A. Tujuan Umum
Pasien mampu memahami dan mengerti tentang penyakit DBD serta pencegahannya
B. Tujuan Khusus
C. Landasan Teori
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media / alat
1. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi hasil
Pada akhir dari Penyuluhan Penyaji menanyakan kembali kepada Pasien :
A. Definisi
Demam Berdarah Dengue / DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti.Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam
berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas
kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein.
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue
dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tinggi, manifestasi
perdarahan, hepatomegali, dan tanda kegagalan sirkulasi sampai timbul renjatan
( sindrom renjatan dengue )
B. Etiologi
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes
Aegypti. Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur
hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe
lain.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti :
Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada siang hari,
badannya datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar
matahari, jarak terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia).
Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit
beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.
C. Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala
Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari
asimtomatik, penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue
sampai syndrome syok dengue. Timbulnya bervariasi berdasarkan derajat Demam
berdarah dengue.
1. Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise
muntah, nyeri kepala, anoreksia, dan batuk.
2. Pada fase kedua ini penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab,
badan panas, maka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid-
epigastrik. Seringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis
spontan mungkin tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi
vena adalah lazim. Ruam makular atau makulopopular mungkin muncul dan
mungkin ada sianosis sekeliling mulut dan perifer. Nadi lemah cepat dan kecil
D. Cara Penularan
Melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dari orang yang menderita DBD ke orang
yang Sehat
E. Cara Pencegahan
1. Menguras
Membersihkan bak mandi, ganti air secara rutin
Membersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air
2. Menutup
Menutup wadah penampungan air
3. Mengubur
Mengubur barang-barang bekas yang bisa tergenang air
4. Menggunakan obat anti nyamuk baik yang dibakar, yang oles, dan yang di
semprot
5. Pastikan Ventilasi memiliki penyaring untuk mencegah masuknya nyamuk
F. Penatalaksanaan Di Rumah
Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 liter sehari )
Obat Penurun panas.
Kompres air hangat pada daerah Dahi, lipatan ketiak, dan lipatan Paha
Bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan terdekat.
Nanda (2015), Diagnosis Keperawatan, Definisi Dan Klasication, 2015-2017. Edisi 10.
EGC, Jakarta
Smeltzer, S.C, (2014)Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Vol 2,
EGC, Jakarta
Wijaya, S. A. & Putri, M. Y. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa,
Teori, Contoh Askep. Nuha Medika.