1. Dearliana Dearliana D
2. Suharto Suharto S
3. Median Median M
2. Nama ganda adalah nama yang terdiri dari
lebih dari satu suku kata, maka diindeks
berdasarkan suku kata nama terakhir.
2. M. Maulana S. Maulana S M M
1. FX Suharso Suharso F X S
2. Firma KS K S Firma K
6. Nama perusahaan yang menggunakan kata
penghubung dari, dan, &, atau kata depan
of maka kata penghubung, kata depan
tersebut harus diletakkan dalam kurung dan
diindeks mengikuti unit tersendiri,
pengindekannya dilakukan:
No Judul/Nama Unit 1 Unit 2 Unit 3 Kode
.
1. Suryono & Co Suryono Company S
(and)
• Filing Kabinet,
dipersiapkan untuk menyimpan arsip jumlahnya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan, laci filing
kabinet diberi kode pada bagian depannya.
Misalnya filing kabinet mempunyai empat laci,
maka kodenya adalah: Laci I berkode A- F, Laci
II berkode G – L, Laci III berkode M – S,
Laci IV berkode T – Z.
2. Guide,
banyaknya guide yang dibutuhkan bila
menggunakan sistem abjad sederhana 26
buah. Ditempatkan pada folder/map gantung.
Tetapi bila suatu organisasi telah berkembang
dimana tiap-tiap laci mempunyai satu petunjuk
abjad. Maka pada masing-masing laci akan
terdapat 26 guide.
Sehingga guide yang dibutuhkan dapat
sebanyak 26x26 buah = 676 buah. Dalam
praktik untuk membatasi jumlah guide dapat
pula digunakan kode gabungan.
Misalnya: kode laci ABC, DEF, GHI dan
seterusnya. Pada tiap guide diberi tab.
Tiap-tiap tab ditulis abjad A sampai Z
kemudian disusun berdasarkan abjad
pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya.
3. Folder,
banyaknya folder yang dibutuhkan bagi
organisasi yang masih sederhana
sebanyak 26 buah. Folder tersebut
berkode A sampai Z. Tetapi bagi
organisasi yang telah berkembang,
maka tiap laci akan memuat 26 folder.
Dengan perincian sebagai berikut:
Di belakang guide A disusun folder Aa, Ab,
Ac…………..Az
Dibelakang guide B disusun folder Ba, Bb,
Bc…………..Bz
Dibelakang guide C, disusun folder Ca, Cb,
Cc……………Cz
4. Rak Sortir, yang
dibutuhkan
sebanyak 26 Rak.
Diberi kode abjad
dari A sampai z
sehingga
memudahkan
pemisahan surat.
5. Kartu Indeks
disesuaikan
dengan
kebutuhan. Kartu
Indeks disimpan
dalam laci kartu
indeks.
6. Rak kartu atau laci
kartu, untuk
menyimpan kartu
indeks.
Prosedur Penyimpanan Arsip
Langkah-langkah/prosedur
penyimpanan arsip:
1. Pengumpulan Surat
Surat-surat yang berasal dari berbagai unit
organisasi dikumpulkan pada bagian
kearsipan.
2. Memeriksa
Petugas memeriksa apakah surat memang
sudah benar-benar akan disimpan, dengan
melihat adanya tanda “perintah simpan”
(release mark) yang diterapkan oleh atasan
di atas surat bersangkutan. Atau petugas
memang yakin bahwa surat sudah selesai
diproses dan boleh disimpan.
3. Mengindeks
Memilih nama yang akan dipakai
sebagai identitas penyimpanan dan
kemudian menguraikannya menjadi
unit-unit untuk keperluan mengabjad.
Untuk surat masuk, yang dapat
diindeks adalah nama pengiriman
atau nama penanda tangan surat.
Contoh:
Nama Badan Pengirim adalah PT Waringin,
dan penandatangannya adalah Sukoco
Katim, SH. Biasanya yang dipilih sebagai
indeksnya adalah Nama Badan, karena
cendrung tidak berubah dibanding dengan
nama penandatangan surat, kecuali surat
perorangan.
Cara Mengindeks:
PT. Waringin Indeks Waringin PT
Surat ini akan disimpan pada abjad W dan
label mapnya adalah W.
4. Memberi Kode
Pada langkah ini nama atau kata tangkap yang
sudah diindeks sebagai unit-unit diberi tanda.
Misalnya, lingkaran dengan warna merah dan
angka 1 untuk unit 1,angka 2 untuk unit 2 dan
angka 3 unit 3 dan seterusnya.
Dengan adanya tanda ini petugas dapat
menempatkan surat di dalam map yang sudah
ada, atau membuatkan map individu baru bila
surat-suratnya baru dipindahkan dari map
campuran karena jumlah suratnya sudah lebih
dari 5 pucuk.
Dengan adanya tanda/kode juga memudahkan
petugas mengembalikan surat ke dalam laci, bila
surat keluar karena dipinjam.
5. Menyortir
Adalah mengelompokkan surat ke dalam
kelompok abjad masing-masing, agar
memudahkan petugas mengerjakan
langkah terakhir yaitu menyimpan.
Sortir ini penting untuk surat-surat yang
banyak, kalau suratnya sedikit (tidak lebih
dari 25 pucuk) tidak perlu dilakukan sortir.
Dengan adanya sortir, petugas di dalam
menyimpan surat tidak perlu pulang-balik
dari meja ke almari arsip, tapi dapat
menyimpannya perkelompok abjad.
6. Menempatkan
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan
hati-hati. Kalau tejadi kekeliruan
menempatkan surat pada map yang
bukan seharusnya maka surat tersebut
dapat disebut hilang. Bila volume surat
yang disimpan cukup banyak, maka
pencarian kembali akan sukar dilakukan.
7. Pemeliharaan, perawatan, penyiangan
dan pemusnahan menurut peraturan
yang berlaku.
Prosedur Penemuan Arsip
Jika ada pihak lain yang meminta/ meminjam
arsip yang disimpan, maka petugas arsip
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
(Dale Varnegie)
Terima Kasih
&
Sukses Selalu Buat Anda