Anda di halaman 1dari 32

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

(Sarana Air Minum dan Sanitasi)

OLEH :
KM.YAHYA SYUKUR

BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN


PENGENDALIAN PENYAKIT
KELAS I PALEMBANG
2017

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
PALEMBANG

Unit pelaksana teknis dibidang PELAYANAN


KESEHATAN LINGKUNGAN yang secara teknis
dibina oleh Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


Prop. Sumatera
Selatan

WILAYAH KERJA
BTKLPP Prop Kep. Bangka
KELAS I Belitung
PALEMBANG

10 BTKL DI INDONESIA :
1. BBTKL-PP JAKARTA
2. BBTKL-PP YOGYAKARTA
3. BBTKL-PP SURABAYA Prop. Bengkulu
4. BBTKL BANJARBARU
5. BTKL-PP PALEMBANG
6. BTKL-PP BATAM
7. BTKL-PP MEDAN
8. BTKL-PP MENADO
9. BTKL-PP MAKASAR
10. BTKL-PP AMBON

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


TUGAS POKOK BTKLPP
1. Melaksanakan surveilans epidemiologi
2. Melakukan kajian dan penapisan teknologi
3. Laboratorium rujukan
4. Melakukan pengendalian mutu dan kalibrasi
5. Pendidikan dan pelatihan
6. Pengembangan MODEL DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
7. Kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang
pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan
8. Melakukan kesehatan matra

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


UJI LABORATORIUM

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


HASIL LABORATORIUM
 Permenkes No.416 thn 1990 ttg Syarat-syarat dan PKA
 Permenkes RI N.32 Tahuun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan kualitas air untuk
keperluan Hygiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua/SPA dan Pemandian Umum.
 Permenkes No.907 thn 2002 ttg syarat-syarat & PKA
 Permenkes No.492 thn 2010 ttg Persyaratan Kualitas Air Minum

Kepmenkes

1. MS
2. TMS
Kep.Men Peraturan
LH Gubernur
 Pergub SumSel No.16 thn 2005 ttg peruntukan air & baku mutu air sungai
 Pergub SumSel No.18 thn 2005 ttg BMLC industri, Hotel RS, Domestik dan batubara
 Pergub SumSel No.08 thn 2012 ttg BMLC industri, Hotel RS, Domestik dan batubara
BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017
2. MELAKUKAN KAJIAN

DATA
SEKUNDER

DATA DATA
PRIMER PENUNJANG

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


3. MEMBERIKAN SOLUSI

ALTERNATIF MASALAH

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


TEKNOLOGI TEPAT GUNA :
√ Suatu alat sesuai dengan kebutuhan dan dapat
berguna serta sesuai dengan fungsinya.
√ Teknologi yang dikembangkan secara tradisional,
sederhana dan proses pengenalannya banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu.
√ Biaya yang digunakan dalam pembuatan instalasi
relatif murah.
√ Secara teknis instalasi sederhana dan mudah dalam
perawatan.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


INSTALASI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)
AIR BERSIH

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


SARINGAN AIR SEDERHANA (MULTI MEDIA FILTER).
1. Peralatan dan bahan yang dugunakan :
a. 2 buah drum (20 liter).
b. 1 buah ember .
c. 2 buah kran air.
c. Pasir, ijuk, kerikil, genteng dan arang batok kelapa.
d. Tawas, kaporit dan kapur.
e. pH meter
2. Cara pembuatan alat :
a. Siapkan 2 bh drum (20 liter) yang telah dilengkapi kran air .
b. Kemudian drum tersebut susun seperti anak tangga.
c. Drum I untuk menampung air baku yang akan diendapkan.
d. Drum II berfungsi untuk penyaringan, yang terdiri dari Ijuk, arang
batok kelapa, ijuk, kerikil, pasir dan pecahan genteng.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


FUNGSI DARI BAHAN-BAHAN
1. Pecahan genteng  menahan pasir agar tidak berserakan
pada saat air dari drum I dituang (lewat kran) ke
drum II (saringan).
2. Pasir dan ijuk  menyaring kotoran yang ada dalam air
lindi/leachete.
3. Kerikil  membuat pori atau rongga sehingga air cepat
mengalir.
4. Arang  untuk menghilangkan bau.
5. Tawas  untuk mengendapkan/mengikat kotoran.
6. Kaporit  membunuh bakteri dan kapur  untuk
menetralkan pH yang diinginkan (Asam  kapur, basa 
tawas).

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


SARINGAN AIR SEDERHANA
(Multi Media Filter)
BAK I Keterangan :
= Pecahan genteng 5 cm

= Pasir 15 cm
Air Baku
(Lindi/Leachete)
= Batu kerikil 5 cm

= Ijuk 5 cm
BAK II
= arang batok kelapa 10 cm

Air bersih
BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017
CARA KERJA
1. Tuangkan air baku (air sngai, sgl dll) yang akan diolah
sebanyak 20 liter ke dalam drum I.
2. Masukkan kaporit sebanyak 0,20 gram atau seujung sendok teh,
tawas dan kapur sebanyak 2 gram/ 2 sendok teh
(1:1).
3. Aduk selama 5 menit dan kran dalam posisi tertutup. Kemudian
diamkan selama ± 10 menit sampai kotoran mengendap.
4. Bukalah kran pada drum I  air akan mengalir pada drum II
dan buka kran pada drum II sehingga air yang keluar
merupakan air bersih.
5. Untuk mengetahui alat efektif atau tidak sebaiknya hasil
pengolahan/sampel dilakukan uji laboratorium

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


ALAT UNTUK MENURUNKAN
KADAR KEASAMAN (pH) PADA AIR

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


CARA KERJA ALAT
AIR BAKU

FILTER SINTETIS

PASIR SILIKA

IJUK
k

KORAL

FILTER CANGKANG KERANG

AIR OLAHAN
(Uji Laboratorium)
BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017
ALAT UNTUK PENGOLAHAN AIR PAYAU
MENJADI AIR BERSIH

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


CARA KERJA ALAT
AIR BAKU

FILTRASI (koral, pasir silika, ijuk,arang aktif)

RO (Riverse Osmosis)
Holding stainless, Catridge filter 2 buah, membran filter 4
buah, clorin filter, bio energi 2 buah, pipa PVC diameter
¾ inci dan saluran outlet

AIR OLAHAN

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


DESINFEKTAN TABUNG PASIR
DALAM SUMUR GALI

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


PRINSIP KERJA KLORINASI
1. Air harus jernih dan tidak keruh karena kekeruhan pada
air akan menghambat proses klorinasi.
2. Kebutuhan klorin harus diperhitungkan secara cermat
agar dapat efektif mengoksidasi bahan-bahan organik
dan dapat membunuh kuman patogen dan
meninggalkan sisa klorin bebas dalam air.
3. Tujuan klorinasi pada air adalah untuk mempertahankan
sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l di dalam air. Nilai
tersebut merupakan margin of safety (nilai batas
keamanan) pada air untuk membunuh kuman pathogen
pada saat penyimpanan dan pendistribusian air.
4. Dosis klorin yang tepat adalah jumlah klorin dalam air
yang dapat di pakai untuk membunuh kuman patogen
serta untuk mengoksidasi bahan organik dan untuk
meninggalkan sisa klorin bebas sebesar 0,2 mg/l dalam
air.
BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017
CARA PEMBUATAN
1. Pipa PVC ¾” di potong dengan panjang 80 cm dengan
menggunakan PVC pipe cutter, kemudian pipa di bor dengan
diameter 3 mm. Pipa PVC ¾” berfungsi sebagai tempat
menampung campuran kaporit dan pasir kuarsa. Perbandingan
kaporit kadar 60-70% dan pasir kuarsa yang digunakan 1 : 5
(± 300 gram).
2. Pada bagian bawah pipa PVC ¾” di beri dop PVC ¾” dengan
menggunakan lem plastik. Kemudian masukkan campuran
kaporit dan pasir kuarsa ke dalam pipa PVC ¾”.
3. Potong kembali pipa PVC 3” sepanjang 90 cm, pada bagian
bawah tutup dengan dop PVC 3”, bor dengan diameter 3 mm,
beri tali nilon.
4. Masukkan pipa PVC ¾” ke dalam pipa PVC 3” yang sudah di
beri tali nilon, kemudian pada bagian atas pipa PVC 3” di beri
dop 3”.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


CARA KERJA 1. Sambung tali pengait
desinfektan tabung pasir
menggunakan tali dengan
panjang sesuai kebutuhan.
2. Masukkan alat desinfektan
tabung pasir ke dalam sumur
gali, reservoir/water tower
dengan mengulurkan tali
sampai kedalaman ± 20 cm
dari dasar sumur gali.
3. Diamkan ± 1 minggu
(tergantung kondisi air).
4. Apabila air sumur gali tidak
berbau kaporit lagi, ganti
kaporit yang baru.
5. Uji Laboratorium (sisa chlor 
dilapangan, bakteri  Lab)

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


1. Cek isi kaporit, bila
habis/tidak berbau
ganti dengan yang
baru.
2. Cek lubang-lubang
PVC, bila tersumbat
bersihkan.
3. Lakukan pencucian
pasir secara berkala
(± 3 bulan)
PEMELIHARAAN
selanjutnya pasir
dimasukkan kembali.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


INSTALASI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG)
SANITASI

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


CARA PENGOLAHAN LIMBAH
RT DENGAN INSTALASI TRIPIKON

 INSTALASITRIPIKON adalah 3 (tiga) pipa septik masing-


masing dengan ukuran berbeda yang dipasang secara konsentris
dan dipasang tegak lurus dan dipakai untuk menangani limbah
organik (tinja) dari rumah tangga, industry maupun limbah
organik lainnya (Mary Selintung & Miranda R,M, 2011).
 Moel alat Tripikon terdiri dari 3 (tiga) buah pipa konsentris
ukuran kecil, sedang dan besar dengan prinsip kerja yang serupa
dengan tangki septik tradisional.
 Prinsip “Limbah padat dan Limbah cair masuk elalui pipa kecil
dan mengalami perombakan didalam pipa sedang. Bagian atas
dari pipa sedang merupakan tempat terjadinya proses aerobic,
bagian tengah merupakan lintasan dan bagian bawah
meruupakan tempat terjadinya proses an-aerobik.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. Pipa PVC yang paling dalam (pipa kecil) Ø pipa 4” yang dapat
disesuaikan dengan ukuran leher angsa dari kloset
2. Pipa PVC sedang (pipa tengah) Ø pipa 8” (dapat disesuaikan)
3. Pipa PVC besar (pipa luar) Ø pipa 16” (dapat disesuaikan)
4. Celah antara pipa luar dan pipa sedang minimal 2 cm
5. Lobang-lobang bor pada pipa tengah mempunyai ukuran Ø = 0,5
cm terdiri dari 2 deret berjarak 4 cm. Jarak deret bawah dari dasar
TRIPIKON adalah 10-20 cm
6. Lobang pada kaki berbentu segiempat dengan ukuran (3x3) cm
dan berjulah 4 buah
7. Ruang pengapung yaitu jarak antara pipa kecil dan pipa tengah
adalah setinggi >20 cm
8. Panjang pipa besar yang digunakan adalah 2 meter

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


CARA PENGOPERASIAN :

1. Sebelum limbah dimasukkan untuk pertama


kali, maka INSTALASITRIPIKON harus
terisi penuh dengan air tawar.
2. Limbah dimasukkan kedalam TRIPIKON
lewat bowl (lewat lubang jamban) dan
limbah yang ada didalam
INSTALASIselama 3 hari akan keluar
dengan adanya limbah baru yang
dimasukkan.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


INSTALASI TRIPIKON

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
TRIPIKON
 KELEBIHAN :
1. Cocok digunakan pada perumahan di daerah perairan dan
rumah apung.
2. Bahan yang digunakan mudah didapat.
3. Tidak memerlukan lahan yang luas/besar. dan mudah dalam
pembuatan.
4. Efesiensi penurunan BOD5 sekitar 75%.

 KEKURANGAN :
1. Kapasitas volume pengolahan relatif kecil.
2. Pengurasan septik tank relatif sulit untuk dilakukan.

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017


Pengolahan Air Payau

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017 Uji Coba Desinfektan Tabung Pasir


Pembersih Udara Ruangan

“Tong Super”
Kompos dan Pupu Cair

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017 Uji Coba Desinfektan Tabung Pasir


“Sebaik-baiknya Manusia Bisa Bermanfaat Bagi Orang Lain”

BTKL-PP KELAS I PALEMBANG, 19-12-2017

Anda mungkin juga menyukai