Anda di halaman 1dari 12

standar penanganan obstetri dan kegawat

daruratan
• Disamping standar untuk pelayanan
kebidanan dasar (antenatal, persalinan dan nifas),
disini ditambahkan beberapa standar
penanganan kegawatan obstetri – neonatal.
Seperti telah dibahas sebelumnya, bidan
diharapkan mampu melakukan penanganan
keadaan gawatdarurat obstetri –
neonatal tertentu untuk penyelamatan jiwa ibu
dan bayi. Dibawah ini pilih sepuluh keadaan
gawatdarurat obstetri – neonatal yang paling
sering terjadi dan menjadi penyebab utama
kematian ibu / bayi baru lahir
• Standar 16 : Penanganan Perdarahan dalam
Kehamilan Pada Trimester III
Tujuan :
Mengenali dan melakukan tindakan secara cepat dan
tepat perdarahan dalam trimester III kehamilan
• Pernyataan Standar :
• Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
perdarahan pada kehamilan, serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.
• Hasil :
• · Ibu yang mengalami perdarahan pada trimester
III kehamilan segera mendapat pertolongan yang cepat
dan tepat.
• · Kematian ibu atau janin akibat perdarahan dalam
kehamilan dan perdarahan antepartum berkurang.
• · Meningkatnya pemanfaatan bidan untuk
konsultasi pada keadaan gawat darurat.
• Prasyarat :
• 1. Bidan memberikan perawatan antenatal rutin pada ibu hamil.
• 2. Ibu hamil mencari perawat kebidanan jika komplikasi kehamilan terjadi.
• 3. Bidan sudah terlatih dan terampil untuk :
• 3.1. Mengetahui penyebab, mengenai tanda – tanda dan penanganan
perdarahan pada trimester III kehamilan.
• 3.2. Pertolongan pertama pada kegawatdarurat, termasuk pemberian cairan IV.
• 3.3. Mengeahui tanda – tanda dan penangan syok.
• 4. Tersedianya alat perlengkapan yang penting misalnya sabun, air bersih yang
mengalir, handuk bersih untuk mengeringkan tangan, alat suntik steril sekali pakai,
jarum IV steril 16 dan 18 G, Ringer Laktat atau NaCl 0,9 %, set infus , 3 pasang
sarung tangan bersih.
• 5. Penggunaan KMS Ibu Hamil / Kartu Ibu , Buku KIA.
• 6. Sistem rujukan yang efektif, termasuk bank darah berjalan dengan baik untuk
ibu yang mengalami perdarahan selama kehamilan.
• Proses
• Bidan harus :
• 1. Cuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan pasien. Gunakan sarung tangan
bersih kapan pun menangani benda yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh.
• 2. Memeriksakan dan merujuk ibu hamil yang mengalami perdarahan dari jalan lahir. ( Semua perdarahan
yang bukan show, adalah kelainan ).
• 3. Berikan penyuluhan dan nasehat tentang bahaya perdarahan dari jalan lahir sebelum bayi baru lahir
kepada ibu atau suami / keluarganya pada setiap kunjungan.
• 4. Nasehat ibu hamil, suaminya atau keluarganya untuk memanggil bidan bila terjadi perdarahan atau nyeri
hebat di daerah perut kapanpun dalam kehamilan.
• 5. Lakukan penilaian keadaan umum ibu dan perkirakan usia kehamilannya.
• 6. Jangan melakukan periksa dalam.
• 7. Rujuk ibu yang mengalami perdarahan vagina pada trimester III ke Rumah Sakit terdekat
• 8. Jika tanda atau gejala syok jelas terlihat ( lihat kontak berjudul “ Gejala dan tanda Syok “ ) atau jika ibu
mengalami perdarahan hebat, rujuk segera.
• 9. Perkirakan seakurat mungkin jumlah kehilangan darah.
• 10. Buat catatan lengkap. Dokumentasi dengan seksama semua perawatan yang diberikan.
• 11. Dampingi ibu hamil yang dirujuk ke Rumah Sakit dan mintalah keluarga yang akan menyumbangkan
darahnya untuk ikut serta.
• 12. Mengikuti langkah – langkah untuk merujuk.
• Gejala dan Tanda Syok
• · Nadi lemah dan cepat ( 110 kali / menit atau
lebih ).
• · Tekanan Darah sangat rendah : tekanan sistolik <
90 mmHg.
• · Nafas cepat ( Frekuensi pernafasan 30 kali /
menit atau lebih ).
• · Air seni kurang dari 30 cc / jam.
• · Bingung, gelisah, atau pingsan.
• · Berkeringat atau kulit menjadi dingin dan basah,
pucat.
• Ingat
• · Jangan melakukan periksa dalam jika terjadi
perdarahan pada kehamilan lebih dari 22 minggu.
• · Rujuk segera, jangan ditunda. Perdarahan
akan semakin banyak atau mungkin terjadi
perdarahan yang tidak tampak kedalam uterus.
• · Jika syok, maka baringkan ibu pada sisi kiri
tubuhnya dan ganjal kakinya dengan bantal.
• · Jika terlihat adanya gejala dan tanda syok
berat, berikan cairan secara intravena.
• STANDAR 17 : PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN PADA EKLAMSIA.
• Tujuan :
• Mengenali secara dini tanda – tanda dan
gejala – gejala preeklamsia berat dan
memberikan perawatan yang tepat dan
memadai. Mengambil tindakan yang tepat
dan segera dalam penanganan
kegawadaruratan bila eklamsia terjadi.
• Pernyataan Standar :
• Bidan mengenali secara tepat dan dini tanda
dan gejala preeklamsia ringan, preeklamsia
berat dan eklamsia. Bidan akan mengambil
tindakan yang tepat, memulai perawatan,
merujuk ibu dan / atau melaksanakan
penanganan kegawatdaruratan yang tepat.
• Hasil :
• · Penurunan kejadian eklamsia.
• · Ibu hamil yang mengalami preeklamsia
berat dan eklamsia mendapatkan penanganan
yang cepat dan tepat.
• · Ibu dengan tanda – tanda preeklamsia
ringan akan mendapatkan perawatan yang tepat
waktu dan memadai serta pemantauan.
• · Penurunan kesakitan dan kematian akibat
eklamsia.

Anda mungkin juga menyukai