kortikosteroid

EFEk :
- Anti Inflamasi
- Anti Mitotik
-Antipruritus

PERHATIAN :
- Efek Tachyphylaxi
- Efek Deponisasi
 Efek Samping Kortikosteroid Topikal

 Atrofi  Telangiektasis
 Purpura  Dermatitis acneformis
 Striae  Hipopigmentasi
 Acne steroid  Menghambat
 Rosacea steroid penyembuhan ulkus
 Dermatitis perioral  Infeksi mudah meluas
 Gambaran klinis infeksi
kabur
(tinea inkognito)
Efek Katabolik
 Degenerasi Kolagen Dermal :
- Atrofi epidermal & dermal
- Teleangiektasia sekunder
- Purpura/ Ekimosis
- Striae
- Gangguan penyembuhan luka

 Acne Steroid
 Rosacea Steroid dan Dermatitis peri-oralis
 Hipertrikosis
 Infeksi meluas
 Gambaran klinis kabur (tinea inkognito)
 Klasifikasi Steroid Lokal

Lemah : hidrokortison 1%
Triamsinolon Asetonid
Sedang (2-25x) :
Fluosinolon Asetonid

Kuat (50-100x) : Betametason 17 valerat

Sangat Kuat (600x) : klobetason 17 Propionat

 Pemilihan steroid topikal

Usia Daerah berambut

 Bayi/anak, ortu : >lemah

 Bentuk gel, lotio, krim
Lokasi lesi
 Kelopak/wajah : > lemah  # salep
 Telapak tangan/kaki: >kuat
Ketebalan lesi
Daerah lipatan
 Likenifikasi : > kuat, dpt  Awas efek oklusi
diberi bahan keratolitik.
Akut/kronis  > lemah
 Akut : >lemah; kronis : > kuat
Luas lesi
 Luas : > lemah
TERIMA KASIH