Anda di halaman 1dari 40

ETIKOLEGAL PRAKTIK KEBIDANAN

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Bidan.
Dasar 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Hukum Kebidanan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
229/Menkes/SK/II/2010 tentang Pedoman Asuhan
Kebidanan Masa Perimenopause.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
230/Menkes/SK/II/2010 tentang Pedoman Rawat
6. Gabung
PeraturanIbu dan Bayi.
Menteri Kesehatan Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
Area Kompetensi
Area Kompetensi adalah sejumlah / keseluruhan
kompetensi baku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas / pekerjaan tententu / suatu
bidang keahlian.

Area kompetensi bidan adalah keseluruhan


kompetensi yang harus dimiliki bidan dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan yang meliputi :

Area Kompetensi 1: Etik legal dan keselamatan pasien


Area Kompetensi 2: Komunikasi efektif
NEXT

Area Kompetensi 3: Pengembangan diri dan


profesionalisme
Area Kompetensi 4: Landasan ilmiah ilmu kebidanan
Area Kompetensi 5: Keterampilan dasar dalam praktik
kebidanan
Area Kompetensi 6: Promosi kesehatan dengan
konseling
AreaKompetensi 7: Manajemen, kepemimpinan dan
kewirausahaan
Ruang Lingkup Praktik Bidan adalah professional yang
responsible dan akuntanbel, bekerja, bermitra dengan
perempuan dalam memberikan dukungan yang
diperlukan asuhan dan nasehat selama masa kehamilan,
persalinan dan nifas, memimpin persalinan dengan
tanggungjawabnya sendiri dan memberikan asuhanpada
bayi baru lahir dan bayi.

Asuhan tersebut termasuk tindakan pencegahan,


mempromosikan kelahiran normal, deteksi komplikasi
pada ibu dan anak , mengakses asuhan atau bantuan
yang diperlukan dan melakukan tindakan
kegawatdaruratan sesuai dengan kewenangannya.

Bidan dapat berpraktek di rumah, komunitas, Rumah


Sakit, klinik atau unit-unit kesehatan
.
Profil Bidan di Indonesia
Merupakan tampilan
kinerja bidan pada area
pelayanan kebidanan yang
mampu berperan sebagai :
(Pemberi Asuhan Kebidanan)
Seseorang yang mempunyai
kemampuan memberikan
asuhan kebidanan secara efektif,
aman dan holistic dengan
memperhatikan aspek budaya
1.Care
terhadap ibu hamil, bersalin,
Provider nifas dan menyusui, bayi
baru lahir, balita dan
kesehatan reproduksi pada
kondisi normal berdasarkan
standar praktik kebidanan dan
kode etik profesi
3. Communicator (Komunikator)

Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif


dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak

4. Decision Maker
(Pengambil Keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik
dalam asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat
dengan menggunakan prinsip partnership
5. Manager (Pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien
dalam asuhan kebidanan dalam tugas secara mandiri,
kolaborasi (team) dan rujukan dalam konteks asuhan kepada
individu, keluarga dan masyarakat
Siapa itu Bidan...?
(UU 36/2014 & PMK 1464/Menkes/Per/X/2010)

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang termasuk dalam


jenis tenaga kesehatan kelompok kebidanan

Seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah


teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

Berpendidikan minimal
DIII
Prinsip Penyelenggaraan Praktik Kebidanan...1

Untuk
mendapatkan
STR, harus
terlebih dahulu
Untuk memiliki sertifikat
mendapatkan izin, kompetensi yang
Setiap bidan yang harus terlebih diperoleh dari uji
akan berpraktik dahulu memiliki kompetensi
atau bekerja wajib STR
memiliki izin
Sertifikasi Bidan

Sertifikasi bidan
dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi setelah lulus uji
kompetensi

uji kompetensi
dilaksanakan oleh
perguruan tinggi bekerja
sama dengan MTKI
Registrasi Bidan

registrasi dibuktikan dengan STR yang dikeluarkan oleh


MTKI namun kedepannya akan dikeluarkan oleh
konsil masing-masing tenaga kesehatan

STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang


dengan persyaratan pengabdian diri sebagai profesi dan
pemenuhan kecukupan satuan kredit profesi
Apabila bidan tidak memenuhi persyaratan, harus
mengikuti evaluasi kompetensi yang dilaksanakan
oleh OP bekerja sama dengan MTKI
Penyelenggaraan Keprofesian
• Kewenangan yang didasarkan pada Kompetensi yang dimilikinya.
• Keadaan tertentu dapat memberikan pelayanan di luar kewenangannya.
• Mematuhi Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar
Prosedur Operasional.
• Wajib membuat rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan.
• Wajib menyimpan rahasia kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan
• Dapat menerima pelimpahan tindakan medis dari tenaga medis, antara lain
adalah perawat, bidan, penata anestesi, tenaga keterapian fisik, dan
keteknisian medis.
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Penyelenggaraan praktik (Pasal 9)


Kewenangan Bidan meliputi:
2. Pelayanan kesehatan 3. Pelayanan kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan anak, yang diberikan reproduksi perempuan
Ibu, yang diberikan pada bayi baru lahir, dan keluarga
pada masa prahamil, bayi, anak balita, dan berencana meliputi
kehamilan, masa anak prasekolah
konseling dan
persalinan, masa nifas, penyuluhan serta
masa menyusui dan masa pemberian alkon oral
antara 2 kehamilan dan kondom
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Kewenangan a. Pemberian alkon suntikan, alkon dalam rahim, dan memberikan pelayanan alkon
bawah kulit;
terkait
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu
program yang dilakukan dibawah supervisi dokter;
pemerintah
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan;
(Pasal 13) d. Pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu, anak usia sekolah
dan remaja, dan penyehatan lingkungan;
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak prasekolah dan anak
sekolah;

f. Pelayanan kebidanan komunitas;


g. Deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap IMS termasuk
pemberian kondom dan penyakit lainnya;
h. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA melalui informasi dan edukasi; dan
i. Pelayanan kesehatan lainnya yang merupakan program pemerintah.
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Di daerah tersebut tidak ada dokter

Bidan dapat melakukan pelayanan


kesehatan di luar kewenangan Penetapan tidak ada dokter dilakukan
oleh kepala dinkes kabupaten/kota
(Pasal 14)

Pengecualian tersebut tidak berlaku


apabila telah ada dokter
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Bidan praktik
Penugasan diberikan Bidan tersebut
mandiri dapat
oleh pemda berhak atas pelatihan
ditugaskan
provinsi/kabupaten/ dan pembinaan dari
melaksanakan
kota pemda
program pemerintah
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Pada daerah Bila tidak ada Pelatihan


yang belum ada Bidan DIII, bagi bidan
dokter, harus dapat
ditempatkan menjadi
ditempatkan
bidan dengan bidan yang tanggung
pendidikan telah mengikuti jawab pemda
minimal pelatihan
DIII
Kewenangan Bidan (PMK 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan)

Memiliki tempat praktik, ruangan praktik dan peralatan


untuk tindakan asuhan kebidanan serta peralatan untuk
menunjang pelayanan kesehatan bayi, anak balita, dan
prasekolah yang memenuhi persyaratan lingkungan sehat

Persyaratan Bidan Praktik Mandiri Menyediakan paling banyak 2 tempat tidur


untuk persalinan

Memiliki sarana, peralayan dan obat sesuai


ketentuan yang berlaku
Hak Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak:
a.memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugassesuai dengan
Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional;
b.memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari PenerimaPelayanan
Kesehatan atau keluarganya;
c.menerima imbalan jasa;
d.memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai
agama;
e.mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;
f.menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang
bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar
Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan
g.memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan
Kewajiban Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:
a.memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar
Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi
serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
b.memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau
keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
d.membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain
yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
Penyelesaian Perselisihan

• Yang dirugikan akibat kesalahan atau kelalaian Tenaga


Kesehatan dapat meminta ganti rugi.
• Perselisihan yang timbul akibat kelalaian harus
diselesaikan terlebih dahulu melalui penyelesaian sengketa
di luar pengadilan (mediasi)
Perlindungan Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak


mendapatkan pelindungan hukum sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundangundangan (Pasal 75).
Pembinaan dan Pengawasan Praktik Bidan
Dalam menjalankan keprofesiannya, bidan berada di bawah pembinaan
dan pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah khususnya kepala
dinas kabupaten/kota.
Dalam rangka pengawasan, dapat diambil tindakan administratif berupa:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis;
c. Pencabutan izin untuk sementara paling lama 1 (satu) tahun;
d. Pencabutan izin selamanya; dan/atau
e. Rekomendasi pencabutan STR kepada MTKI
SANKSI
Sanksi

Adminsitratif Tenaga Kesehatan


Fasyankes

SANK Nakes Palsu


SI
Kelalaian Berat
Pidana
(orang) Tanpa STR
Tanpa SIP
Malpraktik
• Definisi
Menurut M.Jusuf Hanafiah & Amri Amir dam buku etika kedokteran dan hukum
kesehatan, malpraktek adalah ”kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat
keterampilan dan ilmu yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang
yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama. Yang dimaksud kelalaian
disini adalah sikap kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa yang seseorang
dengan sikap hati-hati melakukannya dengan wajar, tapi sebaliknya melakukan apa
yang seseorang dengan sikap hati-hati tidak akan melakukannya dalam situasi
tersebut. Kelalaian diartikan pula dengan melakukan tindakan kedokteran di bawah
standar pelayanan medis (standar profesi dan standar prosedur operasional)”.
• Unsur Malpraktik
Jenis Malpraktik

YURIDIS

JENIS ETIK
MALPRAKTIK

ADMINISTRASI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Kohort Ibu
• Kartu Ibu
• Buku KIA
• Partograf
• SOAP
• Inform Consent
• Kohort Bayi dan Balita
• Kohort KB
PERATURANKesimpulan
PERUNDANG-UNDANGAN YANG
MENGATUR TENTANG TENAGA KESEHATAN, APABILA
DIPATUHI AKAN MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
KEPADA TENAGA KESEHATAN DARI MALPRAKTIK

Anda mungkin juga menyukai