Solusio Plasenta
Solusio Plasenta
Solusio Plasenta
SOLUSIO PLASENTA
DEFINISI
Solusio Plasenta
adalah terlepasnya plasenta atau ari-ari
dari tempat perlekatannya yang normal pada
rahim sebelum janin dilahirkan (Saifuddin,
2006).
2
ETIOLOGI
3
PATOFISIOLOGI
Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang membentuk
hematoma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas. Apabila
perdarahan sedikit, hematoma yang kecil itu hanya akan mendesak jaringan plasenta,
peredaran darah antara rahim dan plasenta belum terganggu dan tanda serta
gejalanya pun tidak jelas. Kejadiannya baru diketahui setelah plasenta lahir, yang
pada pemeriksaan didapatkan cekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan
darah lama yang berwarna kehitam-hitaman.
4
LANJUTAN
Sebagian darah akan menyelundup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina atau
menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban atau mengadakan
ekstravasasi diantara serabut otot rahim.
Nasib janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding rahim.
Apabila sebagian besar atau seluruhnya terlepas, anoksia akan mengakibatkan
kematian janin. Apabila sebagian kecil yang terlepas, mungkin tidak berpengaruh
sama sekali, atau mengakibatkan gawat janin. Waktu sangat menentukan hebatnya
gangguan pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib janin. Makin lama sejak
terjadinya solusio plasenta, makin hebat terjadinya komplikasi (Manuaba, 2010).
Frekuensi solusio plasenta terjadi kira-kira 1 diantara 50 persalinan
(Winkjosastro, 2005).
5
KLASIFIKASI
6
MANIFESTASI KLINIK
7
KOMPLIKASI
(Mochtar, 2003).
1. couvelair rahim
1. Perdarahan
2. Hifofibrinogenemia
2. Infeksi 3. nekrosis korteks renalis
yang menyebabkan tidak
3. Emboli
diproduksinya air urin serta
4. syok obstetrik. terjadi kerusakan-
kerusakan organ seperti
hati, hipofisis dan lain-lain
8
PEMERIKSAAN
9
PENANGANAN SOLUSIO PLASENTA
1) Terapi Konservatif
Prinsipnya kita menunggu perdarahan berhenti dan kemudian persalinan berlangsung spontan.
Sambil menunggu berhentinya perdarahan kita berikan suntikan morfin subkutan, stimulasi
kardiotonika seperti coramine, cardizol dan pentazol serta transfusi darah.
2) Terapi aktif
Prinsipnya kita mencoba melakukan tindakan dengan maksud agar anak segera dilahirkan dan
pedarahan berhenti. Pertolongan persalinan diharapkan dapat terjadi dalam 3 jam, umumnya
dapat bersalin secara normal.
Tindakan bedah seksio sesarea dilakukan apabila, janin hidup dan pembukaan belum lengkap,
gawat janin tetapi persalinan normal tidak dapat dilaksanakan dengan segera, persiapan
untuk seksio sesarea, hematoma miometrium tidak mengganggu kontraksi rahim dan observasi
ketat kemungkinan terjadinya perdarahan ulang.
Persalinan pervaginam dilakukan apabila : Janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap dan
bagian terendah didasar panggul, janin telah meninggal dan pembukaan > 2 cm (Saifuddin,
2006).
10
ASUHAN KEPERAWATAN
11
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Umum
Identitas klien: Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan,
pendidikan, alamat, dll serta identitas suaminya.
2. Keluhan Utama
Keluhan pasien saat masuk RS adalah perdarahan pada kehamilan 28 minggu
3. Riwayat kesehatan sekarang
Sifat perdarahan; tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang. Sebab perdarahan;
placenta dan pembuluh darah yang robek; terbentuknya SBR, terbukanya osteum/
manspulasi intravaginal/rectal. Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung
besar atau kecilnya robekan pembuluh darah dan placenta.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Adanya kemungkinan klien pernah mengalami riwayat diperlukan uterus seperti
seksio sasaria curettage yang berulang-ulang. Kemungkinan klien mengalami
penyakit hipertensi DM, Hemofilia serta mengalami penyakit menular seperti
hepatitis. Kemungkinan pernah mengalami abortus
12
LANJUTAN
8. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin,
ibu, ataukeduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada
saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut pada kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual pada janin.
9. Riwayat kehamilan dan persalinan
◍ Multigravida
◍ Kemungkinan abortus
◍ Kemungkinan pernah melakukan curettage
10. Riwayat nipas
◍ Lochea Rubra
◍ Bagaimana baunya, amis
◍ Banyaknya 2 kali ganti duk besar
◍ Tentang laktasi
◍ Colostrum ada
14
LANJUTAN
i. Genetalia
biasanya pada vagina keluar dasar berwarna merah muda, peningkatan
vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda Chandwick), dan
hipertropi epithelium
j. Ekstremitas
Kemungkinan udema atau varies. Kemungkinan akral dingin, Persendian tulang
pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang canggung, dan Terjadi pemisahan
otot rectum abdominalis dinamakan dengan diastasis rectal
13. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah : hemoglobin, hematokrit
- Pemeriksaan ultra sonografi, dengan pemeriksaan ini dapat
ditentukan plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium
- Pemeriksaan inspekkulo secara hati-hati dan benar, dapat
menentukansumberperdarahan dari karnalis servisis atau sumber lain
(servisitis, polip,keganasan, laserasi/troma)
17
Any questions ?
Thank you.
18