Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sub Pokok Bahasan :1 Pengertian DBD
2. Penyebab DBD
3. Tanda dan Gejala DBD
4. Cara Penularan
5. Pencegahan
6. Penatalaksanaan
Sasaran : Pasien Kelas III Laki-Laki
Hari/Tanggal : Senin ,24 September 2018
Waktu : 10.00 Wita s/d Selesai
Tempat : Ruang Seroja Kelas III Laki-Laki

A. Tujuan Umum
Pasien mampu memahami dan mengerti tentang penyakit DBD serta pencegahannya

B. Tujuan Khusus

1. Pasien Diharapkan dapat menyebutkan pengertian DBD


2. Pasien diharapkan dapat menjelaskan penyebab DBD
3. Pasien diharapkan dapat menjelaskan Tanda dan Gejala DBD
4. Pasien diharapkan mampu menjelaskan cara penularan DBD
5. Pasien diharapkan mampu menjelaskan cara pencegahan DBD
6. Pasien diharapkan dapat menjelaskan Penatalaksanaan DBD

C. Landasan Teori
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media / alat
1. Leaflet

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


F. Pengorganisasian
Moderator : Vivi Novitasari
Penyaji : Yusmiati
Notulen : Muh.Hasan
Fasilitator : Rikawati
Muh.Taufik
Salim
Siti Syamsiah

G. Kegiatan Penyuluhan

No Keterangan Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

1 Pembukaan - Mengucapkan - Menjawab salam 5 Leaflet


Menit
salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan - Memperhatikan
diri dan menjawab
- Mengingatkan - Mendengarkan
dan mencatat
kontrak
- Menjelaskan tujuan

2 Isi - Menjelaskan - Memperhatikan 15 Leaflet


Pengertian DBD - Tanya Jawab Menit
- Menjelaskan - Diskusi
penyebab DBD
- Menjelaskan Tanda
dan Gejala DBD
- Menjelaskan cara
penularan DBD
- Menjelaskan cara
pencegahan DBD
- Menjelaskan
Penatalaksanaan
DBD

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


3 Penutupan - Mengevaluasi - Mengungkapkan 10
perasaan peserta perasaan setalah menit
setelah penyuluhan penyuluhan
- Mengajukan beberapa - Bertanya tentang
pertanyaan materi
penyuluhan yang
belum paham

H. Evaluasi hasil
Pada akhir dari Penyuluhan Penyaji menanyakan kembali kepada Pasien :

1. Apa Pengertian DBD ?


2. Apa penyebab DBD ?
3. Bagaimana Tanda dan Gejala DBD ?
4. Bagaimana cara penularan DBD ?
5. Bagaimana cara pencegahan DBD ?
6. Bagaimana Penatalaksanaan DBD ?

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


MATERI PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE

A. Definisi
Demam Berdarah Dengue / DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti.Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam
berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas
kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein.
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue
dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tinggi, manifestasi
perdarahan, hepatomegali, dan tanda kegagalan sirkulasi sampai timbul renjatan
( sindrom renjatan dengue )
B. Etiologi
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes
Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur
hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe
lain.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti :
Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada siang hari,
badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar
matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia).
Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit
beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.
C. Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala
Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari
asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue
sampai syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam
berdarah dengue.
1. Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise
muntah, nyeri kepala, anoreksia, dan batuk.
2. Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab,
badan panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid-
epigastrik. Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis
spontan mungkin tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi
vena adalah lazim. Ruam makular atau makulopopular mungkin muncul dan
mungkin ada sianosis sekeliling mulut dan perifer. Nadi lemah cepat dan kecil

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


dan suara jantung halus. Hati mungkin membesar sampai 4-6 cm dibawah tepi
costa dan biasanya keras agak nyeri. Kurang dari 10% penderita ekimosis atau
perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya pasca masa syok yang tidak
terkoreksi.
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turniket positif dari adanya salah
satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis,
perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
melena, atau hematomesis.
3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit)
4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun
(menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik
menurun sampai 80 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan
lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul
sianosis disekitar mulut.
WHO (1975) membagi manifestasi klinis DHF dalam klasifikasi derajat :

DD/DBD Derajat keterangan Laboratorium


DD Demam disertai mialgia, Leukopeni, trombositopenia,
nyeri retroorbital, sakit tidak ditemukan bukti adanya
kepala, artralgia kebocoran plasma
DBD I Sama seperti gejala diatas Trombositopenia, ada
ditambah dengan uji kebocoran plasma
bendung positif
DBD II Derajat 1 ditambah
perdarahan spontan
misalnya epitaksis,
perdarahan gusi,
perdarahan bawah kulit
DBD III Kegagalan sirkulasi / pre
syok ( kulit teraba lembab,
dingin dan pasien gelisah,
nadi cepat dan lemah )
DBD IV Syok berat, disertai

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


tekanan darah dan nadi
tidak terukur

D. Cara Penularan
Melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dari orang yang menderita DBD ke orang
yang Sehat

E. Cara Pencegahan
1. Menguras
 Membersihkan bak mandi, ganti air secara rutin
 Membersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air
2. Menutup
Menutup wadah penampungan air
3. Mengubur
Mengubur barang-barang bekas yang bisa tergenang air
4. Menggunakan obat anti nyamuk baik yang dibakar, yang oles, dan yang di
semprot
5. Pastikan Ventilasi memiliki penyaring untuk mencegah masuknya nyamuk
F. Penatalaksanaan Di Rumah
 Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 liter sehari )
 Obat Penurun panas.
 Kompres air hangat pada daerah Dahi, lipatan ketiak, dan lipatan Paha
 Bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan terdekat.

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018


DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A.(2011, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Media Aesculapis, Jakarta

McCloskey, J dan Bulechek, G. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC).


Mosby: Philadelphia

Nanda (2015), Diagnosis Keperawatan, Definisi Dan Klasication, 2015-2017. Edisi 10.
EGC, Jakarta

___________, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda


Nic-Noc. Jilid 1. EGC. Jakarta

Padila, (2013), Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Nuha Medika. Jogjakarta

Smeltzer, S.C, (2014)Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Vol 2,
EGC, Jakarta
Wijaya, S. A. & Putri, M. Y. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa,
Teori, Contoh Askep. Nuha Medika.

Program Ners WN Palu, Kelompok II Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai