Anda di halaman 1dari 99

PENGERTIAN

Kepribadian : totalitas sifat emosional dan perilaku


yang menandai kehidupan seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungan mampuan dengan
dirinya sendiri serta bersifat unik dan khas.

Gejala Gangguan Kepribadian :


- Alloplastik
- Egosintonik
Pembentukan Kepribadian

1. Pengalaman yang umum, yaitu yang dialami oleh


tiap-tiap individu dalam kebudayaan tertentu.
Pengalaman ini erat hubungannya dengan fungsi
dan peranan seseorang dalam masyarakat.
Misalnya, sebagai laki-laki atau wanita seseorang
mempunyai hak dan kewajiban.

2. Pengalaman yang khusus, yaitu yang khusus


dialami individu sendiri. Pengalaman ini tidak
tergantung pada status dan peran orang yang
bersangkutan dalam masyarakat.
Tipe-Tipe Kepribadian
• 1) Melancholicus (melankolisi), empedu hitam,
sehingga orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap
murung, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.
• 2) Sanguinicus (sanguinisi), darah, sehingga orang
tipe ini selalu menunjukkan wajah berseri-seri,
periang atau selalu gembira, dan bersikap optimistis.
• 3) Flegmaticus (flegmatisi), lendir, Orang seperti ini
sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat,
pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak
mudah berubah.
• 4) Cholericus (kolerisi), empedu kuningnya, Orang
bertipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik
darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang
dan agresif.
Menurut C.G. Jung

1) Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang


perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya,
kepada orang-orang lain dan kepada masyarakat.

• 2) Tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya


lebih mengarah pada dirinya.
Menurut Sheldon
• a. Tipe Endomorp : kecenderungan pada
kebulatan, keluwesan, kehalusan, dan gemuknya
tubuh, serta tangan-kaki yang lembut dan kecil.

• b. Tipe Mesomorph : otot-ototnya dominan,


pembuluh darah kuat, jantung juga dominan. Orang
tipe ini punya kecenderungan kokoh, keras, otot
tampak bersegi-segi, tahan sakit. Termasuk pada
golongan tipe ini, misalnya, para olahragawan,
pengelana, dan tentara.

• c. Tipe Ectomorph : Kecenderungan pada tangan


dan kaki yang lurus, tubuhnya tampak lemah dan
langsing, jangkung, dada pipih, dan otot-otot hampir
tidak tampak berkembang.
KLASIFIKASI MENURUT DSM
• KELOMPOK A : nampak aneh atau eksentrik.
 PARANOID, SKIZOID, SKIZOTIPAL

• KELOMPOK B : perilaku yang terlalu dramatis,


emosional atau eratik (tidak menentu)
 ANTISOSIAL, AMBANG, HISTRIONIK,
NARSISISTIK

• KELOMPOK C : seringkali tampak cemas atau


ketakutan
 AVOIDANT, DEPENDEN, OBSESIF KOMPULSIF
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

• Ciri utama: perasaan curiga yang berulang-cenderung


untuk menginterpretasi perilaku orang lain sebagai
hal yang mengancam atau merendahkan.

• Sangat tidak percaya pada orang lain

• Hubungan sosialnya buruk

• Masih bisa bekerja

• Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang


dibayangkan
• Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan
tidak baik

• Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada


orang lain

• Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan

• Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat

• Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan


selalu waspada terhadap sesuatu yang
mengancam

• Menolak untuk disalahkan walau ada bukti


• Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik,
pembohong dan tidak punya rasa humor

• Cenderung argumentatif

• Cenderung tidak mencari penanganan

• Memandang orang lain sebgai penyebab dari


masalah mereka

• Laki-laki > perempuan


KRITERIA DIAGNOSTIK GK PARANOID (DSM IV)

A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar)

kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai

berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak

dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih)

berikut:

(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain

memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati

dirinya.

(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya

tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.


KRITERIA DIAGNOSTIK PARANOID DALAM DSM IV
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena
takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan
secara jahat melawan dirinya.

(4).membaca arti merendahkan atau mengancam yang


tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.

(5).secara persisten menanggung dendam yaitu tidak


memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.

(6).merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya


yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat
bereaksi secara marah atau balas menyerang.

(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan,


tentang kesetiaan atau mitra seksual.
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan
karena efek fisiologis langsung dari kondisi
medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset


skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)”.
PROGNOSIS
• Pada beberapa orang gangguan kepribadian
paranoid terjadi seumur hidup

• Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia

• Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah


seumur hidup dan memiliki masalah perkawinan
serta pekerjaan
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
• Ciri utama : kurangnya minat sosial, social

withdrawal dan extreme loner.

• Emosinya tampak dangkal atau tumpul

(“dingin”), dalam kadar yang lebih rendah dari

skizofrenia

• Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam

taraf yang kuat

• Mereka tampak menjaga jarak


• Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional,

jarang tersenyum atau salam kepada orang lain

• Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian

• Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding

skizofrenia

• Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak

menikah

• Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis,

namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif

mengembangkan ikatan emosional dengan pasangan


• Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan

inner life, misalnya terlihat tidak minat secara

seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik

dengan pornografi

• Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas

yang kuat, rasa ingin tahu yang mendalam akan

orang lain dan harapan akan cinta yang tidak

dapat diekspresikan

• Beberapa mengalihkan sensitivitas

diekspresikan dengan rasa mendalam thd hewan


KRITERIA DIAGNOSTIK GK SKIZOID (DSM IV)

A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman

emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal,

dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam

berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat

(atau lebih) berikut:

(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan

dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga

(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri

(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami

pengalaman seksual dengan orang lain


(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika

ada, aktivitas

(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang

dipercaya selain sanak saudara derajat

pertama

(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau

kritik orang lain

(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan

atau pendataran afektivitas


B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan

skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri

psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu

gangguan perkembangan pervasif dan bukan

karena efek fisiologis langsung dari kondisi

medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset

skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya

“gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.


PROGNOSIS
• Onset biasanya pada masa anak-anak awal

• Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu


seumur hidup
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
• Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir
dan berperilaku, namun tanpa ciri psikotik yang
jelas.

• Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial,


bahkan saat sedang berinteraksi dengan orang
yang dikenalnya.

• Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan


dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti
orang lain)
• Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan
keyakinan yang ganjil.

• Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk


pikiran delusional dimana seseorang membaca makna
pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa
eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang
membicarakan mereka.

• Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti


keyakinan bahwa mereka memiliki indera keenam
atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan
mereka.
• Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau
abstrak dalam artian yang tidak biasa, sehingga
sulit dipahami

• Penampilan mereka berantakan, menunjukkan


sikap dan perilaku yang tidak umum seperti
berbicara sendiri saat bersama orang lain

• Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi

• Cenderung menarik diri secara sosial dan

menjaga jarak
• Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-

orang yang tidak dikenal

• Laki-laki > perempuan

• Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan

dengan budaya atau ritual agama seperti voodoo

dan keyakinan magis lainnya


KRITERIA DIAGNOSTIK GK SKIZOTIPAL (DSM IV)

A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal

yang ditandai oleh ketidaksenangan akut

dengan, dan penurunan kapasitas untuk,

hubungan erat dan juga oleh penyimpangan

kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik,

dimulai pada masa dewasa awal dan tampak

dalam berbagai konteks, seperti yang

ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:


(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of

reference) (kecuali waham yang menyangkut diri

sendiri)

(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang

mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten

dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul,

percaya dapat melihat apa yang akan terjadi,

telepati, indera keenam, pada anak-anak dan

remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)


(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim,

termasuk ilusi tubuh

(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-

samar, sirkumstansialitas, metaforik, terlalu

berbelit-belit atau stereotipik)

(5).kecurigaan atau ide paranoid

(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas

(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik

atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya

selain sanak saudara derajat pertama

(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang

dengan keakraban dan cenderung disertai dengan

ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif

tentang diri sendiri

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu


gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik
lain atau suatu gangguan perkembangan pervasif.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia,


tambahkan “pramorbid”, misalnya “gangguan kepribadian
skizotipal (pramorbid)”.
PROGNOSIS
• 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri
• Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan
memiliki gangguan skizofrenia
• Skizotipal merupakan kepribadian premorbid
dari skizofrenia
• Banyak pasien yang mempertahankan
kepribadian skizotipalnya seumur hidup,
menikah dan bekerja dengan tetap
mempertahankan keanehannya
Catman -> skizotipal?
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL
• Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak

bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan

untuk kesalahan mereka

• Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap

hak orang lain dan sering melanggar hukum

• Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif

dan gagal membina komitmen interpersonal dan

pekerjaan
• Sering pula menunjukkan kharisma dalam
penampilan mereka

• IQ minimal rata-rata

• Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat


berhadapan dengan situasi yang mengancam, kurang
rasa bersalah dan penyesalan atas kesalahan mereka

• Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada


fungsi psikis
• Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:

 DIMENSI KEPRIBADIAN

Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self


centeredness, kurang empati, keji, tidak
menyesal atas kesalahan, tidak menghargai
perasaan dan kesejahteraan orang lain, tidak
bertanggung jawab, tidak peka dengan
kebutuhan orang lain,
 DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum, riwayat
kerja yang minim dan hubungan tidak
stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana
jangka panjang, melakukan kekerasan,
penyalahgunaan obat dan alkohol
KRITERIA DIAGNOSTIK GK ANTISOSIAL (DSM IV)

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan


melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia
15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga
(atau lebih) berikut:

(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna


menghormati perilaku sesuai hukum seperti
yang ditunjukkan dengan berulang kali
melakukan tindakan yang menjadi dasar
penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan
oleh berulang kali berbohong, menggunakan
nama samaran, atau menipu orang lain untuk
mendapatkan keuntungan atau kesenangan
pribadi

(3).impulsivitas atau tidak dapat

merencanakan masa depan

(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang

ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau

penyerangan yang berulang


(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri

sendiri atau orang lain

(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti

ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk

mempertahankan perilaku kerja atau

menghormati kewajiban finansial

(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang

ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau

mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau

dicuri oleh orang lain


B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun

C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi


dengan onset sebelum usia 15 tahun

D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata


selama perjalanan skizofrenia atau suatu episode
manik
PROGNOSIS
• Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada
masa remaja akhir

• Biasanya gejala akan menurun seiring dengan


bertambahnya usia

• Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi


dan keluhan fisik

• Seringkali disertai dengan gangguan depresif,


penyalahgunaan zat dan alkohol
Antisosial?
5. GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG
• Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra

diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls

• Perilakunya berada pada batas(ambang) antara

NEUROSIS dan PSIKOSIS

• Hampir selalu berada dalam keadaan krisis

• Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat

argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu

serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan

pada waktu lainnya


• Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas

sampai pada depresi dan kecemasan yang masing-

masing berlangsung dari beberapa jam hingga

beberapa hari

• Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka

berada dalam perasaan kosong dan kebosanan terus

menerus

• Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan

• Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan

dan rentan terhadap perkelahian


• Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin

lari dengan orang yang baru dikenal, aktivitas

seksual sembarangan, penyalahgunaan obat,

konsumtif dalam belanja, berjudi, dsb

• Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self

destructive seperti self mutilation, isyarat-

isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri

yang aktual misalnya berusaha mengiris

pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya

dengan rokok
• Mereka sangat takut akan sendirian dan akan

melakukan usaha-usaha nekat untuk

menghindari perasaan ditinggalkan

• Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka

menjadi pribadi yang menuntut secara sosial

• Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan

mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial

• Perasaan mereka terhadap orang lain sangat

mendalam dan berubah-ubah


• Mereka silih berganti antara melakukan

pemujaan yang ekstrem (saat kebutuhan mereka

terpenuhi) dan memendam kebencian (saat

mereka merasa terabaikan)

• Seringkali berpindah-pindah pasangan secara

cepat dan menggebu-gebu

Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh

kebencian saat hubungan berakhir atau saat

mereka merasa orang tersebut gagal dalam

memenuhi kebutuhan mereka


• Mereka memiliki hubungan yang sangat

bermasalah dengan keluarga dan memiliki

riwayat traumatis saat anak-anak seperti

kehilangan atau perpisahan dengan orang tua,

penganiayaan, kekerasan atau pengabaian

• Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut

dukungan yang besar pada terapis, menelepon

terus menerus atau pura-pura bunuh diri untuk

mendapat dukungan atau meninggalkan terapis

secara dini.
KRITERIA DIAGNOSTIK GK AMBANG (DSM IV)

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan

interpersonal, citra diri dan afek dan impulsivitas

yang jelas pada masa dewasa awal dan ditemukan

dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan

oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).usaha mati-matian untuk menghindari

ketinggalan yang nyata atau khayalan.

Catatan: tidak termasuk perilaku bunuh diri atau

mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5


(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan

kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-

ekstrim idealisasi dan devaluasi

(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri

sendiri yang tidak stabil secara jelas dan persisten

(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang

membahayakan diri sendiri (misalnya berbelanja,

seks, penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan, pesta

makan).

Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau

mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5


(5).perilaku, isyarat atau ancaman bunuh diri yang

berulangkali, atau perilaku mutilasi diri

(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas

(misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan

biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari

beberapa hari)

(7).perasaan kosong yang kronis

(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau

kesulitan dalam mengendalikan kemarahan(misalnya sering

menunjukkan temper, marah terus menerus, perkelahian

fisik berulangkali)

(9).ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres,

atau gejala disosiatif yang parah


PROGNOSIS
• Gangguan ini cukup stabil dan pasien
menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu

• Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan


ini tidak mengarah ke skizofrenia

• Namun, rentan untuk mengalami episode


gangguan depresi berat

• Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun


6. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
• Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan

perhatian, pujian, dukungan berulang dan

persetujuan

• Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan

yang besar untuk menjadi pusat perhatian

• Cenderung dramatis dan emosional namun emosi

mereka tampak dangkal, dibesar-besarkan dan

mudah berubah
• Mereka dapat menunjukkan keriangan yang

berlebihan saat bertemu dengan seseorang atau

menjadi sangat marah saat seseorang tidak

menyadari gaya rambut mereka yang baru

• Mereka cenderung menuntut agar orang lain

memenuhi kebutuhan mereka dan berperan

sebagai korban saat orang lain mengecewakan

mereka
• Bila mereka merasa demam, mereka akan

mendesak agar orang lain meninggalkan

aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter

• Mereka cenderung self centered dan tidak

toleran terhadap penundaan kesenangan,

mereka ingin apa yang mereka inginkan saat

mereka menginginkannya

• Mereka sangat tertarik pada mode, dan

menjadikan penampilan fisik sebagai daya tarik

bagi orang lain


• Pria -> berpakaian macho untuk menarik

perhatian

• Perempuan -> berpakaian feminin disertai

banyak aksesoris

• Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan

sedih, kecewa dan marah.


KRITERIA DIAGNOSTIK GK HISTRIONIK (DSM IV)

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang

berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak

dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada

lima (atau lebih) berikut:

(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak

merupakan pusat perhatian

(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh

godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau

perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan

ekspresi emosi yang dangkal

(4).secara terus menerus menggunakan penampilan

fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya

(5).memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan


tidak memiliki perincian

(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan


ekspresi emosi yang berlebihan

(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh


orang lain dan situasi

(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim


ketimbang keadaan sebenarnya
PROGNOSIS
• Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung
menunjukkan gejala yang lebih sedikit

• Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin


terlibat masalah hukum, penyalahgunaan obat
dan zat terlarang
7. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
 Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang

berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan

kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan

 Mereka membesar-besarkan prestasi mereka

dan berharap orang lain menghujaninya dengan

pujian

 Mereka berharap orang lain akan melihat

kualitas khusus mereka, meskipun prestasinya

biasa saja
 Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan

perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil dalam

karir

 Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah

jika dikritik

 Mereka asyik dengan dirinya dan kurang empati dengan

orang lain dan berpura-pura simpati hanya untuk

mencapai kepentingan dirinya

 Mereka juga seringkali memanfaatkan orang lain

 Memiliki harga diri yg rapuh dan rentan thdp depresi


KRITERIA DIAGNOSTIK GK NARSISISTIK (DSM IV)

Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau

perilaku), membutuhkan kebanggan, dan tidak ada

empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak

dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan

oleh lima (atau lebih) berikut:

(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar

(misalnya pencapaian dan bakat yang dilebih-

lebihkan, berharap terkenal sebagai superior

tanpa usaha yang sepadan)


(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan,

kekuatan, kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal

yang tidak terbatas

(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat

dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan

dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau

memiliki status tinggi

(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan

(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang

tidak beralasan akan perlakuan khusus atau

kepatuhan otomatis sesuai harapannya


(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu

mengambil keuntungan dari orang lain untuk

mencapai tujuannya sendiri

(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali

atau mengetahui perasaan dan kebutuhan orang

lain

(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin

bahwa orang lain iri kepada dirinya

(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau

sombong
PROGNOSIS
• Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar
disembuhkan

• Ketuaan merupakan hal yang menakutkan,


karena atribut kecantikan, kekuatan dan
kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi
mereka

• Menjadi lebih rentan terhadap krisis kehidupan


di usia pertengahan dibandingkan kelompok lain
8. GANGGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT
• Penghindaran terhadap hubungan sosial karena

takut akan penolakan dan kritik -> tetap memiliki

minat sosial

• Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada

jaminan penerimaan

• Mereka menghindari percakapan dengan orang lain,

dan menyendiri

• Mereka takut dipermalukan di depan publik,

berpikiran bahwa orang lain akan melihat mereka

merona, menangis atau bertindak gugup


• Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-

lebihkan resiko atau usaha dalam mencoba hal

baru

• Mereka mudah keliru mengartikan komentar

orang lain sebagai penghinaan atau ejekan

• Penolakan suatu permohonan menyebabkan


mereka menarik diri dari orang lain dan merasa
terluka

• Teman mereka cenderung sedikit

• Sifat dasarnya adalah malu-malu


KRITERIA DIAGNOSTIK GK AVOIDANT (DSM IV)

Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak

cakap dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian

negatif dimulai pada masa dewasa awal dan tampak

dalam berbagai konteks seperti yang ditunjukkan

oleh empat (atau lebih) berikut:

(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang

memerlukan kontak interpersonal yang

bermakna, karena takut akan kritik, celaan

atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali

merasa yakin akan disenangi

(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan

intim karena rasa takut dipermalukan atau

ditertawakan

(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak

dalam situasi sosial


(5).terhambat dalam situasi interpersonal yang

baru karena perasaan tidak adekuat

(6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara

sosial, tidak menarik secara pribadi atau lebih

rendah dari orang lain

(7).tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko

pribadi atau melakukan aktivitas baru karena

dapat membuktikan penghinaan


PROGNOSIS
• Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan

mereka berada dalam lingkungan yang terlindung

• Mereka juga menikah dan memiliki keluarga

• Namun jika sistem pendukung mereka gagal, mereka

cenderung menjadi depresi, cemas dan marah

• Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga

memiliki riwayat fobia sosial atau berkembang

menjadi fobia sosial dalam perjalanan penyakitnya


9. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENCE
• Ditandai oleh kesulitan dalam membuat

keputusan yang mandiri dan perilaku

bergantung pada orang lain yang berlebihan,

pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati

• Menjadi sangat patuh dan melekat dalam

hubungan mereka serta sangat takut akan

perpisahan

• Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu

sendiri tanpa bantuan orang lain


• Mereka mencari saran dalam membuat

keputusan kecil sekalipun

• Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini

meminta orang tuanya untuk memilihkan

pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman

mereka

• Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan

orang lain memutuskan hal penting bagi dirinya

seperti pernikahan
• Setelah menikah, mereka bergantung pada

pasangannya untuk memilihkan dimana mereka

tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya,

tetangga mana yang boleh diajak bergaul,

anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb

• Mereka menolak tantangan dan promosi serta

bekerja di bawah kemampuan mereka

• Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik

serta terpaku pada rasa takut akan penolakan

dan pencampakan
• Mereka dapat merasa hancur karena

berakhirnya suatu hubungan dekat atau karena

ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri

• Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya

demi orang lain

• Mereka rela dihina demi menyenangkan orang

lain
KRITERIA DIAGNOSTIK GK DEPENDENCE (DSM IV)

Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk

diasuh yang menyebabkan perilaku tunduk dan

menggantung dan rasa takut akan perpisahan,

dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam

berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh

lima (atau lebih) berikut:

(1).mengalami kesulitan dalam mengambil

keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar

nasehat dan penenteraman dari orang lain


(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung

jawab dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya

(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan

ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:tidak

termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi

(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau

melakukan hal dengan diri sendiri (karena tidak

memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau

kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau

energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan

dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara

sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan

(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian

karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri

sendiri

(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai

sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan

dekatnya berakhir.

(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut

ditinggal untuk merawat dirinya sendiri


PROGNOSIS
• Terdapat kecenderungan untuk mengganggu
fungsi pekerjaan karena pasien memiliki
ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan
tanpa pengawasan dari dekat

• Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang


tempat mereka bergantung

• Beresiko mengalami depresi berat jika mereka


kehilangan orang tempat mereka bergantung
10. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANANKASTIK

• Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain

yang kaku, kecenderungan perfeksionis,

kurangnya spontanitas dan perhatian yang

berlebihan pada detail, sangat teratur dan sulit

mengekspresikan perasaan

• Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan

akan kesempurnaan, mereka tidak dapat

menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu


• Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi

harapan mereka dan mereka selalu memaksa diri

untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka

• Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun

prioritas tugas-tugas mereka namun mereka tidak

pernah tampak mulai bekerja

• Mereka berfokus pada detail yang orang lain


anggap tidak penting

• Kekakuannya mengganggu hubungan sosial


• Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai
dengan caranya sendiri, tanpa mau kompromi

• Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat


mereka gagal untuk berpartisipasi dalam
kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang

• Mereka cenderung sangat perhitungan dengan


uang

• Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan


dan menunda atau menghindarinya karena takut
membuat keputusan yang salah
• Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah
moralitas dan etika karena kekakuan
kepribadian bukan karena teguh keyakinan

• Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan


dan merasa sulit untuk mengekspresikan
perasaan

• Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena


memikirkan biaya dari aktivitas senggang
tersebut

• Cenderung tidak memiliki rasa humor


KRITERIA DIAGNOSTIK GK NARSISISTIK (DSM IV)

Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan

pengendalian mental dan interpersonal, dengan

mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan

efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan

tampak dalam berbagai konteks, seperti yang

ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:

(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar,

urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat di

mana aktivitas utama hilang


(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu

penyelesaian tugas (misalnya tidak mampu

menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi

standarnya sendiri yang terlalu ketat)

(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan

produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu

luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh

kebutuhan yg besar)

(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang

masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak

disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)


(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang

atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai

sentimentil

(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk

bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk

dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.

(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya

sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai

sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa

depan

(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala


PROGNOSIS
• Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat

diramalkan

• Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi

orang yang hangat, terbuka dan ramah

• Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali

skizofrenia dan depresi berat, dengan onset lambat

• Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan

yang membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif

atau rinci tapi mereka rentan terhadap perubahan

Anda mungkin juga menyukai