1. Pasien atau klien masih membutuh suatu jaminan untuk merahasiakan
status HIV nya karena masih adanya stigmatisasi dan diskriminasi pada pasien HIV/AIDS. Selain itu formulir informed consent juga sebagai bukti untuk segera dilakukannya pemenuhan hak untuk dilakukan perawatan, dukungan, dan pengobatan oleh sarana layanan kesehatan HIV/AIDS. 2. Bagi konselor atau dokter, formulir informed consent sebagai bukti untuk melakukan pemeriksaan diagnosis HIV lanjutan. Selain itu dengan formulir informed consent akan mempertegas kesepakatan dalam perjanjian terapeutik pemeriksaan diagnosis HIV dengan Yudikindra, W. (2014).
Daftar pustaka: Yudikindra, W. (2014).Implementasi informed consent pada pasien yang bersedia menjalani tes HIV dalam perjanjian terapeutik. UNnes Law Journal